Anda di halaman 1dari 15

FAJAR SAEPULLAH

191011202369
Soal 1
PT."DUNKI" untuk mengawasi biaya-biaya marketing ingin menetapkan
anggaran untuk biaya upah. Biaya upah tersebut dilihat dari tahun ketahun agar
didapat hasil yang akurat. Disajikan data-data biaya upah tersebut dilihat dari
sudut jam kerja :
Tahun Biaya upah Jam Kerja
1987 520.000 4000
1988 455.000 3500
1989 625.000 5000
1990 750.000 6000
1991 500.000 4000
1992 330.000 2500
Diminta :
1) Cari fungsi linier dengan high and low point method
Jawab

Jumlah Jam Kerja

• Tingkat tertinggi: 6.000


• Terendah: 2.500
• Selisih: 3.500

Biaya upah

• Tertinggi: 750.000
• Terendah: 330.000
• Selisih: 420.000

Jadi, untuk biaya variabelnya adalah 420.000 : 3.500 = 120 per jam
mesin.

2) Apabila perusahaan merencanakan untuk menaikkan jam kerja


sebanyak 9000 jam kerja pada tahun 1998, berapa biaya upah yang
dikeluarkan?
Jawab: Biaya upah yang harus dibayar adalah Rp 1.125.000
Soal 3
Seorang pengawas perusahaan menaruh perhatian pada analisa biaya listrik tetap
dan variabel dalam hubungannya dengan pemakaian KWH. Data-data berikut ini
telah diakumulasikan:
Bulan Biaya Listrik ($) Pemakaian KWH
November 1550 297
Desember 1670 350
Januari 1400 241
Februari 1530 280
Maret 1600 274
April 1600 266
Mei 1610 285
Juni 1640 301
Diminta:
1) (a) Metode titik tertinggi dan terendah

Jawab :

Jumlah Pemakaian KWH

• Tingkat tertinggi: 350


• Terendah: 241
• Selisih: 109

Biaya Biaya Listrik ($)

• Tertinggi: 1.670
• Terendah: 1400
• Selisih: 270

Jadi, untuk biaya variabelnya adalah 270 : 109 = 2,4 A per jam
pemakaian KWH
Soal 4
Biaya Jam
Pemeriksaan Pemeriksaan
$120 10
220 20
320 30
440 40
500 50
Diminta :
1) Tentukanlah suatu rumus biaya dengan menggunakan metode
tinggi rendah.
Jawab

Jumlah Jam Pemeriksaan

• Tingkat tertinggi: 50
• Terendah: 10
• Selisih: 40

Biaya Pemeriksaan

• Tertinggi: 500
• Terendah: 120
• Selisih: 380

Jadi, untuk biaya variabelnya adalah 380 : 40 = 9,5 per jam


pemeriksaan.
Soal 3
PT. Bogasari adalah perusahaan yang membuat kue , perusahaan ini
memerlukan data sebagai berikut :
4 ons bahan baku untuk membuat satu bungkus roti (1 unit
produk).
2 jam tenaga kerja untuk menyelesaikan 1 unit produk.
Biaya standar menunjukkan harga bahan baku per ons Rp.
100,-
Upah buruh per jam tenaga kerja langsung Rp. 225,-
biaya overhead tetap Rp. 6.600.000,-
/tahun. BOP variabel Rp. 100,- per jam
karja langsung.

Data-data lain pada tahun 2018 menunjukkan:


Selisih pengawasan tidak menguntungkan Rp.
835.000,-
Selisih menguntungkan Rp. 550.000,-
Persediaan barang jadi : awal (1 januari) 1000 unit dan akhir (31 Desember)
1500 unit
Bahan baku yang sesungguhnya dipakai dalam proses 26.400
kg. Produk jadi yang dipindahkan ke gudang adalah 66.000
unit.
Diminta :
Buatlah laporan Harga Pokok Penjualan dengan metode absorption dan direct
costing !

Direct Costing Full Costing


Bahan baku Rp.400,00 Rp. 400,00
Upah langsung Rp.450,00 Rp.450,00
Overhead variable Rp.200,00 Rp.200,00
Overhead tetap Rp – Rp.100,00
Rp.1.050,00 Rp.1.150,00

Laporan Harga Pokok Penjualan


Full Costing
Harga pokok produksi 66.000 x 1.150 Rp.75.900.000,00
Ditambah persedian barang jadi
1 januari 1.000 x 1.150 Rp.1.150.000,00
Barang jadi siap dijual Rp77.050.000,00
Dikurangi persedian barang jadi
31 Desember Rp.1.500 x 1.150 Rp.1.725.000,00
Harga pokok penjualan sebelum penyesuaian Rp.75.325.000,00
Selisih pengawasan tidak menguntungkan Rp.835.000,00
Selisih volume menguntungkan (Rp.550.000,00)
Harga pokok Penjualan Rp.75.610.000,00
Catatan equipment unit:

Skedul kualitas produksi equipment produksi

Unit Bahan baku Upah langsung dan


Overhead
Persediaan
1 januari 200 66.000 66.000
Masuk produksi 65.000 2.000 2.000
67.000 64.000 64.000
Ke gudang 66.000 1.000 1.000
Persediaan 1000 65.000 unit 500
67.000 65.500
Catatan selisih overhead pabrik selisih pengawasan

Overhead pabrik sesungguhnya Rp.19.935.000,00


Budget
Overhead variable
65.500 x 200 = Rp.13.100.000,00
Overhead tetap = Rp.6.000.000,00
Rp.19.100.000,00
Selisih pengawasan
Tidak menguntungkan Rp.835.000,00
Meliputi Rp.750.000,00 karena biaya tetap naik sehingga selisih
Selisih Volume Rp.85.000,00 karena variable
Budget Rp.19.100.000,00
FOH dibebankan Rp.65.500,00 x 300 Rp.19.650.000,00
Selisih menguntungkan Rp.550.000,00
Laporan Harga Pokok Penjualan
Direct Costing
Harga pokok produksi 66.000 x 1.050 Rp.69.300.000,00
Ditambah Persediaan barang jadi
1 januari : 1000 x 1.050 Rp.1.050.000,00
Barang jadi siap dijual Rp.70.350.000,00
Dikurangi persediaan barang jadi
31 Desember: 1500 x 1.050 Rp.1.050.000,00
Harga pokok penjuala sebelum ajustment Rp.68.775.000,00
Ajustment selisih pengawasan variable Rp.85.000,00
Harga Pokok Penjualan Rp.68.860.000,00
Lamanya periode juga harus diteliti. Pada soal tidak dinyatakan berapa lama
periode yang dimaksud. Sebaiknya periode dinyatakan dalam semester atau
tahunan, dan bukannya bulanan sehingga mengurangi kemungkinan
dipermainkan oleh para mandor.
Soal 4
Data produksi dan biaya PT. INDOFOOD selama 3 tahun sbb :
Keterangan 2017 2018 2019 Total
Persediaan awal 85 unit 60 unit 55 unit 135 unit
Produksi 500 440 365 140.000
Penjualan 520 450 380 140.000
Persediaan akhir 65 50 40 130

Harga jual perunit (Rp) 200-, 200-, 200-,


Biaya bahan baku perunit 3 3 3
Biaya tenaga kerja perunit 6 6 6
BOP tetap sgguhnya 5.500 5.500 5.500
BOP variable sesungguhnya 4.000 25.00 2.500

Tarif biaya overhead pabrik perunit produk :

- Tarif variable 5 5 5
- Taif tetap 10 10 10
Biaya administrasi dan umum :
By. Variable perunit yng dijual 7 7 7
By. Tetap 600 600 600
By. Pemasaran :
By. Variable perunit yg dijual 20 20 20
2.00
By. Tetap 2.000 2.000 0
Diminta :
a. Hitunglah Harga pokok produk vaeriabel costing dan full costing!
b. Susunlah laporan R/L kedua metode harga pokok produksi tersebut!

Laporan Rugi/Laba Tahun 19 A

Penjualan (400.000 x
Rp.30,00) Rp.12.000.000,00

Biaya variable

Bahan baku
500.000 x Rp.6,00 Rp.3000.000,00

Upah langsung

500.000 x Rp.8,00 Rp.4000.000,00

FOH variable

500.000 x Rp.1,00 Rp.500.000,00

Jumlah biaya – biaya

Produksi variable Rp.7.500.000,00

Persediaan akhir

100.000 (=20%) Rp.1.500.000,00

Biaya variable utk barang yg


dijual Rp.6000.000,00

Biaya adm dan penjualan


variable Rp.400.000,00
Variable Rp.400.000,00 Rp.6.400.000,00

Contribution margin Rp.5.600.000,00

Biaya biaya tetap

Biaya pabrik Rp.2000.000,00

Biaya adm dari penjualan Rp.1500.000,00

Rp.3.500.000,00

Laba bersih sebelum pajak Rp.2.100.000,00

c. Hitunglah perbedaan kedua metode tersebut dengan rumus abc!


Soal 2
P.T Nirwana adalah sebuah perusahaan yang memproduksi komponen pesawat
terbang yang terdiri dari 2 jenis produk. Sistem tradisional sebelumnya terdiri
dari dua kategori biaya langsung (biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga
kerja langsung ) dan satu pusat biaya tidak langsung ( biaya overhead pabrik,
yang dialokasikan berdasarkan jam tenaga kerja langsungg ). Tarif alokasi
biaya tidak langsung untuk sistem tradisional adalah Rp 230.000,- / jam tenaga
kerja langsung.
Baru-baru ini Tn. Indra Gunawan selaku manajer produksi mencoba
memperbaiki sistem tradisional dengan sistem activity based costing . Untuk
biaya langsung tetap dipertahankan dan mengubah satu pusat biaya tidak
langsung dengan 5 pusat biaya tidak langsung dengan rincian sebagai berikut :
Keterangan Dasar alokasi Tarif alokasi biaya
Penanganan bahan baku Jmlh suku cadang 800,-
Pembubutan Jmlh putaran 400,-
Milling Jmlh jam mesin 40.000,-
Grinding Jmlh suku cadang 1.600,-
Pengujian Jmlh unit yg diuji 30.000,-

Berikut data yang digunakan untuk kedua jenis produk tersebut :


Keterangan X Y
Biaya bahan baku langsung Rp 19.400.000,- Rp 119.800.000,-
Biaya tenaga kerja langsung Rp 1.500.000,- Rp 22.500.000,-
Jmlh jam tng kerja langsung 25 375
Jumlah suku cadang 500 2000
Jumlah putaran 20.000 60.000
Jumlah jam mesin 150 1050
Jumlah unit (seluruh unit diuji) 10 200
Diminta :
1) Hitung harga pokok perunit dengan sistem kalkulasi biaya tradisional
2) Hitung harga pokok perunit dengan sistem activity based costing
3) Apa keputusan yang akan diambil oleh Tn. Indra Gunawan
Jawab
1. Menghitung biaya per unit menggunakan metode tradisional

• Total Jam kerja langsung = Jam kerja langsung tas + Jam kerja langsung sepatu

= 5000 + 10.000

= 15.000

Tarif Overhead Pabrik : Jam Kerja Langsung

= Rp. 4.500.000 : 15.000


= 300/JKL

• Biaya Overhead yang di bebankan

Total
(Biaya JKL per unit Overhead/Unit
Produk Unit
X jam kerja (Total:Unit)
langsung
Rp 1.500.000
Tas 10.000 Rp 150
(Rp 300 X 5.000)
Rp 3.000.000
Sepatu 40.000 Rp 75
(Rp 300 X 10.000)

• Menghitung biaya per unit produk

Keterangan Tas Sepatu


Rp 60.000.000 Rp 120.000.000
Biaya Utama
(Rp 6.000 X 10.000) (Rp 3.000 X 40.000)
Rp 3.000.000 Rp 12.000.000
Biaya Overhead
(Rp 300 X 10.000) (Rp 300 X 40.000)
Total Biaya Rp 63.000.000 Rp 132.000.000
Unit Produksi 10.000 40.000
Biaya/Unit Rp 6.300 Rp 3.300
Soal 4
Sebelum menerapkan sistem JIT, rumple Comany menggunakan jam mesin
untuk menentukan biaya pemeliharaan atas ketiga produknya (taplak meja
kecil, sedang, dan besar). Total biaya pemeliharaan adalah $280.000 per tahun.
Jam mesin yang dipakai untuk masing-masing produk dan jumlah produk yang
diproduksi adalah sebagai berikut :
Jam Mesin Kuantitas
Produk
Kecil 30.000 7.500
Sedang 30.000 7.500
Besar 40.00 10.000
Setelah menerapkan JIT, tiga sel manufaktur diciptakan, dan pekerja sel dilatih
untuk melakukan pemeliharaan. Biaya pemeliharaan untuk ketiga sel tetap
berjumlah $280.000; akan tetapi, biaya-biaya ini sekarang dapat ditelusuri ke
masing-masing sel sebagai berikut :

Sel, taplak meja kecil $ 76.000


Sel, taplak meja sedang 84.000
Sel, taplak meja besar 120.000
Diminta :
1) Hitunglah biaya pemeliharaan per taplak untuk setiap jenis sebelum JIT
2) Hitunglah biaya pemeliharaan per unit untuk setiap jenis setelah JIT
3) Jelaskan mengapa biaya pemeliharaan per unit dengan JIT lebih akurat
disbanding biaya pra-JIT
9. Proyeksi laba Cutlas Company selama tahun yang akan datang adalah
sebagai berikut:
Keterangan Total Perunit
Penjualan 200,000 20
Beban Variabel (120,000) (12)
Marjin Kontribusi 80,000 8
Beban Tetap 64,000
Laba Bersih 16,000
Diminta:
a) Hitung titik impas dalam unit
b) Berapa unit yang harus dijual untuk menghasilkan laba sebesar Rp
30,000.
c) Hitung rasio margin kontribusi. Dengan rasio tersebut hitunglah laba
tambahan yang diperoleh Cutlass apabila penjualan lebih tinggi Rp
25,000 dari yang diperkirakan.
d) Misalkan Cutlass menginginkan laba operasi yang sama dengan 20%
dari pendapatan penjualan. Berapa unit harus dijual untuk mencapai
sasaran tersebut? Susunlah laporan laba rugi yang diperlukan
e) Untuk proyeksi tingkat penjualan diatas, hitunglah margin pengamannya.
Jawab:
1. Titil impas dihitung sebagai berikut : Unit = Biaya tetap/(Harga - Biaya Variabel per unit)
= $ 64,000/($20-$12) = $64,000/$8
= $ 8.000 unit

2. Jumlah unit yang harus dijual untuk menghasilkan laba sebesar $30,000 duhitung sebagai
berikut: Unit = ($64,000 + $30,000/$8
= $94,000/$8
= 11,750 unit

3. Rasio margin konstribusinya adalah $8/$20= 0,40. Dengan ditambah penjualan sebesar
$25,000.
laba tambahan akan menjadi 0,40 x $25,000 = $10,000

4. Untuk mengetahui jumlah unit yang dijual agar memperoleh laba 20% dari prnjualan
anggaplah target laba sama dengan (0,20)(Harga x Unit), dan hitunglah jumlah unitnya Laba
operasi
= (Harga x Unit )-(Biaya variabel per unit x Unit )- Biaya tetap (0,20) ($20) Unit = $20 (Unit) -
$12 (Unit) - $64,000
$4 (Unit) = $ 64.000
Unit = 16000

5. Laporan laba ruginya adalah sebagai berikut : Penjualan ( 16,000 x $20)


$320.000 Dikurangi : Beban variabel ( 16,000 x $12)
192.000 Margin kontribusi
$ 128.000 Dikurangi : Beban tetap
64.000 Laba operasi
$ 64.000 Laba operasi/penjualan = $64,000/$320,000 = 0,20, atau 20 % Margin pengamanannya
adalah 10,000 - 8,000 = 2,000 unit, atau $ 40,000 dalam pendapatan penjualan
10. Dony Manufactur memproduksi kaos dengan dengan logo berbagai tim
olahraga. Setiap kaos dikenakan harga Rp 10. Biaya-biayanya sebaai
berikut:
Penggerak biaya Biaya Tingkat penggerak

variable/unit biaya
Unit yang dijual 5 -
Setup 450 80
Jam Mesin 20 500
Data lainnya: 96,000
Total Biaya Tetap (Konvensional) 50,000
Total Biaya Tetap (ABC)
Diminta:
a. Hitung titik impas dalam unit menggunakan analisis konvensional =
metode analisis titrimetri(volumetric) yang menggunakan peralatan gelas
kaca dan analisis gravimetri.
b. Hitung titik impas dalam unit menggunakan analisis
berdasarkan aktivitas
c. Misalkan Dony mampu mengurangi biaya setup, Rp 150 per set
up dan jumlah jam mesin menjadi 425. Berapa unit yang harus
dijual untuk mencapai titik impas.
Jawab

1. Unit impas - Biaya tetap/(Harga - Biaya variabel per unit)


= $96,000/($10-$5 = $ 19,200 unit

2. Unit impas - (Biaya tetap + (pengaturan x biaya pengaturan )+ (jam rekayasa x biaya
rekayasa)]/( Harga - biaya variabel per unit)
= [$50,000 + ($450 x 80 ) + ($ 20 + 500 )]/($10 - $5) = $96,600/$5 = 19,200 unit

3.Unit impas
= [$50,000 + ($300 x 80) + ($20 x 425)]/($10-$5) = $82,500/$5 = 16,500 unit

Anda mungkin juga menyukai