1
Valerie I. R. Gunadi
2
Yanti M. Mewo
2
Murniati Tiho
1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
2
Manado Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi Manado Email: gunadivalerie@gmail.com
Abstract: Hemoglobin is a red blood cells protein that has an important role to transport the
oxygen, carbon dioxide and proton in human body. Physical activity can affect hemoglobin
level. Physical activity with moderate to vigorous intensity can cause the change of
hemoglobin level in human body. One of the jobs with moderate to vigorous physical
activity is labor. The purpose of this study was to find out the description of hemoglobin
level in labor. The study used was descriptive cross sectional study. The respondents of this
study were 30 men that worked as a labor that agreed to be a respondent and in inclusion and
exclusion criteria. The total sampling method was used to chose the samples. The result
showed 28 subjects (93,4%) with normal hemoglobin level (13,2 – 17,3 g/dL), 1 subject
(3,3%) with low hemoglobin levels, and 1 subject (3,3%) with high hemoglobin level.
Conclusion: Based on the result, it can be concluded that hemoglobin level in labor is
mostly (93,4%) in normal level.
Keywords: hemoglobin level, labor.
Abstrak: Hemoglobin merupakan protein sel darah merah yang memiliki peranan penting
dalam proses transport oksigen, karbondioksida serta proton dalam tubuh. Aktivitas fisik
yang dilakukan seseorang dapat berpengaruh terhadap kadar hemoglobin dalam tubuh.
Aktivitas fisik dengan intensitas sedang sampai berat dapat menyebabkan kadar hemoglobin
dalam tubuh berubah. Salah satu pekerjaan dengan aktivitas fisik sedang sampai berat ialah
pekerja bangunan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar
hemoglobin pada pekerja bangunan. Penelitian yang digunakan bersifat deskriptif dengan
pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang pekerja
bangunan yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi dan bersedia menjadi responden. Metode
pemilihan sampel menggunakan cara total sampling. Hasil penelitian didapatkan respoden
yang memiliki kadar hemoglobin normal (13,2 – 17,3 g/dL) sebanyak 28 orang (93,4%), 1
orang (3,3%) memiliki kadar hemoglobin yang kurang dari nilai normal, dan 1 orang (3,3%)
memiliki kadar hemoglobin yang lebih dari nilai normal. Simpulan: Dari hasil penelitian,
dapat disimpulkan bahwa gambaran kadar hemoglobin pada pekerja bangunan sebagian
besar (93,4%) memiliki kadar hemoglobin normal. Kata kunci: kadar hemoglobin, pekerja
bangunan.
Darah terdiri dari dua komponen, yakni penting dalam tubuh manusia. Fungsi
komponen cair yang disebut plasma dan terpenting eritrosit ialah transport O2 dan
komponen padat yaitu sel-sel darah.1 Sel CO2 antara paru-paru dan jaringan. Suatu
darah terdiri atas tiga jenis yaitu eritrosit, protein eritrosit yaitu hemoglobin (Hb)
leukosit dan trombosit.2 memainkan peranan penting pada kedua
Eritrosit memiliki fungsi yang sangat proses transport tersebut.2
Gunadi, Mewo, Tihol: Gambaran kadar hemoglobin...
9
signifikan antara konsumsi makanan Hb. Selain itu aktivitas fisik berat yang
sumber zat besi heme dengan kadar dilakukan secara terus-menerus dapat
hemoglobin, didapatkan sebanyak 62,4% memicu terjadinya ketidakseimbangan
anak memiliki kadar hemoglobin normal.14 antara produksi radikal bebas dan stres
Responden dalam penelitian ini oksidatif, apabila tubuh berada dalam
semuanya merupakan perokok. Perokok kondisi stres oksidatif, radikal bebas akan
dibagi atas tiga kategori, yaitu perokok menyebabkan terjadinya peroksidasi lipid
ringan (1-10 batang perhari), perokok membrane sel dan akan merusak membran
sedang (11-20 batang perhari) dan perokok 18,19
sel. Peroksidasi lipid membran sel akan
berat (lebih dari 20 batang perhari).15 menyebabkan mudahnya sel eritrosit
Merokok dapat menyebabkan masuknya mengalami hemolisis. Hemolisis yang
zat-zat berbahaya bagi tubuh, salah satunya terjadi pada membran eritrosit akan
adalah karbonmonoksida (CO). Pada menyebabkan hemoglobin terbebas
perokok berat, tingkat karbonmonoksida sehingga dapat menyebabkan penurunan
20
dalam tubuh menjadi meningkat. kadar hemoglobin.
Hemoglobin memiliki afinitas yang tinggi Suatu penelitian yang dilakukan oleh
terhadap karbonmonoksida, keadaan ini Ewangga tahun 2015 dengan sampel
mengakibatkan pengikatan oksigen dengan mahasiswa fakultas kedokteran Universitas
hemoglobin menjadi berkurang dan oksigen Islam Bandung tahun akademik 2014/2015
tidak dapat ditransport hemoglobin ke yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu
organ dan jaringan yang membutuh-kan.16 pemain futsal dan tidak berolahraga ,
Keadaan tersebut akan direspon tubuh dimana masing-masing kelompok
dengan melakukan mekanisme kompensasi berjumlah 23 orang sampel, didapatkan
yakni proses hematopoiesis sehingga hasil kadar hemoglobin pada pemain futsal
lebih tinggi dibandingkan dengan yang
produksi hemoglobin akan meningkat.17
tidak berolahraga.21 Demikian pula
Penelitian lain yang dilakukan oleh penelitian yang dilakukan oleh Tiopi tahun
Moosavizademonir tahun 2011 dengan 2008 dengan sampel siswi SMA negeri 1
sampel 13 atlet wanita yang melakukan Rengat. Penelitian ini terdiri dari kelompok
latihan aerobik selama delapan minggu, senam high impact dan kelompok senam
didapatkan hasil yakni terjadi penurunan low impact yang masing -masing kelompok
10 terdiri dari 31 subjek. Didapatkan hasil
kadar Hb. Penelitian serupa yang
dilakukan oleh Halim tahun 2014 dengan terdapat perbedaan yang signifikan
sampel 20 mahasiswi Program Studi Ilmu kenaikan Hb antara kelompok senam high
22
Keperawatan Universitas Sam Ratulangi impact dan kelompok senam low impact.
Manado angkatan 2013, didapatkan hasil Peningkatan kadar hemoglobin
yakni terjadi penurunan kadar hemoglobin berhubungan dengan aktivitas fisik
sesudah latihan zumba selama dua minggu. dihipotesiskan terjadi seiring dengan
Walaupun intensitas latihan zumba ini perubahan volume plasma ketika
termasuk dalam intensitas sedang tetapi melakukan latihan fisik. Perubahan volume
pada subjek penelitian yang tidak rutin plasma ketika melakukan aktivitas fisik
berolahraga dapat dianggap termasuk dalam akan menyebabkan terjadinya penurunan
intensitas berat.11 relatif hemoglobin dan konsentrasi oksigen
Penurunan kadar hemoglobin dalam darah arteri, sehingga akan
dihubungkan dengan aktivitas fisik berat merangsang terjadinya eritropoiesis. Selain
yang dilakukan secara terus-menerus dan itu, pada saat melakukan aktivitas fisik,
dengan durasi yang lama, hal ini dapat tubuh akan mengalami kehilangan cairan
menyebabkan hemolisis intravaskular dan tubuh karena keringat, hal ini menyebabkan
dapat menyebabkan terjadinya penurunan terjadinya penurunan volume plasma
massa sel darah merah, hal tersebut dapat sehingga terjadi peningkatan kadar
berpengaruh terhadap penurunan kadar 8,23
hemoglobin secara relatif.
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016
11. Halim EV, Ticoalu SHR, Wongkar D. Dengan Jenis Kelamin Laki-Laki
Pengaruh latihan zumba terhadap Berusia 18-40 Tahun Yang Tinggal
kadar hemoglobin. Jurnal e- Di Bandar Putra Bertam, Kepala
Biomedik. 2014;2(1). Batas, Pulau Pinang, Malaysia.
12. Ahadi. Tenaga kerja proyek bangunan. [skripsi]. Medan: Universitas
Available From: http:// Sumatera Utara; 2010.
www.ilmusipil.com/tenaga-kerja- 18. Sianturi AC. Pengaruh pemberian ekstrak
proyek-bangunan. 2011. Accesed on: air daun bangun – bangun (Coleus
September 16th 2016. ambonicus L) terhadap jumlah sel
13. Juanda M. Perbedaan kadar hemoglobin darah merah dan hemoglobin pada
antara mahasiswa yang rutin tikus putih (Rattus norvegicus) yang
berolahraga futsal pada fakultas diberi aktivitas fisik maksimal
pendidikan olahraga dan kesenian [Skripsi]. Medan: Universitas Negeri
IKIP dengan mahasiswa yang jarang Medan; 2011.
berolahraga pada fakultas keguruan 19. Evans WJ. Vitamin e, vitamin c and
ilmu pengetahuan IKIP periode exercise. Am J Clin Nutr.
Januari 2013 – Oktober 2013 2000;72:647S-52S.
[Skripsi]. Mataram: Universitas Ikip 20. Saputro DA, Junaidi S. Pemberian
Mataram; 2013. vitamin c pada latihan fisik maksimal
14. Nurnia, Hadju V, Kesumasari C. dan perubahan kadar hemoglobin dan
Hubungan pola konsumsi dengan jumlah eritrosit. Journal of Sport
status hemoglobin anak sekolah dasar Sciences and Fitness. 2015;4(3).
di wilayah pesisir Kota Makassar. 21. Ewangga B, Akbar IB, Nilapsari R.
Jurnal Media Kesehatan Masyarakat Perbedaan kadar hemoglobin yang
Indonesia. 2013. berolahraga dan tidak berolahraga.
15. Bustan MN. Epidemiologi Penyakit Tidak Bandung: Universitas Islam Bandung
Menular. Edisi kedua. Jakarta: Repository. 2015. h. 172.
Rineka Cipta. 2007. 22. Tiopi DI. Pengaruh senam aerobik terhadap
16. Vajpayee N, Graham SS, Bem S. Basic kadar hemoglobin pada siswi SMA
examination of blood and bone Negeri 1 rengat [Thesis]. Padang:
marrow. In : McPherson RA, Pincus Universitas Andalas Padang; 2008.
MR, eds. Henry’s clinical diagnosis 23. Wirnitzer KC, Faulhaber M. Hemoglobin
and mangement by laboratory and hematocrit during an 8 day
nd
methods. 22 ed. Philadelphia, PA : mountain bike race: a field study.
Saunders, an imprint of Elsevier Inc; Journal of Sports Science and
2011. p. 509-35. medicine. 2007;6:265-6
17. Zukefeli AAB. Hubungan Merokok Dengan
Kadar Hemoglobin Pada Warga