KEGAWATDARURATAN PEMERINTAH KABUPATEN ………………………………. RUMAH SAKIT ……………...... PERNAPASAN Jl. PROVINSI …………………………. No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/
Tanggal Terbit Ditetapkan
………….. STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL ( SPO ) . ………………………. NIP. ……………… PENGERTIAN Kondisi dimana paru-paru tidak dapat menyediakan cukup oksigen ke tubuh sesorang yang berpotensi mengancam jiwa. TUJUAN Sebagai acuan petugas dalam melakukan penanganan pada pasien kegawatdaruratan system pernapasan dengan masalah gangguan pernapasan. KEBIJAKAN SK,…………………………….. PROSEDUR A. TAHAP PRE INTERAKSI DAN ORIENTASI 1. Persiapan Petugas Mencuci tangan Menggunakan APD 2. Persiapan Pasien Posisikan pasien sesuai kebutuhan 3. Persiapan Alat BVM ( ambubag ) Tabung O2 dan flow meter Humidifier dan air steril Nasal canul dan selang Masker oksigen dan selang Oximetry Stetoscope Inhaler kit Sarung tangan Kasa steril Gunting dan plester Bengkok Tounge spatel 4. Persiapan lingkungan Siapkan lingkungan yang memenuhi kecukupan oksigen. B. TAHAP KERJA 1. Pastikan penyebab gangguan pernapasan apakah karena obstruksi jalan nafas atau karena kondisi yang mempengaruhi fungsi paru-paru. 2. Nilai jalan nafas dengan inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi meliputi jumlah, ritme, tipe pernapasan, pengembangan dada, retraksi interkostalis, bunyi nafas. 3. Mengatur dan menghilangkan penyebab dan masalah serta memberikan udara segar. a) Obstruksi Benda Padat Jika terlihat Buka mulut korban. Bersihkan benda asing yang ada didalam mulut korban dengan mengorek dan menyapukan dua jari penolong yang telah dibungkus dengan kasa steril/ secarik kain. Jika tidak terlihat Back blow/ back slaps Anjurkan batuk Tahan korban dari belakang, posisikan korban sedikit condong kedepan, segera berikan hentakan pukulan 5 kali pada titik silang garis imajinasi tulang belakang dengan garis antar belikat. Abdominal Thrust Lakukan genggaman pada titik hentak. Lakukan hentakan 5 kali dengan cara menarik mendadak lengan penolong yang merangkul pinggang korban kearah titik hentak. Chest Thrust Letakkan ujung jari tengah dan telunjuk diatas tulang dada satu jari dibawah garis imajinasi antar putting susu. Lakukan sebanyak 5 kali. Jika sumbatan akibat jatuhnya pangkal lidah kebelakang Lakukan head tilt Letakkan salah satu tangan penolong menahan dahi korban. Chin lift Menggunakan jari telunjuk dan jari tengah penolong menahan tulang dagu korban. Jaw Thrust. Mendorong sudut rahang bawah kiri dan kanan kedepan sehingga barisan gigi bawah didepan barisan gigi atas. b) Obstruksi Benda Cair Posisikan korban terlentang/ miring, kepala lebih rendah dari tungkai. Buka mulut korban. Hisap dengan bahan yang dapat meresap cairan. Hisap menggunakan mulut dengan bantuan pipa penghisap atau dengan pipa karet menggunakan semprit penghisap manual atau mekanik. c) Karena kondisi yang mempengaruhi fungsi paru-paru ( Asma ) Dudukkan penderita tegak lurus dengan nyaman, bersikap tenang, jangan tinggalkan penderita sendiri. Berikan 4 isapan obat pelega nafas, bila ada gunakan spacer (kantong udara). Gunakan inhaler milik penderita jika mungkin, jika tidak inhaler kit pertolongan pertama. Tunggu selama 4 menit, jika penderita masih tidak bisa bernapas secara normal, berikan 4 isapan lagi. 4. Jika penanganan diatas telah dilakukan, lakukan evaluasi dan penanganan selanjutnya di lakukan pada fasilitas kesehatan rujukan. C. TAHAP TERMINASI Lakukan pendokumentasian. UNIT TERKAIT Unit Gawat Darurat