Perencanaan pembibitan
“Komoditi Tanaman Karet”
Dosen pengampu:
Disusun oleh :
Puji syukur kepada Tuhan yang Mah Esa atas berkat dan rahmatnya sehingga saya
dapat menyelesaikan pembuatan laporan, ini dengan judul "Merancang Pembibitan
Tanaman Karet". Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik
Pembibitan Dan Perbanyakan Tanaman.Saya ucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah Teknik Pembibitan Dan Perbanyakan Tanaman yang telah memberikan tema yang
saya dapatkan. Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I ................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 4
1.2 Tujuan....................................................................................................................... 4
BAB II................................................................................................................................ 5
TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................... 5
2.1 Persyaratan Tumbuh ................................................................................................. 5
BAB III ............................................................................................................................ 15
PENUTUP........................................................................ Error! Bookmark not defined.
3.1 Kesimpulan............................................................................................................. 15
3.2 Saran ....................................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) merupakan tanaman perkebunan
yang memiiki nilai ekonomi sangat tinggi terutama bagi Indonesia yang merupakan
negara penghasil karet alam terbesar kedua di dunia setelah Thailand. Hasil berupa
getah atau lateks dari tanaman ini dimanfaatkan sebagai sumber bahan utama industri,
mulai dari peralatan masak, alat medis, transportasi dan lain-lain. Perkembangan
teknologi dan industri yang semakin berkembang menyebabkan penggunaan karet
alam semakin luas dalam kehidupan sehari-hari dan mendorong peningkatan
konsumsi karet dunia serta permintaan karet alam. Sebagai salah satu negara
pengekspor karet alam terbesar dunia, Indonesia memiliki peluang besar dalam
peningkatan hasil produktivitas tanaman karet ini.
Peningkatan kontribusi karet alam Indonesia dalam meningkatkan devisa negara
ini tidak diimbangi dengan penerapan budidaya yang baik terlihat pada masih
rendahnya produktivitas karet Indonesia. Masalah yang paling pokok adalah
penggunaan bahan tanam, penggunaan benih unggul bermutu untuk komoditi karet
yang masih sangat rendah sekitar 41% (Disbun Sumut, 2012).Tanaman karet
umumnya diperbanyak melalui okulasi, sehingga untuk menghasilkan bibit yang baik
perlu mempersiapkan adanya batang atas dan batang bawah. Batang bawah berupa
tanaman semaian dan biji klon anjuran sedangkan batang atasnya berasal dari mata
klon–klon anjuran.
Penggunaan benih unggul dan bermutu untuk komoditas karet terutama pada
perkebunan karet merupakan kendala yang harus diperhatikan dalam meningkatkan
produktivitas karet Indonesia. Pemulia dan balai-balai penelitian karet tidak banyak
yang dapat menyediakan bibit unggul dan bermutu karena keterbatasan sumber entres,
scion dan kemurnian bibit tersebut. Para pengusaha karet pun banyak yang
mengeluhkan tentang ketersediaan bibit karet yang unggul dan bermutu serta banyak
sekali pemalsuan terhadap bibit karet hasil okulasi.
1.2 Tujuan
Mengetahui syarat-syarat pertumbuhan dan Mampu menentukan rencana
pembibitan mulai dari media dan jadwal kegiatan apasaja yang akan dilakukan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Daerah yang cocok adalah pada zone antara 150 LS dan 150 LU, dengan suhu
harian 25 – 30º C. Curah hujan .Tanaman karet memerlukan curah hujan optimal antara
2.000-2.500 mm/tahun dengan hari hujan berkisar 100 s/d 150 HH/tahun.
2.Tinggi tempat
Tanaman karet tumbuh optimal pada dataran rendah dengan ketinggian 200 m –
400 m dari permukaan laut (dpl).
3.Angin
Kecepatan angin yang terlalu kencang pada umumnya kurang baik untuk
penanaman karet. Tanaman karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi dan berbatang
besar. Tinggi pohon dewasa mencapai 15 - 25 m. Batang tanaman biasanya tumbuh
lurus dan memiliki percabangan yang tinggi di atas.
4.Tanah
Berbagai jenis tanah dapat sesuai dengan syarat tumbuh tanaman karet baik
tanah vulkanis maupun alluvialTanah-tanah kurang subur seperti podsolik merah kuning
yang ada di negeri ini dengan bantuan pemupukan dan pengelolaan yang baik bisa
dikembangkan menjadi perkebunan karet dengan hasil yang cukup baik.Derajat
keasaman mendekati normal cocok untuk tanaman karet, yang paling cocok adalah pH
5-6.
Ketersediaan Oksigen
(oa) Agak
Drainase Baik Sedang terhambat Terhambat
cepat
Media Perakaran (rc) Agak kasar
Tekstur Halus, agak Halus, agak Kasar
halus, halus,
sedang sedang 3-15
Persentase batu di - 0-3 >15
permukaan (%) 35 - 60
Bahan Kasar (%) < 15 15 - 35 50 - 75 > 60
Keadalam Tanah (cm) > 100 75 - 100 < 50
Gambut 100-150
Ketebalan (cm) - <100 200-400 >200
+Dengan sisipan <140 140-200 >400
pengkayaan kematangan Hemik
Saprik + Saprik fibrik + Fibrik
Retensi hara (nr) Hemk +
KTK liat (cmol) -
Kejenuhan basa (%) - - >50 -
pH H2O <35 35-50 >6,5
5,0-6,0 6,0-6,5 <4,5
C-Organik 4,5-5,0
Toksisitas (xc) >0,8 <0,8
Salinitas (ds/m) 1,0-2,0
Sodisitas (xn) <0,5 0,5-1,0 >2,0
Alkalinitas/ESP (%) -
Bahaya sulfidik (xs) - - -
Kedalaman sulfidik 75-125
(cm) < >175 125-175 <75
Bahaya Erosi (eh)
Lereng (%) 16-30
<8 8-16 16-45 >30
Bahaya erosi Berat < 45
Sangat Ringan- 75-125 Sangat berat
Bahaya banjir ringan sedang
Genangan E1 E2
Penyiapan lahan (lp) E0 -
Batuan di permukaan 15 - 40 >40
(%) <5 5-15
Singkapan batuan (%) 15-25 > 25
<5 5 – 15
Sumber : Ditjen Bina Produksi Perkebunan, 2002
Karakteristik tanaman karet
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Hevea
ISI
Luas lahan pembibitan tanaman karet adalah 1500 Ha dengan kondisi tanah normal
Perhitungan Luas Lahan Pembibitan
Pembibitan tanaman karet di lakukan dalam dua tahapan yaitu pembibitan awal (pre-
nursery) dan pembibitan utama (main-nursery).
Luas Lahan Pembibitan awal (Pre-Nursery)
Luas Lahan : 1500 Ha
Jarak Tanam : 7m×3m
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐿𝑎ℎ𝑎𝑛
✓ Populasi Tanaman = 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑇𝑎𝑛𝑎𝑚
10.000 𝑚2
= 7 𝑚 ×3 𝑚
10.000 𝑚2
=
21 𝑚2
= 476 𝑇𝑎𝑛𝑎𝑚𝑎𝑛⁄𝐻𝑎
✓ Faktor Koreksi
▪ Daya kecambah : 90%
▪ Daya hidup : 99%
▪ Benih terserang hama penyakit : 4,5%
▪ Benih rusak : 1%
▪ Sulaman : 3%
▪ Bibit siap okulasi : 92%×
▪ Okulasi jadi :95%
▪ Stum siap tanam :98%
100 100 100 100 103 100 100 100
Maka, Fk = × × 95,5 × × 100 × × ×
90 99 99 92 95 98
1,2m 1m
1m
0,5m
10m
1m 22,5m
0,5m
1m
✓ Lebar = 1,2 m × 5 m = 6 m
Jarak antar bedengan = 0,5 m × 4 = 2 m
Jarak antar blok =1m×2=2m
Jadi,lebarnya adalah =10 m
✓ Panjang = 10 m × 2 = 20 m
Jarak antar blok =1m×2=2m
Jarak antar baris bedengan = 0,5 m
Maka,panjangnya adalah =22,5 m
✓ Keperluan bahan
• Pasir
• Pupuk kandang
• Top soil
✓ Volume media bedengan
1,2 x 10m x 0,2 m = 2,4 m3
✓ Keb. Pasir
3
x 2,4 = 1,2 m3
6
= 49.980atang
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑛 𝑒𝑛𝑡𝑟𝑒𝑠
✓ Luaskebun entres: Populasi = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚𝑛 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑛 𝑒𝑛𝑡𝑟𝑒𝑠
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑛 𝑒𝑛𝑡𝑟𝑒𝑠
49.980 batang = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑛 𝑒𝑛𝑡𝑟𝑒𝑠
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑛 𝑒𝑛𝑡𝑟𝑒𝑠
49.980 batang = 1𝑚 𝑥 1𝑚
26.4 𝑚
=
= 3,77 (4 batang)
• Lebar naungan
Lebar naungan= 12 m
= 12 m x 4 m
= 48 m2
• Panjang naungan
Panjang = 22,5 m
22,5 m x 3 m = 67,5 m2
= 17 x Rp 10.000 = Rp 170.000
Jadi Rp 170.000 + Rp
40.000 = Rp 210.000
/ blok = Rp 210.000 x
10 blok
= Rp 2.100.000
Pembibitan Main Nursery
= 19.394 bedengan
✓ Jumlah blok (jika 1 blok = 10 bedengan)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛
Maka, = 10
19.394 𝑏𝑒𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛
= 10
= 1.939 blok
✓ Luas bedengan dan lahan pemeliharaan
1m
0.5 m
1m
0.6 m
10 m
1m
Luas bedengan = 1.1 m × 11 m = 12, 1 m2
12.1 ×1.939
= = 2,34 𝐻𝑎
10.000
3.1 Kesimpulan
Perencanaan pembibitan tanaman karet ini yang sesuai untuk tanaman karet yaitu mengacu
kepada kesesuaian syarat tumbuh yang telah ditentukan, jika kita sudah dapat tempat yang
sesuai dengan tanaman karet itu sendiri baru kita bisa melakukan kegiatan pemibitan hingga
penanaman tanaman karet dilapangan. Pada perencanaan pembibitan tanaman karet ini harus
memiliki persiapan yang maksimal baik dari persiapan lahan, bahan, alat yang
dibutuhkan,dan anggaran biaya yang baik. untuk menghasilkan bibit yang unggul.
3.2 Saran
Sebaiknya para pratikan dapat serius dalam mendengarkan setiap materi yang diberikan agar
pada saat dilapangan, dapat menerapkannya dengan benar dan baik serta dapat disiplin dalam
melaksanakan pratikum sehingga proses pratikum teknik pembibitan dan perbanyakan
tanaman ini berjalan dengan baik.