Anda di halaman 1dari 3

A.

Kurva Permintaan Agregat


Pengertian dari Permintaan Agregat (aggregate demand) dalam perekonomian
tertutup adalah jumlah seluruh komponen pengeluaran konsumsi (C) yang dilakukan oleh
sektor ruma tangga, pengeluaran investasi (I) dan juga belanja pemerintah (G) terhadap
barang dan jasa domestik.
Dengan demikian, permintaan agregat akan menghubungkan antara output total
yang dihasilkan oleh suatu ekonomi dengan tingkat harga umum yang berlaku (seberapa
banyak barang dan jasa yang diminta oleh masyarakat pada tingkat harga tertentu).
Dari definisi yang sudah dijabarkan, maka kita bisa membentuk persamaan matematis
untuk permintaan agregat sebagai berikut.

AE = C + I + G

Di mana:
AE = Pengeluaran agregat
C = Konsumsi rumah tangga
I = Pengeluaran Investasi
G = Belanja pemerintahan untuk barang dan jasa

Dari definisi permintaan agregat bisa direpresentasikan dalam sebuah kurva yang
biasa disebut dengan kurva permintaan agregat. Kurva permintaan agregat merupakan
kurva yang menunjukkan kombinasi antara tingkat harga (P) dan tingkat output (Y)
dimana pasar barang dan pasar uang berada pada kondisi equilibrium (keseimbangan).
Permintaan agregat dapat ditambilkan dengan menggunakan tabel atau kurva
yang menunjukkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibeli secara kolektif oleh
konsumen pada tingkat harga tertentu.
Ada dua cara yang dapat digunakan untuk menurunkan kurva permintaan agregat, yaitu :
a. Pendekatan Teori Jumlah Uang
Pendekatan ini menerangkan bahwa permintaan agregat ditentukan semata mata
oleh jumlah uang yang ada.
b. Pendekatan Komponen Permintaan Agregat
Pendekatan ini didasarkan pada pengujian perilaku bagian-bagian komponen
permintaan agregat seperti investasi, konsumsi, pengeluaran pemerintah, dan
ekspor.
Pendekatan ini juga mempertimbangkan jumlah uang dalam menentukan
permintaan agregat, namun tidak secara langsung. Melainkan dengan cara
mempertimbangkan bagaimana perubahan jumlah uang tersebut mempengaruhi
komponen permintaan agregat tersebut.

Kenaikan di dalam faktor-faktor Yd, C, I, Ms/P, G, Yf, Pf, dan penurunan


di i, T, dan ER akan membewa kenaikan di dalam permintaan agregat (AD), atau
menggeser kurva permintaan agregat ke kanan. Sebaliknya, apabila terjadi
penurunan dalam faktor-faktor Yd, I, C, Ms/P, G, Yf, Pf, dan kenaikan di dalam i,
T, dan ER akan menurunkan AD atau menggeserkan kurva AD ke kiri atas.
Pergeseran AD ke AD1 terjadi akibat adanya kenaikan di dalam Yd, C, I,
G, Yf, Pf, dan Ms/P, dan penurunan di dalam i, T, dan ER. Sebaliknya apabila
pergeseran dari AD ke AD2 terjadi sebagai akibat dari penurunan di dalam Yd, I,
C, G, Ms/P, Yf, dan Pf, dan kenaikan dari i, T dan ER.

Faktor-faktor yang menyebabkan kurva permintaan agregat ber-slope negatif


yaitu:
a. Efek Kekayaan
Biaya yang digunakan produsen tergantung pada kekayaan yang dimiliki.
Kekayaan ini mengacu pada pemegangan uang, saham, obligasi, rumah
serta aset fisik yang lain. Kekayaan yang dimiliki dipengaruhi oleh tingkat
harga.

b. Dampak Harga Bunga


Efek harga bunga ditujukan karena perubahan tingkat harga
mempengaruhi harga bunga. Efek ini juga memengaruhi produksi dan
investasi.

c. Efek Pembelian Asing


Jumlah ekspor dan impor dalam suatu kegiatan perekonomian tergantung
pada harga domestik asing dan kurva permintaan agregat.

Untuk menurunkan kurva permintaan agregat dapat dengan melihat 4 komponen,


yaitu:
a. Pengeluaran Konsumen
b. Pengeluaran Investasi yang Direncanakan
c. Pengeluaran Pemerintah
d. Ekspor Bersih

Sumber :

Ramayandi, Arief dan Ari Tjahjawandita. 2014. Permintaan Agregat dalam Perekonomian
Tertutup: Perilaku Pasar Barang dan Pasar Uang. Artikel. Universitas Terbuka.

Niamas, Maila. 2017. Pengertian Permintaan Agregat + Faktor dan Kurva.


(https://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/pengertian-permintaan-agregat-faktor-dan-
kurva-lengkap/). Diakses pada 4 April 2020.

Anda mungkin juga menyukai