”PAJAK DAERAH”
Dosen Pengampu:
Kelompok 4
Kelas D7
Oleh :
Universitas Warmadewa
Tahun 2021
A. Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB )
PENGERTIAN
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah Pajak Negara yang dikenakan terhadap bumi
dan atau bangunan berdasarkan Undang-undang nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi
dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang nomor 12 Tahun 1994.
PBB adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak terutang ditentukan
oleh keadaan objek yaitu bumi/tanah dan atau bangunan. Keadaan subjek (siapa yang
membayar) tidak ikut menentukan besarnya pajak.
OBJEK PBB
Objek PBB adalah “Bumi dan atau Bangunan”: Bumi: Permukaan bumi (tanah dan
perairan) dan tubuh bumi yang ada di pedalaman serta laut wilayah Indonesia Contoh: sawah,
ladang, kebun, tanah. pekarangan, tambang, dll. Bangunan: Konstruksi teknik yang ditanam
atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan atau perairan. Contoh: rumah tempat tinggal,
bangunan tempat usaha, gedung bertingkat, pusat perbelanjaan, emplasemen, pagar mewah,
dermaga, taman mewah, fasilitas lain yang memberi manfaat, jalan tol, kolam renang,
anjungan minyak lepas pantai, dll.
TARIF PBB
Besarnya tarif PBB adalah 0,5%
RUMUS PENGHITUNGAN PBB
Rumus penghitungan PBB = Tarif x NJKP
a. Jika NJKP = 40% x (NJOP - NJOPTKP) maka besarnya PBB
= 0,5% x 40% x (NJOP-NJOPTKP)
= 0,2% x (NJOP-NJOPTKP)
b. Jika NJKP = 20% x (NJOP - NJOPTKP) maka besarnya PBB
= 0,5% x 20% x (NJOP-NJOPTKP)
= 0,1% x (NJOP-NJOPTKP)
OBJEK PAJAK
1. Objek Pajak Kendaraan Bermotor adalah kepemilikan dan/atau
penguasaanKendaraan Bermotor.
2. Termasuk dalam pengertian Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada
angka(1), adalah:
1. kendaraan bermotor beroda beserta gandengannya, yang dioprasikan di
semua jenis jalan darat; dan
2. kendaraan bermotor yang dioperasikan di air dengan ukuran isi kotor GT
5(lima Gross Tonnage) sampai dengan GT 7 (tujuh Gross Tonnage).
3. Dikecualikan dari pengertian Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada
angka(2), adalah:
1. kereta api;
2. kendaraan bermotor yang semata-mata digunakan untuk keperluan
pertahanandan keamanan negara;
3. kendaraan bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai kedutaan, konsulat,
perwakilan negara asing dengan asa timbale balik dan lembaga-
lembagainternasional yang memperoleh fasilitas pembebasan pajak dari
Pemerintah;dan
4. kendaraan bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai oleh pabrikan
atauimportir yang semata-mata disediakan untuk keperluan pameran dan
tidakuntuk dijual.
SUBJEK PAJAK
Subjek Pajak Kendaraan Bermotor adalah :
1. Orang pribadi;
2. Badan;
yang memiliki dan/atau menguasai kendaraan bermotor.
Pembayaran pajak motor termasuk ke dalam pajak progresif. Pajak progresif adalah
pajak yang tarif pemungutannya sesuai dengan persentase yang meningkat sesuai dengannilai
objek pajak dan kuantitas atau jumlah dari objek pajak. Dalam hal ini motor adalahobjek
pajaknya. Terdapat dua jenis pajak progresif, yakni Pajak Penghasilan (PPh) dan
PajakKendaraan Bermotor (PKB). Pajak motor termasuk di dalam Pajak kendaraan
Bermotor.
Objek pajak adalah kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor.
Termasukkendaraan bermotor beroda beserta gandengannya, baik yang dioperasikan di darat
ataupun diair dengan ukuran isi kotor GT 5 (lima Gross Tonnage ) sampai dengan GT 7
(tujuh GrossTonnage ). Uang yang dihasilkan dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
digunakan untukmensejahterakan masyarakat. Pajak yang dibayarkan para pemilik kendaraan
nantinya dibagi- bagi ke berbagai pemerintah kabupaten/kota. Sedangkan Subjek Pajak
Kendaraan Bermotor(PKB) adalah orang pribadi dan suatu badan tertentu yang memiliki
dan/atau menguasai kendaraan bermotor.
D. Pajak Reklama
Reklame adalah benda, alat atau media yang berbentuk dan corakragamnya dirancang
untuk tujuan komersial memperkenalkan, menganjurkan,mempromosikan atau badan yang
dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, dan atau dinikmati oleh umum (Mardiasmo, 2008:
12). Pajak Reklame adalah salah satu pajak daerah dan salah satu sumber pendapatan asli
daerah yang menunujukan posisi strategis dalam hal pendanaan pembiayaan daerah.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurut pasal 79 UU No. 22 tahun 2011 tentang pemerintah
daerah adalah:
1. Pendapatan Asli Daerah, terdiri dari:
a) Hasil pajak daerah
b) Retribusi daerah
c) Bagian laba BUMD
d) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah
2. Dana perimbangan keuangan pusat – daerah
3. Pinjaman Daerah
4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah
Ada beberapa objek pajak yang dikecualikan dalam pasal ini yaitu penyelenggaran Reklame
melalui internet, televisi, radio, warta harian,warta mingguan, warta bulanan, dan Reklame
yang diadakan khusus untuk kegiatan social, pendidikan keagamaan, dan politik tanpa
sponsor.
Ibnu Khayath Farisanu , Buku Elekronik Pajak Bumi dan Bangunan,2019. Jakarta.
Ilhamsyah, Randi. "Pengaruh Pemahaman dan Pengetahuan Wajib Pajak Tentang Peraturan
Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, dan Sanksi Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor (Studi SAMSAT Kota Malang)." Jurnal
Mahasiswa Perpajakan 8.1 (2016).
Undang – Undang Nomor 22 tahun 2011 pasal 79 Tentang Pajak Asli Daerah.
Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009 pasal 42, Tentang Pajak Hiburan.
M.P. Siahaan. 2013. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Rajawali Pers Penerbit. Jakarta