Anda di halaman 1dari 3

Kritik Senirupa

Disusun Oleh:

Ravi Mahendra

0411216

Dosen Pembimbing:

Sri Sundari S.Sn,.M.Sn

Nofrial S.Sn,.M.Sn

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

2021

Dalam penilaian “instrumentalis” digunakan beberapa teori yaitu :

1. Teori penilaian intuitif (Moore,1903)


Teori ini memakai daya perasaan yang tajam tanpa memakai pikiran(resoning),teori ini sangat
penting dalam apreasiasi seni,pokok dari teori intuitif moore adalah peranan terlebih dahulu dari
kemampuan intuisi,tidak semua orang memiliki perasaan yang tajam,namun bisa dipelajari dari
pengalaman orang lain dengan mengamati ciri ciri tertentu,dapat di artikan intuisi mempunyai
arti yang lebih luas dari empati,empati khusunya mengenai hubungan rasa antara manusia dan
keindahan,dan teori ini di bantah oleh teori emotivism

2. Teori Emotivis Menurut Ayer (1936)

penilaian emotivis adalah hasil dari kegiatan mental yaitu emperik dan tautologi. Emperik yaitu
sebuah pengalaman indera dan pengetahuan yang didapat melalui pengamatan yang kemudian
dapat dipahami oleh manusia. Sedangkan tautologi yaitu memperoleh sebuah pengetahuan tanpa
melalui pengalaman pengamatan.

Teori ini tidak memberi pengetahuan pada penilaian karya seni, melainkan memberi
penghargaan yang sifatnya perorangan. Dan juga perbedaan penilaian pada karya terlihat pada
perbedaan sikap antara penilai.

3. Teori Relativis ( Bernard Heyl, 1943)

Dalam menilai sebuah karya seni tidak dapat menyamakan dengan penilai yang lain. Menurut
Bernard Heyl, teori ini tidak dilihat dari suatu yang pasti dikarenakan penilaian tergantung dari
pendapat masing0masing penilai.

4. Teori penilaian khusus (critical singgularism)

Teori yang di ajukan oleh Beardsley bukan hanya relative sifatnya,malah tidak sama sekali
dinyatakan tidak berperan dalam penilaian seni,pada penilaian ini yang dipermasalahkan adalah
keindahan,sedangkan penilaian kelakuan yang dipermasalahkan adalah moralitas,keindahan
menyangkut perasaan estetik,estetik tidak mengikuti hokum moralitas,kosekoensi dari pemikiran
ini adalah bahwa hokum yang mutlak dapat diperlakukan ke semua karya seni.

Anda mungkin juga menyukai