Anda di halaman 1dari 82

Pelatihan Teknologi Geolistrik 2 Dimensi untuk

Perencanaan Pemanfaatan Potensi Airtanah.

HIDROGEOLOGI

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI
BALAI UJI COBA SISTEM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI
BIODATA PENGAJAR

Tempat, tanggal lahir


Karanganyar, 6 Agustus 1952 Telp: (024) 746 2912
Fakultas Teknik Geologi UGM
DIRMAWAN, Ir HP: 081 127 1520
Pengalaman
• P2AT Kediri – Nganjuk
WA: 0821 368 000 94
• P2AT Sulawesi Tengah
Email:
• Staf Subdit Air Tanah Ditgasi II
• Ass. Perenc. BPPAT Jateng dirmawan@gmail.com
• Bagpro PAT Surakarta Lik_dir@yahoo.co.id
• Bagpro Irigasi Bengawan Solo
• Bagpro PTGA
• Kastaf Proyek Irigasi Jawa Tengah
• Kastaf PAT Jateng
• Kasi Air Baku Air Tanah BBWS Pemali Juana
Pensiun

Perumahan Graha Estetika Blok F No. 4 Semarang


TUJUAN
PEMBELAJARAN

Hasil Belajar
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dalam mata
pelatihan ini, peserta mampu memahami hidrogeologi.

Indikator Hasil Belajar

Peserta Dapat :
1. Menjelaskan Asal dan Keberadaan Airtanah.
2. Menjelaskan Sistem Imbuhan dan penyimpanan Airtanah.
3. Menjelaskan Sistem Keluaran Airtanah.
4. Menjelaskan Kualitas Airtanah.
5. Menjelaskan Polusi Airtanah.
OUTLINE PEMBELAJARAN
1 Asal dan Keberadaan Airtanah
• Definisi dan Pengertian Airtanah
• Siklus Hidrologi dan Asal Airtanah
Sistem Imbuhan dan Penyimpanan Airtanah
2
• Distribusi Vertikal Airtanah • Kondisi Akuifer
• Sifat Batuan Terhadap Airtanah • Topologi Akuifer
• Sistem Akuifer • Cekungan Airtanah
Sistem Keluaran Airtanah
3 • Muka Air dan Pengaruh Lingkungan
• Keluaran dan Pengambilan Airtanah
Kualitas Airtanah
4 • Kualitas Alami Airtanah • Analisa Fisika
• Pengukuran Kualitas Airtanah • Analisa Biologis
• Analisa Kimia • Sampel Airtanah
Polusi Airtanah
5 • Polusi dalam Pemakaian Airtanah • Sumber Pertanian
• Sumber Municipal • Sumber Lainnya
• Sumber Industri dan Penyebab
Asal dan Keberadaan Airtanah

Definisi dan Pengertian Airtanah

Airtanah adalah air yang terdapat


dalam lapisan tanah atau batuan di
bawah permukaan tanah

Airtanah di dalam tanah atau batuan terdapat


pada ruang pori antar butir material penyusun
batuan atau rekahan batuan.
Keterdaatan air dalam tanah tergantung
beberapa factor
Airtanah dalam Siklus Hidrologi

JUMLAH AIR DI BUMI

LAUT,
SAMUDERA 97,5 %

GLASIAL (ES)
SALJU 1,725 %

AIRTANAH 0,775 %

DANAU, RAWA,
SUNGAI 0,025 %
Asal dan Umur Airtanah

Meteoric water (vadose 0


0 Connate water (airtanah tubir), water), yaitu airtanah yang
yaitu airtanah yang terperangkap 1
3 dalam pori atau celah (interstices)
asalnya dari air hujan, terdapat
pada lapisan tanah yang tidak
batuan endapan, sejak proses jenuh.
pengendapan berlangsung.

Phreatic water (air freatis), yaitu 0


0 Fossil water (air fosil), istilah ini
sering disamakan dengan Connate airtanah yang terdapat pada lapisan 2
4 water. yaitu air yang terperangkap kulit bumi yang porous (sarang).
dalam pori antar butir batuan dan berada di atas lapisan kedap air atau
tetap tinggal pada batuan tersebut di antara dua lapisan kedap air.
sejak sedimentasi itu terjadi.
Asal dan Umur Airtanah

07
06
05

Artesian water (air artesis), yaitu air


Pellicullar water (air yang berada di antara dua lapisan
pelikular), yaitu air yang batuan yang kedap (tidak tembus) air
Juvenil water (air magma),
tersimpan dalam tanah karena sehingga dapat menyebabkan air
yaitu air yang berasal dari
tarikan molekul-molekul tanah. tersebut dalam keadaan tertekan. Oleh
dalam bumi (magma). Air ini
karena itu, air artesis dinamakan
bukan dari atmosfer atau air
juga air tekanan (pressure water).
permukaan.
Sistem Imbuhan dan Penyimpanan Airtanah

Distribusi Vertikal Airtanah


Keberadaan airtanah dibawah permukaan dapat dibagi menjadi zona aerasi dan
zona saturasi atau zona jenuh.

Zona aerasi terdiri dari celah ruang antar butir yang ditempati sebagian oleh air
dan sebagian ditempati udara.
Di zona saturasi, semua celah ruang antara butir terisi air di dan mempunyai
tekanan hidrostatik. Pada sebagian besar massa daratan bumi, satu zona aerasi
terletak diatas zona saturasi tunggal dan meluas ke atas ke permukaan tanah

Pada zona aerasi terdapat air vadose Zona aerasi secara umum dibagi menjadi
zona soil water, zona vadose dan zona kapiler
Distribusi Vertikal Airtanah

Zona soil water Zona Vadose


Air yang terdapat pada zona soil water jumlahnya lebih Zona ini berfungsi terutama sebagai wilayah yang menghubungkan zona di
sedikit dari yang berada pada zona saturasi, kecuali untuk dekat permukaan tanah dengan yang di dekat permukaan air, disini tempat
sementara waktu ketika air yang berlebihan mencapai air mengalir secara vertikal ke bawah. Air vadose yang tidak bergerak
permukaan tanah misalnya karena curah hujan atau irigasi. ditahan oleh gaya higroskopis dan gaya kapiler. Kelebihan air sementara
akan bermigrasi ke bawah sebagai air gravitasi.

Jumlah air yang ada di zona soil water tergantung terutama


pada paparan tanah terhadap kelembaban. Akibatnya, hanya
lapisan tipis kelembaban yang dikenal sebagai air
higroskopis-tetap teradsorpsi pada permukaan.

Ilustrasi air vadose yang tertahan pada titik


kontak partikel dalam zona tidak jenuh
Distribusi Vertikal Airtanah

Zona kapiler (atau capillary fringe) memanjang dari


muka air hingga batas kenaikan kapiler air.
ketebalan zona kapiler akan bervariasi berbanding
terbalik dengan ukuran pori tanah atau batuan

Zona Kapiler Zona Saturasi

Airtanah pada zona saturasi mengisi semua celah


atau rongga antar butir material batuan, porositas
efektif menunjukkan jumlah air yang terkandung
per satuan volume.
Distribusi Airtanah Horizontal
Distribusi Airtanah Vertikal Cekungan Airtanah :
 Bentuknya tidak selalu cekung
 Mempunyai batas (umumnya alami) yang jelas
 Tidak semua tempat menjadi cekungan air tanah
 Terjadi proses hidrogeologi didalamnya

ZONA KETERDAPATAN
– Unsaturated zone: vadose zone
Peta Cekungan
– Saturated zone (Zone Jenuh)
Airtanah
Sifat Batuan yang Mempengaruhi
Keberadaan Airtanah

Ukuran Butir
Klasifikasi batuan berdasarkan ukuran butir (Wentwort)

Ciri :

Lempung : Sangat sulit mengendap <2m tidak terasa


diantara gigi / “tidak ngeres)
Lanau : Mengendap bebas, tetapi tidak nampak
terpisahkan oleh mata telanjang, tidak terasa
licin di jari tangan, lolos pada sieves 300,
2m<lanau<0.05mm
Pasir : Dapat terlihat (>0.05 mm), namun lebih kecil
dari kerikil (<2mm).
Sifat Batuan yang Mempengaruhi
Keberadaan Airtanah

Porositas dan Semen

Ruang antar butir dalam batuan sering terisi


material yang lebih halus dan bersifat semen yang
akan mempengaruhi besarnya porositas.

MAKIN BANYAK SEMEN, MAKIN KECIL POROSITASNYA


Sortasi Ukuran Butir
Sifat Batuan yang Gbr.
Bawah Gbr.
Mempengaruhi sortasi Bawah
jelek butiran
Keberadaan Airtanah halus
Gbr. Atas
Gbr . Atas
butiran
sortasi baik
besar

Faktor yang Mempengaruhi


Porositas Jenis dan Umur Batuan
 Batuan yang baru saja diendapkan belum mengalami kompaksi, sehingga porositas masih
besar
 Batuan yang telah sangat lama diendapkan kemudian mengalami proses tektonik atau
proses lain dapat mengalami metamorfosa / malih dan bersifat lebih kompak dan padat
 Batuan beku yang berasal dari pembekuan magma akan bersifat sangat kompak dan
padat, jikalau terdapat lubang lubang, itu adalah bekas keluarnya gas, bukan pori antar
Kiri : Bat. Sedimen, Tengah :
butir.
Bat Metamorf, kanan Bat
Beku
Sifat Batuan yang Mempengaruhi
Keberadaan Airtanah

Nilai Porositas
• Sedimen Belum
Konsolidasi
Soil 55%
Kerikil 20-40%
Pasir 25-50%
Lanau 35-50% • Batuan
Lempung 50-70% Batupasir 5-30%
Serpih 0-10%
Karbonat 10-30%
Basalt retak 5-40%
Granit retak 10%
Sifat Batuan yang
Mempengaruhi Keberadaan Airtanah

Sortasi

Sortasi = Pemilahan ;
Komponen Batuan yang terendapkan dalam Disebut sortasi baik
suasana tenang akan mengalami sortasi. jika semua butiran
mempunyai ukuran
Butiran yang berat atau umumnya berukuran
hampir sama.
besar akan diendapkan lebih dahulu
sedangkan yang ringan atau umumnya
Sebaliknya sortasi
berukuran kecil akan diendapkan kemudian.
jelek
Jika suasa pengendapanya turbulen maka
tidak terjadi pemilahan
Sifat Batuan yang Mempengaruhi Keberadaan Airtanah

Hubungan Permeabilitas - Porositas


AQUIFER POROSITAS PERMEABILITAS

Permeabilitas  Kerikil Sangat Tinggi Sangat Tinggi


 Pasir halus-kasar Tinggi Tinggi
Kemudahan air mengalir Mudah Sulit  Pasir halus & lanau Sedang Sed - Rendah
mengali mengali  Batupasir agak
melaluinya tersemen Sedang - Rendh Rendah
r r  Serpih retak Rendah Rendah
Variabelnya  Batuan Metamor Rendah Sangat Rendah
 Serpih kompak Sangat Rendah Sangat Rendah
1. Ukuran
koneksinya • Porositas
2. Banyaknya Pasir 25-50%
koneksinya Lempung 50-70%
• Permeabilitas
3. Kelurusan Pasir  Tinggi
konduit (lubang) Lempung  Rendah
Aquifer dan Cekungan Airtanah

Kondisi Aquifer
1. Unconfined Aquifer (Aquifer Bebas)
2. Confined Aquifer (Aquifer Tertekan) Zona Tidak jenuh:
Lubang Pori terisi Air dan udara
Aquifer bebas tidak memiliki lapisan penekan pada
bagian atas zona jenuh (sturated zone)
Muka Airtanah

Zona Jenuh:
Lubang Pori terisi Air
Aquifer dan Cekungan Airtanah
Aquifer
Aquifer adalah lapisan batuan bawah permukaan tanah yang mengandung
air dalam jumlah yang berarti, disebabkan adanya ruang pori dalam atau
antar batuan, dapat terbentuk dari pasir dan atau kerikil, perlapisan Permeabilitas
tinggi
batugamping dan batupasir dapat juga karena adanya celah/retakan
batuan

Aquifer: Lapisan permeabel yang dapat menyimpan atau menahan dan melewatkan air
tanah

Aquitard: Lapisan yang kurang permeabel yang hanya sedikit menahan atau
menghambat atau melewatkan air tanah
Permeabilitas
rendah
Aquiclude: Lapisan tak permeabel tidak dapat menyimpan atau melewatkan air tanah
Pergerakan Airtanah

Konduktivitas Hidraulik
Konduktivitas hidrolik adalah konstanta
dalam Hukum Darcy.

Volume air yang bergerak melalui media


berpori dalam satuan waktu di bawah unit
gradien hidrolik melalui area unit yang
diukur tegak lurus terhadap arah aliran.
permeabilitas.

Source: modified from Bear, 1972


Aquifer dan Cekungan Airtanah

Aquifer Tidak Tertekan / Unconfined / Bebas Aquifer Tertekan / Confined


Aquifer bebas tidak memiliki lapisan penekan pada bagian atas zona jenuh Aquifer Tertekan
(sturated zone) Zona Jenuh ditutupi oleh lapisan penekan yang kedap air
Aquifer dan Cekungan Airtanah

Geometri Aquifer

Cekungan Airtanah :
TIDAK SELALU BERBANGUN CEKUNG
Diartikan dari istilah “Groundwater basin”

BENTUKNYA KEBETULAN
CEKUNG
BENTUKNYA BUKAN
CEKUNG
Karts adalah batu gamping yang tererosi oleh air,
akan membentuk saluran atau sungai bawah
tanah, berukuran mulai sangat kecil sampai dapat
dimasuki perahu. Karts dapat berfungsi sebagai
aquifer.
CEKUNGAN AIRTANAH (CAT)

PERATURAN MENTERI ESDM No. 02 Tahun 2017 tentang CEKUNGAN


AIRTANAH DI INDONESIA

Airtanah adalah Air yang terdapat di dalam lapisan


tanah atau batuan di bawah permukaan tanah.

Pengertian
Cekungan Airtanah adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas
hidrogeologik, tempat semua kejadian hidrogeologik seperti proses
pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan Airtanah berlangsung.
Distribusi dan Batas-batas Cekungan Airtanah (CAT)

Distribusi Airtanah
Airtanah terdapat pada umumnya di : Cekungan Airtanah :
• Batuan batuan hasil gunung api berumur muda  Bentuknya tidak selalu cekung
• Daerah alluvial lepas  Mempunyai batas (umumnya alami) yang jelas
• Pada darah karst  Tidak semua tempat menjadi cekungan airtanah
• Pada batuan yang mengalami retakan atau crack  Terjadi proses hidrogeologi didalamnya

Batas Batas Cekungan


Airtanah:
• Kondisi Morfologi
• Penyebaran batuan
• Struktur Geologi

PETA CEKUNGAN AIR TANAH PETA HIDROGEOLOGI


Cekungan Airtanah (CAT)

Peta Cekungan Airtanah Indonesia


Cekungan Airtanah (CAT)

Contoh Peta
Cekungan Airtanah
Cekungan Airtanah (CAT)

Penentuan Potensi Airtanah Berbasis Peta Cekungan Airtanah (CAT)

PERALATAN :

• GPS atau HP Untuk menentukan koordinat titik

• Peta Cekungan Air Tanah ( CAT ) setempat YANG VALID DIKELUARKAN OLEH LEMBAGA YANG BERWENANG dimodifikasi kedalam salah satu format
gambar misalnya JPEG, TIFF, PNG dll. Dengan Scaning
• Komputer dengan aplikasi Google Earth Pro

PERALATAN OPSIONAL , UNTUK CHECKING:


Peta RBI, Peta Geologi, Peta Hydrogeologi atau Peta Potensi Air Tanah
Cekungan Airtanah (CAT) Kita dapatkan Koordinat
NW : 1o 30’ 00.00” LS ; 106o 00’ 00.00” BT

SW : 2 o 30’ 00.00” LS ; 106o 00’ 00.00” BT

Memasukan Peta CAT ke Google Earth Pro CE : 2 o 15’ 00.00” LS ; 108o 15’.00,00” BT

TITIK INI DI PLOT DI GOOGLE EARTH


Langkah 1 : Menentukan titik kunci peta dalam Google Earth Pro:

NW
a) Dalam tiap peta CAT akan digambar garis lintang dan
garis bujurnya.
b) Catat koordinat beberapa titik potong garis bujur-garis
lintang sembarang tempat yg agak berjauhan usahakan CE
SW
berseberangan (tidak satu garis lintang atau bujur)
sebagai contoh gambar berikut :
Cekungan Airtanah (CAT) NW : 1O 30’ 00.00” LS ; 106O 00’ 00.00” BT
SW : 2 O 30’ 00.00” LS ; 106O 00’ 00.00” BT
Setelah titik titik SW, NW dan CE di plot . CE : 2 O 15’ 00.00” LS ; 108O 15’.00,00” BT
Diperoleh lokasi titik kunci peta seperti dibawah
Cekungan Airtanah (CAT)
Langkah 2: me-Layerkan peta CAT kedalam Google Earth Pro
Cekungan Airtanah (CAT)

Langkah 3: MENEPATKAN peta CAT kedalam Google Earth :


Cekungan Airtanah (CAT)

Langkah 4: Check peta CAT apakah sudah tepat dengan Google Earth :

Caranya dengan menggeser “TRANSPARENT


BAR” ke kiri sedikit demi sedikit sehingga
garis pantai atau jalan atau sungai sinkron
dengan peta cat, jika belum sinkron, peta
CAT harus di geser geser agar tepat.
Cekungan Airtanah (CAT)

Langkah 5: Mengetahui Titik Rencana Pemboran Terhadap Peta CAT:

Caranya setelah peta CAT


tepat di layer kan dalam
google earth pasangkan
titik rencana, maka akan
kelihatan di dalam atau
diluar CAT
Pergerakan Airtanah

Gravitasi Kecepatan Gerakan Airtanah

Airtanah bebas bergerak mengikuti gaya gravitasi,


mengalir dari tempat yang bertekanan tinggi ke
tempat yang bertekanan rendah

Kecepatan gerak airtanah sangat bervariasi mulai dari hanya


beberapa cm per hari sampai 250 m per hari
Sistem Keluaran Airtanah

Gaining dan Loosing Stream


Morfologi dan Muka Airtanah

Gaining streams (A) mendapat masukan dari sistem airtanah;


Losing streams (B) Sungai kehilangan air yang masuk kedalam
Muka airtanah sistem airtanah;
secara umum dalam Disconected Losing streams (C) terpisahkan dari sistem jenuh
kondisi normal akan air tanah oleh zona tidak jenuh;
mengikuti bangun
morfologinya Muka air tanah berubah ubah sepanjang masa tergantung faktor
iklim dan lingkunganya
Gaining Tream

Gaining Stream, masih banyak


dijumpai pada daerah yang belum
mengalami kerusakan lingkungan,
air tanah dari aquifer masuk ke
sungai, menambah debit sungai
sebagai base flow
Lokasi : Papua

LOKASI FOTO : WAROMBAIM PAPUA


Mata Air

Tempat dimana airtanah mengalir atau merembes keluar dari tanah.


(Perpotongan antara muka airtanah dengan topografi)

Terdapat tanaman hijau pada bagian lembah artinya masih


terdapat air untuk hidupnya tanaman, namun air tersebut adalah
air permukaan yang tertahan karena adanya morfologi cekung
(pond) dan lapisan batuan kedap air sehingga air permukaan
GAINING TREAM tertahan, jadi bukan air tanah
Lokasi : Papua, Senani

Gaining Stream pada daerah yang belum mengalami kerusakan


lingkungan, airtanah masuk ke sungai,
Lokasi : Papua
Sumur Gali

• Perkolasi air permukaan kedalam tanah masuk kedalam lubang


sumur bor atau sumur gali dan zona jenuh air (saturated zone)
tertembus sumur Pengambilan Airtanah dengan sumur bor dilakukan dengan
menyadap lapisan aquifer dengan memasang saringan dan
• Sama halnya perpotongan antara topografi (buatan : sumur atau
sumur bor) kerikil pembalut kemudian memompanya
Sumur Artesis (Artois)

Airtanah Tertekan yang mengalir pada permukaan tanah dibawah tekanan hidrostatik
• Tertekan atas dan bawah (memiliki lapisan kedap diatas dan dibawah aquifer)
• Aquifer pada posisi upstream tersingkap dipermukaan
• Terdapat cukup presipitasi untuk mengisi aquifer tertekan

Daerah
Pengisian
Permukaan
bidang artesis
Sumur (piezometris)
artesis
mengalir
Sumur artesis • Pemompaan akan mengakibatkan terjadinya
yang tidak
mengalir kerucut depresi muka airtanah
• Penurunan muka airtanah menjadi masalah yang
umum di banyak tempat
Serpih kedap
Aquifer
air lapisan
batupasir
(penekan)
Kualitas Airtanah
Kualitas Alami Airtanah

Untuk menempatkan rentang konsentrasi dalam perspektif,


mungkin berguna untuk mencatat bahwa air yang mengandung
Airtanah alami umumnya mengandung kurang dari 1.000
lebih dari 2000-3000 mg /l TDS umumnya terlalu asin untuk
miligram / Iiter padatan terlarut, kecuali jika airtanah telah
diminum. TDS air laut adalah sekitar 35.000 mg / l.

a) menemui mineral yang sangat larut, seperti gipsum,


b) dipekatkan oleh proses evapotranspirasi, atau
c) dipanaskan karena panas bumi Geothermal
Kualitas Alami Airtanah

Kimia sistem aliran airtanah alami dapat digunakan untuk menentukan


Semua airtanah mengandung garam dalam larutan;
kadar garam-garaman yang dilaporkan berkisar dari
reaksi geokimia yang menghasilkan kimia air kurang dari 25 mg / l, dalam mata air kuarsit, hingga
yang diamati dan perubahan kimia air yang lebih dari 300.000 mg / l dalam air garam.
diamati

jalur aliran airtanah


Jenis dan konsentrasi garam-garaman tergantung pada
lingkungan, pergerakan, dan sumber airtanah. Biasanya,
pencampuran airtanah
konsentrasi konstituen terlarut lebih tinggi ditemukan dalam
airtanah daripada pada air permukaan, karena paparan yang
usia dan aliran airtanah
lebih besar terhadap bahan larut dalam perlapisan geologi.
Kualitas Alami Airtanah

Karbon dioksida dalam


Di daerah yang mengisi
larutan, berasal dari
airtanah dalam volume
atmosfer dan dari proses
besar di bawah tanah
organik di dalam tanah .
(daerah imbuhan),
Siklus geokimia air
seperti aliran aluvial,
permukaan dan airtanah
saluran, atau daerah
menggambarkan
pengisian buatan,
perubahan kimia utama
kualitas air permukaan
yang terlibat dalam air
yang meresap dapat
saat bergerak melalui
memiliki efek yang nyata
siklus hidrologi dari
pada airtanah
presipitasi ke airtanah.
Pengukuran Kualitas Airtanah

Karakteristik air yang mempengaruhi kualitas air


tergantung zat yang larut dalam air. Konstituen
anorganik alami yang paling mungkin larut dalam air
akan mempengaruhi penggunaan air termasuk disini
adalah bikarbonat, karbonat, kalsium, magnesium,
klorida, fluor, besi, mangan, natrium, dan sulfat
Analisa Kimia

Kimia Ion Ion Utama

90% dissolved solids dalam airtanah adalah :

Na, Ca, K, Mg, SO4, Cl, HCO3, and CO3 Besi dan nitrat sangat umum dijumpai dalam
analisa, sedang fluor, strontium dan boron
 Ion tersebut terdapat dengan konsentrasi lebih dari 1mg/l. kurang umum dijumpai
 Gugus Silica, SiO2, bukan jenis ion juga terdapat dalam konsentrasi lebih dari
1mg/l. Total Dissolved Solids (TDS) dapat ditentukan
 Enam ion pertama, dapat langsung dianalisa keberadaanya dengan penguapan dari sample yang diketahui
 Konsentrasi Bikarbonate and karbonate dapat di ketahui dengan titrasi volumenya dan berat residunya.
 pH, Temperatur, dan elektrik konduktivity harus selalu diukur saat pengambilan TDS dapat diestimasikan dari penjumlahan
sample konsentrasi masing-masing ion
 Ion yang terdapat secara alami dalam jumlah 0.1mg/l - 10 mg/l adalah Besi, Fluor,
Strontium, dan Boron
Analisa Kimia

Pertukaran Ion - Ion

• Dalam suatu kondisi, ion yang berinteraksi dengan bidang permukaan benda
dapat terjadi pertukaran ion dalam suasana larutan
• Pertukaran ion sangat umum terjadi pada material lempung maupun organik
walaupun hampir semua soil (tanah) dan endapan mempunyai kapasitas
pertukaran ion yang sama
• Yang sangat umum terjadi pada pertukaran kation dalam airtanah adalah:

Sodium Adsorption Ratio (SAR):


Na > K > Mg > Ca SAR = Na / [ (Ca+Mg)/2 ]0.5
Jika SAR antara 2 dan 10, sedikit bahaya dari sodium
Jika SAR antara 7 and 18, bahaya medium
Jika SAR antara 11 and 26, sangat berbahaya
Standard Air Minum Chapman, 1992
Analisa Kimia

Standard Air Irigasi Bretschneider Etal., 1993


Analisa Kimia

Standart Air Irigasi dan Ternak


Konsentrasi toxic maksimum yang
direkomendasikan untuk keperluan
irigasi kontinyu
Source: FAO, 1976

Nilai maksimum kandungan logam dan


garam-garaman untuk air minum
ternak
Source: FAO, 1976
Analisa Fisika

Warna dalam airtanah mungkin karena mineral atau bahan organik


dalam larutan dan dilaporkan dalam mg/l dibandingkan dengan
larutan standar.

Kekeruhan adalah ukuran dari zat tersuspensi dan koloid di dalam air, seperti lempung, lanau, bahan
organik, dan organisme mikroskopis. Pengukuran didasarkan pada panjang jalur cahaya yang melalui
air yang menyebabkan gambar nyala lilin standar menghilang. Filtrasi alami yang dihasilkan oleh
akuifer tidak terkonsolidasi sebagian besar menghilangkan kekeruhan, tetapi jenis akuifer lain dapat
menghasilkan airtanah keruh.
Analisa Biologis

Analisis bakteriologis penting untuk mendeteksi pencemaran biologis


airtanah. Kebanyakan bakteri patogen yang ditemukan di air adalah asli
dari saluran usus hewan dan manusia, tetapi mengisolasi mereka dari
air alami adalah sulit di laboratorium.

Hasil uji coliform dilaporkan sebagai jumlah yang paling mungkin (MPN)
dari organisme kelompok coliform dalam volume air tertentu. Dengan
menganalisis sejumlah bagian terpisah dari sampel air, MPN dihitung
dari tabel probabilitas untuk tujuan ini.
Sampel Airtanah

Sampel harus disimpan di tempat yang dingin


dan segera ditransfer ke laboratorium untuk
dianalisis

Botol sebelum diisi sampel harus dibilas dengan air yang rencana
diambil sampelnya, sampel kemudian dikumpulkan dan disegel dengan
aman
Volume biasanya cukup satu atau dua liter
untuk analisis kimia rutin yang normal

Digunakan botol atau wadah gelas Pyrex


atau polietilen
Sampel Airtanah

Semakin pendek waktu yang berlalu antara


pengumpulan sampel dan analisisnya, umumnya
hasil analitik akan lebih andal.

Untuk menganalisis unsur organik dan


radiologis, diperlukan pengambilan sampel
khusus dan teknik penyimpanan.
Aktivitas Geologis Airtanah

Daya Rusak Dan Daya Guna

Airtanah dapat menimbulkan daya rusak,


tetapi juga dapat menimbulkan daya guna.

Daya rusak misalnya :


• Dapat menimbulkan korosi atau inkrustasi pada bangunan bangunan
konstruksi bawah permukaan tanah.
• Dapat menimbulkan piping pada bangunan bangunan bendung atau bendungan

Daya guna misalnya :


• Dapat menjadi agen pembentukan jebakan jebakan bijih (ore)
• Dapat menjadi sumber air pada daerah yang langka air permukaan
• Obyek wisata, geyser,
• Sumber energi misalnya panas bumi dsb.
Dissolution

Hampir semua batuan karbonat (gamping, dolomit, & marmer) mengalami proses
pelapukan desolution dan hidrolisis .

Proses pelapukan bekerja awalnya pada rekahan rekahan atau retakan dan kepingan-kepingan

Pada daerah yang ekstrem dengan curah hujan yang tinggi, muka airtanah yang dangkal serta selalu tertutup vegetasi, maka
permukaan tanah yang tersusun dari batugamping atau karbonatan akan mengalami penurunan rata-rata mencapai 0,01
cm/tahun

Proses pelarutan batugamping : 2 Ca CO3 + 2 H2 0 + CO2 <->2 Ca2+ + 2 (HCO3-) + H2 CO3


gamping hujuan + asam

Hydrolysis : 2 KAlSi3O8 (orthoclase-Kspar) + 2H+ + 9 H2 O) <-> Al2Si2O5(OH)4 (kaolinite-clay) +


4H4SiO4 + 2 K+ + 2HCO3-
Sementasi Kimiawi

Pada dasarnya batuan sedimen terbentuk dari material rombakan yang mengendap kemudian
mengalami sementasi

Secara umum, airtanah akan mengendapkan material semen pada ruang antar butir partikel
mineral ataupun partikel bahan rombakan kemudian mengikatnya menjadi batuan sedimen.

Material semen yang diendapkan misalnya mineral kuarsa, kalsit ataupun hidroksida besi atau
limonit yang dapat menjadi sumber bijih besi

Penggantian
Proses dimana air melarutkan zat
yang telah ada, serentak dengan itu
mengen-dapkan zat lain yang
sebelumnya telah larut dalam air
dengan volume yang sama
Penggantian
Polusi Airtanah
Kontaminasi dan Polusi

Sumber kontaminasi: Air disebut terkontaminasi jika


membahayakan dipakai manusia
 Kontaminasi airtanah banyak sumbernya
 Polusi sering tidak segera dapat Herbisides
diketahui, sampai terjadi kerusakaan Pesticides
Aktifitas Pertanian Fertilizers
baru diketahui Animal wastes
 Pembersihan airtanah dari polutan Slaughter houses
sangat sulit, lambat, sangat terbatas dan
sangat mahal Household garbage
Buangan Manusia Septic tanks
City landfills

Heavy metals from industries


Limbah Industri Mine wastes
Radioactive wastes
Jenis Kontaminasi Air

Dua Kategori Sumber Kontaminan

Point source  sumber berasal dari satu titik


Non Point source  sumber tersebar luas
Sumber Kontaminasi Air

Type Sumber

Nitrat Limbah/kotoran , Pupuk, Fertilizers, Sisa Makanan


Pada daerah dengan per-meabilitas batuan yang
Pestisida, herbisida Pertanian, Agriculture, lPemeliharaan taman, kebun besar, kontaminasi dapat berasal dari limbah
Kimia Organik Limbah Industri, Timbunan Kebocoran, Tumpahan minyak
rumah tangga, buangan sampah, limbah
peternakan, limbah industri, pemupukan yang
Logam Proses Industri berlebihan, pekuburan dan yang sejenis
Garam garaman Produksi Minyak

Perlindungan Terhadap Sesumber Airtanah


• Menggunakan zat kimia pertanian dengan hati hati dan benar
• Membangun tempat timbunan yang baik
• Mengatur material disposal dan berbahaya
• Mengatur pembuatan tangki penyimpan bawah tanah
• Membatasi level kontaminan dalam suplai air minum
Sumber Kontaminasi Air

1. Pathogens- parasites, bacteria and viruses.


2. Volatile Organic Compounds- benzene, alcohols, methylethlylketone (MEK), chlorinated solvents (TCE).
3. Disturbances in pH and alkalinity.
4. Metals, Metalloids and Elements- Hg, As, Se, Pb, Cr, Cd.
5. Persistent Organic Pollutants (POPs)- DDT, PCB’s, many pesticides.
Pembersihan Kontaminan Airtanah

Membersihkan Kontaminan Umumnya Dilakukan dengan Beberapa Cara :


• Memompa kembali polutan yang masuk dalam aliran airtanah
• Menguapkan atau dicuci dengan uap panas
• Dengan zat kimia yang ramah lingkungan & biodegradable
• Dengan mengembangkaan bakteri tertentu yang sesuai

Beberapa sifat / kandungan airtanah yang makin meningkat


konsentrasinya kearah hilir aliran
Preventing and Cleaning Up Pollution in Groundwater

Solutions
Groundwater Pollution
Prevention Cleanup

Find substitutes for toxic chemicals Pump to surface, clean, and


return to aquifer (very
Keep toxic chemicals out of the expensive)
environment
Install monitoring wells near
landfills and underground tanks Inject microorganisms to clean up
contamination (less expensive but still
Require leak detectors on underground tanks costly)

Ban hazardous waste disposal Pump nanoparticles of inorganic


in landfills and injection wells compounds to remove pollutants (may be
the cheapest, easiest, and most effective
Store harmful liquids in aboveground tanks method but is still being developed)
with leak detection and collection systems
Polusi dalam Pemakaian Airtanah

Sumber utama dan penyebab pencemaran airtanah dapat dikategorikan :


kota, industri, pertanian, dan lain-lain. Sebagian besar polusi berasal dari
pembuangan limbah di atau ke tanah.

a) Sumber titik berasal dari lokasi tunggal,


Sumber penyebab polusi dapat
b) Sumber garis, memiliki keselarasan linier dominan, dan
diklasifikasikan berdasarkan
c) Sumber difus menempati area yang luas yang mungkin
geometrinya adalah :
dapat atau mungkin tidak dapat didefinisikan secara jelas.
Polusi dalam Pemakaian Airtanah

Sumber-titik kontaminasi sumber airtanah dapat


dibagi lebih jauh menjadi tiga kategori utama:

a) Cairan fase nonaqueous ringan (LNAPLs),


b) Cairan fase nonaqueous padat (DNAPLs), dan
c) Anorganik dan konstituen terlarut lainnya.

Contoh skenario pelepasan kontaminan


(a) pelepasan LNAPL, (b) pelepasan DNAPL, (c) pelepasan kontaminan
terlarut
Sumber Municipal

Kebocoran Selokan

Selokan sanitasi seharusnya kedap air; namun, pada Kebocoran saluran pembuangan dapat menyebabkan konsentrasi
kenyataannya, kebocoran limbah ke tanah adalah kejadian BOD (biochemical oxygen demand) yang tinggi, COD (chemical
umum, terutama dari saluran pembuangan yang sudah lama. oxygen demand), nitrat, bahan kimia organik, dan mungkin bakteri
Kebocoran dapat terjadi karena pengerjaan yang buruk, pipa ke dalam airtanah.
saluran pembuangan rusak, kerusakan oleh akar pohon,
pecah karena beban berat atau patah akibat aktivitas
seismik, dan semacamnya.
Sumber Municipal

Limbah Cair

Penerapan
penggunaan lahan
untuk pengolahan
Air limbah di limbah kota dilakukan
daerah perkotaan dengan salah satu
berasal dari dari tiga metode
penggunaan irigasi, perkolasi
domestic industri, infiltrasi, atau aliran
atau limpasan permukaan.
banjir
Sumber Municipal

Limbah Padat

Polusi dari tempat pembuangan sampah yang


terbesar adalah pada tempat dengan curah hujan
tinggi dan muka airtanahnya dangkal. Polutan
penting yang sering ditemukan dalam lindi
Tempat pembuangan sampah dapat meliputi BOD, COD, besi, mangan, klorida, nitrat,
didefinisikan sebagai area lahan yang kekerasan, dan elemen jejak.
berfungsi sebagai tempat
penyimpanan limbah padat perkotaan, Kekerasan, alkalinitas, dan total padatan terlarut
atau kota. sering meningkat, sementara pembentukan gas,
seperti metana, karbon dioksida, amonia, dan
hidrogen sulfida, merupakan produk sampingan
dari tempat pembuangan akhir
Sumber Industri dan Penyebab

Limbah Cair

Polusi airtanah dapat terjadi ketika air


limbah industri dibuang ke lubang, kolam,
atau laguna, sehingga memungkinkan
limbah bermigrasi ke permukaan air.
Sumber Industri dan Penyebab

Kebocoran Tangki dan Pipa Kegiatan Pertambangan

Cairan yang tidak dapat bercampur, seperti minyak, bocor ke Endapan batubara berkaitan dengan pirit (FeS2) yang stabil pada kondisi di
bawah tanah bergerak ke bawah melalui tanah yang permeabel bawah muka air, tetapi jika muka air diturunkan, terjadi oksidasi. Oksidasi
hingga mencapai permukaan air. Setelah itu menyebar untuk pirit diikuti oleh kontak dengan air menghasilkan ferro sulfat (FeS04) dan
membentuk lapisan di atas muka air dan bermigrasi secara asam sulfat (H2SO4) dalam larutan; airtanah yang bercampur dengan air ini
lateral dengan aliran airtanah. akan memiliki pH yang lebih rendah dan peningkatan kandungan besi serta
sulfat.

Limbah radioaktif cair kadang-kadang disimpan di tangki bawah


tanah; kebocoran dari instalasi semacam itu, yang telah terjadi, Polusi airtanah juga dapat dihasilkan dari pencucian tailing tambang tua
dapat menyebabkan masalah pencemaran serius pada airtanah (yang telah ditinggalkan) dan kolam pengendap, oleh karena itu, masalah
setempat. polusi dapat dikaitkan dengan tambang yang aktif maupun yang
ditinggalkan.
Sumber Pertanian

Aliran Balik Irigasi Limbah Hewan

Sekitar setengah hingga dua pertiga dari air yang digunakan Limpasan atau aliran permukaan jika kontak dengan pupuk
untuk irigasi tanaman dikonsumsi oleh evapotranspirasi; kandang akan membawa polutan yang sangat terkonsentrasi ke
sisanya, disebut aliran balik irigasi, mengalir ke saluran permukaan air dan air di bawah permukaan. Limbah hewan dapat
permukaan atau bergabung dengan airtanah yang mengangkut garam, muatan organik, dan bakteri ke dalam tanah
mendasarinya. Irigasi meningkatkan salinitas aliran balik Nitrat-nitrogen adalah polutan persisten paling penting yang dapat
irigasi dari tiga sampai sepuluh kali lipat dari air yang mencapai muka air.
digunakan dalam irigasi. Degradasi terjadi karena
penambahan garam melalui dissolution selama proses irigasi,
dari garam-garaman yang ditambahkan sebagai pupuk atau
perubahan tanah, dan dari konsentrasi garam dengan
evapotranspirasi.
Pupuk dan Perubahan Tanah
Sumber Pertanian

Pestisida, Insektisida, and Herbisida

Dampak bahan kimia ini terhadap kualitas airtanah


tergantung pada sifat-sifat residu bahan kimia ini, curah
hujan atau tingkat irigasi, serta karakteristik tanah.
Sebagian besar pestisida relatif tidak larut dalam air,
sementara yang lain mudah diserap oleh partikel tanah
atau mengalami degradasi mikroba.

Perubahan (Amandemen) tanah diterapkan pada lahan irigasi untuk mengubah sifat fisik atau kimia tanah.
Kapur, gipsum, dan belerang banyak digunakan untuk tujuan ini; sejumlah besar amandemen tanah ini pada
akhirnya mungkin larut ke airtanah, sehingga meningkatkan salinitasnya.
Sumber Lainnya

Urbanisasi Tumpahan dan Debit Permukaan Timbunan

Kualitas airtanah dangkal dapat Cairan yang dibuang ke permukaan tanah dengan Curah hujan yang jatuh pada
dipengaruhi oleh pembangunan cara yang tidak terkontrol dapat bermigrasi ke tumpukan yang tidak terlindungi
perumahan dan komersial. Studi bawah untuk menurunkan kualitas airtanah. Di lokasi menyebabkan pencucian ke dalam
berbagai daerah urbanisasi industri, kegiatan kausal dapat mencakup kehilangan tanah; ini dapat mengangkut logam
menyimpulkan bahwa perairan muda boilover selama transfer cairan, kebocoran dari berat, garam, dan unsur anorganik
dan dangkal memiliki median pipa dan katup, dan kontrol limbah dan limpasan dan organik lainnya sebagai polutan
signifikan konsentrasi lebih tinggi badai yang tidak memadai. Cairan berbahaya dan ke airtanah.
dari nitrat, klorida, padatan terlarut, mudah terbakar sering disiram oleh air dari jalan
natrium, kalsium, dan kalium raya; tindakan ini sebenarnya dapat membantu
daripada perairan tua dan dalam. dalam mengangkut polutan ke muka air.
Sumber Lainnya

Septic Tanks dan Cesspools

Septic tank adalah bak kedap air yang dimaksudkan untuk memisahkan
padatan yang mengambang dan dapat diendapkan dari fraksi cair limbah
domestik dan untuk melepaskan cairan ini dengan padatan terlarut atau
tersuspensi ke zona aktif biologis mantel tanah melalui sistem perkolasi
bawah permukaan seperti ubin lapangan, dasar rembesan, atau saringan
pasir berpasir

Cesspool adalah ruang besar yang terkubur dengan dinding berpori yang
dirancang untuk menerima dan meresap limbah mentah. Limbah domestik
menambah mineral ke airtanah. Bakteri dan virus biasanya dihilangkan
oleh sistem tanah; fosfor umumnya ditahan oleh tanah, tetapi airtanah
mendapat tambahan jumlah nitrogen yang signifikan Pembuangan imbah rumah tangga melalui tangki sistem septik
konvensional
Daya Rusak Airtanah

Daya Rusak pada Karst

Airtanah asam melarutkan batugamping sedikit demi sedikit sehingga membentuk karst.
Pada daerah karst sering dijumpai gua kapur, sungai bawah tanah serta lubang lubang pada
batuan.

Gua kapur dapat menimbulkan bencana runtuhnya permukaan tanah karst atau banjir
mendadak pada sungai bawah tanah

Pembuatan sumur di daerah karst


sulit diprediksi keberhasilanya
Daya Rusak Airtanah

Sungai Bawah Tanah di Biak


Intrusi Air Asin , Amblesan

Sumur di Pantai

Pada derah dekat tempat air asin atau laut,


airtanah tawar mengapung diatas air asin,
jika dilakukan pemompaan berlebihan maka
air asin akan mengkontaminasi air tawar

Akumulasi “Sea-spray” (Cipratan


air laut)

Fosil yang terperangkap Connate


water (air fosil )
Fosil yang terperangkap Connate
water (air fosil)
Intrusi Air Asin , Amblesan

Isu Penurunan Muka Tanah

Beberapa permasalahan muncul berasosiasi dengan


penurunan muka air tanah karena pemakaian yang
berlebihan, yaitu :
• Berkembangnya kerucut depresi
• Menurunya bidang piezometer, dan sumur
mengering
• Intrusi air laut pada daerah dekat pantai
• Permukaan tanah akan mengalami ambles
(Subsidence) jikalau dilakukan pemompaan yang
melebihi pengisian secara alami
Hydrothermal

Water enters the ground by infiltration


Mata air panas :
air tanah yang mengalami pemanasan dan keluar ke permukaan
Geysers:
Air panas yang keluar karena tekanan uap, geyser akan memancar setelah air atau
tekanan terkumpul

Endapan berasal dari air panas:


Kalsit Sebagai travertin

Heated water begins to rise


Informasi & G I S

• Pemantauan Airtanah untuk mendukung Konservasi Airtanah


• Sehingga dapat diketahui perubahan kuantitas, kualitas, dan/atau lingkungan airtanah
• Pemantauan Dilakukan pada Sumur Pantau dan Sumur Produksi

Dasar Penetapan Jaringan Pemantauan Airtanah untuk mendukung Konservasi Airtanah dilakukan pada
sumur pantau dengan cara:
a. Kondisi geologis dan hidrogeologis CAT a. Mengukur dan merekam kedudukan muka airtanah;
b. Sebaran sumur produksi dan intensitas pengambilan b. Memeriksa sifat fisika, kandungan unsur kimia, biologi atau radioaktif
airtanah dalam airtanah;
c. Kebutuhan pengendalian penggunaan air tanah. c. Mencatat jumlah volume airtanah yang dipakai atau diusahakan;
dan/atau
d. Mengukur dan merekam perubahan lingkungan air tanah seperti
amblesan tanah.

Dilakukan Pada Sumur Pantau dan Sumur Produksi


KESIMPULAN

1. Artesian water (air artesis), yaitu air yang berada di antara dua lapisan batuan yang
kedap (tidak tembus) air sehingga dapat menyebabkan air tersebut dalam keadaan
tertekan. Oleh karena itu, air artesis dinamakan juga air tekanan (pressure
water).Apabila airtanah ini memperoleh jalan keluar, baik disengaja maupun tidak, maka
akan keluar dengan kekuatan besar ke permukaan bumi dan terjadilah sumber air artesis.
2. Kesegaran airtanah dapat ditinjau dari hasil pengukuran TDS. Terdapat beberapa
golongan airtanah, yaitu airtanah segar jika TDS kurang dari 1000 mg/l, payau jika 1000 -
10.000, asin antara 10.000- 100.000 dan bergaram jika lebih dari 100.000 mg/l.
EVALUASI
1. Apa yang dimaksud dengan Meteoric water?
2. Uraikan apa yang dimaksud dengan airtanah tubir!
3. Sebutkan tipologi apa saja yang ada di Indonesi?
4. Sungai mempunyai keterkaitan dengan airtanah, uraikan apa itu sungai yang melaba dan sungai
yang merugi!
5. Uraikan apakah mata air kontak itu?
6. Uraikan faktor keberhasilan pemboan sumur dan penyimpangannya!
7. Apa maksudnya air disebut segar, payau, asin dan bergaram itu?
8. Sebut dan uraikan sumber penyebab polusi berdasarkan geometrinya!
9. Apa bedanya Polutan dengan Kontaminan?
10. Uraikan alasan bahwa Urbanisasi juga menjadi sumber polutan?
Pelatihan Teknologi Geolistrik 2
Dimensi untuk Perencanaan
Pemanfaatan Potensi Airtanah.

HIDROGEOLOGI

T e r i m a K a s i h

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI
BALAI UJI COBA SISTEM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

Anda mungkin juga menyukai