Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU ANALISIS ISU

INSTANSI DISUSUN OLEH


RISKY HENDRAWAN : CPNS LAPAS KELAS 1 SEMARANG

1. Teknik Analisis Isu YangDigunakan


Pada tugas analisis isu instansi kali ini saya menggunakan pendekatan teknik APKL
(actual, problematic, kekhalayakan, kelayakan). Berikut adalah tabel kualitas isu :

Tabel 1.1
ISU A P K L JUMLAH PRIORITAS
Pandemi Covid-19 di lapas kls 1 Semarang 4 4 4 4 16 I
Over capacity 3 3 2 2 10 IV
Kerusuhan di lapas 3 2 3 3 11 III
Pecandu narkotika di lapas 2 3 4 4 13 II

Berdasarkan Tabel Matrik Penilaian Kualitas Isu di atas dapat ditentukan isu yang dapat
dibahas yaitu isu tentang “Kurangnya penerapan protokol kesehatan dan tata tertib di
lapas kelas 1 Semarang”.

Tabel 1.2

Penyebab Akibat

Surroundings System

Pandemi Covid-19 Prokes Covid-19

Kurangnya
Mencegah cluster
penerapan protocol
penyebaran covid-
kesehatan dan tata
19
tertib di lapas kls 1

Kerusuhan di lapas Semarang


Satgas kamtib
kls 1 Semarang

Merebaknya
narkotika
Berdasarkan analisis isu melalui fishbone diagram diatas maka dapat diputuskan
pengambilan isu di instansi adalah kurangnya penerapan protocol kesehatan dan tata tertib
di lapas kls 1 Semarang

2. Identifikasi danbase skripsi penerapan protocol kesehatan covid-19 dilapas


Sejak covid-19 berlangsung penerapan protocol kesehatan di lapas semarang sudah
berjalan sesuai dengan instruksi dari Kalapas. Latar berlakang penghuni narapidana dan
tahanan di lapas kelas 1 semarang mengalami kenaikan. Kondisi tersebut dikhawatirkan
akan menimbulkan penularan cluster lapas. Dalam menjalankan prokes yang dijalankan
selama ini terdapat kendala yaitu :
a. Overcapacity
WBP yang berjumlah sekitar 1800 jiwa yang mendiami lapas membuat kesulitan
petugas dalam menerapkan prokes kesehatan.
b. WBP Pemakainarkotika
Beberapa WBP yang mendiami blok-blok sel sebagian besar pernah menggunakan
narkotika. Akibatnya sebagian besar mereka susah untuk diatur seperti memakai
masker,cuci tangan, dsb.
c. Wbp kurang taat dalam mematuhiaturan
Wbp sebagian besar tidak mentaati aturan dikarenakan mereka sudah terbiasa
dengan hidup yg kerasa untuk itu bagian kamtib di harapakan mampu untuk
mengendalikan ego dan membimbing mereka agar menciptakan suasana yang
kondusif
d. Penyebab terjadinya permasalahanisu
- kurangnya percaya akan penyakitcovid19
- mengabaikan protokol kesehatan yang diberikan olehpetugas
- wbp menganggap sepele akan hal kesehatan seperti mandidsb
- penggunaan obat-obatan terlarang di kalangan wbp yamgmerebak
- terdapat sosialisasi yang belum sepenuhnya dipahami wbp akankesehatan
- kerusuhan dilapas
e. Dampak yang terjadi jika tidak segera diselesaikan

Kelebihan kapasitas pada lapas menyebabkan beberapa dampak


bagi petugas lapas maupun warga binaan itu sendiri, dampak-dampak tersebut yakni:

a. Kurang maksimalnya pengawasan oleh petugas pengamanan lapas akibat jumlah petugas pengamanan
yang tidak ideal dengan jumlah penghuni lapas.
B.Jumlah satu regu petugas pengamanan yakni berjumlah 12 orang harus mengawasi penghuni lapas yang
berjumlah 914 orang. Hal ini memperlihatkan bahwa jumlah petugas pengamanan lapas tidak ideal
dengan jumlah penghuni lapas. Sehingga dengan tidak maksimalnya pengawasan dapat mengakibatkan
leluasanya terjadi penyelundupan barang-barang yang tidak diijinkan, biasanya penyelundupan ini
dilakukan saat waktu kunjungan oleh keluarga, namun hal ini diantisipasi dengan dilaksanakannya
pemeriksaan di gerbang dan sidak oleh pihak petugas pengamanan.
C. Ketidak maksimalnya pengawasan petugas merupakan sebuah faktor kriminogenik yang dapat
menimbulkan kejahatan di dalam lapas
Kemudian Dengan pemahaman umum yang lebih luas, sesungguhnya faktor manajemen
Lembaga Pemasyarakatan dan perlakuan terhadap narapidana memiliki dampak yang
sifatnya timbal balik pada perspektif narapidana terhadap legitimasi dan keadilan pelaksanaan tugas
pemasyarakatan terhadap mereka sendiri. Perspektif ini yang kemudian perlu dikelola oleh negara dalam
paradigma bahwa tindakan pencegahan terhadap potensi konflik di dalam Lembaga Pemasyarakatan
menuntut langkah yang bukan bersifat individualitik dan kasuistis, namun harus lebih bersifat umum dan
permanen. Keamanan lembaga pemasyarakatan di Indonesia dapat ditingkatkan dengan
cara-cara sebagai berikut:

a. Perlunya pengiriman pegawai untuk mengikuti program kekhususan yang

dilaksanakan instansi lain yang berkaitan dengan kegiatan keterampilan.

b. Perlunya kerjasama dengan instansi lain untuk memasarkan hasil produk napi

di LAPAS, apabila ada produk yang dihasilkan.

c. Program dan ragam pembinaan terhadap narapidana hendaknya dilaksanakan

secara efektif dan kreatif serta berdaya guna untuk pengembangan kepribadian

serta peningkatan keterampilan bagi narapidana.

d. Kesejahteraan petugas pada umumnya dan petugas pemasyarakatan pada khususnya hendaknya lebih
diperhatikan dan ditingkatkan kesejahteraannya oleh Pemerintah, mengingat pengabdian yang mereka
berikan untuk kepentingan bangsa dan negara bukna untuk kepentingan mereka sendiri.
f. Rekomendasi alternatif penyelesaianisu
NO ALTERNATIF TAHAPAN SETIAP HASIL YANG PARA
PENYELESAIAN ALTERNATIF DIHARAPKAN PIHAK
1 Memberikanpemahaman Mengumpulkan data WBP sehat dan Petugas
pentingnya kesehatan WBP setiap blok terhindar dari kesehatan
kepada para WBP hunian penyakit lapas
2 Penguatan satgas kamtib Mengumpulkan WBP Terciptanya Satgas
di lapas yang terkena kasus suasana yang kamtib
kerusuhan kondusif danaman
3 Dilaksanakannya control Membuat jadwal piket WBP yang sakit Petugas
petugas kesehatansetiap control kesehatan bagi dapat segera kesehatan
blok hunianWBP petugas diobati lapas
(dokter)
4 Melakukan sosialisasi Mendata WBP yang WBP dapat Petugas
bahaya covid-19 dan sekiranya mengalami dilakukan isolasi kesehatan
carapencegahannya gejala covid-19 mandiri untuk lapas
mencegah
penularan
5 Kontrol petugas Pembuatan jadwal Menciptakan Regu
keamanan agar control keliling untuk kondisi di lapas pengamanan
meciptakan situasiyang dilaksanakan oleh yangaman
kondusif petugas keamanan

G. Dampak yang dapat terjadi

Anda mungkin juga menyukai