KRITIK SENI

NAMA

RAVI MAHENDRA

NIM

0411216

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
PRODI SENI KRIYA
2021
 Karya : Alex Hengki Ziora

Judul : Terjerat

Ukuran : 40 x 20 x 15 cm

Bahan : Kayu surian

Teknik : Ukir

Tahun : 2016

A. Deskripsi

Terjeratadalah salah satu karya kayu ciptaan Alex yaitu mahasiswa jurusan kriya Institut
Seni Indonesia Padangpanjang. Karya tersebut bertemakan cicak, berukuran 40 x 20 x 15cm,
yang menggunakan teknik ukir. Bahan yang digunakan yaitu kayu surian. Karakter cicak yang
digambarkan dalam karya ini menyerupai bentuk cicak yang sesungguhnya, dengan ekornya
yang terpisah dengan badannya.

B. Analisis formal

Dalam karya Alex Hengki Ziora yang bertemakan cicak yang berjudul Terjerat, yang
dapat kita analisis yaitu,antara ekor dan badan yang terputus dan pada bagian kaki cicak tersebut
terdapat lilitan

C. Interpretasi

Makna yang terkandung didalam karya ukir yang berobjekkan cicak , jika digambarkan
kepada kehidupan manusia, karya tersebut memberikan cerita dan makna terhadap seseorang
yang melakukan perjuangan dengan keras untuk bisa terbebas dari berbagai marabahaya atau
masalah yang menimpa, dengan visual cicak yang melakukan autotomi atau teknik memutuskan
ekor untuk menyelamatkan diri dari musuh . Sesuai dengan judul karya “Terjerat” yang artinya
dalam perangkap atau bahaya.

D. Evaluasi/penilaian
 Berdasarkan pengamatan saya tentang karya Alex Hengki Ziora yang bertemakan cicak,
memang sangat menarik perhatian karena membawa penikmatnya terhanyut ke dalam makna
karya. Dilihat dari berbagai aspek, karya ukir yang berfungsi sebagai panel tersebut cukup bagus
baik dilihat dari segi komposisi, proporsi, objek dan warna sesuai dengan karakter yang akan
disampaikan oleh sipengkarya, hanya saja lilitan yang terdapat pada karya cicak masih kurang,
dan sebaiknya lebih banyak lagi baik di tempatkan pada kaki, tangan maupun ekor cicak, supaya
pesan ‘Terjerat’ yang dijadikan judul lebih terlihat

Dibandingkan dengan karya-karya seniman pada umumnya, karya Alex Hengki Ziora
sudah layak disejajarkan dengan karya para seniman lainnya, mengingat tingkat kesulitan yang
terdapat dalam proses pembuatannya.