PT HALEYORA POWERINDO
hale~ora
powerindo
Pengesahan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Berdasarkan Sura! Keputusan Menteri Tenaga .
Kerja dan Transmigrasi RI
Nomor
Tanggal
2014
~halevora
l!:"iiJ power-indo
KEPUTUSAN DIREKSI
PT HALEYORA POWERINDO
NOMOR: 050.SKl01 /DIR·HPIN I/2014
TENTANG
PERATURAN PERUSAHAAN
PT HALEYORA POWERINDO
MEMUTUSKAN
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal1
Definisi
BAB II
HUBUNGAN KERJA
Pasal2
Jenis dan Status Pegawai
(2). Status Pegawai pad a Pasal2 ayat (la) dan (1 b) terdiri atas:
a. Pegawai berdasarkan Pe~anjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) yang
diangkat menjadi Pegawai Tetap setelah dinyatakan lulus menjalani masa percobaan
maksimum 3 bulan
b. Pegawai berdasarkan Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tertentu (PKWT).
c. Pegawai Tugas Karya.
Pasal3
Pengadaan Pegawai
(1). Pengadaan Pegawai dilakukan untuk mendapatkan Pegawai yang akan menempati jabatan-
jabatan yang dibutuhkan berdasarkan struktur organisasi Perusahaan.
(2). Pegawai sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a dan bPasal 2 Keputusan ini diadakan
melalui program rekrutmen Perusahaan.
(3). Pegawai sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a dan b Pasal2 Keputusan ini yang telah
menjalani program rekrutmen Perusahaan dan dinyatakan memenuhi syarat ketentuan
Perusahaan yang berlaku,dapat memproses penandatanganan Perjanjian Ke~a Waktu Tidak
Tertentu (PKWTT) atau Perjanjian Kerja Waktu Terte l),tY1ft-W;1~),IG.!l an Perusahaan.
(4). Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat~if. di s wajib menjalani masa
~ ',. "P
/ () v~ ' ; Page I2
, c
, ).
PERATURAN PERUSAHAAN # ~ It
e:&haleyora
~E3J powerindo
percobaan paling lama 3 (tiga) bulan dan akan diangkat menjadi Pegawai Tetap bila telah
memenuhi persyaratan yang ditentukan Perusahaan. Pegawai tersebut akan menerima Surat
Keputusan Direklur Ulama PT. Haleyora Powerindo.
(5). Pegawai yang dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) hurut c Kepulusan ini tidak menjalani masa
percobaan.
(6). Pegawai sebagaimana disebut dalam ayal (5) Pasal ini. akan menerima Surat Pengangkatan
dari Perusahaan setelah mendapat Surat Keputusan Direktur Utama PT Haleyora Powerindo.
(7). Surat Pengangkatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (6) Pasal ini. sekurang-kurangnya
memuat keterangan:
a. Nama dan Alamat Pegawai;
b. Tanggal Mulai Bekerja;
c. Jenis Pekerjaan; dan
d. Besarnya Upah.
Pasal4
Perjanjian Kerja
(1). Perjanjian Ke~a Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) atau Perjanjian Kerja Waklu Tertentu (PKWT)
antara Perusahaan dan Pegawai harus dibuat secara tertulis.
(2). Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) atau Pe~anjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
sekurang-kurangnya memuat:
a. Nama. Alamat Perusahaan dan Jenis Usaha;
b. Nama. Jenis Kelamin. Umum dan Alamat Pegawai;
c. Jabatan Atau Jenis Pekerjaan;
d. Tempat Pekerjaan;
e. Besarnya Upah dan Cara Pembayarannya;
f. Syarat-Syarat Kerja Yang Memuat Hak dan Kewajiban Pengusaha dan Pegawai;
g. Mulai dan Jangka Waktu Berlakunya Perjanjian Ke~a ;
h. Tempat dan Tanggal Perjanjian Kerja Dibuat; dan
i. Tanda Tangan Para Pihak Dalam Perjanjian Kerja.
(3). Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (4)
diadakan untuk paling lama 2 (dua) tahun dan hanya boleh diperpanjang 1 (satu) kali untuk
jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun.
(4). Dalam hal perpanjangan yang dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) Perusahaan akan
memberitahukan maksud perpanjangan kepada Pegawai yang bersangkutan paling lama 7
(tujuh) hari sebelum Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) berakhir.
(5). Perjanjian Kerja dibuat sekurang-kurangnya rangkap 2 (dua). yang mempunyai kekuatan hukum
yang sama. serta Perusahaan dan Pegawai masing-masing mendapat 1 (satu) Perjanjian Kerja.
(6). Pegawai PKWT dapat menjadi Pegawai PKWTT minimal apabila memenuhi ketentuan dalam
Pasal4 ayat (3) diatas dan memenuhi standar kinerja yang ditetapkan Perusahaan.
Pasal5
Jabatan Pegawai
---
Direksi tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan PT Haleyora Powerindo.
~ "" u~
.1>" \-J ... ,."
Page I3
I I
PERATURAN PERUSAHAAN
~haleyora
~ powerindo
PasalS
Penempatan Pegawai
(1). Penempatan Pegawai diarahkan untuk menempatkan Pegawai pad a jabatan yang tepat.
(2). Penempatan Pegawai terdiri dari:
a. Penempatan Pegawai di Kantor Pusat Perusahaan,
b. Penempatan Pegawai di Cabang
c. Penempatan Pegawai di Perusahaan Lain.
(3). Penempatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) dapat dilakukan melalui mutasi
jabatan.
(4). Penempatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) pain c adalah Tugas Karya atau
Bawah Kendali Operasi (BKO) yang selanjutnya diatur didalam Surat Keputusan Direksi.
(5). Mutasi jabatan diperlukan dalam rangka memenuhi kebutuhan Perusahaan serta memperlancar
tug as-tug as Perusahaan dan Perusahaan berwenang melakukan mutasi Pegawai baik di intern
unit maupun antar unit di lingkungan Perusahaan.
(6). Penempatan Pegawai merupakan hak prerogatif Perusahaan.
Pasal7
Tempa! dan Lingkungan Kerja
(1). Tempat kerja yaitu suatu tempat dimana pad a umumnya pekerjaan diselenggarakan;
(2). Lingkungan kerja yaitu tempat kerja di lingkungan Perusahaan atau di luar Perusahaan yang
telah ditetapkan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaan terse but.
BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal8
Hak dan Kewajiban Perusahaan
I;/0:' '\\'
~
!- ~
0 ~
Page 14
Pasal9
Hak, Kewajiban dan Larangan Pegawai
Page I5
PERATURAN PERUSAHAAN
---
~haleyora
1Fffi powerindo
BABIV
PENGUPAHAN
Pasal 10
Sistem Pengupahan
Pasal11
Upah SelamaBerhalangan Kerja
(1). Upah tidak dibayarkan apabila Pegawai tidak melakukan tug as pekerjaan.
(2). Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal11 ayat (1) tidak berlaku apabila :
a. Pegawai sakit sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan;
b. Pegawai perempuan yang sakit pad a hari pertama dan kedua masa haidnya sehingga
tidak dapat melakukan pekerjaan;
e. Pegawai tidak masuk bekerja karena Pegawai menikah. menikahkan. mengkhitankan.
membaptiskan anaknya, isteri melahirkan atau keguguran kandungan. suami atau isteri
atau anak atau menantu atau orang tua atau mertua atau anggota keluarga dalam satu
rumah meninggal dunia;
d. Pegawai tidak dapat melakukan pekerjaannya karena sedang menjalankan kewajiban
terhadap negara;
e. Pegawai tidak dapat melakukan pekerjaannya karena menjalankan ibadah yang
diperintahkan agamanya;
f. Pegawai bersedia melakukan pekerjaan yang telah dijanjikan tetapi pengusaha tidak
mempekerjakannya. baik karen a kesalahan sendiri maupun halangan yang seharusnya
dapat dihindari pengusaha;
g. Pegawai melaksanakan hak istirahat;
h. Pegawai melaksanakan tugas serikat pekerja/serikat buruh atas persetujuan
pengusaha; dan
i. Pegawai melaksanakan tugas pendidikan dari perusahaan.
BAB V
PEMBINAAN KERJA
Pasal12
Tujuan dan Sarana Pembinaan
(d). Menciptakan, memelihara dan mengembangkan sikap dan disiplin kerja serta kesetiaan
kepada Perusahaan;
(e). Memberikan kepastian adanya pengembangan karir Pegawai.
(2). Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal12 ayat (1) dilakukan melalui:
(a). Pendidikan dan Pelatihan.
(b). Pembinaan Karir.
Pasal 13
Pendidikan dan Pelatihan
(1). Pendidikan dan pelatihan ditujukan untuk membekali, meningkatkan dan mengembangkan
kompetensilketerampilan kerja guna meningkatkan kemampuan, produktivitas, kesejahteraan
serta sikap Pegawai agar dapat menjamin pelaksanaan tugas Perusahaan.
(2). Ketentuan lebih lanjut mengenai Pendidikan dan Pelatihan dituangkan dalam Surat Keputusan
Direksi.
Pasal14
Pengembangan Karir
(1). Pengembangan karir ditujukan untuk memotivasi dan memberikan kesempatan kepada Pegawai
mengembangkan kompetensinya dalam mencapai jabatan yang lebih tinggi yang didasarkan
pada potensi, prestasi, dan kemampuan Pegawai selaras dengan kebutuhan pertumbuhan
Perusahaan.
(2). Ketentuan lebih lanjut mengenai Pengembangan Karir dituangkan dalam Surat Keputusan
Direksi.
BABVI
PENGHARGAAN
Pasal15
Penghargaan Klnerja
(1). Setiap Pegawai yang menunjukkan prestasi kerja di Perusahaan akan diberikan penghargaan.
(2). Kinerja Pegawai kerja di Perusahaan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun akan dinilai dan hasilnya
akan digunakan sebagai dasar pemberian penghargaan bagi Pegawai.
(3). Ketentuan mengenai penghargaan pada Pasal 15 ayat (1) dan (2) diatas merupakan hak
prerogatif Perusahaan.
BAB VII
TATATERTIB
Pasal 16
Waktu Kerja
(2). Waktu istirahat tidak termasuk waktu kerja dan tidak dihitung sebagai jam ke~a.
(3). Bagi Peke~aan yang memerlukan kesinambungan kerja secara bergilir (shift) diatur dan
disesuaikan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal16 ayat (1).
(4). Waktu dimulai dan berakhirnya jam kerja pad a Pasal 16 ayat (1), dapat disesuaikan dengan
kebutuhan unit masing-masing.
Pasal17
Kerja Lembur
(1). Perusahaan dapat menugaskan Pegawai untuk bekerja melebihi waktu kerja yang ditentukan
atau kerja lembur. Perintah kerja lembur lersebut harus diluangkan kedalam Surat Perintah
Kerja Lembur (SPKL) yang ditandatangani oleh alasan langsung.
(2). Kerja lembur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayal (1) diberikan untuk penyelesaian
tugas-tugas pekerjaan yang harus diselesaikan di luar jam kerja resmi dan atau pada hari-hari
libur resmi yang ditetapkan oleh Pemerinlah, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
(3). Waktu kerja lembur hanya dapal dilakukan paling banyak 3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari dan 14
(em pat belas) jam dalam 1 (satu) minggu.
(4). Pegawai yang melakukan kerja lembur sekurang-kurangnya satu jam penuh diberikan uang
lembur.
BAB VIII
KESELAMATAN DAN KESEHATAN LlNGKUNGAN KERJA
Pasal18
Ketentuan Umum
(1). Perusahaan dan Pegawai harus sadar sepenuhnya bahwa menjaga Keselamatan dan
Kesehatan Kerja adalah kewajiban dan tanggung jawab bersama.
(2). Dalam hal keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja, Pegawai wajib untuk mentaati cara
bekerja dan semua peraturan serta inslruksi-instruksi melaksanakan keselamatan dan
kesehatan lingkungan kerja sesuai dengan ketentuan Perusahaan yang berlaku.
(3). Dalam hal Pegawai menemui hal-hal yang dapat membahayakan atau mengancam keselamatan
baik bagi Pegawai sendiri maupun Perusahaan, maka Pegawai yang bersangkutan wajib segera
melaporkan kepada Pimpinan atau atasannya melalui petugas keamanan yang bertugas
(4). Pegawai dilarang memakai atau menggunakan alaI-alaI perlengkapan kerjalkeselamatan kerja
untuk kepentingan pribadi
Pasal 19
Kelengkapan K3
(1 ). Sesuai dengan sifat, kondisi dan kebutuhan pekerjaan, Perusahaan memberikan antara lain
pakaian kerja, perlengkapan kerja, alat pelindung diri yang harus selalu dipakai dalam keadaan
lengkap selama jam kerja. Tiap Pegawai bertanggung jawab atas jumlah, kebersihan,
kerapihan , kelengkapan maupun pemeliharaan pakaian ke~a, perlengkapan kerja dan pelindung
diri tersebut.
(2). Perusahaan memberikan kelengkapan K3 kepada karyawan sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan Perusahaan.
(3). Pegawai dapat mengajukan keberatan atas perintah kerja tanpa dilengkapi alat keselamatan
(pelindung diri) sesuai dengan standar K3 Perusahaan dan SOP (Standard Operating
Procedure).
. -
Page I8
PERATURAN PERUSAHAAN
~haleyora
E'$ powerindo
Pasal20
Perlindungan area Kerja dan Lingkungan Kerja
Pasal21
Bebas Tembakau
Oalam rangka memelihara kesehatan pegawai dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman,
nyaman dan produktif, maka perusahaan memberlakukan ketentuan Bebas Tembakau sebagai berikut :
(1). Tembakau dan bahan merokok lainnya seperti Rokok, Rokok Elektrik, Cerutu, Pipa / Cangklong,
Tembakau, Tembakau kunyah atau barang yang sejenis dilarang untuk dihisap atau digunakan
di dalam lokasi kantor atau bangunan di lingkungan kerja perusahaan.
(2). Pegawai dapat melakukan aktifitas merokok di lokasi yang telah ditentukan Perusahaan.
(3). Pelanggaran atas ketentuan Bebas Tembakau ini akan diberikan sanksi sesuai kelentuan
Perusahaan.
BABIX
CUTI DAN IZIN TIDAK MASUK KERJA
Pasal22
Cuti
(1 ). Seliap Pegawai berhak atas cuti lahunan sebanyak 12 (dua belas) hari kerja setelah bekerja 12
(dua belas) bulan secara terus-menerus dengan mendapat gaji penuh.
(2). Pegawai yang akan menggunakan cuti tahunan diharuskan mengajukan kepada atasan
lang sung dan menyampaikan Formulir Cuti lersebut kepada Oivisi SOM paling lambat salu
minggu sebelumnya.
(3). Hak alas cuti tahunan gugur apabila setelah 6 bulan sejak timbulnya hak cuti , karyawan ternyata
tidak mempergunakan haknya bukan karena alasan-alasan yang diberikan perusahaan. Kecuali
ada keputusan lain yang disetujui oleh Oireksi.
(4). Pegawai wanita yang akan melahirkan berhak alas cuti hamil selama satu setengah bulan
sebelum dan satu setengah bulan sesudah melahirkan atau keguguran kandungan dengan
mendapatkan gaji penuh.
(5). Pegawai wanila yang akan menggunakan hak cuti hamil harus mengajukan terlebih dahulu
Page 19
'fi[\')'
PERATURAN PERUSAHAAN :._\d
l
))~ ~I/
~haleyora
~ powerindo
kepada atasan tang sung dan menyampaikan Formulir Cuti tersebut kepada Oivisi SOM paling
lambat satu minggu sebelumnya dengan disertai surat keterangan dari dokterlbidan yang
merawatnya.
Pasal23
Izin Tidak Masuk Kerja
(1). Pegawai tidak diperkenankan meninggalkan pekerjaan pada waktu kerja tanpa seizin atasan
atau pimpinan unit kerja .
(2). Pegawai yang tidak masuk kerja atau meninggalkan pekerjaan karena alasan penting yang sah,
wajib mengajukan permohonan secara tertulis.
(3). Perusahaan memberikan izin kepada pegawai untuk meninggalkan pekerjaannya dengan
mendapat upah penuh, dalam hal:
Ijin meninggalkan peke~aan harus diperoleh terlebih dahulu dari Perusahaan, kecuali dalam
keadaan mendesak.Bukti-bukti tersebut dapat diajukan maksimal 3 (tiga) hari kemudian setelah
masuk kerja.
(4). Setiap Pegawai yang meninggalkan pekerjaan tanpa ijin dari Perusahaan atau surat keterangani
alasan yang dapat ditenma oleh perusahaan dianggap mangkir.
BABX
PERJALANAN DINAS
Pasal24
Umum
(1). Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas, Pegawai dapat ditugaskan untuk
melaksanakan perjalanan dinas untuk kepe ntingan Perusahaan.
(2). Perjalanan dinas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini terdiri atas perjalanan dinas
dalam negeri dan perjalanan dinas luar negeri.
(3). Ketentuan lebih lanjut mengenai Perjalanan Dinas dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi.
Page I 10
PERATU RAN PERUSAHAAN
~haleyora
YEfj power;ndo
Pasal26
Jaminan Kecelakaan Kerja
(1). Setiap Pegawai yang mendapat keeelakaan sewaktu menjalankan Pekerjaan yang
mengakibatkan luka/sakit termasuk menderita penyakit yang timbul karena hubungan kerja,
eaeat atau kematian diberikan tunjangan keeelakaan kerja dan pemeliharaan kesehatan serta
hak-hak lainnya sesuai ketentuan yang berlaku.
(2). Ketentuan lebih lanjut mengenai Jaminan Keeelakaan Kerja mengaeu pad a peraturan
perundang-undangan yang berlaku .
Pasal27
Jaminan Kematian
(1). Setiap Pegawai yang meninggal dunia, Perusahaan akan memberikan bantuan duka eita
kepada keluarga/ahli warisnya.
(2). Ketentuan lebih lanjut mengenai Jaminan Kematian dituangkan dalam Surat keputusan Direksi.
BABXII
DISIPLIN KERJA DAN SANKSI
Pasal28
(1). Setiap Pegawai wajib mematuhi ketentuan Disiplin Kerja yang berlaku di lingkungan
Perusahaan.
(2). Setiap Pegawai yang melanggar ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
Pasal ini, dapat dijatuhi hukuman sesuai dengan berat ringannya kesalahan sebagaimana yang
ditetapkan.
(3). Setiap Pegawai yang melanggar Disiplin Kerja yang ditetapkan, dikenakan sanksi sesuai
ketentuan yang berlaku
(4). Ketentuan lebih lanjut mengenai Disiplin Kerja dan Sanksi dituangkan dalam Surat Keputusan
Direksi.
Pasal29
SURAT TEGURAN
(1) Surat Teguran dibuat, ditandatangani dan diberikan oleh pejabat yang berwenang,
tembusannya disampaikan kepada Divisi SDM dan masa berlakunya 3 (tiga) bulan.
(2) Pelanggaran yang dikenakan Sanksi Surat Teguran :
(a). Tidak mengenakan kartu tanda pengenal Pegawai (10 Card) didalam lingkungan
Perusahaan.
(b). Mengganggu ketenangan dan ketertiban dalam lingkungan Perusahaan.
(e). Beristirahat tidak pada tempat yang telah ditentukan.
(d). Mangkir 1 (satu) hari dalam satu bulan.
(e). Terlambat 3 (tiga) sampai dengan 4 (empat) kali dalam sebulan tanpa alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan dan atau tanpa iziii Pimpinan Kerja
Page I 11
PERATURAN PERUSAHAAN
~haleyora
~ powenndo
Pasal30
SURAT PERINGATAN PERTAMA (SP-I)
(1). Surat Peringatan Pertama (SP-I) dibuat, ditandatangani dan diberikan oleh pejabat yang
berwenang, lembusannya disampalkan kepada Divisi SDM danmasa berlakunya 6 (en am)
bulan.
(2). Pelanggaran yang dikenakan sanksi Surat Peringatan Pertama :
(a). Peningkatan sanksi pelanggaran dari Surat Teguran yang jenis dan atau berat
pelanggarannya sama dan atau lebih rendah .
(b). Mangkir 2 (dua) hari kerja dalam sebulan.
(c). Terlambat masuk kerja 5 (lima) sampai dengan 6 (en am) kali dalam sebulan lanpa alasan
yang dapal dipertanggungjawabkan dan atau lanpa izin Pimpinan Kerja.
(d). Melakukan pekerjaan yang bukan menjadi lugasnya kecuali alas perintah pimpinan
bersangkutan.
(e). Meninggalkan pekerjaan tanpa seizin atasannya.
(Q. Tidak memaluhi aluran lentang kebersihan dan kerapihan tempat kerja dan alat-alat
kerjanya serta lingkungan Perusahaan.
(g). Tidak memakai pakaian kerja yang telah ditetapkan Perusahaan
(h). Tidak mematuhi perintah atasannya tanpa alasan yang dapat diterima
Pasal31
SURAT PERINGATAN KEDUA (SP-II)
(1). Sural Peringatan Kedua (SP-Il) dibuat, dilandatangani dan diberikan oleh pejabat berwenang,
tembusannya disampaikan kepada Divisi SDM dan mas a berlakunya 6 (en am) bulan
(2). Pelanggaran yang dikenakan sanksi Surat Peringatan Kedua :
(a). Peningkatan sanksi pelanggaran dari Surat Peringatan Pertama (SP-I) yang jenis dan
atau berat pelanggarannya sama dan atau lebih rendah .
(b). Terlambat masuk kerja 7 (tujuh) sampai dengan 8 (delapan) kali dalam sebulan tanpa
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dan atau tanpa izin.
(c), Mangkir 3 (Iiga) hari kerja dalam sebulan
(d). Bekerja tidak sesuai dengan tugas dan SOP (Standar Operating Procedure) yang
ditentukan termasuk standar pelayanan terhadap pelanggan Perusahaan.
(e). Tidak melaporkan kepada atasannya tentang adanya gangguan keamanan dan
keselamatan yang diketahuinya yang dapat merugikan Perusahaan.
(Q. Ce(oboh melakukan pekerja yang dapat menimbulkan kecelakaanl bahaya bagi dirinya
sendiri dan atau orang lain.
(g). Bekerja tanpa menlaati prosedur dan langkah-Iangkah keselamatan Kerja yang .telah
ditentukan, misalnya menggunakan mesin, peralatan, bahan lainnya milik Perusahaan
secara tidak cermat dan atau kurang hati-hati sehingga dapat menimbulkan kerusakanl
pemborosan dan atau bahaya bagi dirinyal orang lain,
Page 112
PERATURAN PERUSAHAAN
~haleyora
~ powerindo
Pasal32
SURAT PERINGATAN KETIGA (SP-III)
(1). Sural Peringalan Ketiga (SP-III) yang dibuat, diberikan dan ditandatangani oleh Manajer SOM
dan masa berlakunya 6 (enam) bulan.
(2). Pelanggaran yang dikenakan sanksi Surat Peringatan Ketiga;
(a) . Peningkatan sanksi pelanggaran dari Surat Peringatan Kedua (SP-II) yang jenis dan atau
lebih rendah.
(b). Terlambat masuk kerja 9 (sembilan) kali atau lebih dalam sebulan.
(e). Mangkir 4 (em pat) hari dalam sebulan.
(d). Menolak untuk mentaati perintah atau penugasan yang layak dari atasan.
(e). Oalam melaksanakan tugas menolak menggunakan alat-alaU perlengkapan kesehatan
dan keselamatan kerja sebagaimana mestinya.
(D. Melakukan perbuatan yang dapat mengganggu ketertibanl ketentraman kerja dan
menimbulkan keonaran yang dapat merugikan Perusahaan.
(g). Mengendarai kendaraan dan atau mengoperasikan peralatan lainnya dalam lingkungan
kerja tanpa seizin Perusahaan.
(h). Oi dalam lingkungan perusahan menyelengarakanl menghadiri rapaU pertemuan atau
mengedarkanl menempelkan poster, plakat, surat edaran, selebaran, brosur atau
sejenisnya yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan Perusahaan tanpa izin
Perusahaan.
(i). Melalaikan kewajiban seeara sengaja.
0). Melaksanakan kewajiban seeara serampangan.
(k). Kedapatan menyimpan barang milik Perusahaan tanpa alasan yang sah.
(I). Tidak cakap melakukan pekerjaan walaupun sudah dieoba di beberapa bag ian
(m). Mengisikan absensi (kartu hadirl sidik jari) Pegawai lain dengan atau tanpa
sepengetahuan Pegawai yang bersangkutan
(n). Menolak atau dengan sengaja menghindar pemeriksaan oleh petugas keamanan atau
petugas lain yang diberi wewenang untuk itu
Pasal33
SANKSI KESALAHAN BERAT
(1 ). Pegawai yang melakukan kesalahan berat dapat langsung diproses untuk pemutusan hubungan
kerja dengan alasan mendesak oleh Perusahaan, tanpa melalui pemberian sanksi surat
peringatan terlebih dahulu .
(2). Kesalahan berat yang dimaksud diatas adalah sebagai berikut :
(a). melakukan penipuan, peneurian, atau penggelapan barang dan atau uang milik
perusahaan
(b). memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan
(e). mabuk, meminum minuman keras yang memabukkan, memakai dan atau mengedarkan
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan kerja
(d). m.elakukan perbuatan asusila atau perjudian di lingkungan kerja
(e) . menyerang, menganiaya, menganeam, atau mengintimidasi teman sekerja atau
pengusaha di lingkungan kerja
(D . membujuk teman sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
(g). dengan eeroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya
barang milik perusahaan yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan
(h). dengan eeroboh atau sengaja membiarkan re-lTJan sekerja atau pengusaha dalam
keadaan bahaya di tempat kerja /-v.l J , ~ 'Z-I
Page I 13
PE RATURAN PE RUSAHAAN
z:g=haleyora
c?:J powerindo
BAB XIII
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DAN PENSIUN
Pasal34
Pemutusan Hubungan Kerja
Pasal35
Pesangon Bagi Yang Berhenti Bekerja
(1). Pegawai yang berhenti bekerja diberikan pesangon dengan ketentuan bahwa
pemberhentiannya sebagai Pegawai disebabkan karena :
Page I 14
PERATURAN PE RUSAHAAN
~haleyora
~ powenndo
(b) Ketidakmampuan kerja sebagai akibat keeelakaan kerja atau bukan karena kecelakaan
kerja .
(e) Meninggal dunia, sebagai akibat keeelakaan kerja atau bukan karena keeelakaan kerja.
(d) Ketidak mampuan kerja sebagaimana disebutkan pad a ayat 1(b) diatas harus didukung
oleh surat keterangan dokter yang ditunjuk oleh Perusahaan.
Pasal36
Penetapan Besarnya Uang Pesangon
Penetapan besarnya Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja , dan Uang Penggantian Hak
ditetapkan dengan undang-undang yang berlaku yaitu Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
(1). Besarnya uang pesangon sebagaimana dimaksud diatas ditetapkan paling sedikit sebagai
berikut :
(a). Masa kerja kurang dari 1 tahun ........ .. .... ...... .. ............. .. .. .... ..... ........... 1 bulan upah
(b). Masa kerja 1 tahun atau lebih tetapi kurang dari 2 tahun ... ... " .. ... " ...... ..... 2 bulan upah
(e). Masa kerja 2 tahun atau lebih tetapi kurang dari 3 tahun ....... .. ... " ... .. .. .. ... 3 bulan upah
(d). Masa kerja 3 tahun atau lebih tetapi kurang dari 4 tahun ....... " .. ." .... .. ...... 4 bulan upah
(e). Masa kerja 4 tahun atau lebih tetapi kurang dari 5 tahun .. .. ....... ." .. .......... 5 bulan upah
(Q. Masa kerja 5 tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 tahun ............. " ........... 6 bulan upah
(g). Masa kerja 6 tahun atau lebih tetapi kurang dari 7 tahun .. .. ...... .... .. .. ........ 7 bulan upah
(h). Masa kerja 7 tahun atau lebih tetapi kurang dari 8 tahun .......................... 8 bulan upah
(i). Masa kerja 8 tahun atau lebih ............... .... ................................ .. ..... .. .... 9 bulan upah
(2). Besarnya Uang Penghargaan Masa Kerja sebagaimana dimaksud diatas ditetapkan paling
sedikit sebagai berikut :
(a). Masa kerja 3 tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 tahun .. .. ..................... 2 bulan upah
(b). Masa kerja 6 tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 tahun .......... .. .............. 3 bulan upah
(e). Masa kerja 9 tahun atau lebih telapi kurang dari 12 tahun ............ " .. .. ...... 4 bulan upah
(d). Masa kerja 12 tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 tahun .. ..... ................ 5 bulan upah
(e). Masa kerja 15 tahun atau lebih tetapi kurang dari 18 tahun .. ...... .. ... .......... 6 bulan upah
(Q. Masa kerja 18 tahun atau lebih tetapi kurang dari 21 tahun .... ..... ..... .. .. ... .. 7 bulan upah
(g). Masa kerja 21 tahun atau lebih tetapi kurang dari 24 tahun .. .. .... ... .. .... .. .... 8 bulan upah
(h). Masa kerja 24 tahun atau lebih ......................................................... 10 bulan upah
(3). 8esarnya Uang Penggantian Hak sebagaimana dimaksud diatas meliputi :
(a). Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur.
(b). Biaya atau ongkos pulang untuk pekerja dan keluarganya ke tempat dimana pekerja
diterima bekerja.
(e). Penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan sebesar 15% (lima
bel as perseratus) dari uang pesangon dan atau uang penghargaan mas a kerja apabila
masa kerjanya telah memenuhi syarat untuk mendapatkan uang penghargaan masa
kerja.
Page I 15
PERATURAN PERUSAHAAN
,'J 'II1/\.~ )
, \'.\ 11 \
I
I
'&haleyora
t:'"E:i pow el indo
Pasal37
Uang Pesangon, Penghargaan Masa kerja , Penggantian Hak pad a pasal36 tersebut diatas hanya
berlaku untuk Pegawai PKWTT.
BAS XIV
PENUTUP
Pasal38
(1). Ketentuan pelaksanaan dan Peraturan Perusahaan ini diatur dalam ketentuan tersendiri yang
ditetapkan oleh Direksi dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
(2). Peraturan Perusahaan ini berlaku 2 (dua) tahun terhitung sejak disahkan oleh Kementnan
Hukum dan Transmigrasi Republik Indonesia.
(3). Peraturan Perusahaan ini diberikan kepada setiap Pegawai untuk diketahui dan dipahami.
(4). Apabila dalam Peraturan Perusahaan ini terdapat hal-hal yang tidak sesuai atau diatur kurang
dari peraturan perundang-undangan, maka yang berlaku adalah peraturan perundang-
undangan.
Ditetapkan di Bandung
Pada Tanggal 2 Juni 2014
DIREKTUR UTAMA,
/1;'""haleyora
1~(Jnr!r;. J
HILWIN MANAN
Page I 16
PERATURAN PERUSAHAAN