Anda di halaman 1dari 3

Lembar waktu kerja

pekerja

Penyetujuan
lembar kerja
waktu

Lembar waktu kerja

cek

Menyiapkan
cek &
ringkasan
penggajian

Mengirim
cek

Update
buku besar

General Ledger

Pengendalian internal ada masalah

1. Ada banyaknya complain dr pelanggan terkaitpengiriman


2. Perselisihan dgn supplier mengenai penerimaan barang
3. Kurangnya jejak audit terhadap pemantauan setiap transaksi

Struktur pengendalian internalnya :


Untuk bagian penggajian:
a. Physical control :
1. Transaction authorization : adanya otorisasi transaksi untuk memastikan bahwa hanya
transaksi valid saja yang diproses. Beberapa contoh adanya otorisasi transaksi adalah
penegcekan terhadap kredit, kebijakan terhadap pengembalian barang, dan daftar
pengiriman uang
2. Segregation duties : adanya pemisahan tugas antara bagian otorisasi transaksi dengan
bagian proses transaksi, antara bagian asset custody dengan bagian pencatatan aset, dsb.
Dalam bagian penggajian contoh pemisahan tugas adalah antara bagian penggajian,
utang usaha, dan buku besar. Pemisahan ini dilakukan dengan tujuan untuk
meminimalisir terjadinya kecurangan seperti kecurangan dengan mengurangi gaji
karyawan namun tetap melakukan pencatatan gaji sebesar jumlah awal.
3. Supervision : adanya penanggung jawab
4. Accounting records : adanya pencatatan secara akuntansi yang terdiri dari dokumen
sumber, jurnal dan buku besar yang menangkap esensi ekonomi dan menyediakan jejak
audit agar dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Contohnya adalah melakukan
pembukuan terhadap penggajian karyawan.
b. IT control :

1. Input control : adanya control terhadap input agar dapat melakukan pengujuan pada
transaksi untuk memastikan bahwa transaksi bebas dari kesalahan. Beberapa cara
diantaranya adalah dengan melakukan check digit, numeric-alphabetic check, dsb.
2. Audit trail controls : Kontrol jejak audit perlu dilakukan untuk memastikan setiap
transaksi dapat dilacak melalui setiap tahap pemrosesan dari sumber hingga laporan
keuangan. Setiap transaksi yang diproses sistem, termasuk yang otomatis wajib dicatat
melalui transaction log.

Bagian fixed assets :

a. Physical control :
1. Transaction authorization : adanya otorisasi transaksi untuk memastikan bahwa
hanya transaksi valid saja yang diproses. Beberapa contoh adanya otorisasi transaksi
adalah penegcekan terhadap kredit, kebijakan terhadap pengembalian barang
(apabila barang tidak sesuai dengan perjanjian antara supplier maupun dengan
pelanggan), dan daftar pengiriman uang
2. Segregation duties : adanya pemisahan tugas antara bagian otorisasi transaksi dengan
bagian proses transaksi, antara bagian asset custody dengan bagian pencatatan aset,
dsb. Dalam bagian penggajian contoh pemisahan tugas adalah antara bagian penggajian,
utang usaha, dan buku besar. Pemisahan ini dilakukan dengan tujuan untuk
meminimalisir terjadinya kecurangan seperti kecurangan pencurian barang dagangan/
aset perusahaan dan aset tetap dicatat secara utuh (apabila bagian gudang dan
pencatatan digabung tugasnya).
3. Supervision : adanya penanggung jawab
4. Accounting records : adanya pencatatan secara akuntansi yang terdiri dari dokumen
sumber, jurnal dan buku besar yang menangkap esensi ekonomi dan menyediakan jejak
audit agar dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Contohnya adalah melakukan
pembukuan terhadap pembelian aset, penjualan barang dagang, dll.
5. Access control : Kontrol akses memastikan bahwa hanya petugas yang berwenang yang
memiliki akses ke aset perusahaan.
b. IT control :
1. Input control : adanya control terhadap input agar dapat melakukan pengujuan pada
transaksi untuk memastikan bahwa transaksi bebas dari kesalahan. Beberapa cara
diantaranya adalah dengan melakukan check digit, numeric-alphabetic check, dsb.
2. Audit trail controls : Kontrol jejak audit perlu dilakukan untuk memastikan setiap
transaksi dapat dilacak melalui setiap tahap pemrosesan dari sumber hingga laporan
keuangan. Setiap transaksi yang diproses sistem, termasuk yang otomatis wajib dicatat
melalui transaction log.

Anda mungkin juga menyukai