Anda di halaman 1dari 2

Nama : Reza Septia

Npm : B1A018262
Kelas : E
UTS : Hukum Perdata Internasional

1). Mengapa Hukum Perdata Internasional disebut dengan Hukum Perselisihan itu
karena Istilah ini memberikan kesan seolah-olah hukum perdata internasional
terdapat perselisihan, bentrokan, pertikaian, pertentangan antara berbagai stelsel
hukum perdata. Hal itu tidak benar karena tugas utama hukum perdata
internasional adalah untuk menghindarkan kejadian bentrokan-bentrokan,
pertentangan-pertentangan atau perselisihan-perselisihan.

2). a). Asas Lex Rei Sitae adalah perkara-perkara yang menyangkut benda-benda
tidak bergerak (unmoveeable) tunduk pada hukum dari tempat dimana benda itu
berada/letak.
b). Asas Lex Loci Contractus adalah suatu kontrak ditentukan oleh hukum di mana
tempat kontrak itu dibuat, di mana ia diciptakan, dilahirkan. Teori ini digunakan
untuk menentukan akibat-akibat hukum dari suatu perjanjian.
c). Asas Lex domicili artinya status personal suatu pribadi (seseorang) berdasarkan
“hukum” di negara mana ia berdomisili.

3). *. Titik pertalian pertalian atau titik taut pembeda yaitu faktor-faktor yang
menentukan apakah suatu peristiwa Hukum merupakan peristiwa Hukum Perdata
Internasional atau bukan dilihat dari Kewarganegaraan, Bendara pesawat atau
kapal, Domisili, Tempak kediaman, Tempat kedudukan badan hukum, Pilihan
hukum, dan Tempat dilaksanakannya perbuatan hukum. Sedangkan titik pertalian
Sekunder atau titik taur penentu yaitu faktor-faktor atau sekumpulan fakta yang
menentukan Hukum manakah yang akan dipakai (lex causae), dilihat dari Tempat
letak benda, Kewaeganegaraan pihak-pihak, Domisili, Tempat terjadinya perbuatan
hukum, Tempat terjadinya perbuatan melawan hukum, Tempat berlangsungnya
pernikahan, Tempat ditandatanganinya kontrak, pilihan hukum, Bendera Kapal,
tempat kediaman, Dan tempat kedudukan badan hukum.

4). (a). Peristiwa tersebut merupakan HPI karena dilihat dari titik taut Sekunder
yaitu tempat kediaman Benjomin Sanusi saat ini di Hongkong

(b). Peristiwa tersebut bukan merupakan suatu pristiwa HPI karena Muhromah
meminta adiknya yang tinggal di Indonesia untuk mangajukan tuntutan
wanprestasi (ingkar janji) di pengadilan Indonesia, dan pada saat itu Banteng juga
berada di Indonesia, dan mereka berdua sama-sama merupakan WNI.

(c). Peristiwa tersebut merupakan HPI, dilihat dari titik taut sekunder tempat letak
benda (Lex Situs)
(d). Peristiwa tersebut merupakan bukan peristiwa HPI dilihat dari titik taut primer
berdasarkan kewarganegaraan mereka.

Anda mungkin juga menyukai