Anda di halaman 1dari 4

1.

Titik Didih
1. Titik Didih
Nah, sebuah zat itu akan mendidih ketika tekanan uap zat cair sama dengan tekanan
udara luar. Jadi, titik didih larutan adalah temperatur saat tekanan uap zat cair sama
dengan tekanan udara luar. Titik didih yang diukur tanpa memperhitungkan
pengaruh tekanan disebut titik didih normal. Titik didih normal ditetapkan berada
pada 760 mmHg (≈760 torr), yaitu tekanan rata-rata pada permukaan laut. Oh iya,
jangan heran ya kalau ada perbedaan mengenai simbol titik didih, karena ada
yang Tb dan ada yang Td. Disi ni simbol titik didih yang dipakai adalah Tb
dari boiling ya, dan kalau versi bahasa Indonesia yaitu Td dari didih.

2. Kenaikan titik didih larutan (∆Tb)

Bagaimana jika ke dalam air ditambahkan zat terlarut misalnya gula pasir? Partikel-
partikel gula pasir akan menghambat  proses penguapan molekul air sehingga untuk
mencapai tekanan uap air sama dengan tekanan udara luar, diperlukan temperatur
yang lebih besar lagi. Dengan demikian, apabila ke dalam air ditambahkan zat
terlarut maka titik didih larutan akan naik. Jadi kenaikan titik didih larutan dapat
ditentukan sebagai selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut.

∆Tb = Tb(larutan) – Tb(pelarut)

Untuk dapat membandingkan titik didih beberapa zat, di bawah ini diberikan data
titik didih larutan dan tetapannya (Kb).
Untuk menentukan nilai kenaikan titik didih larutan dapat digunakan persamaan
sebagaimana penentuan penurunan titik beku larutan. Persamaan yang digunakan
adalah:

∆Tb = Tb (larutan) – Tb (pelarut)

∆Tb = m . Kb

Dengan, ∆ Tb =kenaikan titik didih (boiling point elevation)

m = molalitas

Kb = tetapan kenaikan titik didih (oC kg/mol)

Titik didih melibatkan lebih dari satu fase kondisi atau fase zat terkait (fase cair-gas).
Oleh karena itu, akibat penurunan tekanan uap, dapat dijelaskan diagram fase.
2. Titik Beku Larutan

1. Titik Beku (Tf)


Jadi begini , proses pembekuan itu terjadi ketika suatu zat telah mencapai titik beku.
Titik beku (Tf) akan tercapai apabila temperatur saat tekanan uap zat padat, sama
dengan tekanan uap zat cair. Jika kalian mengetahui bahwa titik beku air sebesar 0ºC,
itu artinya tekanan uap air dalam bentuk cair pada temperatur 0ºC sama dengan
tekanan uap air dalam bentuk padat.

Nah, jika temperatur yang diperoleh saat zat cair dan zat padat berada pada
kesetimbangan, (pada 760 mmHg) disebut dengan titik beku normal. Oh iya
jangan heran kalau ada perbedaan mengenai simbol titik bekuya, karena ada yang Tf
dan ada yang Tb. Di sini simbol titik beku yang dipakai adalah Tf dari ‘freezing’ ya,
kalau versi bahasa Indonesianya yaitu Tb dari ‘beku’. 

2. Penurunan Titik Beku Larutan


Apabila ke dalam sebuah zat pelarut ditambahkan zat terlarut, maka akan terjadi
proses penurunan tekanan uap jenuh larutan. Kemudian, adanya penurunan tekanan
uap jenuh larutan akan mengakibatkan penurunan titik beku larutan. Dapat
dikatakan bahwa, larutan akan membeku pada temperatur yang lebih rendah.

Nah, berdasarkan penjalasan tadi, dapat dinyatakan bahwa penurunan titik beku


larutan adalah selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan. Besarnya
penurunan titik beku larutan diberi lambang ∆Tf. Harga ∆Tf ditentukan oleh
banyaknya partikel zat terlarut dan tidak ditentukan oleh sifat zat terlarutnya. Nilai
∆Tf ditentukan berdasarkan rumus Bekmann dan Roult seperti berikut ini.

∆Tf = Tf (pelarut) – Tf (larutan)

∆Tf = m . Kf

Dengan, ∆Tf = penurunan titik beku (freezing point depression)

             m = molalitas

             Kf = tetapan penurunan titik beku (ºC kg/mol)

Sebagai acuan dan perbandingan  dalam melakukan pengamatan ataupun


perhitungan, berikut ditampilkan data tentang titik beku dan nilai Kf beberapa
pelarut.

Anda mungkin juga menyukai