Anda di halaman 1dari 8

Handout

WAYANG KULIT
Pagelaran Karya Seni Plastik Bercerita
Bagi siswa SMP Sepuluh Nopember Sidoarjo

Bagi siswa SMP Sepuluh Nopember Sidoarjo


P5 Projek profil pelajar pancasila

Aziz wahyudi
WAYANG KULIT
A. Pengertian wayang
Seni pertunjukan yang telah berusia lebih dari lima abad. Membawa kisah Ramayana dan
Mahabharata, pagelaran selama semalam suntuk ini menjadi ruang yang tepat untuk
melewatkan malam, berefleksi dan memahami filosofi tentang kehidupan.
adalah bentuk tradisional dari kesenian wayang yang aslinya ditemukan dalam budaya Jawa
dan Bali di Indonesia. Narasi wayang kulit seringkali berkaitan dengan tema utama kebaikan
melawan kejahatan.
Dalam kepercayaan dan sastra Jawa, wayang kulit diciptakan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga
yang merupakan sebagai anggota Wali Songo dan merupakan keturunan Bangsawan
Ponorogo, Arya Wiraraja. Kanjeng Sunan Kalijaga melihat masyarakat Indonesia terutama
masyarakat suku Jawa yang menggemari pertunjukan Wayang Beber, dalam Islam melukis
diatas kertas dianggap Haram (dilarang), maka dari itu Kanjeng Sunan Kalijaga memodifikasi
bahan material dari karakter Wayang yang semula-mula terbuat dari Daluang (kertas
Ponoragan) dan diganti menggunakan bahan dasar Kulit sapi, atau kerbau. Selain itu juga,
wayang kulit digunakan sebagai syiar agama Islam jalur budaya tradisional.

Wayang berasal dari kata "Ma Hyang" yang artinya menuju kepada roh spiritual, dewa, atau
Tuhan Yang Maha Esa. Ada juga yang mengartikan wayang adalah istilah bahasa Jawa yang
bermakna "bayangan", hal ini disebabkan karena penonton juga bisa menonton wayang dari
belakang kelir atau hanya bayangannya saja. Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang
yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan
yang dimainkan sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden.
Dalang memainkan wayang kulit di balik kelir, yaitu layar yang terbuat dari kain putih,
sementara di belakangnya disorotkan lampu listrik atau lampu minyak (blencong), sehingga
para penonton yang berada di sisi lain dari layar dapat melihat bayangan wayang yang jatuh
ke kelir. Untuk dapat memahami cerita wayang (lakon), penonton harus memiliki
pengetahuan akan tokoh-tokoh wayang yang bayangannya tampil di layar.

Secara umum wayang mengambil cerita dari naskah Mahabharata dan Ramayana, tetapi tak
dibatasi hanya dengan pakem (standard) tersebut, ki dalang bisa juga memainkan lakon
carangan (gubahan). Beberapa cerita diambil dari cerita Panji, maupun kisah Rohani dari
agama Islam, Kristen, Hindu, Budha.
B. Pembutan Wayang
Wayang kulit dibuat dari bahan kulit Kambing, Sapi Dan Kerbau yang sudah diproses menjadi
kulit lembaran, per buah wayang membutuhkan sekitar ukuran 50 x 30 cm kulit lembaran
yang kemudian dipahat dengan peralatan yang digunakan adalah besi berujung runcing
berbahan dari baja yang berkualitas baik. Besi baja ini dibuat terlebih dahulu dalam berbagai

Aziz wahyudi
bentuk dan ukuran, ada yang runcing, pipih, kecil, besar dan bentuk lainnya yang masing-
masing mempunyai fungsinya berbeda-beda.

Namun pada dasarnya, untuk menata atau membuat berbagai bentuk lubang ukiran yang
sengaja dibuat hingga berlubang. Selanjutnya, dilakukan pemasangan pada bagian-bagian
tubuh seperti tangan, pada tangan ada dua sambungan, lengan bagian atas dan siku, cara
menyambungnya dengan sekrup kecil yang terbuat dari tanduk kerbau atau sapi. Tangkai
yang fungsinya untuk menggerakkan bagian lengan yang berwarna kehitaman juga terbuat
berasal dari bahan tanduk kerbau dan warna keemasannya umumnya dengan menggunakan
prada yaitu kertas warna emas yang ditempel atau bisa juga dengan dibron, dicat dengan
bubuk yang dicairkan. Wayang yang menggunakan prada, hasilnya jauh lebih baik, warnanya
bisa tahan lebih lama dibandingkan dengan yang bront.
C. Pagelaran wayang
Pagelaran wayang, seharusnya tampil sebagai suatu peristiwa imajiner yang terjadi di dalam
benak kita, di mata-hati kita; dan bukan sekedar pertunjukan ragawi, yang tampil hanya di
mata-raga kita.
Pagelaran wayang kulit adalah sebuah seni pertunjukan tradisional Indonesia yang sangat
terkenal. Wayang kulit merupakan bentuk pertunjukan boneka kulit yang diproyeksikan di
layar kain putih menggunakan cahaya dari belakang. Pertunjukan ini biasanya disertai dengan
musik gamelan dan diiringi oleh dalang yang menghidupkan karakter-karakter dalam cerita.

Dalam pagelaran wayang kulit, cerita yang dipentaskan biasanya berasal dari dua epik yang
paling terkenal, yaitu Ramayana dan Mahabharata. Cerita-cerita ini mengisahkan tentang
pertempuran antara kebaikan dan kejahatan, serta petualangan para pahlawan dan dewa-
dewi.

Dalang, pemain utama dalam pertunjukan wayang kulit, bertanggung jawab untuk
menghidupkan karakter-karakter dalam cerita. Dalang mengontrol gerakan boneka kulit dan
memberikan suara serta dialog bagi setiap karakter. Dia juga berperan sebagai narator yang
menjelaskan alur cerita kepada penonton.
D. Pembuatan wayang kulit (Original Nusantara)
Pembuatan wayang kulit adalah proses yang sangat menyenangkan dan membutuhkan
keterampilan tangan yang terampil. Berikut adalah tahapan umum dalam pembuatan wayang
kulit:
Bahan dan Alat:
Kulit kerbau atau kambing: Kulit ini digunakan untuk membuat badan wayang kulit. Kulit yang
digunakan harus tipis, tetapi cukup kuat agar dapat dipahat dengan detail.

Aziz wahyudi
Pola wayang: Pola atau cetakan wayang kulit digunakan sebagai panduan untuk memotong
dan mengukir kulit.
-Pisau ukir: Pisau ini digunakan untuk memahat dan memotong kulit dengan presisi.
Cat: Cat tradisional yang terbuat dari bahan alami digunakan untuk mewarnai wayang kulit.
-Persiapan Kulit:
Kulit kerbau atau kambing dipotong menjadi ukuran yang sesuai untuk membuat badan
wayang.
Kulit kemudian dihaluskan dan dibersihkan dari lemak dan daging yang masih menempel.
Pola wayang ditempelkan pada kulit, dan kemudian garis-garis pola ditandai pada kulit
menggunakan alat tajam.
-Pahatan dan Pemotongan:
Pemahat yang terampil menggunakan pisau ukir untuk memahat dan memotong kulit sesuai
dengan pola yang telah ditandai.
Detail-detail seperti wajah, pakaian, dan aksesoris wayang diperhalus dan diberikan tekstur
dengan hati-hati.
-Pewarnaan:
Setelah pahatan selesai, wayang kulit diberi warna menggunakan cat tradisional yang terbuat
dari bahan alami.
Warna-warna yang khas digunakan untuk mengidentifikasi karakter dan elemen dalam cerita.
-Perakitan:
Setelah pewarnaan selesai, bagian-bagian wayang kulit dirangkai dan dijalin dengan benang
atau tali.
Wayang kulit biasanya memiliki bagian tubuh yang dapat digerakkan, seperti lengan dan
mulut yang dapat dibuka dan ditutup.
Setelah selesai dibuat, wayang kulit siap digunakan dalam pertunjukan. Pembuatan wayang
kulit membutuhkan ketelitian dan keterampilan yang tinggi, serta pemahaman yang
mendalam tentang karakter dan cerita dalam tradisi wayang. Masing-masing dalang atau
pengrajin wayang kulit biasanya memiliki gaya dan teknik pembuatan yang unik, sehingga
setiap wayang kulit menjadi karya seni yang unik dan bernilai.
E. PERALATAN
1. Desain wayang plastik (sesuai dengan bentuk kesukaan siswa)
2. Plastik bekas lembaran 0,05-0,1mm (botol plastik/tuperwer bekas dll)
3. Cater/gunting
4. Kuas, spidol & cat acrylic
F. Tahapan pembuatan wayang platik (bahan daur ulang)

Aziz wahyudi
Pembuatan wayang plastik adalah proses pembuatan wayang menggunakan bahan dasar
plastik. Berikut adalah tahapan umum dalam pembuatan wayang plastik:

Desain dan Rancangan:

Pertama, dilakukan desain dan rancangan wayang plastik yang ingin dibuat. Desain ini dapat
dilakukan secara manual atau menggunakan perangkat lunak desain grafis.
1. Pembuatan cetakan:
Setelah desain selesai, langkah selanjutnya adalah menyipkan lembaran platik ukuran 0,05 -
0.1mm. wayang plastik. Cetakan ini dapat terbuat dari bahan mika atau bekas botol plastik
atau bahan cetakan lainnya. Cetakan dibuat dengan cara mencetak atau menyalin bentuk
wayang yang diinginkan.

2. Persiapan bahan:
Bahan plastik atau lembaran plastik yang cocok untuk pembuatan wayang dipersiapkan.
Plastik atau lembaran plastik yang mudah di potong dengan mudah. Bambu atau bekas supit
untuk pegangan wayang, kancing baju besi untuk pergelangan tangan wayang supaya bisa
bergerak.

Perancangan & pewarnaan:


Platik yang sudah di cuting sesuai dengan desain yang telah dibuat, diberi motif sesuai dengan
apa yang di desainkan atau potongan bentuk yang sudah di persiapkan. Pewarnaan bisa
menggunakan spidol permanen dan cat acrylik.
Bahan ini kemudian dibiarkan mengeras dalam cetakan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Finishing:
Setelah bahan plastik, wayang plastik.

Aziz wahyudi
Wayang plastik kemudian diberi sentuhan akhir, seperti pemasangan, pemotongan sisa bahan
cetakan, dan penambahan detail seperti pewarnaan, tekstur, ornamen, dan aksesoris.
Perakitan:

Jika wayang plastik memiliki bagian-bagian yang dapat digerakkan, seperti lengan atau kepala
yang bisa bergerak, bagian-bagian tersebut dirakit dan dihubungkan dengan mekanisme yang
sesuai.
Setelah selesai dibuat, wayang plastik siap untuk digunakan dalam pertunjukan atau sebagai
koleksi. Pembuatan wayang plastik memungkinkan untuk variasi desain yang lebih luas dan
lebih cepat dalam proses produksi dibandingkan dengan wayang tradisional yang terbuat dari
kulit. Namun, wayang plastik mungkin tidak memiliki keaslian dan kehalusan yang sama
seperti wayang kulit tradisional.
G. CONTOH WAYANG KULIT (Original)

Aziz wahyudi
H. CONTOH KARYA WAYANG PLASTIK

I. PAGELARAN SENI WAYANG KULIT

Aziz wahyudi
Aziz wahyudi

Anda mungkin juga menyukai