Anda di halaman 1dari 14

“TEORI KEPRIBADIAN TIPOLOGI BERDASARKAN KEBUDAYAAN – SPRANGER”

Mata Kuliah : Kepribadian Psikodinamika

Dosen Pengampu : Dyta Setiawati, M. Psi, pisikologi

Disusun Oleh:

Anjar Sri lestari (2173201110005)

Dian Jaya Lelana (2173201110001)

Siti Nur Salsabila (2173201110032)

Soraya (2172301110067)

PROGRAM STUDI S1 PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

TAHUN AKADEMIK

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah bahasa Indonesia tepat waktu dengan
makalah yang berjudul“TEORI KEPRIBADIAN TIPOLOGI BERDASARKAN KEBUDAYAAN –
SPRANGER”guna memenuhi tugas mata kuliah Kepribadian Psikodinamika.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita semua. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan masukan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Banjarmasin, 21 Desember 2021

Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 1

C. Tujuan ................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Biografi Spranger......................................................…….……………………….……3

B. Pokok pikiran Spranger..................................................................................

C. Teori Kepribadian Tipologi Berdasarkan Kebudayaan....................................3

D. Tokoh yang Mewakili Tipologi Spranger.....................................................

PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 15


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap kepribadian itu unik, maka sulit sekali untuk membuat gambaran

umum tentang kepribadian. Yang dapat dilakukan adalah mengenal seseorang

dengan mencoba mengetahui struktur kepribadiannya. Stuktur kepribadian

dapat diketahui melalui pemeriksaan terhadap sejarah hidup, cita-cita, dan

persoalan lain yang dihadapi.

Tipologi adalah usaha untuk menggambarkan kepribadian manusia dengan

melakukan kategorisasi dan penyederhanaan terhadap berbagai kemungkinan

kombinasi kepribadian. Karena salah satu sifatnya adalah penyederhanaan,

maka apapun tipologi kepribadian sebenarnya tidak mampu untuk

menggambarkan seluruh kemungkinan kepribadian. Namun karena setiap

kepribadian itu unik maka tipologi dapat dijadikan pendoman.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Biografi Spranger?
2. Bagaimana Pokok pikiran Spranger ?
3. Bagaimana Teori Kepribadian Tipologi Berdasarkan Kebudayaan?
4. Bagaimana Tokoh yang Mewakili Tipologi Spranger ?

C. TUJUAN
1. Untuk Memahami Biografi Spranger?
2. Untuk Memahami Pokok pikiran Spranger ?
3. Untuk Memahami Teori Kepribadian Tipologi Berdasarkan Kebudayaan?
4. Untuk Memahami T Tokoh yang Mewakili Tipologi Spranger ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Spranger

Eduard Spranger adalah guru besar Ilmu filsafat dan ilmu pendidikan di

universitas-universitas : Leipzig, Berlin, Tubingen. Spranger lahir di Berlin

pada tanggal 27 Juni 1882 dan meninggal di Tubingen pada tanggal 17

September 1963. Beliau adalah seorang mahasiswa dari Wilhelm Dilthey dan

juga seorang tokoh utama aliran psikologi yang berdasarkan pada ilmu

pengetahuan kerohanian (Geisteswissenschaftliche Psychologie).

Eduard Spranger mencoba mengadakan penelitian kepribadian manusia

dengan cara membuat penggolongan tipe kepribadian manusia berdasarkan

sikap manusia terhadap nilai kebudayaan yang hidup di dalam masyarakat.

Nilai kebudayaan itu dibaginya menjadi enam golongan, yaitu politik,

ekonomi, sosial,seni, agama dan teori.

B. POKOK PIKIRAN

Pokok-pokok pikiran spranger mengenai kepribadian manusia sebagai berikut:

1. Dua Macam Roh

 Roh subjektif atau roh individual (subjektive geits, individualis gaits) yaitu roh yang terdapat
pada manusia masing-masing (individual).
 Roh objektif atau roh supra-individual, atau kebudayaan (objective Geist, Ubar indivisdualle
Geits, kultur) yaitu roh seluruh umat manusia

2. Hubungan antara Roh Subjektif dan Roh Objektif

Roh sebjektif dan roh objektif sangat berhubungan secara timbal balik. Roh subjektif yang
mengandung nilai-nilai yang terdapat pada masing-masing individu, dibentuk dan dipupuk
dengan acuan roh objektif.

3. Lapangan-lapangan Hidup

Spranger memandang kebudayaan sebagai sistem nilai-nilai, karena kebudayaan adalah


kumpulan nilai-nilai kebudayaan yang tersusun atau diatur menurut struktur tertentu.
Kebudayaan sebagai sistem atau struktur nilai-nilai digolong-golongkan menjadi enam lapangan
nilai. Keenam lapangan ini di kelompokkan lagi menjadi dua kelompok, yaitu :

1. Lapangan nilai yang bersangkutan dengan manusia sebagai individu:

a. Lapangan pengetahuan (ilmu, teori),


b. Lapangan ekonomi,

c. Lapangan kesenian,

d. Lapangan keagamaan

2. Nilai yang bersangkutan dengan manusia sebagai anggota masyarakat:

a. Lapangan kemasyarakatan (sosial)

b. Lapangan politik.

C. TIPOLOGI SPRANGER

Roh subjektif pada masing masing individu terbentuk dan berkembang oleh pengaruh pengaruh
dasar, pendidikan dan lingkungan dengan berpedoman pada roh objektif sebagai cita cita yang
harus dicapai. Walaupun roh subjektif mengandung keenam nilai kebudayaan, tetapi sering kali
hanya ada salah satu nilai saja yang dominan. Nilai yang dominan inilah yang akhirnya memberi
corak pada kepribadiannya. Yang kemudia digolongkan oleh Spranger sebagai berikut:

1. Manusia Teori

Manusia teori adalah manusia yang mendasarkan tindakannya atas dasar nilai–nilai teoritis atau
ilmu pengetahuan. Tipe manusia ini merupakanintelektual sejati, memiliki tujuan ingin mencapai
kebenaran dan hakekat dari benda-benda. Manusia tipe ini menempatkan peranan dominan dari
kognisi/berpikir sebagai dasar dalam melakukan aktivitasnya.

Ciri-ciri manusia teori:

 Suka berfikir, berfilsafat dan mengabdi pada ilmu pengetahuan,


 Suka membaca, senang berdiskusi mengenai teori-teori ilmu pengetahuan,
 Mengetahui suatu kebenaran karena senang mengadakan penelitian,
 Cenderung penyendiri daripada harus berbicara dengan orang lain untuk hal yang tidak
penting,  Berpendapat bahwa ilmu pengetahuan adalah hal yang paling penting di atas
segalanya,
 Pendiriannya yang relatif objektif terhadap segala sesuatu,
 Senang mempelajari ilmu pengetahuan, logis, dan selalu mencari kebenaran,
 Perhatian terhadap kehidupan sosial tidak besar,
 Kurang memiliki dorongan untuk berkuasa, dan
 Tidak mudah memancing kecemburuan sosial karena tidak mementingkan materi dalam
hidup.

2. Manusia Ekonomi

Manusia ekonomi adalah manusia yang aktifitasnya atas dasar nilai-nilai ekonomi, yaitu prinsip
untung rugi. Mereka selalu kaya akan gagasan-gagasan yang praktis dan kurang memperhatikan
bentuk tindakan yang dilakukannya karena perhatian utamanya tertuju pada hasil dari tindakan
tersebut. Ciri-ciri manusia ekonomi:

 Melihat segala sesuatu dari manfaatnya,


 Suka bekerja dan mencari untung,
 Time is money, tidak mau membuang waktu dengan percuma,
 Tujuan hidupnya adalah mencapai kebahagiaan melalui harta kekayaan,
 Setiap kegiatan selalu diperhitungkan untung ruginya secara detail, dan
 Lebih mementingkan kepentingan diri sendiri.

3. Manusia Sosial

Manusia sosial adalah manusia yang mengutamakan nilai – nilai sosial atau hubungan dengan
orang lain sebagai pola kehidupannya. Manusia tipe ini memiliki kebutuhan yang besar akan
resonansi dari sesama manusia untuk hidup bersama dengan orang lain dan mengabdikan diri
untuk kepentingan bersama. Dasar pandangannya adalah cinta terhadap sesama baik secara
individu maupun secara sosial.

Ciri-ciri manusia sosial ialah:

 Suka mengabdi dan berkorban untuk orang lain,


 Nilai-nilai sosial adalah hal yang paling berpengaruh dalam jiwanya,
 Senang bergaul, suka bekerja sama dalam menyelesaikan masalah, dan
 Suka membantu orang lain.

4. Manusia Seni (Aesthetic)

Manusia seni adalah manusia yang menjadikan nilai-nilai keindahan (estetika) sebagai dasar dari
pola hidupnya. Manusia tipe ini menghayati kehidupan seakan-akan tidak sebagai pemain tetapi
sebagai penonton. Mereka menghayati dengan dua cara yaitu impresiomatik yang pasif
danekspresiomatik yang aktif mewarnai kesan yang diterima dengan subjek aktivitasnya.
Memiliki ciri-ciri:

 Sebagian besar waktunya dipergunakan untuk mengabdi pada kesenian,


 Segala sesuatu yang memiliki nilai seni adalah hal paling berharga dalam pandangan mereka,
 Lebih suka menyendiri dan jauh dari kebisingan dan kemewahan hidup, dan
 Kurang bisa menghadapi tuntutan praktis dalam kehidupannya.

5. Manusia Agama

Manusia agama adalah manusia yang mengutamakan nilai-nilai spiritual hubungan dengan
Tuhan. Pencarian keselarahan bagi kehidupan rohaniah antara pengalaman batin dengan arti
hidup dan mencari kausa prima adalah dasar perilakunya. Ciri-ciri manusia agama:

 Hal yang paling penting dalam hidup adalah mengabdi kepada Tuhan,
 Selalu ingin berbuat kebajikan terhadap orang lain,
 Melaksanakan ajaran agamanya semaksimal mungkin, dan
 Senantiasa mengamalkan ajaran agama dalam setiap perilaku di hidupnya.

6. Manusia Politik (Kuasa)

Manusia politik adalah manusia yang menjadikan nilai-nilai politik sebagai pola hidupnya.
Mereka mempunyai tujuan untuk mengejar kesenangan dan kesadaran akan kekuasaannya.
Semua nilai – nilai yang lain diabaikannya. Manusia kuasa mengejar penguasaan pada
manusia.Orang lain bagi manusia tipe ini hanyalah sebagai objek kekuasaan.

Ciri-ciri manusia kuasa:

 Suka menguasai orang lain,


 Selalu ingin berkuasa,
 Kurang mencintai kebenaran.
 Selalu ingin menjadi manusia terpenting dalam kelompoknya
 Nilai terpenting bagi orang ini ialah politik sehingga sangat senang berbicara soal-soal politik,

D. TOKOH YANG MEWAKILI TIPOLOGI SPRANGER

1. Manusia Teori

Diophantus (250 - 200 SM), tinggal di Alexandria, Mesir, mungkin dari antara tahun 200 dan 214-
284 atau 298. Ia dikenal sebagai "Bapak Aljabar". Ia terkenal karena karyanya yang berjudul
Arithmetica, yaitu pembahasan analitis teori bilangan yang berisi tentang pengembangan aljabar
yang dilakukan dengan membuat persamaan. Persamaan-persamaan tersebut dikenal sebagai
Diophantine Equation (Persamaan Diophantine). Persamaan Diophantine merupakan suatu
persamaan yang mempunyai solusi yang diharapkan berupa bilangan bulat.Bentuk paling
sederhana persamaan Diophantine adalah ax+by=cdengan a,b koefisien dan c konstanta bulat.
Penyelesaian Persamaan Diophantine adalah semua pasangan bilangan bulat (x,y) yang
memenuhi persamaan ini.Dari 15 buku yang ditulis Diophantus hanya 6 buku yang dapat dibaca
karena sisanya ikut terbakar saat penghancuran perpustakaan besar di Alexandria. Buku
terjemahan pertama kali dalam bahasa Latin diterbitkan pada tahun 1575.Pada tahun 1621 buku
kedua Diophantus diterjemahkan oleh Clause Bachet. Problem kedelapan pada buku kedua
tentang cara membagi akar bilangan tertentu menjadi jumlah dua sisi panjang. Rumus
Pythagoras sudah dikenal orang Babylonia 2000 tahun silam.

2. Manusia Ekonomi

Adam Smith, nama lengkapnya adalah John Adam Smith. Lahir di Kirkcaldy, Skotlandia pada
tanggal 5 Juni 1723. Smith merupakan pelopor ekonomi kapitalis yang berhasil mengeluarkan
bukunya yang berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation yang
menggambarkan tentang sejarah perkembangan industri dan perdagangan di Eropa serta dasar-
dasar dari perkembangan perdagangan bebas kapitalime.Smith awalnya merupakan seorang
filsuf. Smith menjadi seorang ekonom pada saat ia mempublikasikan tentang The Theory of
Moral Sentiments pada tahun 1759. Smith terkesima dengan pandangan kapitalisme dan
berpendapat bahwa kekuatan ekonomi dengan cepat dapat mengubah cara orang bertindak dan
berpikir dalam situasi tertentu yang dihadapi.

Pada tahun 1776 ia mengeluarkan karya terbesarnya berupa buku yang membahas tentang
dukungan terhadap sistem pasar bebas yang di yakini akan menghasilkan kebaikan bagi
masyarakat luas.

3. Manusia Sosial

Kurt Lewin, lahir di Mogilno (Posen) pada tanggal 9 september 1890

dan meninggal di Newtonville, Massachussests, Amerika Serikat pada

tanggal 12 februari 1947. Ia dikenal sebagai pendiri psikologi sosial.

Lewin mempelajari motivasi sejak 1914 dan menganakan penelitian-

penelitian tentang instuisi, harapan, substitusi dari tugas dan kejenuhan.


Penelitian-penelitiannya ini membawa Lewin pada suatu kesimpulan

bahwa persepsi dan tingkah laku seseorang tidak hanya ditentukan oleh

bentuk keseluruhan atau sifat totalitas dari rangsang atau emergent, tetapi

ditentukan oleh kekuatan-kekuatan (forces) yang ada dalam lapangan psikologis (psychological
field) seseorang. Lapangan psikologis ini terdiri

dari rangsang-rangsan diluar sistem motivasi dan dorongan-dorongan di

dalam diri orang yang bersangkutan. Tiap unsur dalam lapangan

psikologis memiliki vector, yaitu semacam nilai positif atau negatif.

Menurutnya tingkah laku seseorang selalu mempunyai tujuan tertentu

(goal seeking behavior) dan tujuan itu adalah untuk mencari keseimbangan

antara forces tersebut. Teori ini disebut sebagai teori lapangan (field

theory).

4. Manusia Seni (Aesthetic)

Basuki Abdullah, lahir di Desa Sriwidari, Surakarta Jawa Tengah, 27

Januari 1915 dengan Indonesia yang masih berstatus Hindia Belanda.

Basuki Abdullah dikenal sebagai pelukis aliran realisme dan naturalisme.

Sejak umur 4 tahun Basuki Abdullah sudah mulai menyukai dunia seni.

Ia mulai suka menggambar figur-figur penting seperti Yesus Kristus,

Mahatma Ghandi, dll.

Pendidikan dasar hingga menengahnya ditempuh di HIS (Hollands

Inlandsche Scool) kemudian dilanjutkan ke MULO (Meer Ultgebried

Lager Onderwijs). Pada tahun 1913 Basuki Abdullah mendapatkan

beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di Akademi Seni Rupa

(Academie Voor Beldeende Kunsten) di Den Haag, Belanda. Ketika ia

lulus ia meraih penghargaan sertifikat Royal International of Art (RIA). Ia

juga mengikuti semacam program studi banding di beberapa sekolah seni

rupa di Paris dan Roma.

Karya Basoeki Abdullah dinilai cenderung memperindah realitas yang

ada, tetapi di beberapa karyanya ia tampak menampilkan subjek

lukisannya apa adanya, seperti yang dapat dilihat pada karyanya yang
berjudul “Adik dan Kakak”.

Lukisan-lukisan Basuki Abdullah berpijak pada tradisi melukis

Romantisisme dan Naturalisme. Gambar dalam kanvas selalu tampak

memanjakan mata dan memperlihatkan kemampuan teknis keindahan

secara fisik. Keindahan visual tampak lebih menonjol pada permukaan

kanvas, bukan keindahan isi atau makna.

Lukisan karya Basoeki Abdullah tak jauh dari kecantikan wanita

Indonesia, tokoh dongen, legenda, atau tokoh terkenal, dan keindahan

alam Indonesia.

5. Manusia Agama

St. Agustine (354-430), berpendapat bahwa pada dasarnya manusia

bersumber pada alam. Dalam diri manusia sudah terberi oleh alam dua

dorongan, yaitu dorongan baik dan dorongan jahat. Dorongan jahat harus

ditekan atau dilawan. Sedangkan dorongan baik harus dirangsang agar

tumbuh terus menerus hingga mencapai kesempurnaan kepribadian.

Menurutnya persaan takut harus ditumbuhnya dalam diri orang agar orang

tersebut tidak melakukan perbuatan dosa. Metode yang dipakai untuk

mengetahui dosa-dosa dalam diri seseorang adalah orang tersebut harus

menjelajahi alam kesadarannya sendiri. Menurut Agustine alam kesadaran

adalah suatu kenyataan yang tak terbantah kebenarannya. Caranya dengan

metode intropeksi yaitu, orang yang bersangkutan harus menjelajahi

kesadarannya sendiri. Dari metode ini Agustine mengetahui bahwa jiwa

terdapat bagian-bagian atau fakultas yaitu, ingatan, imajinasi, indra,

kemauan, akal, dan sebagainya. Degan ini Agustine disebut sebagai

“Bapak Psikologi Fakultas”

6. Manusia Politik (Kuasa)

Wu Zetian, bernama asli Wu Zhao adalah satu-satunya kaisar wanita

dalam sejarah Cina. Dia menjadi kaisar pada tahun 690-705 M, pada masa

Dinasti Tang. Wu Zetian lahir di Kabupaten Wenshi, Provinsi Shanxi,


pada tahun 624 M dan berasal dari keluarga kaya. Dia adalah putri Wu

Shihuo, seorang kanselir dari Dinasti Tang. Zetian memiliki paras yang

sangat cantik sehingga menjadi pilihan kaisar Taizong sebagai salah satu

selirnya saat dia berusia 14 tahun. Taizong memanggilnya „Mei-Niang‟

yang berarti „gadis cantik‟. Setelah kaisar Taizong meninggal Wu Zetian menjadi selir kedua dari

anak Kaisar Taizong yaitu Li Zhi (Kaisar Gaozong). Tapi di sisi lain,

Gaozong sudah memiliki dua istri, Permaisuri Wang, dan istri keduanya,

Xiao. Dari hubungannya dengan Kaisar Gaozong ia melahirkan dua bayi

plaki-laki yaitu Li Hong dan Li Xian serta bayi perempuan. Tetapi Wu

menggunakan bayi perempuannya untuk menjebak Permaisuri Wang

dengan cara mencekik bayinya sampai meninggal. Ia juga menuduh Wang

beserta ibunya mempraktikan ilmu sihir, sehingga keduanya harus diusir

dari istana dan memerintahkan agar keduanya dibunuh.

Setelah Gaozong meninggal, maka Li Hong (Kaisar Zhongzong) naik

tahta. Namun ia dikendalikan oleh istrinya, Wei. Melihat bagaimana Wei

mencoba meniru tindakan Wu untuk menjadi seorang ratu, maka Wu

segera menggantingkan Zhongzong dengan adiknya, Li Xian (Kaisar

Ruizong). Dan kemudian memaksa Ruizong untuk turun tahta dan

menjadikan dirinya sendiri sebagai kaisar dengan nama Zetian.

Terlepas dari kekejaman dan taktik liciknya untuk naik tahta, sebagai

seorang kaisar ia berhasil mengungkap korupsi yang dilakukan oleh

institusi pemerintahan, serta mengarahkan sistem pemerintahan ke arah

meritocracy yaitu, jabatan hanya bisa didapatkan sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki. Ia juga banyak membantu rakyatnya yang

kesusahan, fokus membangun sistem irigasi, dan menurunkan pajak bagi

mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan serta para petani.

Wu juga berdampak besar pada para wanita pada masa itu. Ia

memberikan posisi pada wanita di istana dan memerintahkan para

cendekiawan untuk menulis biografi tentang para wanita penting dan

berpengaruh. Pada masa pemerintahannya wanita memiliki lebih banyak

kebebasan dan mengekspresikan dirinya sendiri. Berkat Wu, banyak


wanita secara aktif berpartisipasi dalam bidang politik dan bahkan

memberikan pengaruh bagi para pemimpin, penulis, dan seniman wanita

lainnya.

BAB III

KESIMPULAN
A. KESIMPULAN

Eduard Spranger menggolongkan tipe kepribadian manusia berdasarkan

sikap manusia terhadap nilai kebudayaan yang hidup di dalam masyarakat.

Nilai kebudayaan itu dibaginya menjadi enam golongan, yaitu politik,

ekonomi, sosial,seni, agama dan teori. Dengan pokok pikiran berdasarkan dua

roh yaitu, roh individu (roh subjektif) dan roh supra-individual (roh objektif)

yang masing-masing memiliki nilai tersendiri dan memiliki hubungan yang

saling timbal balik.

Setiap manusia pasti memiliki tipe kepribadian yang berbeda, dengan

kepribadian yang berbeda ini maka ruang lingkup hidup setiap orang pun

berbeda-beda. Meskinpun para tokoh ternama dan berpengaruh terhadap dunia

pasti memiliki nilai-nilai, pandangan, dan ruang lingkup yang berbeda.


DAFTAR PUSTAKA

http://catatankay.blogspot.com/2011/03/makalah-tipologi-spranger.html.

Anda mungkin juga menyukai