Anda di halaman 1dari 40

Manual Pengoperasian SDPJL 1.

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................3
BAB I. PENGUMPULAN DATA.......................................................................4
1.1 SURVEY PENDAHULUAN......................................................................4
1.2 PENGUMPULAN DATA LAPANGAN......................................................4
1.2.1. Pengukuran Kekuatan Jalan yang ada.............................................5
1.2.2. Pengukuran CBR menggunakan Dynamic Cone Penetrometer......5
1.2.3. Pemeriksaan Geometrik Jalan..........................................................6
1.2.4. Pemeriksaan Sumber Material.........................................................6
1.2.5. Pemeriksaan Kondisi Jembatan yang ada.......................................6
BAB II. SDPJL 1.0............................................................................................7
2.1 ORGANISASI...........................................................................................7
2.2 KEBUTUHAN PERANGKAT KOMPUTER..............................................7
2.3 INSTALL...................................................................................................8
2.4 MEMBUKA PROGRAM SDPJL 1.0.........................................................9
BAB III. PENGOPERASIAN...........................................................................10
BAB IV. PROSES DISAIN..............................................................................24
BAB V. PERHITUNGAN VOLUME................................................................29
BAB VI. PROSES KELUARAN SDPJL.........................................................32
BAB VII. ANALISA KEGAGALAN.................................................................39
6.1 Kesalahan Instal Software.....................................................................39
6.2 Kesalahan Input Data............................................................................39
6.3 Kesalahan Sisa Perkerasan...................................................................40
6.4 Kendala menggunakan MS Excel 2007.................................................40

Page 1 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

PENDAHULUAN

SEKILAS TENTANG SOFTWARE DESAIN PERKERASAN JALAN LENTUR


versi 1.0 (SDPJL ver 1)
Software Desain Perkerasan Jalan Lentur adalah alat bantu Perencana untuk
melakukan desain perkerasan jalan lentur, dengan merujuk pada Pedoman
Interim Desain Perkerasan Jalan Lentur No 001/BM/2011.
Program lunak SDPJL versi 1.0 menggunakan perangkat lunak Microsoft
Excel dan merupakan pengembangan dari RDS. Beberapa prinsip utama
dari software ini antara lain :
 Penyeragaman dalam metoda pengambilan data lapangan dan metoda
perencanaan untuk seluruh Indonesia, sehingga memudahkan dan
mempercepat pemantauan (monitoring).
 Koordinasi pekerjaan lebih mudah, sehingga seluruh pekerjaan
diharapkan dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan dan dikerjakan sesuai dengan metoda yang ditetapkan.
 Seluruh kegiatan Perencanaan sampai dengan tahap PHO dapat
disimpan dalam satu “ file perencanaan “ dan dapat di link dengan
perangkat lunak Analisa Harga Satuan.
 Mempermudah Perencanan dalam mengerjakan beberapa
perencanaan konstruksi perkerasan jalan, (dapat mendisain beberapa
alternatif disain dalam waktu yang bersamaan).

Page 2 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

BAB I
PENGUMPULAN DATA

1.1 SURVEY PENDAHULUAN


Survey pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan data permasalahan yang
ada di lapangan, sehingga dapat memberikan gambaran tahapan yang harus
dilakukan.

Data yang didapat dari hasil survey pendahuluan akan menjadi petunjuk
untuk melakukan survey yang lebih detail antara lain :
1. Ditemukan daerah longsoran, daerah banjir, relokasi dll, hal ini
tentunya memerlukan penanganan yang khusus.
Hasil desain dari penanganan khusus ini outputnya dapat dimasukan
kedalam software SDPJL (contohnya volume dll)
2. Ditemukan kerusakan jalan diantara titik pengukuran, penanganan
kerusakan jalan ini harus di ambil datanya dan dimasukan pada saat
melakukan proses desain.

1.2 PENGUMPULAN DATA LAPANGAN


Desain perkerasan jalan lentur dengan menggunakan software ini, data yang
dibutuhkan antara lain :
 Data kekuatan jalan yang ada, yang diperoleh dengan pengukuran
B/Beam (untuk jalan yang beraspal) atau dengan pengukuran CBR
sub-grade menggunakan alat Dinamic Cone Penetrometer (untuk jalan
tanah, jalan rusak dan pelebaran).
 Data Geometrik Jalan termasuk tempratur perkerasan dan ketebalan
aspal existing
 Data sumber material
 Harga satuan
 Peta lokasi proyek yang menunjukkan secara pasti titik awal dan titik
akhir proyek berikut datumnya.
 Data perkiraan kebutuhan lapangan lainnya ( contoh : Galian,
Timbunan), data ini harus diukur serta dihitung secara manual dalam

Page 3 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

lembar kerja (Worksheet) yang ada dalam SDPJL atau file tersendiri
dan volume pekerjaan yang didapat di link ke lembar “BOQ”
 Data Lalu Lintas

1.2.1. Pengukuran Kekuatan Jalan yang ada


Data Kekuatan Jalan diperlukan yaitu untuk menentukan ketebalan pelapisan
tambahan yang diberikan. Pengukuran lendutan balik menggunakan
Benkelman Beam. Pengukuran dilakukan untuk interval 200 m (interval
pengukuran dapat disesuaikan dengan kebutuhan).

Tahapan pengukuran ini antara lain adalah :


 Truk dengan beban gandar belakang kurang lebih 8.2 ton
 Jembatan Timbang atau alat timbang Portable
 Benkelman Beam lengkap dengan Dial
 Rambu-rambu pengaman
 Meteran
 Alat tulis ( kapur, ballpoint, dll )
 Formulir lapangan
 Titik pengukuran yang menjadi masukan untuk SDPJL adalah 20 cm
dan 6 m
 Temperatur permukaan aspal diukur
 Tebal lapisan aspal

1.2.2. Pengukuran CBR menggunakan Dynamic Cone Penetrometer


Seperti pada pengukuran B/Beam, pengujian DCP pun dilakukan setiap 200
m (tergantung intervalnya), tetapi hanya dilakukan pada jalan tanah, kerikil
dan jalan beraspal yang lapisan permukaannya sudah terkelupas.
Pengukuran dilakukan di sumbu jalan pada permukaan sub-grade (bila
terdapat lapisan kerikil, harus digali hingga mencapai permukaan sub-grade).

Page 4 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

1.2.3. Pemeriksaan Geometrik Jalan


Yang diamati dalam pemeriksaan ini adalah kondisi rata-rata jalan untuk
setiap 200 meter jalan yang dilalui. Tetapi bila ada permasalahan pada
daerah antar interval prngukuran, maka permasalahan tersebut harus diamati
dan pada saat mendesain permasalahan tersebut harus diakomodir.

1.2.4. Pemeriksaan Sumber Material


Informasi yang ingin diperoleh dari pemeriksaan ini adalah mengenai lokasi
sumber material, jenis material, jumlah material yang ada dan harga material
yang terdapat disekitar lokasi proyek.

1.2.5. Pemeriksaan Kondisi Jembatan yang ada


Pada program ini jembatan yang diperiksa adalah jembatan yang mempunyai
bentang < 6.00 m (tergantung ketentuan yang ada).

Page 5 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

BAB II
SDPJL 1.0

Dalam Bab ini akan dijelaskan cara pengoperasian SDPJL 1.0 dengan rinci
dilengkapi dengan contoh tampilan di layar monitor

2.1 KEBUTUHAN PERANGKAT KOMPUTER


Spesifikasi minimum perangkat lunak (Software) dan perangkat keras
(Hardware) yang diperlukan untuk menjalankan program ini adalah :
Dianjurkan menggunakan Ms Office 2003 (excel 2003) dengan minimal
RAM 1 Gb atau Ms Office 2007 (excel 2007) dengan minimal RAM 2 Gb
dan spesifikasinya :
- Procesor dual core atau lebih
- Windows x64 base ( Windows XP atau Windows 7)
Apabila mempergunakan Ms Office 2007 (excel 2007) dengan RAM dibawah
2 Gb, maka pada saat proses sorting akan muncul kendala , pada saat grafik
terlihat di monitor, cursor akan bergerak secara perlahan (Slow Motion) tetapi
selama grafik tidak terlihat cursor akan berjalan normal.

2.2 INSTALL
SDPJL 1.0 dibuat dengan software Microsoft Excel dan dalam
pengoperasiannya mempergunakan keistimewaan fasilitas yang ada dalam
software Ms Excel, sehingga cara menginstallnya sangat sederhana, cukup
mempergunakan fasilitas Windows Explorer (copy folder SDPJL 1.0).
Sebelum menginstall program ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan
sebagai berikut::
1. Regional Setting harus disesuaikan dengan kebutuhan salah satu cara
adalah :
Klik Start, Setting, Control Panel, Regional Setting, Language pilih
sesuai kebutuhan, apabila memilih Indonesia maka pada proses input
data yang berupa angka, apabila menulis angka decimal missal : 12,7;
komanya (,) jangan ditulis dengan dengan titik (.)

Page 6 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

2. Ms Excel yang akan digunakan Macro Security harus di set ke Medium


caranya :
 Buka Mcs Excel kemudian cari icon Macro, pilih Security dan pilih
Medium kemudian OK.
 Sesudah langkah diatas dilaksanakan maka proses mencopy
SDPJL 1.0 baru dilaksanakan.
 Untuk Microsoft excel 2007, apabila muncul warning Security Alert
Macro berarti Macro Security belum di aktifkan (enable), maka klik
option dan muncul kotak security warning dan pilih enable.

Cara mencopy software tergantung media yang digunakan. Berikut beberapa


cara yang bisa digunakan:

1. Apabila mempergunakan Flash Disk, cukup mengcopy folder SDPJL


1.0 yang ada di flashdisk ke dalam harddisk, pada directory yang
diinginkan.

Catatan Software ini dapat dijalankan langsung dari flashdisk.

2. Apabila media yang digunakan CD, cara mengcopy sama tetapi


properties Read Only file didalam SDPJL 1.0 harus dirubah, caranya :
 Didalam Windows Explorer pilih directory dimana anda telah
mengcopykan folder SDPJL 1.0, kemudian Klik kanan mouse pada
file SDPJL.xls didalam folder tersebut,kemudian pilih properties,
tanda pada Read Only dihilangkan kemudian klik Apply.
 Disarankan untuk mencek properties seluruh file yang ada dalam
SDPJL 1.0.

2.3 MEMBUKA PROGRAM SDPJL 1.0


Untuk membuka program ini dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu sebagai
berikut:
1. Fasilitas Windows
Melalui fasilitas Windows, buka Microsoft Excel, lalu click mouse pada
File, Open dan pilih directory dimana anda telah mengcopy folder

Page 7 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

SDPJL 1.0, setelah itu pilih file “SDPJL.xls“ dan click mouse pada
Open atau double click mouse pada file tersebut, atau tekan ( Enter ).

2. Fasilitas Windows Explorer


Melalui fasilitas Windows Explorer, Pilih directory SDPJL 1.0,
kemudian pilih file “SDPJL.xls “, tekan enter atau click mouse dua kali.
Akan keluar tampilan seperti pada Tampilan 1a atau Tampilan 1b.

Catatan Penting :
Selama mengoperasikan software dilarang memakai fasilitas
DELETE / INSERT ROW dan COLUMN

Page 8 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

BAB III
PENGOPERASIAN

Sesudah SDPJL di install atau di copy kedalam Harddisk atau flashdisk


(tidak harus pada sub directory C:\ SDPJL 1.0), panggil ( buka ) SDPJL.xls,
maka dilayar monitor akan muncul Tampilan 1a untuk Ms Windows 2003 pilih
tombol Enable Macros.

Tampilan 1a : Security Warning

tampilan 1 b untuk Excel 2007.

Tampilan 1b : Security Warning Windows Vista 2007

Sesudah tampilan 1b muncul dilayar monitor klick tombol Option,


kemudian pilih Enable this content

Tampilan berikutnya adalah tampilan 2.

Page 9 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

Tampilan 2: Pernyataan Penyanggahan

Tekan tombol “Setuju” , apabila menyetujui Pernyataan Penyanggahan


(Disclamer)
Tampilan 3a akan muncul di monitor, bila tombol “Tidak setuju” software
akan di tutup.

Tampilan 3a : Isian Data

Page 10 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

Tampilan 3a merupakan isian data, yang terdiri dari isian dan pilihan,
sebagai berikut::
 Isian : Inputing data isian di isi sesuai dengan kebutuhan
lapangan dan untuk mengisinya ada fasilitas pembantu
berupa tanda merah dalam sel (untuk membantu
pengisian). Caranya geser cursor ke arah tanda merah
dengan mempergunakan mouse, sehingga muncul kotak
keterangan seperti terlihat pada tampilan 3a.
 Pilihan : Di dalam tampilan 3a terlihat kotak pilihan untuk pengisian
(contohnya : Fungsi Jalan). Cara menentukan pilihan,
geser cursor ke pojok kanan kotak pilihan, tekan mouse
pada saat cursor terdapat pada segitiga, kemudian
tentukan pilihan yang dibutuhkan.

Cara Pengisian :
 No Link
Diisi dengan Nomor ruas jalan.
Contoh pengisian bisa dilihat dengan cara mengarahkan cursor ke sel
yang mempunyai tanda merah
 No Paket
Diisi dengan nomor paket
 Propinsi
Terisi secara otomatis
 Nama Paket
Diisi dengan nama paket
 Datum
Diisi dengan nama kota atau Sta 0+000 ( km 0+000)
 Nama Propyek
Diisi dengan nama proyek
 Perkerasan Existing
Dipilih dengan AC dan Selain AC (HRS, Lapen dll)
 Fungsi jalan

Page 11 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

Dipilih dengan Arteri, Kolektor, dan Lokal


 Soil Sement, apabila memilih 1 berarti soil semen dan 0 berarti bukan
soil semen
 Datar (%)
Diisi dengan kondisi ruas jalan (perkiraan kondisi datar berapa persen)
Catatan : data ini tidak mempengaruhi perhitungan ( hanya data
informasi)
 Bukit (%)
Diisi dengan kondisi ruas jalan (perkiraan kondisi datar berapa persen)
Catatan : data ini tidak mempengaruhi perhitungan ( hanya data
informasi)
 Gunung (%)
Diisi dengan kondisi ruas jalan (perkiraan kondisi datar berapa persen)
Catatan : data ini tidak mempengaruhi perhitungan ( hanya data
informasi)
 Beban Gandar
Diisi dengan berat beban gandar kendaraan truk yang digunakan
untuk survey Benklemam Beam (hasil penimbangan).
 Kantor surveyor , Pimpinan survey , Perencana dan kantor
Diisi sesuai dengan pelaksanaan
 Pimpinan survey adalah yang bertanggung jawab terhadap data
lapangan yang didapat dari survey
 Perencana
Diisi dengan personil yang bertanggung jawab terhadap hasil desain
(desainer)
 Kantor
Disii dengan kantor perencana (desainer)
 Tanggal Data
Diisi dengan tanggal data survey

Data proses sorting


 Dari : diisi patok Km awal, contoh : 115,00

Page 12 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

 Ke : diisi patok Km akhir, contoh : 124,45

Catatan : dapat menampung 3 buah ruas tapi digunakan bila ketiga ruas
tersebut saling berurutan Km nya (tidak overlap)
Misal : 42.031 Km 115,00 s/d 118,00
42.032 Km 120,00 s/d 121,00
42.033 Km 123,00 s/d 129,45
 Interval
Diisi [ Jarak interval data yang akan dimasukkan ].
Contoh : 50 atau 200 disesuaikan dengan kebutuhan.
 Skala Dial
Skala dial pada alat pengukuran BB
 Koefisien ukuran alat BB
Angka didapat dari perbandingan belalai alat BB, ukur belalai alat BB
sesuai dengan petunjuk yang terdapat dalam Buku Pedoman Cara
Pengumpulan Data (Dim A/Dim B)

Gambar 2 : Perbandingan Dim pada alat BB


 Temperatur Udara
Diisi dengan tempratur Udara pada saat pengukuran BB. ( Celsius)
 Jenis Perkerasan Rencana
Diisi apabila ada pertimbangan teknis untuk merubah lapisan rencana
HRS WC dengan AC WC (pilih angka 1 untuk memilih AC WC),
apabila tidak diisi software akan mengeluarkan output sesuai dengan
data yang dimasukan.

Page 13 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

Isian dan pilihan diisi sesuai kebutuhan, untuk isian ada beberapa
indikator merah, indikator ini untuk membantu dalam pengisian. Caranya
geser cursor ke sel yang mengandung indikator merah, maka dilayar
monitor akan tampil kalimat Bantu. Sesudah masukan data selesai tekan
tombol “Lanjut 1” , kemudian muncul tampilan 3b, diisi dengan data hasil
survey (contoh tampilan 3b),.

Tampilan 3b : Contoh Isian Data hasil survey

Cara Pengisian :
Data Ruas Jalan dari hasil survey
 Kolom Lebar Existing
Diisi dengan data lebar perkerasan di lapangan.
 Kolom Lendutan B/Beam 0.2 m dan 6 m
Diisi dengan data B/Beam dari lapangan (hasil dial reading
dilapangan).
 Kolom RCI
Diisi dengan data RCI di lapangan.
 Kolom CBR
Diisi dengan data CBR di lapangan.
 Kolom Tempratus perkerasan aspal

Page 14 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

Diisi dengan data tempratur perkerasan aspal.


 Kolom Tebal lapis aspal existing
Diisi dengan ketebalan aspal existing (maksimal 15 cm).

Data Lalu Lintas


 Nama Proyek
Terisi secara otomatis
 Nama Paket
Terisi secara otomatis
 Propinsi
Terisi secara otomatis
 Nomer Link .
Terisi secara otomatis
 Year of survey
Diisi dengan tahun pengambilan Data
 Year of opening
Diisi dengan perkiraan tahun sesudah Kegiatan selesai (FHO).
Contoh tahun 2009 diambil data lalu lintas, proses Perencanaan
sampai dengan Pengadaan satu tahun, proses kegiatan pelaksanaan
sampai FHO satu tahun , maka year of opening diisi tahun 2011.
 Life Period (years)
Diisi dengan umur rencana jalan
Contoh 10 atau 5 (satuan tahun)
 Traffick Growth
Diisi dengan perkiraan pertumbuhan lalu lintas
 Kolom AADT
Diisi dengan data hasil survey lalu lintas
 Car.
Diisi dengan Volume mobil

 Utility.

Page 15 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

Diisi dengan Volume kendaraan utilitas

 Small Bus.
Diisi dengan Volume bus kecil

 Large Bus.
Diisi dengan Volume Bus besar

 Light Truck .
Diisi dengan Volume truk ringan

 Medium Truk
Diisi dengan Volume Truk sedang

 Heavy Truk.
Diisi dengan Volume Truk berat dan TrukTandem

 Kolom AADT Rencana


Diisi dengan kondisi lalu lintas disesuaikan dengan Tabel Koefesien
Distribusi Kendaraan dibuat formulanya.
Contoh pengisian data

Page 16 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

Contoh diatas untuk Jumlah lajur 2, kendaraan ringan 2 arah dan


kendaraan berat 2 arah. Sesudah data dilengkapi tekan tombol
“LANJUT2“, maka dilayar monitor akan muncul tampilan 4.

Tampilan 4 : Hasil Analisa Traffik

Page 17 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

Tekan “TOMBOL 3” , akan muncul Tampilan 5

Tampilan 5 : Data untuk proses sorting

Pada tampilan ini, data lapangan Lebar jalan, BB, RCI, CBR dan data
lapangan (hasil survey) dikoreksi dengan kondisi lapangan (contoh, foto
lapangan). Sesudah semua data dikoreksi tekan tombol “LANJUT 4“,
tampilan 6 akan muncul di monitor.

Tampilan 6 : Pengelompokan data lapangan

Page 18 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

Tampilan ini adalah awal proses lapangan, data lapangan akan muncul
didalam grafik, kemudian dikelompokan, cara pengelompokan dilakukan
dengan cara yang sama dilakukan pengelompokan terhadap data lapangan,
karena prosesnya sama maka akan diberikan contoh pengelompokan data
lendutan.

Tampilan 7 : Contoh Pengelompokan

Pengoperasian akan mengalami kelambatan bila menggunakan Ecxel


2007
Cara pengoperasian :
 Tombol “ SKALA “, untuk merubah skala STA, sesuaikan dengan data
yang ada sehingga pengelompokan lebih mudah.

Page 19 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

 Isi kolom kelompok, sesuai dengan urutan pengelompokan, contoh


Kelompok 1 Dari Sta 2.8 ke Sta 5.000 kemudian tekan tombol Run,
secara otomatis Sta 2.8 s/d 5.600 dirata-ratakan dan secara otomatis sel
dibawah “Dari” akan ditambah 0.200 (sesuai dengan interval. Untuk
kelompok 2, sel dibawah “Dari” tidak perlu di input lagi, langsung ke sel
dibawah “Ke” di input sesuai pengelompokan. Kemudian tekan tombol
Run dst. (contoh tampilan 7)

Proses pengelompokan ( Sorting ) B/Beam, CBR, dan RCI dilakukan dengan


cara yang sama dengan pegelompokan Lebar Perkerasan.

Bila tampak dari grafik terdapat nilai data yang mencolok pada suatu titik,
sebaiknya data tersebut disamakan dengan didekatnya, dan dicatat untuk
dilaporkan ke Engineer. Bila data ini tidak dirubah, akan mengganggu nilai
desain yang dihasilkan. Tetapi pada data yang mencolok tersebut harus ada
penelitian dan penanganan tersendiri dalam proses disain.

Penentuan segmen sebaiknya lebih dari 10 titik, sesuai dengan persyaratan


Statistik ( n>9 ).

Sesudah seluruh data dikelompokkan, tekan tombol “ Lanjut “ proses sorting


dijalankan, tampilan 8 akan muncul di monitor.

Page 20 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

Tampilan 8 : Hasil Sort

Page 21 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

Tampilan 8 terdapat tiga buah tombol yaitu:


 Tombol “ REVISI “ digunakan apabila ada revisi atau ada perbaikan
pengelompokan,
 Tombol “ PRINT DATA “ untuk mencetak data lapangan, data sort dan
seluruh grafik.
Dalam proses pencetakan kursor akan terlihat aktif seperti kondisi “hang”
( karena dalam proses macro), tetapi kursor dapat digunakan untuk
mengatur Setup , Margin , print dll
Apabila mengalami kendala dapat di print secara manual.
 Tombol “ LANJUT “ digunakan bila seluruh proses pengelompokan telah
selesai.

Sesudah proses pengelompokan selesai, tekan tombol “ LANJUT “, tampilan


9 akan muncul dilayar monitor.

Page 22 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

BAB IV
PROSES DISAIN

Tampilan 9 : Masukan Data

Pada tampilan 9, data geometrik dimasukkan ( jenis perkerasan dll. ),


sesudah data dimasukkan tekan tombol “ LANJUT “, tampilan 1 muncul di
layar monitor.

Cara pengisian :
 Lebar perkerasan rencana.
Apabila diisi angka 0 (nol) software akan menghitung sesuai dengan
masukan data, apabila diisi dengan angka 5, maka lebar perkerasan
rencana menjadi 5 meter
 Lebar bahu jalan rencana
Apabila diisi angka 0 (nol) software akan menghitung sesuai dengan
masukan data, apabila diisi dengan angka 1.5, maka lebar bahu jalan
rencana menjadi 1.5 meter
 Materials Waste Faktor
Apabila diisi angka 1.05 (nol) maka seluruh volume hasil perhitungan
di BOQ yang secara otomatis terisi akan dikalikan 1.05

Page 23 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

Pemilihan nilai bukan untuk memperhitungkan faktor kehilanagan,


karena faktor kehilangan sudah diperhitungkan dalam Analisa Harga
Satuan.
Nilai yang diberikan sangat tergantung pada lokasi yang mempunyai
banyak tikungan, terutama di daerah pegunungan atau bukit.

 Jenis Perkerasan.
Diisi dengan [ kode type perkerasan yang ada ], yaitu :
1 = Jalan tanah
2 = Jalan kerikil
3 = Macadam terbuka
4 = Burtu
5 = Burda
6 = Lapen 1 lapis
7 = Lapen 2 lapis
8 = Lasbutag
9 = AC
10 = NACAS
11 = HRS
 Lebar Jalan yang ada.
Terisi secara otomatis sesuai dengan hasil sorting, untuk kasus lebar
jalan yang bervariasi, kalau dananya mengijinkan dapat disesusaikan
dengan kondisi lapangan
 Sisa Tebal Perkerasan.
Kolom ini harus diisi dengan angka walaupun hasil sisa perkerasan
sama dengan 0 (apabila permukaan jalan rusak).
 CBR.
Terisi secara otomatis, sesuai dengan hasil sorting.
 Lendutan B/Beam.
Terisi secara otomatis, sesuai dengan hasil sorting
 IRI (Kekasaran Jalan).
Terisi secara otomatis

Page 24 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

Diisi [ IRI ] dari data hasil segmentasi untuk tiap segmen homogen,
nilai IRI di dapat dengan mengkonversikan dari data RCI.

RCI = 10 Exp. ( - 0,0501 x IRI 1,220326 )

Tabel 1. Nilai Kekasaran Permukaan Jalan Secara Visual

RCI KONDISI AWAL TYPE PERMUKAAN

Hotmix ( AC dan HRS ) yang baru


8 – 10 Sangat rata dan halus dibuat / ditingkatkan dengan
beberapa lapisan aspal
Hotmix setelah dipakai beberapa
tahun atau lapisan tipis hotmix diatas
7–8 Sangat baik, rata penetrasi Macadam. Dipakai untuk
pelaksanaan pekerjaan konstruksi di
sekitar ruas jalan yang ditingkatkan.
Hotmix lama, NACAS / Lasbutag
6–7 Baik
baru
Penetrasi Macadam, NACAS baru
Cukup, sedikit / tidak ada
5–6 atau Lasbutag berumur beberapa
lubang, permukaan rata
tahun
Jelek, kadang – kadang Penetrasi Macadam berumur 2 – 3
4–5
berlubang, tidak rata tahun, NACAS lama, jalan kerikil
Rusak, bergelombang, Penetrasi Macadam lama, NACAS
3–4
banyak lubang lama, jalan kerikil tidak terawat.
Semua tipe perkerasan yang sudah
2–3 Rusak berat
lama tidak terpelihara.
Tidak dapat dilalui oleh Jeep
1–2
4 WD

Page 25 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

Tabel 2. Hubungan antara RCI dan IRI

No. RCI IRI No. RCI IRI

1 2.30 16.00 28 5.01 8.70


2 2.40 15.70 29 5.10 8.40
3 2.50 15.30 30 5.20 8.20
4 2.60 15.01 31 5.30 8.00
5 2.70 14.70 32 5.40 7.80
6 2.80 14.30 33 5.50 7.60
7 2.90 13.70 34 5.60 7.50
8 3.00 13.70 35 5.70 7.30
9 3.10 13.30 36 5.80 7.10
10 3.20 13.00 37 5.90 6.90
11 3.30 12.70 38 6.00 6.70
12 3.40 12.30 39 6.10 6.50
13 3.50 12.00 40 6.20 6.40
14 3.60 11.80 41 6.30 6.20
15 3.70 11.60 42 6.40 6.00
16 3.80 11.30 43 6.50 5.80
17 3.90 11.10 44 6.60 5.70
18 4.00 10.90 45 6.70 5.50
19 4.10 10.70 46 6.80 5.30
20 4.20 10.40 47 6.90 5.20
21 4.30 10.20 48 7.00 5.01
22 4.40 10.00 49 7.10 4.80
23 4.50 9.80 50 7.20 4.70
24 4.60 9.60 51 7.30 4.50
25 4.70 9.30 52 7.40 4.30
26 4.80 9.10 53 7.50 4.20
27 4.90 8.90 54 7.60 4.00

 Perubahan lereng melintang jalan.


Diisi dengan (kemiringan penampang melintang jalan) sesuai
pengamatan lapangan.
 Tinggi Timbunan / Peninggian.
Diisi dengan tinggi timbunan yang diperlukan, khusus untuk segmen
yang perlu elevasinya dinaikkan (contoh daerah banjir ).
 Lebar Bahu.
Diisi dengan [ Lebar bahu rata-rata ] dalam segmen.
 LHR .

Page 26 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

Terisi secara otomatis


 ESA.
Terisi secara otomatis

Page 27 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

BAB V
PERHITUNGAN VOLUME

Perhitungan volume yang terdapat dalam BOQ di dalam perangkat lunak


SDPJL, sebagian sudah dihitung secara komputeraise dan sebagian lagi
dikerjakan secara manual.

Perhitungan Volume yang dihitung secara komputeraise didalam lembar


BOQ adalah :
 3.2.2 Timbunan pilihan , hanya menghitung volume capping layer,
(panjang x lebar pelebaran x tebal capping layer)
 4.2.4 Lapis Pondasi Semen tanah, menghitung volume bahu jalan.
 5.1.1 Lapis Pondasi Agg A, menghitung volume lebar rencana
 5.1.2 Lapis Pondasi Agg B, menghitung volume lebar rencana
 5.1.3 Lapis Pondasi Agg S, menghitung volume bahu jalan
 5.4.2 Lapis Pondasi Semen tanah, menghitung volume lebar
rencana.
 6.1.(1)a Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair, menghitung volume
yang dibutuhkan
 6.1.(2)a Lapis Resap Perekat – Aspal Cair, menghitung volume yang
dibutuhkan
 6.3(3a) Lataston Lapis Aus (HRS WC) 3.0 cm (gradasi senjang/semi
senjang), menghitung volume HRS WC dikali 2.2, dan volume filler
serta volume aspal di keluarkan.
 6.3(5a) Laston Lapis Aus (AC WC) (gradasi senjang/semi senjang),
menghitung volume AC dikali 2,3, dan volume filler serta volume aspal
di keluarkan.
 6.3.(6a) Laston Lapis Aus (AC BC) (gradasi senjang/semi senjang) ,
menghitung volume AC BC dikali 2,3, dan volume filler serta volume
aspal di keluarkan.

Page 28 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

 6.3.(7a) Laston Lapis Pondasi (AC Base) (gradasi senjang/semi


senjang) , menghitung volume AC Base dikali 2,3, dan volume filler
serta volume aspal di keluarkan.
 6.3.8.a Aspal Minyak, menghitung volume aspal dengan mengacu
pada perhtungan yang ada dalam perangkat lunak AHS SPEK edisi
2010,
contoh perhitungan Volume HRS WC = 100 ton, maka sesuai dengan
tabel dibawah formulanya menjadi
100 x 0.073 = 7.3 ton

Filler ASPAL ANTI


0.022 0.073 0.003 hrs
0.015 0.06 0.003 hrsbase
0.019 0.054 0.003 acwc
0.019 0.051 0.003 acbc
0.009 0.045 0.003 acbase

Tabel ini bersumber dari perangkat lunak AHS SPEK edisi 2010 (didalam
Divisi 6, Asumsi, komposisi campuran),

 6.3.9. Aditif anti pengelupasan, menghitung volume aditif dengan


mengacu pada perhtungan yang ada dalam perangkat lunak AHS
SPEK edisi 2010,
contoh perhitungan Volume aditif , maka sesuai dengan tabel
formulanya menjadi
misalkan Volume aspal = 7.3 ton (contoh di atas) dikali 0.003 x
1000 (lihat tabel untuk campuran HRS) , satuan Kg
7.3 x 0.003 x 1000 = 21.6 Kg
Volume Aditif tidak mengurangi volume aspal
 6.3.10 Bahan Pengisi (Filler) Tambahan, menghitung volume Filler
dengan mengacu pada perhtungan yang ada dalam perangkat lunak
AHS SPEK edisi 2010,

Page 29 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

contoh perhitungan Volume HRS WC = 100 ton, maka sesuai dengan


tabel dibawah formulanya menjadi
100 x 0.022 x 1000 = 2200 Kg
 6.3(3b) HRS WC Leveling, perhitungan dilakukan secara manual
didalam lembar Dataproyek
 6.3.4b HRS Base Leveling, perhitungan dilakukan secara manual
didalam lembar Dataproyek
 6.3(5c) ACWC Leveling, perhitungan dilakukan secara manual
didalam lembar Dataproyek
 6.3(6c) ACBC Leveling, perhitungan dilakukan secara manual
didalam lembar Dataproyek
 6.3.(7c) AC Base Leveling, perhitungan dilakukan secara manual
didalam lembar Dataproyek
Perhitungan diatas dalam perangkat lunak secara otomatis akan dikalikan
Material Waste Faktor yang ada dalam lembar input desain, pada tabel
LINK INPUT DATA. Faktor ini untuk membuat asumsi volume tambahan,
apabila lokasi mempunyai tikungan (belokan) yang mengakibatkan lebar
rencana perkerasan bervariasi, faktor dapat dirubah disesuaikan dengan
asumsi desainer (perencana).

Untuk item pembayaran lainnya di hitung secara manual , perhitungan dapat


dibuat dalam lembar Dataproyek yang terdapat dalam perangkat lunak atau
pada lembar atau file berbeda, hasil perhitungan di hubungkan dengan
lembar BOQ, sesuai dengan item pembayarannya (Link Formula).
Khusus untuk perhitungan DIV 1 dan DIV 10 dilakukan dalam perangkat
lunak AHS.

Page 30 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

BAB VI
PROSES KELUARAN SDPJL

Tahapan berikutnya adalah memproses hasil masukan data, klik “Menu


SDPJL” (tampilan 10a) untuk MS Ecxel 2003 , Klik Add-Ins (tampilan 10b)
untuk MS Ecxel 2007 dan pilih “Run” muncul tampilan 11

Tampilan 10a : Menu SDPJL dengan mempergunakan Windows 2003

Tampilan 10b : Menu SDPJL dengan mempergunakan Windows 2007

Tampilan 11 : Perhatian

Page 31 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

Dalam tampilan 11 muncul lembar Perhatian , agar perencana melakukan


pertimbangan teknis terhadap keluaran SDPJL, antara lain
mempertimbangkan :
 Hasil Survey Pendahuluan.
 Hasil Survey lapangan (pengambilan data dan kasus dilapangan)
 Data selain Divisi 5 dan 6 , yang harus diisi secara manual.
 Spesifikasi, Ketentuan dan Peraturan
 Teknis
 Ekonomis
 Lingkungan.

Menu SDPJL terdiri dari :


 Run : bila memilih perintah Run , maka formula SDPJL kembali
melakukan perhitungan kedalam software
 Alternatif : membuat lembar disain baru.
 Print Draft : mencetak lembar masukan data , lembar keluaran disain
dan lembar BOQ
Dalam proses pencetakan kursor akan terlihat aktif seperti kondisi
“hang” ( karena dalam proses macro), tetapi kursor dapat digunakan
untuk mengatur Setup , Margin , print dll
 Lembar baru : membuat lembar baru
 Delete Sheet : menghapus lembar (Sheet) yang tidak digunakan
 Keluar : apabila ingin keluar dari Menu SDPJL bisa memilih fasilitas
“keluar” tetapi dapat juga secara manual ( harus Exit , bukan Close)

Klik OK tampilan 12 muncul dimonitor, tampilan ini adalah tampilan output


software ini

Page 32 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

Tampilan 12 : Hasil Output

Sesudah tampilan 12 muncul di monitor, gerakan cursor ke arah kanan,


dilayar monitor akan terlihat Lembar Output Desain, kemudian gerakan
cursor ke arah kanan kembali untuk melihat lembar Estimate Engineering
(EE) seperti terlihat pada tampilan 14. Lembar EE perhitungan volume divisi
5 dan 6 secara otomatis akan terisi sesuai dengan lembar output SDPJL,
sedangkan Divisi yang lain khusus volume dihitung secara manual didalam
lembar Data Proyek dan hasil perhitungannya di link ke dalam lembar Disain.

Apabila ada kekurangan dalam inputing data, maka untuk revisinya


dilakukan dengan cara, menekan tombol “ Home “ pada keyboard untuk
kembali pada Lembar Input Desain, kemudian data inputing diperbaiki.
Sesudah selesai revisi di “ Run “ kembali.

Page 33 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

Tampilan 13 : Lembar Estimate Engineering (EE)

Bila diperlukan membuat alternative disain dapat dilakukan dengan membuat


lembar baru dengan cara, Pilih Menu SDPJL kemudian pilih Alternatif,
tampilan 14 akan muncul di monitor :

Tampilan 14 : Nama lembar disain baru

Isi tampilan 14 dengan nama worksheet baru, misal Alt 1, tekan tombol “ OK
“ dimonitor muncul tampilan 15

Page 34 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

Tampilan 15 : Lembar baru

Secara otomatis program akan membuat lembar worksheet baru dengan


nama Alt 1, di dalam Worksheet (lembar) ini perubahan-perubahan (editing)
dapat dilakukan, disesuaikan dengan permasalahan yang ada.

Pada tampilan 15 terlihat bahwa data perencana ada tulisan (harus diisi),
setiap perubahan perencana namanya harus dicantumkan.

Setiap perubahan yang dilakukan, harus dicatat dalam Worksheet Data


Proyek dan perubahan (kuantitas) dicatat sedemikian rupa, sehingga angka-
angka perubahan tersebut berhubungan / dihubungkan antara lembar
Worksheet Data Proyek dengan Worksheet Alt1. (apabila Data Proyek
terprotek) password proteknya adalah angka 11 (sebelas).

Pengisian Data Proyek sangat penting agar setiap perubahan dapat dideteksi
alasan-alasannya dan perkembangannya dalam proses disain.

Cara untuk menghubungkan lembar kerja ( Worksheet ) Revisi1 dengan


lembar kerja Data Proyek :

Page 35 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

Lembar Alt1
Lembar Data Proyek

Lembar Alt1
Tampilan 16 : Proses Editing

- Arahkan cursor mouse pada Worksheet Data


Proyek ( bagian bawah monitor ) kemudian click.
- Buat perubahan yang diperlukan pada WorkSheet
Data Proyek, sehingga di dapat nilai perubahan ...... ( misal di sel D7 )
- Arahkan cursor mouse pada Worksheet Alt1,
kemudian click.
- Arahkan cursor ke Sel yang akan dirubah ( misal
sel HD23 ) ketik = atau +,
- Arahkan cursor pada Worksheet Data Proyek,
kemudian click ( lembar kerja Data Proyek muncul di layar ) arahkan
cursor yang berkedip ke sel yang berisi nilai perubahan ( sel D7 ),
kemudian tekan enter.

Page 36 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

- Worksheet Data proyek dan Worksheet Alt1 akan


selalu berhubungan pada sel yang dibutuhkan, sehingga apabila pada
worksheet Data proyek di sel D7 terjadi perubahan, maka pada
worksheet Alt1 sel HD23, juga akan berubah.

Revisi dapat dilakukan beberapa kali dengan nama yang berbeda, misalkan
REVISI2, ALT1, ALT2 dll, tergantung kebutuhan.

Untuk mencetak hasil disain, tekan Menu SDPJL, kemudian tekan tombol
“Printdraft“, maka hasil input, output dan EE dicetak ( sifatnya masih draft ).

Di dalam proses pencetakan setiap lembar yang akan dicetak dapat di setting
kembali disesuaikan dengan jenis printer yang digunakan, walaupun cursor
menunjukkan sedang aktif (hang) tetapi sebetulnya tidak hang, pindahkan
kursor, click margin dan atur lebar halaman. Disesuaikan dengan kebutuhan.

Cursor yang terlihat aktif geser ke tanda print, apabila akan mencetak lembar
yang sedang aktif di monitor lalu click, apabila tidak akan mencetak cursor
geser ke menu “close“ lalu click.

Apabila telah selesai mendisain, jangan lupa menyimpan data ( dengan


mempergunakan fasilitas Ms Excel contoh : Save atau Save As ), nama file
dapat dirubah, tetapi yang paling penting adalah “harus menyimpan data “.

Pada setiap lembar Alt1 s/d Alt4 data dapat diganti dan di “ RUN “, sehingga
di lembar Alt1 s/d Alt4 disain masif aktif ( dapat dirubah dan dihitung lagi ).

Bila disain telah disetujui maka lembar “ Alt1 s/d Alt4 “ bila tidak diperlukan
dapat dihapus dengan cara :
- Pilih “lembar” yang akan di delete
- Click “ Menu SDPJL “ kemudian click “ Delete Sheet “.
- Lembar yang tidak diperlukan akan terhapus.

Page 37 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

BAB VII
ANALISA KEGAGALAN

Pada bab ini akan dijelaskan kesalahan yang sering muncul dalam
pengoperasian software ini dan cara penanggulangannya.

6.1 Kesalahan Instal Software

Tampilan 17 : Kesalahan Install


Tampilan 17 akan muncul pada BAB I apabila ada kekurangan pada
Software Windows atau pada software SDPJL .
Cara penanggulangannya :
 Bandingkan Software pada Master SDPJL dengan yang ada di Harddisk.
 Apabila ada kekurangan, copy kekurangannya.
 Atau install ulang.
 Bila masih gagal, install ulang Software Microsoft Windownya dan dalam
mengcopy ulang harus hati-hati agar seluruh kebutuhan Windows
terpenuhi.

6.2 Kesalahan Input Data

Tampilan 18 : Kesalahan input data

Tampilan 18 akan muncul pada BAB III bila ada kesalahan inputing data.
Cara penanggulangannya :
 Tekan “OK “, dilayar monitor terlihat tulisan “ Perbaiki “

Page 38 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

 Tekan “ Home “ ( keyboard ).


 Periksa nilai BB, CBR, IRI, hanya pada baris ( kelompok ) yang ada pesan
“ Perbaiki ”.
 Perbaiki nilainya.
 Apabila sudah diperbaiki kembali “ RUN “.
 Apabila masih ada kesalahan Tampilan 18 akan muncul kembali.

6.3 Kesalahan Sisa Perkerasan

Tampilan 19 : Masalah Sisa Perkerasan

Apabila muncul tampilan 19 (#VALUE!), langkah yang diambil adalah, lihat


Lembar Input Desain dan kolom Sisa Tebal Perkerasan yang ada, isi
dengan angka, minimal 0 (nol), kemudian RUN ulang.
Untuk mengisi Lihat halaman 26 Pedoman Interim.

6.4 Kendala menggunakan MS Excel 2007

Apabila mempergunakan Ms Office 2007 (excel 2007) dengan RAM dibawah


2 Gb atau Excel 2003 dengan RAM di bawah 1 GB, maka pada saat proses
sorting akan muncul kendala , cursor akan bergerak secara “Slow Motion”
pada saat grafik terlihat di monitor, tetapi selama grafik tidak terlihat cursor
akan berjalan normal.

Page 39 of 40
Manual Pengoperasian SDPJL 1.0

Page 40 of 40

Anda mungkin juga menyukai