Anda di halaman 1dari 32

Syarat Tumbuh dan Pengenalan

Kesesuaian Lahan Untuk Kelapa Sawit


PENDAHULUAN
• Tanaman kelapa sawit membutuhkan persyaratan tumbuh tertentu untuk
pertumbuhan dan produksi optimal:
• Kondisi iklim
• Bentuk wilayah (topografi)
• Kondisi tanah
• Untuk mengetahui potensi lahan untuk kelapa sawit  Penilaian
Kesesuaian Lahan
• Penilaian/evaluasi kesesuaian lahan  menilai kecocokan suatu lahan
dengan syarat tumbuh kelapa sawit.
• Hasil penilaian/evaluasi Kelas kesesuaian lahan (KKL), faktor
pembatas lahan, potensi produksi sawit

Tidak Semua Lahan Sesuai Beda kelas (KKL)


Beda faktor pembatas
Untuk Kelapa Sawit Beda potensi produksi
Hal 1-2
SYARAT TUMBUH

KONDISI IKLIM
 Temperatur udara: 22 – 330 C (optimum 27 0 C)
 Curah hujan: 1.250 – 3.000 mm/thn (opt 1.750 – 2.500 mm/thn)
 Bulan kering (ch hujan < 60 mm/bln) < 3 bln (optimum 0-1 bln)
 Kelembaban udara 50 – 90 % (optimum 80 %)
 Lama penyinaran matahari 5 – 7 jam/hari
 Ketinggian tempat < 400 m dpl (optimum < 200 m dpl)
CURAH HUJAN (sebagai parameter iklim terpenting) :

 Curah hujan optimum dengan penyebaran yang merata


sepanjang tahun
 Curah hujan < 1.250 mm/thn dgn bulan kering (BK) > 3 bulan
 faktor pembatas berat
 Defisit Air (DA) yang tinggi akan merangsang pembentukan
bunga jantan (DA 400 mm/thn umumnya setara BK 3 bulan)

 Tanaman kelapa sawit akan lebih toleran terhadap curah


hujan > 3.000 mm/tahun (Pembatas ringan)
 Masalah teknis: panen, perawatan jalan, efektivitas
pemupukan, serangan hama dan penyakit.
300 300

1.703 mm 1.834 mm
250 250

200 200
Curah Hujan (mm)

Curah Hujan (mm)


150 150

100 100

BK
50 50

0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Bulan

Penyebaran CH tidak Penyebaran CH cukup


merata (BK >3 bulan/tahun) merata (tidak ada BK)
BENTUK WILAYAH Hal 1-2
* Datar – berombak kemiringan 0 – 8 %  sesuai (bukan faktor
pembatas)
• Bergelombang – berbukit kemiringan 8 – 30 %  agak sesuai
(sbg pembatas ringan – sedang), perlu teras untuk cegah erosi,
tempat penaburan pupuk dan pengutipan TBS
• Berbukit kemiringan > 30 %
 tidak disarankan
solum tanah dangkal,
erosi tinggi,
pemupukan tidak efektif,
kesukaran dalam panen
pengangkutan TBS
produktivitas rendah
Berbukit-bergunung

Berbukit

Datar-berombak
KONDISI TANAH Hal 1-3
 Kelapa sawit tumbuh baik pada
tanah Podsolik (Ultisol), Latosol
(Oxisol), Regosol (Entisol), Aluvial
dan Hidromorfik (Inceptisol),
Andosol (Andisol) dan gambut
(Histosol)
 Sifat fisik yang relatif sukar diubah
lebih penting untuk penilaian
kesesuai lahan (solum, tekstur).
 Sifat kimia akan lebih berguna
untuk pemupukan untuk
menghasilkan produktivitas kelapa
sawit yang tinggi
Berbatu
Solum dangkal Berpasir
Tanah Gambut
Pasang Surut
Sekunder
DRAINASE

 Drainase yang baik dibutuhkan untuk


menunjang pertumbuhan dan
produtivitas kelapa sawit yang tinggi.
 Drainase yang buruk ditandai dengan
kondisi yang tergenang dan lambatnya
air masuk ke lapisan tanah, akan
menghambat respirasi dan
penyerapan hara oleh perakaran
kelapa sawit.
 Drainase yang terlalu cepat sebagai
akibat kandungan fraksi pasir tinggi,
akan mengurangi kemampuan tanah
untuk menahan air
TEKSTUR TANAH

 Tekstur tanah menggambarkan kandungan fraksi pasir,


debu dan liat di dalam tanah.
 Tekstur tanah yang ideal adalah lempung liat berpasir
yang mengandung fraksi pasir ± 45 % & fraksi liat 20 –
35 %.
 Kandungan fraksi pasir yang relatif cukup tinggi berguna
untuk respirasi perakaran tanaman kelapa sawit.
 Kandungan liat yang relatif cukup tinggi berguna untuk
memegang air dan hara (kapasitas tukar kation/KTK
tanah).
Berliat Berpasir
KEMASAMAN TANAH (pH)

 Kemasaman atau pH tanah digunakan untuk mewakili


sifat kimia atau kesuburan tanah.
 Menggambarkan kandungan hara, ketersediaan hara di
dalam tanah, kelarutan unsur yang bersifat racun seperti
aluminium (Al) dan besi (Fe).
 Kondisi pH tanah yang optimum untuk tanaman kelapa
sawit berkisar 5,0 – 6,0.
 Kondisi pH tanah < 5,0 mencerminkan kandungan
kation K, Ca dan Mg dapat ditukar dan kejenuhan basa
yang rendah, kelarutan Al yang tinggi, dan fiksasi hara P
yang tinggi.
 Kondisi pH tanah gambut sekitar 3,5 - 4,0.
KESESUAIAN LAHAN
Fungsi : Menilai kecocokan suatu lahan untuk kelapa sawit
Kegunaan: dasar pertimbangan pengelolaan lahan

KELAS
KESESUAIAN
LAHAN

Kondisi Iklim Sesuai (S1,S2, S3)


Data Iklim & tanah
Bentuk Wilayah Topografi/Elevasi
Drainase
Kondisi Tanah Tidak Sesuai (N1, N2)
Tekstur, pH, dll
Penilaian Kesesuaian Lahan
Survei Tanah/Lahan Matching/
Sifat-sifat Pencocokan Syarat tumbuh
lahan KS

Kelas Kesesuaian Lahan


Sesuai (S1,S2, S3)
Tidak Sesuai (N1, N2)
KKL Aktual
Perbaikan faktor
pembatas lahan
Sesuai (S1,S2, S3) KKL Potensial
Kelas Lahan
 Kelas sesuai (S), dibagi 3 kelas :
S1 : Sangat sesuai
S2 : Sesuai
S3 : Agak sesuai
 Kelas tidak sesuai (N)
 Kelas kesesuaian lahan aktual dinilai berdasarkan karakteristik
lahan yang ada sebelum adanya perbaikan
 Kelas kesesuain lahan potensial diperoleh setelah ada perbaikan
lahan
KRITERIA KESESUAIAN LAHAN UNTUK KELAPA SAWIT (MINERAL)

No. Karakteristik Lahan Simbol Intensitas Faktor Pembatas


Tanpa (0) Ringan (1) Sedang (2) Berat (3)
1 Curah Hujan h 1.750-3.000 1.500-1.750 1.250-1.500 <1.250
>3.000
2 Bulan Kering k <1 1-2 2-3 >3
3 Ketinggian tempat (m.dpl.) l 0-200 200-300 300-400 >400 (s/d 800)
4 Bentuk w Datar-berombak Berombak- Bergelombang- Berbukit-
wilayah/Kemiringan lereng bergelombang Berbukit Bergunung
(%)
<8 8-15 15-30 >30
5 Batuan di permukaan dan b <3 3-15 15-40 >40
di dalam tanah (% volume)
6 Kedalaman efektif (cm) s >100 75-100 50-75 <50
7 Tekstur tanah t lempung berdebu, liat, liat berpasir, pasir berlempung liat berat,
lempung liat lempung berpasir, pasir
berpasir, lempung lempung
liat berdebu,
lempung berliat

8 Kelas Drainase d baik, sedang agak terhambat, cepat, terhambat sangat cepat,
agak cepat sangat
terhambat,
tergenang
9 Kemasaman tanah a 5.0-6.0 4.0-5.0 3.5-4.0 <3.5
6.0-6.5 6.5-7.0 >7.0
10 Kedalaman Sulfidik (cm) x >125 100-125 90-100 <90*
11 Salinitas (mS/cm) c <2 2-3 3-4 >4*
KRITERIA KESESUAIAN LAHAN UNTUK KELAPA SAWIT (GAMBUT)

Sim- Intensitas Faktor Pembatas


No Karakteristik lahan bol Tanpa Ringan Sedang Berat
(0) (1) (2) (3)
1. Curah hujan (mm) h 1.750-3.000 1.750-1.500 1.500-1.250 <1.250
>3.000
2. Bulan kering (bln) k <1 1–2 2-3 >3
3. Ketinggian di atas l 0 - 200 200 – 300 300 - 400 >400
permukaan laut (m)
4. Kandungan bahan b <3 3 – 15 15 - 40 > 40
kasar (%-vol)
5. Ketebalan gambut s 0 - 60 60 – 150 150-300 >300
(cm)
6. Tingkat pelapukan t Saprik Hemosaprik; Hemik; Fibrik
gambut Saprohemik Fibrohemik;
Hemofibrik
7. Kelas drainase d - - Terhambat Sangat
terhambat
;
Tergenang
8. Kemasaman tanah a 5,0-6,0 4,0-5,0 3,5-4,0 <3,5
(pH) 6,0-6,5 6,5-7,0 >7,0
Klasifikasi Kesesuaian Lahan (KKL)
Kelas Kesesuaian Lahan Kriteria

Kelas S1 Unit lahan yang memiliki tidak lebih dari


(sangat sesuai) satu pembatas ringan (optimal).

Kelas S2 Unit lahan yang memiliki lebih dari satu


(sesuai) pembatas ringan dan/atau tidak memiliki
lebih dari satu pembatas sedang.
Kelas S3 Unit lahan yang memiliki lebih dari satu
(agak sesuai) pembatas sedang dan/atau tidak memiliki
lebih dari satu pembatas berat.
Kelas N1 Unit lahan yang memiliki pembatas berat
(tidak sesuai bersyarat ) yang dapat diperbaiki.

Kelas N2 Unit lahan yang memiliki pembatas berat


(tidak sesuai permanen) yang tidak dapat diperbaiki.
CONTOH UNIT KESESUAI LAHAN (Tanah Gambut) :

 Ordo : S (sesuai untuk tanaman kelapa sawit)


 Kelas : S3
Mempunyai lebih dari satu faktor pembatas sedang
dan/atau tidak memiliki lebih dari satu pembatas berat.
 Sub-kelas : S3-d.a.
Faktor pembatas drainase (d) dan kemasaman atau pH
tanah (a))
 Unit : S3-d2.a3.
Intensitas faktor pembatas drainase tergolong sedang (d2)
dan pemabatas pH tanah tergolong berat (a3).
 Perlu pembuatan saluran drainase dan penambahan kapur
pertanian (kaptan) atau dolomit.
Simulasi Penentuan Kelas Lahan
Simbol SPL 1 SPL 2
No. Karakteristik Lahan
Data IFP Data IFP
Rerata curah hujan
1 h 1.780 1.500
(mm/tahun)
2 Bulan kering (bln/tahun) k 2 4
3 Ketinggian tempat (m dpl) l 50 150
4 Bentuk Wilayah (%) w datar Bergelombang
5 Batuan Permukaan (%) b <3 30
6 Kedalaman efektif (cm) s 60 45
7 Kedalaman sulfidik (cm) x 72 -
lempung
8 Tekstur Tanah t Liat berpasir
berliat
9 Drainase d terhambat cepat
10 Kemasaman tanah a 3,7 5.2
KKL Aktual
KKL Potensial
Faktor Pembatas Berat
Faktor pembatas PPKS
Curah hujan sangat rendah (mm) <1.250
Bulan kering/kekeringan >3
Kemiringan lereng/areal berbukit (%) 30-40
Ketinggian tempat (m dpl) 400-800
Kedalaman efektif/solum dangkal (cm) <50
Kandungan bahan kasar/banyak batu (%) >40
Kelas drainase/pasang surut/rawa Sangat terhambat
Kematangan gambut Fibrik
Kedalaman lapisan pirit (asam) <70 cm dari permukaan
Tekstur Pasiran

Pada kondisi tertentu, faktor pembatas berat tersebut dapat


menyebabkan lahan tidak sesuai permanen untuk kelapa sawit.
Contoh KKL Aktual/Potensial, Faktor Pembatas, Saran Teknis
No KKL Faktor Pembatas Saran Teknis KKL
SPL Aktual Potensial
1 N1 Ringan: Bulan kering (1-2 bulan/tahun), - Pembuatan benteng di S3
kemasaman tanah sekeliling areal untuk
Berat: Drainase tanah sangat terhambat, potensi mencegah banjir dari Sungai
banjir tahunan ≥3 bulan (luapan Sungai yang meluap
Barumun) - Pembuatan parit dan tapak
timbun
- Aplikasi bahan organik
2 S3 Ringan: Bulan kering (1-2 bulan/tahun), - Pembuatan teras kontur dan S3/S2
kemasaman tanah tapak kuda
Sedang: Drainase cepat, bentuk wilayah - Aplikasi bahan organik
bergelombang-berbukit
3 S2 Ringan: Bulan kering (1-2 bulan/tahun), - Konservasi tanah dan air S2
kemasaman tanah - Aplikasi bahan organik
Tidak Sesuai

Agak Sesuai (S3)

Sesuai (S1/S2)
Tidak Sesuai
Tidak Sesuai
Peta Kesesuaian Lahan Untuk Kelapa
Sawit
Peta Kesesuaian Lahan Untuk Kelapa
Sawit

Faktor pembatas lahan:


- Curah hujan (bulan kering)
- Topografi berbukit
- Solum tanah dangkal
- Tanah berpasir
- Gambut
Dampak Kekeringan Terhadap Kelapa Sawit

Muncul > 2 daun Banyak muncul Gagal tandan Pelepah sengkleh


tombak bunga jantan

Aborsi bunga Kualitas tandan Pelepah mengering


menurun

Anda mungkin juga menyukai