Anda di halaman 1dari 3

NYOMAN TRISNA DAMAYANTI

1933121234
D7 / SEMESTER 4

BAB VIII
UTANG & PIUTANG
8.1 Pengertian Piutang
Piutang merupakan hak atau tagihan hotel kepada debitur (pihak ketiga) untuk produk
dan jasa yang telah dinikmati oleh debitur bersangkutan. Piutang hotel lazimnya terdiri
dari rekening tamu (guest ledger), city ledger, dan piutang lain-lain seperti tagihan
untuk sewa ruangan hotel. Piutang merupakan aktiva lancar sehingga pengutipan
piutang menjadi kas seharusnya telah selesai untuk periode setahun/periode berjalan
8.2 Piutang Ragu-ragu
Piutang ragu-ragu merupakan piutang yang tidak tertagih dan merupakan biaya yang
harus dibebankan pada rekening piutang. Piutang ragu-ragu merupakan konsekuensi
kebijakan kredit yang diterapkan oleh hotel. Untuk memberikan informasi mengenai
kondisi piutang, pemantauan posisi piutang dikaji dari usia harus dilakukan.
Pemantauan piutang dari sisi usia lazim disebut aging of account receivables. Besaran
piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan atas pengalaman yang lalu.
8.3 Catatan Akuntansi yang Diperlukan
Untuk kelancaran operasional pada bidang piutang, diperlukan catatan-catatan
akuntansi seperti
1. Kartu piutang
Kartu piutang digunakan untuk mencatat setiap piutang hotel. Pengendalian
piutang dilakukan dengan menjumlahkan saldo seluruh kartu piutang dan
mendapatkan jumlah yang sama dengan fungsi income serta jumlah yang sama
dengan saldo pada jurnal pengendalian piutang.
2. Surat penagihan
Surat penagihan umumnya dikirimkan dalam jangka waktu 30 hari setelah tamu
check-out. Surat penagihan umumnya dicantumkan jumlah yang harus
diselesaikan oleh debitur, metode pembayaran atau penyelesaian, nomor rekening
bank hotel, dan tanda tangan pejabat hotel (general manager atau financial
controller atau credit manager).
3. Jurnal Pengendalian Piutang
8.4 Jurnal Pengendalian Piutang
Piutang merupakan aktiva lancar yang tingkat likuiditasnya tinggi, setelah kas. Melalui
pengendalian piutang, dibarapkan hotel dapat memiliki kas untuk memenuhi kewajiban
kas operasional seperti pembayaran gaji karyawan, utang dengan rekanan, jasa layanan
kepada karyawan dan pengeluaran kas operasional lainnya. Untuk uji kepatuhan
akuntansi dan dicapainya cek internal yang baik, saldo debet jurnal ini harus sama
dengan income, serta jumlah kredit harus sama dengan penerimaan kas pada fungsi
general cashier.
8.5 Pengertian Utang
Utang merupakan kewajiban hotel kepada pihak ketiga (kreditur). Dari sisi waktu jatuh
tempo, utang dapat diklasifikasikan menjadi utang jangka pendek yang jatuh tempo
dalam waktu setahun dan utang utang jangka panjang yang jatuh tempo lebih dari
setahun.
8.6 Pengakuan Utang
Utang terjadi karena hotel tidak segera menyelesaikan pembayaran untuk barang atau
jasa yang didapat dari kreditur. Utang dagang diselesaikan dalam waktu setahun,
sedangkan utang jangka panjang lebih dari setahun. Utang dagang diakui setelah barang
diterima oleh hotel melalui bagian penerimaan dengan dokumen pendukung yang
lengkap dan andal sesuai dengan prosedur. Utang jangka panjang diakui setelah kontrak
ditandatangani dan kedua belah pihak, hotel dan kredit mengenai tanggal pemberian
dana yang diperlukan.
8.7 Pembukuan Utang
a. Pembukuan Utang Dagang
Utang dagang dibukukan setelah dokumen-dokumen pendukung yang andal
lengkap sesuai dengan ketentuan hotel. Utang dagang dibukukan pertama kali
pada jurnal pembelian atau register voucher. Pada jurnal register voucher, semua
utang dagang dibukukan pada kolom kredit, sedangkan pada kolom debet
dibukukan persediaan bahan makanan, minuman, bahan habis pakai, dan
persediaan lain
b. Pembukuan Utang Jangka Panjang
Porsi utang jangka panjang yang jatuh tempo periode ini serta bunga yang harus
dibayar diperlakukan sebagai utang jangka pendek. Bila hotel harus
menyelesaikan porsi utang jangka panjang yang jatuh tempo periode berjalan
maka utang ini harus dibukukan pada jurnal register voucher.
DAFTAR PUSTAKA
Wiyasa, IBM. 2010. Akuntansi Perhotelan Penerapan Uniform System Of Accounts For The
Lodging Industry. Yogyakarta : Andi.

Anda mungkin juga menyukai