Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
NIM : E1D020016
UNIVERSITAS MATARAM
2021
Daftar Isi
1. Istidraj..................................................................................................................................1
A. Pengertian Istidraj............................................................................................................2
B. Konsep Istidraj.................................................................................................................3
2. Hukuman yang Disegerakan.................................................................................................4
A. Perbuatan yang Hukumannya disegerakan oleh Allah......................................................5
B. Larangan Berdoa Agar Hukuman Disegerakan di Dunia..................................................7
3. Berita Kenabian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam di Kitab agama lain.....................8
A. Bibel Kitab Agama Kristen..............................................................................................9
B. Taurat.............................................................................................................................11
C. Kitab Agama Hindu........................................................................................................12
D. Kitab Agama Buddha.....................................................................................................12
4. Amar Makruf Nahi Munkar................................................................................................14
A. Pengertian Amar Makruf Nahi Munkar..........................................................................15
B. Perintah Amar Makruf Nahi Munkar..............................................................................17
C. Dalil-Dalil Yang Melarang Perbuatan Munkar...............................................................18
5. Fitnah Akhir Zaman...........................................................................................................21
A. Pengertian Fitnah Akhir Zaman......................................................................................22
B. Fitnah-fitnah Akhir Zaman.............................................................................................23
1) Imam Mahdi...............................................................................................................23
2) Dajjal..........................................................................................................................24
3) Munculnya Nabi Isa...................................................................................................25
4) Ya’juj Ma’juj..............................................................................................................27
5) Kiamat Sugra..............................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................30
1. Istidraj
Allah SWT memiliki sifat Al-‘Afuw (Maha Pemaaf) dan Ar-Rahim (Maha
Penyayang). Sifat pertama sudah pasti sering dirasakan oleh manusia sebagai seorang
muslim atau tidak. Namun, sifat Ar-Rahim hanya akan diberikan kepada orang-orang
yang mukmin karena keimanan dan amal mereka. Didunia ini, banyak manusia yang
terbuai dalam fatamorgana yang membuat mereka merasa bahwa dunia adalah
segalanya, dan bahkan menganggap tempat yang sementara ini adalah surga. Sehingga
tidak jarang terjebak dalam nikmat duniawi, kehidupan yang mewah dengan harta yang
selalu mengalir, dan aspek-aspek kehidupan lainnya yang berjalan tanpa hambatan.
Tidak hanya tentang harta, dalam aspek kesehatan, ada sebagian manusia yang
jarang sakit dan bahkan tidak sakit sama sekali, padahal dia adalah orang yang gemar
melanggar perintah Allah dengan memakan dan meminum yang dilarang Allah. Dalam
hal pendidikan, selalu mendapat nilai bagus dan kehidupan sekolah yang sangat lancar
dengan penghargaan-penghargaan yang dipajang dimana-mana, padahal untuk
mendapatkannya dia berbuat curang dengan menyontek atau membayar joki. Dan
kehidupan sosial dimana orang-orang selalu menyukainya padahal dia suka sekali
membicarakan orang lain. Hidup berjalan lancar sama seperti apa yang diidamkan
sebagian besar manusia yang berada diatas bumi ini. Manusia merasa itu adalah hak
yang sudah seharusnya mereka peroleh, sehingga lupa bahwa itu adalah pemberian.
Namun, apakah benar ini kehidupan yang patut diidamkan? Sedangkan tidak ada usaha
yang dilakukan untuk mendapatkannya? Bahkan cenderung kepada perbuatan yang
dibenci Allah SWT. Inilah sebenarnya Rahmat Allah bagi mereka. Sehingga umat lain
bertanya-tanya mengapa mereka memiliki kehidupan ekonomi yang sangat mecukupi,
kehidupan sosial yang bagus, sampai mempunyai rekaman pendidikan yang
menakjubkan.
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu wajar sekali muncul. Terlebih kepada hamba
yang sudah berusaha semaksimal mungkin namun masih berada diposisi awal, malah
ada yang semakin berjalan kebelakang. Tetapi ketahuilah, bahwa bisa saja kelebihan
yang diperoleh tersebut belum tentu selalu membawa rahmat bahkan sebaliknya sebagai
malapetaka, ini dalam Islam disebut ”Istidraj”.
1
A. Pengertian Istidraj
Istidraj berasal dari bahasa Arab yang diambil dari kata da-ra-ja yang berarti
naik dari satu tingkatan ke tingkatan selanjutnya. Atau angsuran, seperti anak kecil yang
baru mulai belajar berjalan selangkah demi selangkah. Sedangkan Istidraj dari Allah ke
hambanya diartikan sebagai ‘hukuman’ yang diberikan secara perlahan atau tidak secara
langsung. Kata tersebut terdapat dalam QS. al-A’raf (7):
ُ َوالَّ ِذ ۡينَ َك َّذب ُۡوا بِ ٰا ٰيتِنَا َسن َۡست َۡد ِر ُجهُمۡ ِّم ۡن َح ۡي
َث اَل يَ ۡعلَ ُم ۡون
“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, akan Kami biarkan mereka
berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui."
Allah biarkan orang-orang ini tidak disegerakan azabnya dan membiarkan
mereka berlaku sehendaknya, dengan tetap bersenang-senang dalam tempo singkat,
setelah itu mereka akan disiksa dengan sangat berat. Ia dicekal melalu nikmat sedikit
demi sediki. Istidraj ini sangat menakutkan karena yang diberi hukuman tidak merasa
bahwa mereka sedang dihukum, sehingga membuatnya tidak menakuti apapun dan
melanjutkan kehidupannya yang indah dengan aspek duniawi. Seperti firman Allah
dalam QS. Al-An’am Ayat 44
ٓ
َاب ُك ِّل َش ۡى ٍء ؕ َح ٰتّى ِا َذا فَ ِرح ُۡوا بِ َم ۤا اُ ۡوتُ ۡۤوا اَخ َۡذ ٰنهُمۡ بَ ۡغتَةً فَا ِ َذا هُمۡ ُّم ۡبلِس ُۡون
َ فَلَ َّما نَس ُۡوا َما ُذ ِّكر ُۡوا بِ ٖه فَت َۡحنَا َعلَ ۡي ِهمۡ اَ ۡب َو
“Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami
pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka
bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara
tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa."
A. Istidraj Menurut Para Ulama
Hasbi ash-Shiddieqy menjelaskan istidrāj adalah pemanjaan agar terjerumus
kepada kehinaan, secara berangsur-angsur, setapak demi setapak dan didekatkan dengan
azab dalam keadaan mereka tidak menyadarinya. Sama halnya dengan penjelasan
Quraish Shihab, bahwa istidrāj adalah memindahkan dari satu tahap ke tahap berikutnya
hingga mencapai puncak dengan jatuhnya siksa. Al-Thabari berpendapat bahwa istidrāj
adalah tipuan halus kepada orang yang diberi tenggang waktu. Ia merasa bahwa yang
memberikan tenggang waktu telah berbuat baik kepadanya, sehingga pada akhirnya ia
terjerumus dalam hal yang tidak disenangi. Seperti firmal Allah SWT dalam (QS. al-
Qalam (68): 44-45)
2
ٌ َِوأُ ْملِى لَهُ ْم ۚ إِ َّن َك ْي ِدى َمت
(45)ين
B. Konsep Istidraj
Istidraj tidak serta merta Allah berikan kepada seseorang begitu saja. Namun
setelah diberi peringatan dan tegura-teguran tentanng perbuatannya dan untuk segera
bertaubat. Namun, mereka tidak juga menghiraukan teguran tersebut. Peringatan itupun
diberikan oleh Allah berupa dengan berbagai macam bentuk dalam berbagai aspek.
Seperti contohnya dalam aspek ekonomi berupa kemiskinan atau kemelaratan, aspek
sosial seperti dicemooh dan dibenci, serta aspek psikologis seperti kesedihan, dan
aspek-aspek lainnya.
Secara naluriah, manusia akan mengingat Tuhan-nya jika sedang berada diposisi
bawah dalam hidupnya. Namun, jika teguran dan dan peringatan-peringatan halus dari
Allah belum bisa membuatnya mengingat sang Pencipta, bahkan cenderung
meremehkan dan melupakan teguran-teguran tersebut, maka Allah membuka akan
membuka kesenangan duniawi baginya. Sehingga, dia akan merasa sombong, merasa
tidak membutuhkan siapapun, bahkan merasa tidak membutuhkan Tuhan-nya. Maka
setelah diberikan-Nya nikmat itu, mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan
kepada mereka sehingga saat Allah memberi mereka cobaan, tidak ada waktu untuk
mereka untuk bertaubat. Maka, mereka akan diam tidak berkutik, kehilangan semua
daya karena diliputi penyesalan dan rasa putus asa. Semua itu bukan berarti Allah
menganiaya mereka, namun merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. Seperti
apa yang ada dalam QS. Asy-Syura Ayat 30:
ؕص ۡيبَ ٍة فَبِ َما َك َسبَ ۡت اَ ۡي ِد ۡي ُكمۡ َويَ ۡعفُ ۡوا ع َۡن َكثِ ۡي ٍر َ ََو َم ۤا ا
ِ صابَ ُكمۡ ِّم ۡن ُّم
“Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan
tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu).”
Beberapa ulama memahai bahwa istidraj akan diberlakukan di dunia dan akhirat.
Azab tidak akan ditangguhkan sepenuhnya diakhirat akan tetapi didunia juga orang-
orang yang berbuat dosa akan diberi azab. Dalam tafsir Al-Maragi, ia menyimpulkan
3
bahwa sunnah Allah SWT berlaku baik pada bangsa maupun individu. Mereka akan
dihukum sesuai dengan kesalahan yang mereka perbuat. Orang zalim akan terus
melakukan kezaliman, dan jika tidak dihukum, mereka tidak akan memperhitungkan
lagi peruatan yang mereka perbuat. Mereka akan merajalela dalam melakukan
kezaliman sehingga datang akibat dari kezalimannya itu di dunia, di akhirat, azab
neraka akan menyambut dengan lebih pedih lagi, dan neraka adalah seburuk-buruk
tempat kembali.
Menurut Quraish Shihab, tangguhan azab dan siksaan Allah Swt terjadi di dunia
dan di akhirat. Istidrāj merupakan tangguhan azab untuk mereka yang mendustakan
ayat-ayat al-Quran, mendustakan mukjizat para nabi, mendustakan bukti-bukti keesaan
dan kekuasaan Allah Swt yang telah terhampar di dunia ini. Kelak, mereka akan ditarik
secara bertahap hingga berakhir ke tempat kebinasaan dan menuju arah siksaan dengan
dianugerahkan berbagai kenikmatan sehingga menjadikan mereka lupa, tetapi tujuannya
adalah kebinasaan yang tidak ada satupun yang dapat membatalkannya.
Secara singkat, Istidraj adalah hukuman yang diberikan kepada suatu bangsa
atau seseorang secara perlahan atau berangsur dengan memberikannya kenikmatan
duniawi hingga membuatnya melupakan Tuhan. Apapun bentuk yang Allah berikan
kepada kita, wajib disyukuri dengan cara kembali kearah-Nya dan bukan sebaliknya.
Maka jika kita melakukan itu, Allah SWT niscaya akan memberikan tambahan
kenikmatan, sebaliknya kekufuran akan dibalas dengan siksaan yang sangat dahsyat,
sebagaimana dalam QS Ibrahim ayat 7
َواِ ۡذ تَا َ َّذنَ َربُّ ُكمۡ لَ ِٕٕٮِ— ۡن َش َك ۡرتُمۡ اَل َ ِز ۡي َدنَّـ ُكمۡ َولَ ِٕٕٮِ— ۡن َكفَ ۡرتُمۡ ِا َّن َع َذابِ ۡى لَ َش ِد ۡي ٌد
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat."
4
ke jalan yang diridhoi-Nya. Namun sesuai apa yang sudah ditetapkan oleh-Nya, setiap
perbuatan pasti ada ganjarannya dan manusia yang berbuat kesalahan pasti akan diberi
balasan atas apa yang dilakukannya. Balasan tersebut adalah apa yang disebut sebagai
ganjarannya. Jika perbuatan yang dilakukan adalah perbuatan baik maka ganjarannya
adalah yang baik, begitu pula sebaliknya, jika seorang manusia berbuat buruk maka
ganjarannya adalah hukuman.
Hukuman tersebut bisa Allah berikan secara lambat dan perlahan dan juga bisa
diberikan dengan segera. Hukuman yang disegerakan sesungguhnya merupakan rahmat
dari-Nya dan merupakan bentuk kasih sayang-Nya. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda dari Anas Bin Malik RA:
إذا أراد هللا بعبده— الخير عجل له العقوبة في الدنيا
“Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada hamba-Nya, Allah akan segerakan
sanksi untuknya di dunia…”
Penyegeraan hukuman disegerakan didunia akibat kelakuan dosa. Setiap kali
seorang hamba ditimpa musibah itu dikarenakan ulahnya sendiri sehingga ia mendapat
ganjaran dari perbuatannya. Ada banyak orang yang menganggap ringan urusan akhirat
dan takut mendapat siksaan selagi masih berada didunia. Padahal, perbuatan buruk tidak
hanya akan terbalas diakhirat namun juga didunia. Rasulullah SAW bersabda:
“Seorang hamba tercegah mendapatkan rezeki karena suatu dosa yang dilakukannya.”
(HR. Ahmad)
Manusia mendapatkan hukuman atas apa yang telah diperbuatnya. Yang membuatnya
tercegah mendapat rezeki yang Allah berikan kepadanya. Hukuman yang disegerakan
tidak hanya berlaku didunia . Namun, sebagian hukumannya juga disimpan diakhirat.
Sebagaimana yang dikatakan dalam hadist berikut:
احبِ ِه فِي
ِ صَ ِب أَجْ َد َر أَ ْن يُ َع ِّج َل هَّللا ُ ْال ُعقُوبَةَ ل َ ِ قَا َل َرسُو ُل هَّللا: قَا َل، َع َْن أَبِي بَ ْك َرة
ٍ ” َما ِم ْن َذ ْن: صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم
اآلخ َر ِة ِمنَ ْالبَ ْغ ِي َوقَ ِطي َع ِة ال َّر ِح ِم
ِ ال ُّد ْنيَا َم َع َما يَ َّد ِخ ُر لَهُ فِي
Dari Abu Bakrah berkata, Rasulullah bersabda, “Tidak ada dosa yang Allah segerakan
hukuman bagi pelakunya di dunia serta menyimpan sebagiannya untuk di akhirat
kecuali kezaliman dan memutus silaturahmi. (HR. Ahmad, Abu Daud & Tirmizi)
5
orang-orang yang memutuskan tali silaturahmi adalah orang-orang yang tidak akan
memasuki surga kelak. Silaturahmi adalah salah satu amalan yang paling disukai Allah
dan meruapakn kunci terbukanya rahmat dan pertolongan dari Allah. Jadi, permusuhan,
hasad, dengki atau apapun perbuatan yang bisa menyebabkan terputusnya tali
silaturahmi harus dihindari. Sebagaimana yang disebutkan dibawah ini:
ُ َو َم ْن قَطَ َعهَا بَتَتُّه،ُص ْلتُه
َ صلَهَا َو
َ فَ َم ْن َو،ت لَهَا ِمنَ ا ْس ِمي ُ َوأَنَا خَ لَ ْق، ُ أَنَا الرَّحْ َمن:َّال هَّللا ُ َع َّز َو َجل
ُ َوا ْشتَقَ ْق،ت ال َّر ِح َم َ َق
Artinya: "Allah SWT yang Maha Besar dan Maha Kuasa berfirman. "Aku adalah yang
Maha Pengasih (Ar-Rahman). Aku membuat ikatan persaudaraan dan memberinya
nama dari namaKu. Jika siapa saja mempertahankan ikatan silaturahmi, maka
mempertahankan hubungan dengannya. Dan Aku akan memutus hubungan dengan
siapa saja yang memutuskan silaturahmi." (Disebut dalam kitab Al-Adab Al-Mufrad).
Sedangkan zalim adalah perbuatan melampaui batas dalam melakukan
keburukan. Perbuatan zalim dapat mengotori hati. Contoh dari perbuatan ini adalah
sombong, dengki, ghibah, fitnah, dosa, dan lain sebagainya. Itulah yang membuat zalim
termasuk dosa besar dan manusia yang melakukannya akan mendapat balasan didunia
dan siksa pedih diakhirat. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Asy-Syura ayat 42:
َ ِق ۚ أُو ٰلَئ
ك لَهُ ْم َع َذابٌ أَلِي ٌم ِّ ض بِ َغي ِْر ْال َح
ِ ْاس َويَ ْب ُغونَ فِي اأْل َر ْ َإِنَّ َما ال َّسبِي ُل َعلَى الَّ ِذينَ ي
َ َّظلِ ُمونَ الن
“Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan
melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.”
Kedua perbuatan diatas berkaitan dengan hubungan antar manusia, sehingga ampunan
Allah-pun bersangkutan dengan kerelaan dari orang yang disakiti tersebut.
Durhaka kepada orang tua juga termasuk perbuatan yang disegerakan
hukumannya. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:
ِ صا ِحبِ ِه فِى ْال َحيَا ِة قَب َْل ْال َم َما
صحيح االسناد: الحاكم و االصبهانى و قال الحاكم.ت َ ِيُ َع ّجلُهُ ل
Dari Abu Bakrah Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Sholallahu ‘alaihi wa sallam, beliau
bersabda: “Setiap dosa, Allah menangguhkan hukumannya menurut kehendak-Nya
sampai hari qiyamat nanti kecuali hukuman sebab durhaka kepada kedua orang tua,
karena sesungguhnya Allah akan menyegerakan siksaan kepada si pelakunya sejak
masih hidup sebelum matinya.” (Hadits Riwayat Hakim dan Al Ashbahaniy), dan
Hakim berkata, Sanadnya shahih.
Durhaka kepada orang tua merupakan sikap yang sangat tercela, karena
bagaimanapun orang tua adalah penyebab keberadaan kita didunia ini. Allah murka
6
kepada hamba-Nya yang durhaka terhadap orang tua. Berbakti kepada orang tua
merupakan kewajiban yang utama. Hak kedua orang tua itu melebihi manusia manapun
dan menyakitinya adalah perbuatan yang sangat buruk.
البغي وعقوق الوالدين:اثنان يعجلهما هللا في الدنيا
"Dua dosa yang dipercepat balasannya di dunia oleh Allah SWT, yaitu berlaku zalim
dan berlaku kasar kepada kedua orang tua." (HR Thabrani dari Ibn Asakirah)
Bahkan dalam Islam, durhaka kepada orang tua adalah termasuk ke dalam dosa-dosa
yang mengiringi syirik. Banyak hadis-hadis yang berkaitan dengan hal ini, antara lain:
ُول هَّللا ِ َما ْال َكبَائِ ُر َ ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ َما قَا َل َجا َء أَ ْع َرابِ ٌّي إِلَى النَّبِ ِّي
َ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَقَا َل يَا َرس ِ ع َْن َع ْب ِد هَّللا ِ ْب ِن َع ْم ٍرو َر
ال الَّ ِذيَ َت َو َما ْاليَ ِمينُ ْال َغ ُموسُ ق
ُ ق ْال َوالِ َدي ِْن قَا َل ثُ َّم َما َذا قَا َل ْاليَ ِمينُ ْال َغ ُموسُ قُ ْل
ُ ال ثُ َّم ُعقُو َ َك بِاهَّلل ِ ق
َ َال ثُ َّم َما َذا ق ُ ال اإْل ِ ْش َرا
َ َق
ٍ يَ ْقتَ ِط ُع َما َل ا ْم ِر
ٌئ ُم ْسلِ ٍم هُ َو فِيهَا َكا ِذب
Dari Abdullâh bin ‘Amr, ia berkata: Seorang Arab Badui datang kepada Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, "Wahai Rasûlullâh, apakah dosa-dosa besar
itu ?" Beliau menjawab, "Isyrak (menyekutukan sesuatu) dengan Allâh", ia bertanya
lagi, "Kemudian apa?" Beliau menjawab, "Kemudian durhaka kepada dua orang tua," ia
bertanya lagi, "Kemudian apa ?" Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
"Sumpah yang menjerumuskan". Aku bertanya, "Apa sumpah yang menjerumuskan
itu?" Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, "Sumpah dusta yang menjadikan
dia mengambil harta seorang muslim". [HR, Bukhâri]
Walaupun kedudukan orang tua begitu tinggi, tetapi banyak orang melupakan
tuntunan agama yang suci ini. Mereka tidak peduli lagi dengan hak mereka dan tidak
menunaikannya sebagaimana mestinya. Tentu perbuatan ini sangat dibenci oleh Allah
dan dapat mengundang kemurkaan-Nya. Oleh karena itu, sayangi dan hormatilah orang
tua agar selalu mendapat ridha dari Allah.
7
ار ِم ْث َل
َ ص َ َصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم عَا َد َر ُجاًل ِم ْن ْال ُم ْسلِ ِمينَ قَ ْد َخفَتَ ف
َ ِ ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ أَ َّن َرسُو َل هَّللا
ِ ع َْن أَنَس َر
ت أَقُو ُل {اللَّهُ َّم َما
ُ ُك ْن. (نَ َع ْم: (هَلْ ُك ْنتَ تَ ْدعُو بِ َش ْي ٍء أَوْ تَسْأَلُهُ إِيَّاهُ؟) قَا َل:صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ِ ْْالفَر
َ ِ خ فَقَا َل لَهُ َرسُو ُل هَّللا
( ُسب َْحانَ هَّللا ِ اَل تُ ِطيقُهُ أَوْ اَل:صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم
َ ِ ُك ْنتَ ُم َعاقِبِي بِ ِه فِي اآْل ِخ َر ِة فَ َعج ِّْلهُ لِي فِي ال ُّد ْنيَا} فَقَا َل َرسُو ُل هَّللا
)ُ (فَ َدعَا هَّللا َ لَهُ فَ َشفَاه:ار} قَا َل ِ َّاب الن َ {اللَّهُ َّم آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اآْل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ: َتَ ْستَ ِطي ُعهُ أَفَاَل قُ ْلت
Diriwayatkan dari Anas radhiyallahu ’anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam pernah menjenguk seseorang dari kaum muslimin yang sakit dan
sangat kurus bagaikan anak burung. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bertanya kepadanya: “Apakah kamu pernah berdoa dengan sesuatu atau kamu
memintanya?” Laki laki itu menjawab: “Ya, aku pernah berdoa: “Ya Allah, jika Engkau
akan menyiksaku di akhirat, maka segerakanlah siksaan itu untukku di dunia.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Subhanallah, kamu tidak akan
mampu itu. Mengapa kamu tidak berdoa: “Ya Allah berikan kepada kami di dunia
kebaikan dan di akhirat kebaikan dan peliharalah kami dari adzab Neraka” Lalu beliau
mendoakan orang itu dan Allahpun memberikan kesembuhan kepadanya.” (HR.
Muslim, no. 4853 dan At-Tirmidzi, no. 3409)
8
Namun, selain agama Kristen dan Yahudi, ada banyak agama lain yang mengungkapkan
menantikan kedatangan Nabi Muhammad SAW dengan tersirat maupun tersurat.
Walaupun syariat agama-agama lain mungkin sangat berbeda dengan Islam. Namun,
dugaan adanya penantian dari agama-agama tersebut untuk sang Rasul sangatlah
berdasar. Rata-rata mengungkapkan bahwa akan ada sosok pembawa kedamaian yang
akan datang. Ini membuktikan bahwa Nabi Muhammad adalah sosok pembawa
kedamaian yang telah diakui dari banyak agama.
9
Di dalam Kitab Injil Barnabas, kedatangan Nabi Muhammad SAW lebih jelas
dinyatakan. Barnabas sendiri adalah nama seorang sahabat atau pembela Nabi
Isa. Karenanya, Injil Barnabas ditulisnya sendiri dari wasiat yang didengarnya
dari Nabi Isa AS. Di dalam kitab itu memberitakan kedatangan Nabi SAW,
bahkan dijelaskan pula tentang peristiwa disalibnya Nabi Isa, bukanlah Nabi Isa
yang disalib, melainkan Yahuda. Injil Barnabas termasuk injil yang kuno, yang
tertulis pada abad pertama Masehi.
"Adapun tentang ketentuan tugasku, sesungguhnya aku datang untuk
menyediakan jalan bagi Rasulullah yang akan datang dengan membawa tugas
kelepasan alam ini." (Barnabas, 72:10).
Bab 39 Barnabas: ''Terpujilah nama-Mu yang kudus, ya Allah Tuhan kita...
Tiada Tuhan Selain Allah dan dan Muhammad adalah utusan-Nya''.
Masih pada bab 39 yang mengisahkan tentang Nabi Adam, nama Nabi
Muhammad SAW juga disebut dalam dialog antara Nabi Adam dengan Tuhan.
''...Apa arti kata-kata, Muhammad utusan Allah, apakah ada manusia sebelum
aku?''
Bab 41 Barnabas: "Atas perintah Allah, Mikael mengusir Adam dan Hawa dari
surga, kemudian Adam keluar dan berbalik melihat tulisan pada pintu surga
'Tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah...''
Bab 44 Barnabas: Pada bab ini Yesus atau Nabi Isa menyebut nama Nabi
Muhammad. ''Oh, Muhammad Tuhan bersamamu...''
Bab 97: Yesus menjawab, "Nama Mesias sangat mengagumkan, karena Allah
sendiri yang memberinya nama, ketika menciptakan jiwanya dan
menempatkannya di dalam kemuliaan surgawi. Allah berkata: 'Tunggu
Muhammad; karena kamu Aku akan menciptakan firdaus, dunia, dan banyak
makhluk... Siapa pun yang memberkatimu akan diberkati, dan barangsiapa
mengutukmuu akan dikutuk..''
Bab 112: Dalam bab ini Nabi Isa (Yesus) bercerita kepada Barnabas bahwa
dirinya akan dibunuh. Namun, kata Nabi Isa, Allah aka membawanya naik dari
bumi. Sedangkan orang yang dibunuh sebenarnya adalah seorang pengkhianat
yang wajahnya diubah seperti Nabi Isa. Dan orang-orang akan percaya bahwa
yang disalib itu adalah Nabi Isa. ''Tetapi Muhammad akan datang... Rasul Allah
10
yang suci,'' kata Nabi Isa. Nama Nabi Muhammad juga disebut pada Bab 136,
163, dan 220.
Disebutkan dalam kitab Injil Yohanes perbaikan keenambelas, paragraph 16-17,
“Sesungguhnya yang baik bagi kalian adalah aku berangkat, karena jika aku
tidak berangkat farkalit tidak mendatangi kalian. Jika aku pergi, akau akan utus
dia kepada kalian. Jika datang, maka dia akan mengecam dunia atas dosa. Aku
memiliki firman yang banyak yang akan Aku sampaikan kepada kalian, akan
tetapi kalian tidak dapat menanggungnya. Akan tetapi, jika telah datang ruhul
haq, maka dialah yang akan membimbing kalian kepada seluruh kebenaran,
karena dia tidak berbicara dari dirinya, akan tetapi dia berbicara sebagaimana
yang dia dengar dan menyampaikan kepada kalian semua apa yang sampai
kepadanya.” Kesimpulan ini tidak berlaku kecuali terhadap Nabi Muhammad
shallallahu alaihi wa sallam.
B. Taurat
Kitab Taurat merupakan kitab yang diwahyukan kepada Nabi Musa untuk
membimbing Bani Israil. Kitab ini diturunkan di Bukit Tursina atau Sinai pada abad 12
SM. Ini tercatat dalam kitab Taurat dalam QS Al-Isra ayat 2 “Dan kami berikan kepada
Musa, kitab (Taurat) dan Kami jadikannya petunjuk bagi bani Israil (dengan firman),
‘Janganlah kamu mengambil (pelindung) selain aku.’”
Kitab ini merupakan pedoman bagi bani Israil agar mereka bisa terlepas dari kebodohan
dan kekufuran, sehingga bisa berjalan dijalan Allah SWT. Nabi Muhammad pada
Taurat disebutkan:
Disebutkan dalam kitab Taurat lembaran kedua perbaikan, paragraph 18 dan 19,
“Wahai Musa, Aku akan utus seorang Rasul untuk Bani Israil dari sudara
mereka seperti engkau, aku jadikan firmanku padanya dan menyampaikan
kepada mereka apa yang diperintahkan kepadanya. Orang yang tidak menerima
ucapan Nabi tersebut yang berbicara atas namaKu, maka Aku akan
menghukumnya dan keturunannya.” Teks ini ada pada mereka hingga sekarang.
Ucapan “Dari saudara mereka”, seandainya Nabi tersebut dari kalangan mereka,
maka Dia akan berkata ‘Aku akan utus seorang Nabi dari kalian’ akan tetapi Dia
berfirman ‘Dari saudara mereka’ maksudnya adalah dari anak keturunan Ismail.
11
C. Kitab Agama Hindu
Agama Hindu adalah sebuah agama yang merupakan kelanjutan dari agama Weda
(Brahmanisme) yang merupakan kepercayaan bangsa Indo-Iran (Arya). Agama ini
diperkirakan muncul antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM dan merupakan agama
terbesar setelah Kristen dan Islam. Weda, Upanishad, dan Purana merupakan tiga
bagian dari kita suci umat Hindu. Sedangkan Brahmana, Granth, satu lagi kitab suci
Hindu, tidak lebih adalah komentar terhadap Weda namun tetap dimasukkan ke
golongan kitab wahyu (Shurti). Ada beberapa kali Nabi Muhammad disebutkan didalam
kitab-kitab suci agama Hindu ini. Beberapa diantaranya adalah:
Dalam Atharva Veda disebutkan 'yang patut dipuji' yang setiap orang harus
memujinya, dan disebutkan namanya Muhammad. Disebutkan pula Muhammad
adalah sosok penunggang unta. Menariknya, hal itu kontras karena nabi Indian
dilarang untuk menunggang unta. Dan nabi Isa disebutkan mengendarai keledai
bukan unta. Sehingga jelaslah yang dimaksud sang pengendara unta adalah
Muhammad.
Pada mantra ketujuh menyebutkan ada orang yang akan menuntun semua
manusia, dan Muhammad selalu menegaskan tidak ada pengkhususan yang
dituntun, bukan hanya bangsa Israel ataupun bangsa Arab saja, melainkan
seluruh umat.
Kemudian pada Mantra keenam berbicara tentang beberapa orang pemberani
yang kalah tanpa pertempuran dan jumlah lawan mereka adalah 10 ribu. Hal itu
bisa menjadi acuan untuk pertempuran sekutu atau parit yang berlangsung pada
masa Nabi Muhammad.
Dalam Rig Veda, yang berbicara tentang seseorang yang digambarkan sebagai
jujur dan dapat dipercaya, kuat dan murah hati yang akan menjadi terkenal
dengan 10 ribu. Semua ini adalah karakteristik dari Nabi Muhammad, dan
jumlah 10 ribu mungkin dimaksudkan untuk jumlah para sahabat Nabi
Muhammad yang masuk dalam pemenangan Makkah.
12
Kenabian Nabi Muhammad dalam kitab suci agama Buddha seperti yang disebutkan
dibawah ini.
Buddha meramalkan kedatangan seorang “Maitreya”:
Hampir semua kitab agama Buddha mengandungi ramalan ini. Di
dalam Chakkavatti Sinhnad Suttanta D. 111, 76:
“Akan lahir ke dunia ini seorang Buddha yang dikenali dengan nama Maitreya
(baik dan murah hati). Maitreya ini ialah seorang yang suci, seorang yang
tertinggi dalam kuasa, yang dikurniakan dengan kebijaksanaan, yang bertuah
dan yang mengenali alam ini dan apa yang Maitreya ini dapat daripada alam
ghaib beliau akan sebarkan risalah ini keseluruh alam. Maitreya ini akan
dakwahkan agama beliau yang agung ini daripada awal hingga keakhir. Buddha
berkata bahawa Maitreya ini akan memperkanalkan satu cara hidup yang
sempurna dan suci sebagaimana aku (Buddha) memperkenalkan agama aku.
Pengikut Maitreya ini lebih ramai daripada pengikut aku (Buddha)”.
Di dalam buku Sacred Books of the East jilid 35 muka surat 225
“Aku bukanlah satu-satunya Buddha sahaja. Selepas aku akan lahir seorang
Buddha lagi yang dikenali dengan nama Maitreya. Dia akan memiliki banyak
sifat-sifat yang mulia dan utama. Kalau anak murid aku beratus-ratus anak
murid, Maitreya tersebut beribu-ribu.”
Satu Iagi ramalan tentang Maitreya (Kitab Agama Buddha oleh Carus muka
surat 217 dan 218-dari negara Ceylon (Sri Lanka). “Ananda (anak murid
Buddha) bertanya kepada Gautama Buddha, `Siapakah akan mengajar kita
semua selepas kamu meninggalkan kami?‘
Gautama Buddha menjawab:
“Saya bukanlah Buddha yang pertama atau yang akhir yang didatangkan ke
dunia ini. Selepas aku seorang Buddha lagi akan dihantar ke dunia ini. Dialah
seorang yang kudus atau suci, yang mempunyai kesedaran yang tinggi, yang
dikurniakan dengan kebijaksanaan, mempunyai akhlak yang baik, yang
mengenali alam ini, pemimpin manusia yang bijaksana, yang dikasihi oleh
malaikat dan makhluk lain. Dia akan mengajar kepada kamu semua satu agama
atau kebenaran yang kekal abadi serta yang terpuji. Agama yang diajar oleh
13
Buddha ini akan menjadi satu cara hidup yang sempurna dan suci. Kalau anak
murid aku beratus-ratus tetapi anak murid Buddha ini ialah beribu-ribu.”
Ananda bertanya lagi, ‘Bagaimana kami hendak mengenali Buddha ini ?’
Jawab Gautama Buddha: “Dia akan dikenali dengan gelaran Maitreya.”
Perkataan `Maitreya’ di dalam bahasa Sanskrit atau “Metteyya” di dalam bahasa
Pali bererti dia yang memiliki sifat kasih sayang, belas kasihan, baik atau murah hati. Ia
juga membawa makna seseorang yang pemurah dan mesra. Satu perkataan Arab yang
membawa erti segala sifat yang tersebut ialah ‘Rahmat’. Di dalam Al-Quran (Surah Al
Anbiyaa, Surah 21 ayat 107)
“Dan tiadalah Kami (Allah) mengutus kamu (Muhammad),melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi semesta alam.”
Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) dipanggil dengan gelaran “dia yang bersifat
kasih sayang atau rahmat atau ‘Maitreya’.
Anak Murid Dan Khadam Yang Setia Kepada Buddha:
Mengikut buku Sacred Books of the East, jilid 11 muka surat 97 Maha-
Parinibbana Sutta Bab 5 Ayat 36:
“Di dalam satu syarahan Gautama Buddha memberi tahu kepada pengikut
beliau, bahawasanya semua Buddha dahulu memiliki anak murid dan khadam
yang amat setia kepada mereka. Anak murid dan khadam yang amat setia
kepadaku sekarang ialah Ananda. Seterusnya Buddha yang akan datang pun
akan ada anak murid dan khadam yang amat setia kepada mereka”.
Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) pun memiliki seorang anak murid
dan khadam yang amat setia. Beliau ialah Anas bin Malik (R.A) yang dihadiahkan oleh
keluarga beliau kepada Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) semasa Anas (R.A)
berumur 8 tahun. Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) amat mengasihi Anas dan
mengangap Anas sebagai anak Baginda sendiri. Anas (R.A) sentiasa mendampingi Nabi
(Salawatu Alai Wasalam) mahupun masa senang atau susah, masa perang, atau masa
damai saampai Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) wafat.
14
Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dalam mewujudkan hal tersebutpun kita
diperintahkan untuk mendakwahkannya. Itulah yang dinamakan dengan Nahi Munkar.
Nahi munkar ini harus dijalani dengan tujuan untuk membuat kehidupan menjadi lebih
teratur dan lebih baik, masyarakat akan rusak jika meninggalkan nahi munkar, rusak
peradaban dan tidak beretika.
15
Dan yang ketiga adalah makruf yang mubah. Yaitu jika dilakukan tidak
mendapat pahala namun jika ditinggalkan juga tidak mendapat dosa. Namun, alangkah
baiknya sebagai muslim, tetaplah melakukannya karena hakikat manusia sebagai
makhluk social yang memang harus saling mengingatkan. Makruf mubah memiliki
pengertian yang sangat luas namun patokannya adalah sesuatu yang tidak dilarang.
Adapun pelaksanaan makruf mubah ini diserahkan sepenuhnya oleh syariat kepada
manusia untuk memilihnya sendiri (akan dikerjakan atau tidak).
Adapun munkar terbagi menjadi dua jenis, yaitu haram dan makruh. Haram
adalah sesuatu yang berdosa jika dikerjakan. Dalam islam, semua muslim dilarang
untuk mengerjakannya karena dapat mengundang kemurkaan Allah. Bukan tanpa sebab,
hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT semuanya adalah hal-hal yang dapat menuntun
manusia menuju kesesatan dan kekacauan hidup. Dan Allah adalah yang Maha
Mengetahui atas segalanya. Jangankan untuk dikerjakan, bahkan salah satu contoh
perbuatan haram yaitu zina dilarang untuk didekati.
Sedangkan munkar makruh adalah hal-hal yang tidak disenangi oleh Allah
SWT. Maka dari itu dikerjakan tidak dapat apa-apa namun jika ditinggalkan akan
mendapat pahala. Contohnya adala makan dan/atau berdiri sambil dan merokok. Dua
hal tersebut tidak disenangi oleh Allah karena tidak baik untuk kesehatan.
Islam menempatkan amar makruf nahi munkar pada level wajib bagi umat
muslim. Yang artinya jika ditinggalkan akan mendapat dosa. Itu balik lagi ke tujuan
Islam sebagai agama yang mengatur hidup pemeluknya untuk menjadi lebih baik.
Seperti firman Allah dalam QS Ali Imran ayat 104:
ٓ
َ ُِوف َويَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْٱل ُمن َك ِر ۚ َوأُ ۟و ٰلَئ
َك هُ ُم ْٱل ُم ْفلِحُون ِ َو ْلتَ ُكن ِّمن ُك ْم أُ َّمةٌ يَ ْد ُعونَ إِلَى ْٱلخَ ي ِْر َويَأْ ُمرُونَ بِ ْٱل َم ْعر
Artinya: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah
orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran: 104)
Begitu pula dengan fungsi amar makruf nahi munkar ini. Jika tidak dilakukan,
akan mengundang murka Allah. Dan manusia tidak akan tahan jika Allah sudah murka.
Siksanya pun tidak hanya didunia namun juga diakirat. Contohnya adalah bagi para
pemimpin yang zalim, tidak adil, penindas dan tirani. Bahkan Allah SWT tidak akan
mengabulkan doa dari orang-orang semacam ini, sebagaimana dalam hadist berikut:
16
"Hendaklah kamu beramar makruf (menyuruh berbuat baik) dan benahi mungkar
(melarang berbuat jahat). Kalau tidak, maka Allah akan menguasakan atasmu orang-
orang yang paling jahat di antara kamu, kemudian orang-orang yang baik-baik di antara
kamu berdoa dan tidak dikabulkan (doa mereka)." (HR. Abu Dzar).
Amar makruf nahi munkar adalah inti dari ajaran Islam. Itulah sebabnya amar
makruf nahi munkar sangat penting bagi seorang muslim karena menyangkut tentang
jalan hidup yang lurus. Melakukannya pun bisa sesuai dengan kemampuan dari masing-
masing indiividu. Bisa dilakukan dengan tangan atau kekuasaan, bisa dengan mulut atau
lisan, dengan tulisan (media massa), dan minimal membecinya dengan hati.
17
“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu)
menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman
kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di
antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.”
Ayat-ayat dan hadits tersebut hanya sedikit dari banyaknya ayat dan hadits yang
memerintahkan untuk melakukan amar makruf nahi munkar. Dan orang-orang yang
melakukan amar makruf nahi munkar termasuk dalam golongan orang-orang terbaik.
Sebab amar makruf nahi munkar sangat bermanfaat karena menjalankannya berarti kita
tetap berada dijalan Allah.
18
haknya? Beliau bersabda : “Menundukkan pandangan, menahan gangguan, menjawab
salam, dan beramar ma’ruf nahi munkar.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Larangan mencuri
يَاأَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اَل تَأْ ُكلُوا أَ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِ ْالبَا ِط ِل
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian saling memakan harta sesama kalian
dengan jalan yang batil” (QS. Al-Nisa’: 29)
ُق ال َح ْب َل فَتُ ْقطَ ُع يَ ُده ِ َويَس،ُضةَ فَتُ ْقطَ ُع يَ ُده
ُ ْر ُ ْر
َ ق البَ ْي ِ ق يس ِ لَ َعنَ هللاُ الس
َ َّار
“Allah melaknat pencuri yang mencuri sebuah telur, maka dia dipotong tangannya, dan
pencuri yang mencuri sebuah tali, maka dia dipotong tangannya (pula).” (HR. Bukhari
no. 2574)
ِ َّارقَةُ فَا ْقطَعُوا أَ ْي ِديَهُ َما َج َزا ًء بِ َما َك َسبَا نَ َكااًل ِمنَ هَّللا ِ َوهَّللا ُ ع
َزي ٌز َح ِكي ٌم ُ َّار
ِ ق َوالس ِ َوالس
“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya
(sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah.
Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Maidah: 38)
ُ ك لَقَطَع
ْت يَ َدهَا َ ِت َذل ِ َ لَوْ أَ َّن ف،َوالَّ ِذي نَ ْف ِسي بِيَ ِد ِه
ْ َاط َمةَ فَ َعل
“Demi yang jiwaku berada di tanganNya, kalau saja Fatimah anak Muhammad mencuri,
maka akan aku potong tangannya.” Lalu beliau memerintahkan (para sahabat) untuk
memotong tangan wanita itu, dan dipotonglah.” (HR. Bukhari no. 6787)
Larangan berzina
َواَل تَ ْق َربُوا ال ِّزنَا ۖ إِنَّهُ َكانَ فَا ِح َشةً َو َسا َء َسبِياًل
Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk” (QS. Al Isra: 32).
َ ق َواَل يَ ْزنُونَ ۚ َو َم ْن يَ ْف َعلْ ٰ َذلِكَ يَ ْل
ق ِّ س الَّتِي َح َّر َم هَّللا ُ إِاَّل بِ ْال َح َ َوالَّ ِذينَ اَل يَ ْد ُعونَ َم َع هَّللا ِ إِ ٰلَهًا آ َخ َر َواَل يَ ْقتُلُونَ النَّ ْف
َف لَهُ ْال َع َذابُ يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة َويَ ْخلُ ْد فِي ِه ُمهَانًا
ْ ضاع َ ُأَثَا ًما ي
Artinya : Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain beserta Allah dan tidak
membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang
benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia
mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada
hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, – (al-Furqân/
25:68-69)
ِ ال َّزانِيَةُ َوال َّزانِي فَاجْ لِدُوا ُك َّل َوا ِح ٍد ِم ْنهُ َما ِمائَةَ َج ْل َد ٍة ۖ َواَل تَأْ ُخ ْذ ُك ْم بِ ِه َما َر ْأفَةٌ فِي ِدي ِن هَّللا ِ إِ ْن ُك ْنتُ ْم تُ ْؤ ِمنُونَ بِاهَّلل
ََو ْاليَوْ ِم اآْل ِخ ِر ۖ َو ْليَ ْشهَ ْد َع َذابَهُ َما طَائِفَةٌ ِمنَ ْال ُم ْؤ ِمنِين
19
Artinya : Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap
seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kamu kepada
keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman
kepada Allah, dan hari akherat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka
disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman. (an-Nûr/24:2)
يص ِم ْن َر ْأ ِس ِه
َ ب ْالخَ ْم َر نَ َز َع هللاُ ِم ْنهُ ْا ِإل ْي َمانَ َك َما يَ ْخلَ ُع ْا ِإل ْن َسانُ ْالقَ ْم
َ َم ْن زَ نَا أَوْ َش ِر
Artinya : Siapa yang berzina atau minum khamr maka Allah mencabut keimanan dari
orang itu sebagaimana seorang manusia melepas bajunya dari arah kepalanya. (HR al-
Hâkim dari hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dan as-Suyûthi memberi symbol
sahih)
Larangan meminum khamar
اس َوإِ ْث ُمهُ َمٓا أَ ْكبَ ُر ِمن نَّ ْف ِع ِه َما ۗ َويَسْٔـََٔ—لُونَكَ َما َذا ٰ
ِ َّك َع ِن ْٱل َخ ْم ِر َو ْٱل َم ْي ِس ِر ۖ قُلْ فِي ِه َمٓا إِ ْث ٌم َكبِي ٌر َو َمنَفِ ُع لِلن َ َيَسْٔـََٔ—لُون
ِ َيُنفِقُونَ قُ ِل ْٱل َع ْف َو ۗ َك ٰ َذلِكَ يُبَيِّنُ ٱهَّلل ُ لَ ُك ُم ٱلْ َءا ٰي
َت لَ َعلَّ ُك ْم تَتَفَ َّكرُون
Artinya: "Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah: "pada
keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa
keduanya lebih besar daripada manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang
mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir." (QS. Al-Baqarah: 219).
يل َحتَّ ٰىٍ ِوا َما تَقُولُونَ َواَل ُجنُبًا إِاَّل عَابِ ِرى َسب ۟ صلَ ٰوةَ َوأَنتُ ْم ُس ٰ َك َر ٰى َحتَّ ٰى تَ ْعلَ ُم
َّ ُوا ٱل ۟ ُٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامن
۟ وا اَل تَ ْق َرب
َ
۟ ُوا مٓا ًء فَتَيَ َّم ُم
۟ ٰ ۟ ُتَ ْغت َِسل
وا َ ض ٰ ٓى أَوْ َعلَ ٰى َسفَ ٍر أَوْ َجٓا َء أَ َح ٌد ِّمن ُكم ِّمنَ ْٱلغَٓائِ ِط أَوْ لَ َم ْستُ ُم ٱلنِّ َسٓا َء فَلَ ْم ت َِجد َ ْوا ۚ َوإِن ُكنتُم َّمر
۟ ص ِعيدًا طَيِّبًا فَٱ ْم َسح
ُوا بِ ُوجُو ِه ُك ْم َوأَ ْي ِدي ُك ْم ۗ إِ َّن ٱهَّلل َ َكانَ َعفُ ًّوا َغفُورًا َ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu sholat, sedang kamu dalam
keadaan mabuk, sampai kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri
masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga
kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat
buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air,
maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan
tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun." (QS An-Nisa
ayat 43).
Larangan menaati orang kafir
فَاَل تُ ِط ِع ْال َكافِ ِرينَ َو َجا ِه ْدهُ ْم بِ ِه ِجهَادًا َكبِيرًا
20
Maka janganlah engkau mentaati orang-orang kafir, dan berjuanglah terhadap mereka
dengannya (Al-Qur’an) dengan (semangat) perjuangan yang besar. – (Q.S Al-Furqan:
52)
Larangan berdebat dengan ahli kitab
ب إِاَّل بِالَّتِي ِه َي أَحْ َسنُ إِاَّل الَّ ِذينَ ظَلَ ُموا ِم ْنهُ ْم َوقُولُوا آ َمنَّا بِالَّ ِذي أُ ْن ِز َل إِلَ ْينَا َوأُ ْن ِز َل إِلَ ْي ُك ْم
ِ َواَل تُ َجا ِدلُوا أَ ْه َل ْال ِكتَا
ََوإِلَهُنَا َوإِلَهُ ُك ْم َوا ِح ٌد َونَحْ نُ لَهُ ُم ْسلِ ُمون
Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang baik,
kecuali terhadap orang-orang yang dzalim di antara mereka, dan katakanlah, ”Kami
beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan
kepadamu, Tuhan kami dan Tuhan kamu adalah satu, dan hanya kepada-Nya lah kami
berserah diri.” – (Q.S Al-Ankabut: 46)
21
A. Pengertian Fitnah Akhir Zaman
Fitnah merupakan ujian dan cobaan yang memalingkan dari kebenaran.
sedangkan akhir zaman atau hari kiamat adalah hari dimana semua yang ada dialam
semesta ini akan dihancurkan untuk kembali kepada penciptanya, Allah SWT.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Al-Hajj ayat 7:
ُ ب فِ ۡيهَا ۙ َواَ َّن هّٰللا َ يَ ۡـب َع
ث َم ۡن فِى ۡالقُب ُۡو ِر َ َّواَ َّن السَّا َعةَ ٰاتِيَةٌ اَّل َر ۡي
“Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan
sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur.”
Ada berbagai macam bentuk fitnah akhir zaman, pun ada yang belum muncul dan ada
yang sudah. Ujian dan cobaan wajar diberikan kepada hamba-Nya sebagai bentuk cinta
dan kasih sayang-Nya. Terlebih bagi kita yang hidup dibumi yang usianya sudah sangat
tua. Tidaklah heran mengapa sekarang sudah banyak tanda-tanda akhir zaman sebagai
fitnah yang merajalela, sebagaimana firman Allah SWT:
َ َ َولَقَ ْد فَتَنَّا الَّ ِذينَ ِم ْن قَ ْبلِ ِه ْم فَلَيَ ْعلَ َم َّن هَّللا ُ الَّ ِذين َب النَّاسُ أَ ْن يُ ْت َر ُكوا أَ ْن يَقُولُوا آ َمنَّا َوهُ ْم اَل يُ ْفتَنُون
ص َدقُوا َولَيَ ْعلَ َم َّن َ أَ َح ِس
﴾ َْال َكا ِذبِين
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah
beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-
orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang
benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-Ankabut: 2-
3)
Adapun fitnah akhir zaman dibagi menjadi tiga, yaitu:
Fitnah al-Ahlas
Yaitu kekacauan sebab banyaknya pengungsi dan perampasan harta serta nyawa
Fitnah al-Sarra’
Yaitu kekacauan sebab perebutan sumber harta dunia, kekacauan yang membuat
musuh senang, atau kekacauan karena kebencian dan sakit hati.
Fitnah al-al-Duhaima’
Yaitu kekacauan karena susahnya membedakan kebenaran. Fitnah ini akan
menimpa semua orang yang terlibat dalam konflik.
22
B. Fitnah-fitnah Akhir Zaman
1) Imam Mahdi
Kemunculan Imam Mahdi menjadi salah satu tanda datangnya hari akhir zaman
atau kiamat. Serupa degan sabda-sabda Rasulullah SAW.
ِ َوتَ ْكثُ ُر ْال َم،ص َحاحًا
،ُاشيَة َ ْطى ْال َم
ِ ال َ يُ ْسقِ ْي ِه هللاُ ْال َغي، ُّآخ ِر أُ َّمتِي ْال َم ْه ِدي
ِ َويُع،َ َوتُ ْخ ِر ُج ْاألَرْ ضُ نَبَاتَها،ْث ِ يَ ْخ ُر ُج فِي
يَ ِعيْشُ َسبْعا ً أَوْ ثَ َمانِيًا،ُ َوتَ ْعظُ ُم ْاألُ َّمة.
“Al-Mahdi akan keluar di akhir kehidupan umatku, Allah akan menurunkan hujan
kepadanya sehingga, bumi menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya, diberikan kepadanya
harta yang melimpah, semakin banyak binatang ternak, dan pada saat itu ummat
semakin mulia, dan ia memerintah selama 7 atau 8 tahun.”
Juga sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
ِ اَ ْل َم ْه ِديُّ ِمنَّا أَ ْه َل ْالبَ ْي.
يُصْ لِ ُحهُ هللاُ فِ ْي لَ ْيلَ ٍة،ت
“Al-Mahdi berasal dari Ahlul Bait, Allah memperbaikinya dalam satu malam.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
َ ِم ْن َولَ ِد فَا ِط َمة،اَ ْل َم ْه ِديُّ ِم ْن ِع ْت َرتِي
“Al-Mahdi berasal dari keturunanku, dari anak Fathimah.”
Imam Mahdi bukanlah nama seseorang, namun itu meruapak julukan yang akan
disandang oleh seorang pemuda atau laki-laki yang akan dipilih Allah SWT dan akan
memimpin umat Islam kelak. Ia merupakan juru selamat diakhir zaman yang dipilih
oleh Allah SWT untuk menghancurkan semua kezaliman dan menegakkan keadilan
dimuka bumi. Dalam bahasa Arab, kata ‘imam’ berarti pemimpin, sedangkan ‘Mahdi’
berarti orang yang mendapat petunjuk. Dengan demikian Imam Mahdi adalah pemimpin
yang telah diberi petunjuk oleh Allah SWT.
Imam Mahdi memiliki nama yang sama dengan Rasulullah SAW. Begitupula
ayahnya, ia mempunyai nama yang sama dengan ayah Baginda Rasulullah SAW. Dia
dari keturunan Fathimah binti Muhammad dari putranya yakni Hasan bin Ali. Seperti
yang diriwayatkan dari Abdullah bin Masud RA, Rasulullah SAW bersabda:
َ لو لم يب: قال-صلّى هللا عليه وسلّم- أن رسول هللا
ق من الدنيا إاَّل ّ -رضي هللا عنه- عن عبد هللا بن مسعود
األرض
َ ُ يمأل، واس ُم أبيه اس َم أبي، يواطي ُء اس ُمهُ اس ِمي،يبعث فيه رجالً من أه ِل بيتي
َ ك اليو َم حتى َ ِ لَطَ َّو َل هللاُ ذل،يو ٌم
ًَت ظلما ً وجورا
ْ قسطا ً وعدالً كما ُملِئ
Diriwayatkan dari Abdullah bin Masud, Rasulullah SAW, bersabda, ”Jika tidak
tersisa satupun hari di dunia kecuali sehari saja, niscaya Allah akan memperpanjang hari
23
itu dan mengirim seorang pria dari keluargaku, namanya sama dengan namaku, dan
nama ayahnya nama ayahku, dia akan menebarkan kebijaksanaan dan keadilan di dunia,
saat dunia dipenuhi dengan kezaliman dan ketidakadilan.”
Dan
ِ ب َر ُج ٌل ِم ْن أَ ْه ِل بَ ْيتِ ْي ي َُو
اطى ُء اِ ْس ُمهُ ا ْس ِم ْي َ ك ْال َع َر ِ َاَ ت َْذهَبُ ال ُّد ْنيَا أَوْ الَ تَ ْنق
َ ِضي ال ُّد ْنيَا َحتَّى يَ ْمل
“Tidak akan lenyap atau tidak akan sirna dunia ini, hingga bangsa Arab dipimpin oleh
seorang laki-laki dari keturunanku, yang namanya sama seperti namaku.”
Sementara itu hadis lainnya menerangkan ciri-ciri fisik Imam Mahdi. Rasulullah
bersabda:
"Al-Mahdi berasal dari umatku, berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Ia
akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana keadaan bumi
sebelum itu dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan, dan ia berumur tujuh
tahun." (Hadis Hasan, diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan Al-Hakim dari Abi
Sa'id Al Khudri).
Dari beberapa hadis tersebut, dapat dipahami beberapa ciri Al-Mahdi, yaitu:
Berasal dari keturunan keluarga Nabi Muhammad SAW.
Ia akan menguasai bangsa Arab atau seluruh dunia Islam menurut sebagian
penafsiran.
Namanya sesuai dengan nama Rasulullah dan ayahnya. Artinya namanya
kemungkinan adalah Muhammad bin Abdullah.
Berkening lebar
Berhidung panjang dan mancung.
2) Dajjal
Dajjal adalah bentuk persangatan dari kata dajjala yang artinya pembohong
besar. Dan secara termologis, dajjal seorang yang berarti menutupi (sesuatu). Dari
pengertian tersebut dapat disimpulkan bawa dajjal pandai menutupi kebenaran dan
merupakan pendusta yang handal. Dia adalah seorang lelaki-lelaki dengan rambut
bergelombang ke kriting dan buta sebelah. Sesuai dengan hadits Rasulullah SAW:
َ َ فَإ ِ ْن أَ ْلب،ـرا َء
س َعلَ ْي ُك ْم؛ َ ْْس بِنَاتِئَ ٍة َوالَ َجح ْ َم،ٌ أَ ْع َور،ُ َج ْعد،ُ أَ ْف َجع،ٌص ْير
َ لَي،ط ُموْ سُ ْال َع ْي ِن ِ َ ق،ٌَّال َر ُجل
ِ إِ َّن َم ِس ْي َح ال َّدج
.ْس بِأ َ ْع َو َر
َ فَا ْعلَ ُموْ ا أَ َّن َربَّ ُك ْم لَي
24
“Sesungguhnya Dajjal adalah seorang laki-laki, pendek, jarak antara kedua betisnya
berjauhan, keriting, buta sebelah, mata yang terhapus tidak terlalu menonjol, tidak pula
terlalu ke dalam, maka jika dia melakukan kerancuan (mengaku sebagai Rabb)
kepadamu, maka ketahuilah sesungguhnya Rabb kalian tidak buta sebelah,” (HR Abu
Dawud).
Ada beberapa riwayat hadits shahih yang menjelaskan tentang Dajjal itu. Di antaranya,
hadits riwayat Abdullah ibnu Umar radliyallahu ‘anhuma, beliau berkata, “Rasulullah
berdiri di depan para sahabat, maka Rasulullah memuji Allah yang memang ahlinya,
kemudian beliau menuturkan tentang Dajjal, kemudian berkata: ‘Aku mengingatkanmu
dan tidaklah setiap nabi kecuali mengingatkan kaumnya, tetapi akan aku katakan
padamu perkataan yang tidak pernah dikatakan oleh para nabi kepada kaumnya.
Sesungguhnya Dajjal itu bermata satu dan sesungguhnya Allah tidak bermata satu,”
(HR Bukhari dan Muslim).
Kedatangan Nabi Isa ini sesuai denhan hadist yang diriwayatkan Abu Dawud:
''Tidak ada seorang nabi pun antara aku dan Isa dan sesungguhnya ia benar-benar akan
turun (dari langit). Apabila kamu telah melihatnya, ketahuilah bahwa ia adalah seorang
laki-laki berperawakan tubuh sedang, berkulit putih kemerah-merahan. Ia akan turun
25
dengan memakai dua lapis pakaian yang dicelup dengan warna merah, kepalanya
seakan-akan meneteskan air walaupun ia tidak basah.'' (HR Abu Dawud).
Dan
Al-Hakim dalam al-Mustadrak 'ala as-Shahihayn mentakhrij dari Abi Hurairah, hadits
marfu':
عليه ثوبان ممصران،إن روح هللا عيسى نازل فيكم فإذا رأيتموه فاعرفوه فإنه رجل مربوع إلى الحمرة والبياض
فيهلك، فيدق الصليب ويقتل الخنزير ويضع الجزية ويدعو الناس إلى اإلسالم، كأن رأسه يقطر وإن لم يصبه بلل
فيمكث أربعين سنة ثم يتوفى ويصلي: وفيه. ويقع األمنة على األرض فذكر الحديث.هللا في زمانه المسيح الدجال
عليه المسلمون
“Sesungguhnya Ruhullah Isa (akan) turun di tengah-tengah kalian (umat Nabi
Muhammad di akhir zaman). Ketika kalian melihatnya (Ruhullah Isa), maka kenalilah
ia, yang seorang (berwarna kulit) putih kemerahan, dan mengenakan dua baju, seakan
kepalanya meneteskan air dan basah. Kemudian Allah menghancurkan Dajjal
(pembohong besar yang mengaku nabi dan mengaku sebagai Allah), pada zamannya. Ia
(Ruhullah Isa) tinggal di bumi selama 40 tahun, kemudian diwafatkan dan dishalati
kaum muslimin.”
Hal pertama yang akan dilakukan Nabi Isa saat ia turun dari langit adalah
menunaikan shalat, sebagaimana yang sudah dijelaskan oleh banyak hadits-hadits. Nabi
Isa akan menjadi makmum dalam shalat yang dipimpin oleh Imam Mahdi. Sebagaimana
yang diriwayatka dihadits berikut:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, beliau mengabarkan, “Rasulullah shalallahu
alaihi wa sallam bersabda,
َك ْيفَ أَ ْنتُ ْم ِإ َذا نَزَ َل ابْنُ َمرْ يَ َم فِي ُك ْم َوإِ َما ُم ُك ْم ِم ْن ُك ْم
“Bagaimana kalian jika turun Ibnu Maryam (Nabi Isa) di tengah-tengah kalian dan
imam kalian saat itu adalah dari kalian.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sebelum datangnya Nabi Isa, dunian akan dioenuhi oleh kondisi yang
memprihatinkan yaitu kezaliman, kesengsaraan, dan peperangan besar yang melibatkan
seluruh penduduk dunia. pada saat itu Imam Mahdi akan berhadapan dengan dajjal dan
pada saat itulah Nabi Isa akan turun ke bumi untuk menumpas semua itu, membunuh
dajjal dan membersihkan penyimpangan agama, dan menyelamatkan manusia. Selain
26
itu, Nabi Isa juga akan menyelamatkan mansuia dari fitnah Ya’juj dan Ma’juj. Dan
setelah berhasil, akan kembali wafat.
4) Ya’juj Ma’juj
Dalam Al-Qur’an disebutlan bahwa Ya’juj dan Ma’juj adalah kaum yang suka
berbuat kerusakan di muka bumi.
Adapun ciri-ciri mereka adalah:
Bicara tidak fasih
Bangsa mongol
Bermata sipit
Berdahi lebar
Wajah seperti tameng yang dilapisi kulit
Datang dari berbagai arah
Semiotika tembok
Ada banyak dalil yang dapat dikaji secara literatur ilmiah. Namun, saya hanya sebutkan
satu ayat dan hadis di antara banyak ayat dan hadis Nabi mengenai ciri-ciri fisik Ya'juj
dan Ma'juj tersebut.
27
"Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat
dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari
berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir."
(Mereka berkata): "Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian
tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zalim." (QS. Al Anbiya': 96-97).
5) Kiamat Sugra
Salah satu bentuk kasih sayang Rasulullah SAW kepada umatnya adalah dengan
menjelaskan apa saja yang akan terjadi sebelum hari akhir atau kiamat qubro datang dan
ini merupakan suatu keistimewaan yang hanya dimiliki umatnya. Salah satunya adalah
dengan mengetahui adanya kiamat kecil. Dengan mengetahui kiamat kecil menjadi
salah satu tanda-tanda adanya kiamat besar setidaknya kita akan lebih berhati-hati
dalam bertindak karena sadar sedang dihadapi dengan tanda hari akhir. Keyakinan
tentang kiamat menjadikan seseorang menghitung untung rugi terhadap apa yang
selama ini mereka kejar. Kehidupan dunia yang memang sekarang tampak nyata
didepan mata sedangkan kehidupan akhirat yang hanya bisa dibayangkan dan terlihat
jauh . itulah yang membuat manusia begitu semangat untuk mengejar akhirat walau
pada akhirnya akan tetap kecewa. Sebaliknya keinginan untuk belajar dan ingin lebih
tahu tentang akhirat justru terbatas.
Dalam bahasa Arab, ‘sugra’ artinya kecil dan kiamat sugra dapat diartikan
sebagai kehancuran sebagian kecil dari alam. Dan sederhananya kiamat sugra artinya
berakhirnya hidup seseorang atau sesuatu yang berada dibumi ini. Dalil yang
menunjukkan tentang kiamat sugra adalah:
إذا مات أحدكم عرض عليه مقعده غدوة وعشية إما النار وإما الجنة فيقال هذا مقعدك حتى تبعث إليه
“Sesungguhnya jika salah seorang dari kalian meninggal dunia, maka kursinya
diperlihatkan kepadanya setiap pagi dan petang. Jika ia penghuni surga, maka ia adalah
penghuni surga. Jika ia penghuni neraka, maka ia adalah penghuni neraka. Kemudian
dikatakan, “Inilah kursimu,” hingga Allah Ta’ala membangkitkanmu pada hari Kiamat
nanti.” (HR. Bukhari-
Muslim)Sebagian kecil dari kiamat sugra adalah bencana alam seperti gempa
bumi, tsunami, longsor, banjir, dan angina topan. Bencana alam ini merupakan akhir
dari tempat dimana musibah-musibah itu terjadi. Yang dimana bisa menyebabkan
28
contoh kiamat sugro lainnya yaitu kematian. Kematian merupakan salah satu contoh
kiamat sugra karena kehidupan seseorang yang akan berakhir didunia sebelum kelak
akan dibangkitkan kembali dihari akhir.
29
DAFTAR PUSTAKA
Nurdin. 2020. “Memaknai Istidraj Dalam Perspektif Islam”. BDK Aceh: Aceh.
https://bdkaceh.kemenag.go.id/berita/memaknai-istidraj-dalam-perspektif-islam.
Diakses : 4 Juni 2021.
Furqan., dan Diana Nabilah. 2021. Istidraj Menurut Pemahaman Mufasir. Aceh:
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.
Al-Utsaimin, Syaikh Muhammad. 2019. Syarah Kitab Tauhid (Jilid II).Jakarta Timur:
Darul Falah.
Al-Yamani, Syeikh Yahya Ibn Hamzah. 2012. Pelatihan Lengkap Tazkiyatun Nafs.
Jakarta Selatan: Serambi Ilmu Semesta.
Zaid, Bakr bin Abdullah Abu. 2019. Koreksi Doa dan Zikir antara yang Sunnah dan
Bid’ah. Jakarta Timur: Darul Falah.
Ajeng, Ratna., dan Nashih Nashrullah. 2020. 3 Dosa yang Balasannya akan Disegerakan
Allah SWT di Dunia.
https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/qm4fk9320. Diakses :4
Juni 2021.
Sakinah, Kiki. 2019. Ternyata Kehadiran Muhammad SAW Disebut Taurat dan Injil.
https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/q0a6df320. Diakses: 5
Juni 2021.
Vidyharti, Abdul Haq., dan Abdul Ahad Dawud. Ramalan Tentang Muhammad SAW.
2013. Noura Books: Jakarta Selatan.
30
Anadra, Rezky. 2010. Nabi Muhammad SAW dalam ramalan berbagai kitab dan
kepercayaan.
https://www.google.com/amp/s/rezkyanadralee.wordpress.com/2010/10/20/nabi-
muhammad-saw-dalam-ramalan-berbagai-kitab-dan-kepercayaan/amp/. Diakses:
5 Juni 2021.
Mas’ud, Ibnu. 2018. The Miracle of Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Penerbit Laksana:
Jawa Timur.
Al-adnani, Abu Fatiah. 2007. Fitnah & petaka akhir zaman. Niaga Swadaya: Indonesia.
Jawas, Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir. Munculnya Imam Madhi Keluarnya Dajjal.
https://almanhaj.or.id/3216-munculnya-imam-mahdi-keluarnya-dajjal.html.
Diakses: 7 Juni 2021.
Suhart, Yusuf. 2019. Dajjal: Ciri-ciri dan Kisah Terbunuhnya oleh Nabi Isa.
https://islam.nu.or.id/post/read/107438/dajjal-ciri-ciri-dan-kisah-terbunuhnya-
oleh-nabi-isa. Diakses : 7 Juni 2021.
Siregar, Rusman. 2019. “Siapakah Ya'juj dan Ma'juj dan Bagaimana Cirinya?”.
https://www.google.com/amp/s/kalam.sindonews.com/beritaamp/1480003/70/si
apakah-yajuj-dan-majuj-dan-bagaimana-cirinya. Diakses: 7 Juni 2021.
31