Oleh:
Rabiatul Gusmiah
( 200411032 )
b. Variabel View
c. Frekuensi
1. Uji Normalitas
a) Variabel BB Ibu
Penyajian dan Interpretasi
Tabel. 1
Distribusi Berat Badan Ibu
Variabel Mean SD Minimal- 95% CI
Maksimal
BB Ibu 50,88 6,595 40-66 48,77-52,98
Interpretasi:
Hasil analisis didapatkan rata-rata berat badan ibu adalah 50,88 Kg ( 95% CI 48,77-
52,98), dengan standar deviasi 6,595 Kg. Berat badan terendah 40 Kg dan berat
badan tertinggi 66 Kg. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95%
diyakini bahwa rata-rata berat badan ibu adalah antara 48,77 sampai 52,98 Kg.
Kenormalan Data
- Dilihat dari kurva, bentuk menyerupai bel shape, artinya data berdistribusi
normal.
- Pada nilai Skewness dan standar error = 0,332 : 0,374= 0,88 (<2), artinya
data berdistribusi normal.
- Uji Shapiro-Wilk (sampel sebanyak 40) hasil uji signifikan 0,147 (p
value>0,05), artinya data berdistribusi normal.
Kesimpulan :
Data berdistribusi normal.
b) Variabel Umur
Penyajian dan Interpretasi
Tabel. 2
Distribusi Umur Ibu
Variabel Mean SD Minimal- 95% CI
Maksimal
Umur Ibu 43,68 9,155 25-65 40,75-46,60
Interpretasi:
Hasil analisis didapatkan rata-rata umur ibu adalah 43,68 tahun ( 95% CI 40,75-
46,60), dengan standar deviasi 9,155 tahun. Umur ibu terendah 25 tahun dan umur
ibu tertinggi 65 tahun. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95%
diyakini bahwa rata-rata umur ibu adalah antara 40,75 sampai 46,60 tahun.
Kenormalan Data
- Dilihat dari kurva, bentuk tidak menyerupai bel shape, artinya data
berdistribusi tidak normal.
- Pada nilai Skewness dan standar error = 0,502 : 0,374= 1,34 (<2), artinya
data berdistribusi normal.
- Uji Shapiro-Wilk (sampel sebanyak 40) hasil uji signifikan 0,001 (p
value<0,05), artinya data berdistribusi tidak normal.
Kesimpulan :
Data berdistribusi tidak normal.
c) Variabel Tekanan Darah Sistole
Penyajian dan Interpretasi
Tabel. 3
Distribusi Tekanan Darah Sistole Ibu
Variabel Mean SD Minimal- 95% CI
Maksimal
Sitole 122 9,727 110-145 118,89-125,11
Interpretasi:
Hasil analisis didapatkan rata-rata tekanan darah sistole ibu adalah 122 mmHg
( 95% CI 118,89-125,11), dengan standar deviasi 9,727 mmHg. Tekanan darah
sistole ibu terendah 110 mmHg dan tekanan darah sistole ibu tertinggi 145 mmHg.
Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata
tekanan darah sistole ibu adalah antara 118,89-125,11 mmHg.
Kenormalan Data
- Dilihat dari kurva, bentuk menyerupai bel shape, artinya data berdistribusi
normal.
- Pada nilai Skewness dan standar error = 0,500 : 0,374= 1,34 (<2), artinya
data berdistribusi normal.
- Uji Shapiro-Wilk (sampel sebanyak 40) hasil uji signifikan 0,002 (p
value<0,05), artinya data berdistribusi tidak normal.
Kesimpulan :
Data berdistribusi normal.
2. Uji Chi-square
Penyajian dan Interpretasi (Uji Chi-square )
Tabel. 4
Distribusi Responden Menurut Kejadian BBLR dan Kebiasaan Merokok pada saat
Hamil
BBLR
Kebiasaan Total OR (95% p
Tidak BBLR BBLR
Merokok CI) value
n % n % n %
Tidak 2 16,7 10 83,3 12 100 0,733
Merokok
1,000
Merokok 6 21,4 22 78,6 28 100 0,125-
4,289
Jumlah 8 20 32 80 40 100
Interpretasi:
Dari hasil analisis hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian BBLR
diperoleh bahwa sebanyak 2 (16,7%) ibu yang tidak merokok bayinya tidak
mengalami BBLR, sedangkan diantara ibu yang merokok, ada 6 (21,4%) ibu yang
bayinya tidak mengalami BBLR. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value= 1,000
(>0,05) maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan signifikan antara kebiasaan
merokok dengan kejadian BBLR. Dari hasil analisis diperoleh OR=0,733 artinya ibu
yang merokok mempunyai risiko hanya 0,7 kali bayinya mengalami BBLR
dibandingkan dengan ibu yang tidak merokok.
3. Uji T Independen
Interpretasi:
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata tekanan darah sistole ibu yang tidak
mengalami BBLR adalah 122,88 mmHg dengan standar deviasi 9,062 mmHg.
Sedangkan untuk ibu yang mengalami BBLR rata-rata tekanan darah sistole 121,59
mmHg dengan standar deviasi 7,120 mmHg. Hasil uji statistik didapatkan nilai p=
0,669 (>0,05), berarti pada alpha 5% terlihat tidak ada hubungan yang signifikan
rata-rata tekanan darah sistole antara ibu yang anaknya mengalami BBLR dengan
ibu yang anaknya tidak mengalami BBLR.
4. Uji T Dependen
Interpretasi:
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata tekanan darah sistole ibu pada saat
pengukuran pertama adalah 121,85 mmHg dengan standar deviasi 7,437 mmHg.
Pada pengukuran kedua tekanan darah sistole adalah 122 mmHg dengan standar
deviasi 9,727 mmHg. Terlihat nilai mean perbedaan antara sistole I dan sistole II
adalah -0,15 dengan standar deviasi 11,716. Hasil uji statistik di dapat nilai p= 0,936
(>0,05), maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata
antara tekanan darah sistole ibu pada saat pengukuran pertama dan kedua.
5. Uji Anova
Interpretasi:
Dari hasil penelitian di dapatkan bahwa rata-rata tekanan darah sistole pada ibu
yang mempunyai riwayat prematur adalah 127 mmHg dengan standar deviasi 1,414
mmHg. Pada ibu yang memiliki riwayat prematur satu kali rata-rata tekanan darah
sistolenya adalah 122,5 mmHg dengan standar deviasi 8,199 mmHg. Pada ibu yang
memiliki riwayat prematur dua kali rata-rata tekanan darah sistolenya adalah 120
mmHg dengan standar deviasi 6,189 mmHg. Hasil uji statistik didapatkan nilai p
value 0,376 (>0,05). Berarti pada alpha 5% dapat disimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan signifikan tekanan darah sistole diantara ketiga pengalaman riwayat
prematur diatas.