Anda di halaman 1dari 45

INISIASI MENYUSU DINI

(IMD)

SATGAS ASI IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Tujuan

Tujuan pembelajaran umum


Mampu menguasai kompetensi pelayanan kesehatan esensial bayi dalam membantu ibu
mempersiapkan dan mempertahankan menyusui

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Tujuan
▪ Tujuan pembelajaran khusus
1. Mempelajari tahapan inisiasi menyusu dini (IMD), strategi penunjang keberhasilan IMD
dan pemberian ASI pada bayi baru lahir

2. Menguasai kompetensi memfasilitasi IMD dalam satu jam pertama setelah bayi lahir

3. Memahami bagaimana praktik pelayanan kesehatan maternitas memengaruhi IMD dan


keberhasilan menyusui

4. Strategi untuk meningkatkan produksi ASI

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Definisi IMD

Inisiasi Menyusu Dini adalah proses menyusu dimulai


secepatnya segera setelah lahir. IMD dilakukan dengan
cara kontak kulit ke kulit antara bayi dengan ibunya segera
setelah lahir dan berlangsung minimal satu jam atau
proses menyusu pertama selesai (apabila menyusu
pertama terjadi lebih dari satu jam).

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Definisi IMD
Prinsip pemberian ASI adalah Pemberian ASI juga meningkatkan
dimulai sedini mungkin, eksklusif ikatan kasih sayang (asih),
selama 6 bulan diteruskan sampai memberikan nutrisi terbaik (asuh)
2 tahun dengan makanan dan melatih refleks dan motorik
pendamping ASI sejak usia 6 bayi (asah). IMD dilakukan pada
bulan. semua bayi bugar tanpa
memandang jenis persalinan.

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Indikator

Menurut kebijakan program, terdapat indikator kesehatan neonatal yang perlu dilaporkan
secara berjenjang mulai dari tingkat desa/kelurahan sampai ke tingkat pusat, yaitu:
1. Jumlah kunjungan neonatal (KN 1, KN lengkap, dan neonatus komplikasi yang ditangani)
2. Jumlah bayi dengan BBLR
3. Jumlah bayi baru lahir mendapat IMD
4. Jumlah cakupan imunisasi HB0

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Standar global

Standar global Rintisan Rumah Sakit Sayang Bayi untuk IMD meliputi 2 indikator:

① Setidaknya 80% ibu dari bayi cukup bulan melaporkan bahwa bayi mereka diberikan
kesempatan kontak kulit-ke-kulit dengan ibu segera atau dalam lima menit setelah lahir,
yang berlangsung satu jam atau lebih, kecuali jika ada alasan penundaan yang
dibenarkan secara medis.

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Standar global
② Setidaknya 80% ibu dari bayi cukup bulan melaporkan bahwa bayi mereka disusui dalam
waktu satu jam setelah lahir, kecuali jika ada alasan yang dibenarkan secara medis.

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Manfaat menyusui
① ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi dalam enam bulan pertama
kehidupannya.

② Menyusui melindungi dari diare dan penyakit umum masa kanak-kanak seperti
pneumonia, dan mungkin juga memiliki manfaat kesehatan jangka panjang, seperti
mengurangi risiko kelebihan berat badan dan obesitas di masa kanak-kanak dan remaja.

③ Pemberian ASI kepada bayi dalam satu jam setelah lahir


memastikan bahwa bayi menerima kolostrum, yang kaya akan
faktor pelindung.

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Manfaat IMD

Bukti ilmiah tentang efek kontak kulit-ke-kulit (skin to skin contact):

① Tingkat / durasi menyusui lebih lama


② Stabilitas fisiologis
③ Gula darah stabil
④ Termoregulasi
⑤ Risiko kematian menurun

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Asuhan Neonatal Esensial
Perawatan Neonatus pada
30 detik pertama (0- • Resusitasi dan stabilisasi
30 detik)
• Menjaga bayi tetap hangat
• Pemotongan dan Perawatan Tali Pusat
Perawatan Rutin Neonatus • Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
pada 30 detik – 90 menit • Pemberian Identitas
• Pencegahan perdarahan dengan injeksi vitamin K1
• Pencegahan infeksi mata dengan salep/tetes mata antibiotika

• Pemeriksaan fisik ™
Perawatan Rutin Neonatus • Penentuan usia gestasi
pada 90 menit – 6 jam • Pemberian Imunisasi HB 0
• Pemantauan BBL dalam periode 90 menit – 6 jam

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
9 Tahap Perilaku IMD

aktif
menangis rileks bangun

① Bayi menangis tanda paru ② Bayi memasuki tahap Relaksasi ③ Menit 1 s/d 5 : bayi mulai
mulai berfungsi bangun
④ Menit 4 s/d 12: bayi mulai
bergerak, gerakan awal sedikit,
pada lengan, bahu dan kepala

penyesuaian istirahat
tidur mengisap merangkak

⑨ Kemudian bayi akan ⑧ Sekitar menit 49 s/d 90, ⑦ Di menit 29 s/d 62 bayi ⑥ Bayi akan mulai bergerak ⑤ Beberapa kali bayi
untuk pertama kali bayi membiasakan diri dengan merangkak kearah mungkin ingin
tertidur hingga 1,5 s/d payudara
menyusu di payudara payudara (mengendus, beristirahat
2 jam
mencium dan menjilati)
Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Teknik Fasilitasi IMD

IMD dilakukan pada semua bayi dan ibu dalam kondisi bugar tanpa
memandang jenis persalinan

Untuk keberhasilan IMD diperlukan persiapan yang dimulai sejak


perawatan antenatal.

Petugas kesehatan menjelaskan terlebih dahulu kepada ibu dan


suami/keluarga saat ANC dan sebelum proses persalinan tentang apa yang
harus dilakukan dan diperhatikan selama proses IMD berlangsung.

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Teknik Fasilitasi IMD

Suami/keluarga harus mendampingi ibu sampai proses IMD selesai,


tidak hanya saat persalinan saja.

Suami/keluarga dapat membantu mengawasi kondisi bayi seperti :


 pernafasan,
 warna kulit dan
 perlu mewaspadai risiko komplikasi kematian mendadak yang tidak terduga
akibat hidung dan mulut bayi tertutup kulit ibu yang tidak segera dibebaskan
(dengan cara memiringkan kepala bayi tanpa memindahkan bayi dari dada
ibu).

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Pengawasan saat IMD

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Langkah-langkah IMD

a) Anjurkan suami atau anggota keluarga mendampingi ibu waktu bersalin

b) Anjurkan tindakan non-farmakologis untuk membantu ibu melalui proses


persalinan (berikan pijatan, aromaterapi, cairan, bergerak)

c) Biarkan persalinan berlangsung sesuai dengan posisi yang diinginkan oleh ibu

d) Keringkan bayi secepatnya, biarkan lapisan putih (verniks) yang melindungi


kulit bayi

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Langkah-langkah IMD
e. Lakukan kontak kulit dengan kulit dengan cara meletakkan bayi di atas
dada ibu, menghadap ibu, dan tutupi keduanya dengan kain atau selimut
hangat

f. Biarkan bayi mencari payudara ibu sendiri. Ibu dapat merangsang


bayinya dengan sentuhan dan bisa juga membantu memposisikan
bayinya lebih dekat dengan puting (jangan memaksakan memasukkan
puting susu ibu ke mulut bayi)

g. Teruskan kontak kulit dengan kulit hingga menyusui pertama kali berhasil
dilselesaikan dan selama bayi menginginkannya.

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
..Langkah-langkah IMD

h) Ibu yang melahirkan melalui sectio caesaria juga bisa


melakukan kontak kulit dengan kulit setelah bersalin

h) Bayi dipisahkan dari ibunya untuk ditimbang, diukur dan


diberikan obat preventif setelah menyusu awal selesai.
Tunda prosedur yang invasif atau membuat stress seperti
menyuntik vitamin K dan menetesi mata bayi

i) Jangan memberikan minuman atau makanan pralaktal,


kecuali ada indikasi medis yang jelas.

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Strategi pemberian ASI
10 LANGKAH MENUJU
KEBERHASILAN
MENYUSUI
Agar ibu dapat berhasil memberikan ASI
kepada bayinya maka setiap fasilitas
kesehatan yang menolong persalinan wajib
menjalankan
“Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan
Menyusui”.

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
ISI 10 LMKM

Prosedur manajemen kritis


1. Mematuhi sepenuhnya Kode Internasional Pemasaran Pengganti ASI dan resolusi Majelis
Kesehatan Dunia yang relevan.
• Memiliki kebijakan tertulis pemberian makan bayi yang secara rutin
dikomunikasikan kepada staf dan orang tua.
• Membangun sistem pemantauan dan pengelolaan data yang berkelanjutan.

2. Pastikan bahwa staf memiliki pengetahuan, kompetensi, dan keterampilan yang cukup
untuk mendukung menyusui.

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
ISI 10 LMKM
Praktek klinis utama
1. Diskusikan pentingnya dan manajemen menyusui dengan ibu hamil dan keluarga mereka.
2. Memfasilitasi kontak kulit ke kulit segera dan tidak terputus dan dukung ibu untuk memulai
menyusui sesegera mungkin setelah lahir.
3. Dukung ibu-ibu untuk memulai dan mempertahankan menyusui dan mengatasi kesulitan-kesulitan
umum.
4. Jangan berikan makanan atau cairan selain ASI kepada bayi baru lahir yang disusui, kecuali ada
indikasi medis.
5. Memungkinkan para ibu dan bayinya untuk tetap bersama dalam satu kamar 24 jam sehari.
6. Dukung ibu untuk mengenali dan merespons isyarat bayi mau menyusu.
7. Beri nasihat kepada ibu tentang penggunaan dan risiko pemberian botol susu, dot dan kempeng.
8. Koordinasi keluar dari RS sehingga orang tua dan bayinya memiliki akses tepat waktu ke
dukungan dan perawatan yang berkelanjutan.

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
LANGKAH 1: KEBIJAKAN

Langkah 1a: Mematuhi sepenuhnya Kode Pemasaran


Internasional Pengganti ASI dan resolusi Majelis Kesehatan
Dunia yang relevan.

• Semua susu formula, botol susu, dan dot yang digunakan di fasilitas telah dibeli melalui prosedur
pengadaan normal

• Fasilitas tidak memiliki tampilan produk yang tercakup dalam Kode atau barang dengan logo
perusahaan yang menghasilkan pengganti ASI, botol susu dan dot, atau nama produk yang
tercakup dalam Kode.

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
LANGKAH 1: KEBIJAKAN

Langkah 1b: Miliki kebijakan pemberian makan bayi tertulis yang


secara rutin dikomunikasikan kepada staf kesehatan dan orang
tua.

• Fasilitas kesehatan memiliki kebijakan tertulis untuk pemberian makan bayi yang membahas
implementasi semua delapan praktik klinis utama dari Sepuluh Langkah, penerapan Kode, dan
penilaian kompetensi.

• Ringkasan kebijakan ini dapat dilihat oleh wanita hamil, ibu dan keluarga mereka.

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
LANGKAH 2: KOMPETENSI STAF

• Setidaknya 80% profesional kesehatan yang


memberikan layanan pemeriksaan
kehamilan, persalinan dan / atau bayi baru
lahir telah menerima pelatihan tentang
menyusui dalam 2 tahun sebelumnya.

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
LANGKAH 3: PERSIAPAN ANTENATAL
Diskusi antenatal tentang menyusui mencakup setidaknya:
• Pentingnya menyusui;
• Rekomendasi global tentang pemberian ASI eksklusif
selama 6 bulan pertama, risiko pemberian susu formula
atau pengganti ASI lainnya, dan fakta bahwa menyusui
terus menjadi penting setelah 6 bulan ketika makanan lain
diberikan;
• Pentingnya kontak langsung dengan kulit yang
berkelanjutan;
• Pentingnya inisiasi menyusui dini;
• Pentingnya rooming-in;
• Posisi dan pelekatan menyusui
• Mengenal tanda lapar bayi
Setidaknya 80% ibu yang menerima perawatan prenatal di fasilitas melaporkan
telah menerima konseling prenatal tentang menyusui.
Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
LANGKAH 4: FASILITASI KONTAK KULIT KE
KULIT SEGERA

▪ Paling tidak 80% ibu dari bayi cukup bulan ditempatkan dalam kontak
kulit dengan ibunya segera atau dalam waktu 5 menit setelah kelahiran
dan bahwa kontak ini berlangsung 1 jam atau lebih, kecuali jika ada
alasan medis (Immediate SSC)

Setidaknya 80% ibu dari bayi cukup bulan melaporkan


bahwa bayinya diletakkan di atas dada ibunya dalam
waktu 1 jam setelah kelahiran, kecuali ada alasan
medis yang dapat dibenarkan (Early SSC)

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
LANGKAH 5: Dukung ibu untuk memulai dan
mempertahankan menyusui

Minimal 80% ibu menyusui dari bayi cukup bulan mendapat bantuan
menyusui dalam waktu 6 jam setelah kelahiran.

Setidaknya 80% ibu dari bayi prematur atau sakit melaporkan telah
dibantu untuk memeras ASI dalam 1-2 jam setelah kelahiran.

Paling tidak 80% ibu menyusui bayi cukup


mampu menunjukkan bagaimana
memposisikan bayi mereka untuk menyusui.
Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Posisi menyusui

• Kenyamanan Ibu - menyarankan posisi yang


Perhatikan berbeda, bantal, atau kursi menyusui jika posisi
terlihat tidak nyaman
bagaimana ibu • Bagaimana posisi bayi - kepala, bahu, dan pinggul
memposisikan sejajar dan bayi menghadap tubuh ibu. Kepala
tidak boleh diputar ke samping
bayi untuk
• Bayi dibawa ke payudara, bukan payudara ke bayi
menyusui dan • Mendorong bagian belakang kepala bayi - Ini harus
nilai: dihindari. Ini dapat menyebabkan bayi melengkung
menjauh dari payudara

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Posisi
Cradle Hold Cross-cradle Hold

Side-lying Hold
Reclining
Photo © Joan Meek, MD, FAAP
Football Hold

Photo © Roni M. Chastain, RN Photo © E. Yohmi, MD


Photo © Lori Feldman-Winter, MD, MPH, FAAP
Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Pelekatan

▪ Perhatikan bagaimana bayi melekat pada payudara dan


nilailah:
□ Gunakan c-hold
□ 4 jari di bawah dan ibu jari di atas payudara
□ Jari-jari ibu harus sejajar dengan rahang bayi dan
jauh di belakang areola

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Pelekatan

Pemanfaatan refleks rooting


Sentuh tengah bibir bayi dengan puting
Bayi membuka mulutnya lebar-lebar
Ibu dengan cepat menarik bayi ke
payudaranya
Bayi mengambil sebagian besar payudara,
bukan hanya puting

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Pelekatan
Pelekatan yang tepat
Tepat

Tidak tepat

• Puting terlindungi dengan memposisikan


jauh ke belakang di mulut bayi

Photos © Jane Morton, MD, FAAP

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Tanda bayi menyusu efektif
Tanda-tanda bayi menyusu dengan efektif

▪ Bayi melakukan isapan lambat dan dalam.


▪ Bayi berhenti sesaat dan menunggu sampai saluran ASI terisi lagi.
Bayi akan mengambil beberapa kali isapan cepat untuk memulai
aliran ASI.
▪ Setelah ASI mengalir, bayi mengisap lebih dalam dan lambat
kembali dan akan terdengar suara menelan.
▪ Pipi bayi membulat.

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
LANGKAH 6: Tidak memberikan makanan atau
cairan apapun kecuali ada indikasi medis

Makanan pralaktal menggantikan kolostrum sebagai


makanan bayi yang paling awal.
• Bayi lebih mungkin terkena infeksi seperti diare,
septikemia dan meningitis;
• Bayi lebih mungkin menderita intoleransi serta alergi

Makanan pralaktal mengganggu hisapan bayi.


- Rasa lapar bayi terpuaskan, sehingga ia menyusu lebih sedikit.
- Bayi akan kurang menyusu dan merangsang payudara.

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
LANGKAH 6: Tidak memberikan makanan
atau cairan apapun kecuali ada indikasi
medis

 Paling tidak 80% bayi (prematur dan matur) hanya


menerima ASI (baik dari ibu mereka sendiri atau dari bank
ASI) selama mereka tinggal di fasilitas tersebut.

 Paling tidak 80% ibu yang memutuskan untuk tidak


menyusui melaporkan bahwa staf mendiskusikan dengan
mereka berbagai pilihan pemberian makanan

 Paling tidak 80% bayi cukup bulan yang mendapat ASI tambahan memiliki indikasi
medis terdokumentasi untuk suplemen dalam catatan medis mereka.

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
LANGKAH 7: Memungkinkan ibu dan bayi tetap
bersama dalam 24 jam sehari (RAWAT GABUNG)

Rawat-gabung berarti bayi tinggal di kamar yang sama


dengan ibu siang dan malam segera setelah lahir.

Keuntungan rawat gabung adalah:


• Memungkinkan ibu merespon dan menyusui kapan saja
bayi lapar. Ini membantu 
bonding maupun menyusui.
• Bayi jarang menangis, sehingga berkurang keinginan untuk
memberi susu botol.
• Ibu lebih percaya diri untuk menyusui.
• Menyusui bisa berlanjut lebih lama setelah ibu
meninggalkan rumah sakit.

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
LANGKAH 7: Memungkinkan ibu dan bayi tetap
bersama dalam 24 jam sehari (RAWAT GABUNG)

Setidaknya 80% ibu dari


bayi cukup bulan tetap
bersama dengan bayinya
sejak lahir, tanpa
perpisahan yang
berlangsung lebih dari
1 jam.

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
LANGKAH 8: Dukung ibu untuk mengenali
dan merespons isyarat bayi untuk menyusu

Ibu menyusui dari bayi cukup bulan disarankan untuk memberi


makan bayi mereka sesering dan selama yang diinginkan bayi.

Setidaknya 80% dari ibu menyusui bayi


cukup bulan dapat menggambarkan
setidaknya dua isyarat bayi ingin menyusu
Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
LANGKAH 8: Dukung ibu untuk mengenali dan
merespons isyarat bayi untuk menyusu
Tanda-tanda awal bayi siap menyusu adalah:

• Membuka mulutnya dan menolehkan


kepalanya untuk mencari payudara . Ini
disebut ‘rooting’ atau “mencari”.
• Terbangun dan gelisah
• Mengeluarkan suara-suara kecil
• Membuat gerakan tangan ke mulut dan
gerakan menghisap
• Menghisap jari-jarinya

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
LANGKAH 9:Beri nasihat kepada ibu tentang
penggunaan dan risiko pemberian botol susu, dot dan
kempeng.

Ibu menyusui bayi prematur dan bayi cukup bulan


telah diajarkan tentang risiko menggunakan botol
susu, dot dan dot.

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
LANGKAH 10: Koordinasikan pemulangan
dari RS
Langkah ini mengenali bahwa ibu dan bayi memerlukan dukungan
lanjutan untuk menyusui setelah mereka meninggalkan fasilitas
persalinan.

Setidaknya 80% ibu dari bayi prematur dan bayi


cukup bulan melaporkan bahwa seorang anggota
staf telah memberi tahu mereka di mana mereka
dapat mengakses dukungan menyusui di komunitas
mereka

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Strategi pemberian ASI
Semua bayi baru lahir yang menyusui harus diperiksa oleh tenaga kesehatan (bidan/
dokter/ dokter anak) pada usia 3 sampai 5 hari, yaitu dalam waktu 48 sampai 72 jam
setelah keluar dari rumah sakit. Hal-hal yang di evaluasi adalah:
■ Evaluasi hidrasi (pola eliminasi yaitu BAB dan BAK)
■ Evaluasi peningkatan berat badan (penurunan berat badan tidak lebih dari 7%
sejak lahir dan tidak ada penurunan berat badan lebih lanjut pada hari ke-5: kaji
pemberian makan dan pertimbangkan tindak lanjut yang lebih sering)
■ Diskusikan masalah ibu / bayi
■ Amati proses menyusui

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Tatalaksana bayi baru lahir dalam kondisi bugar
di RS agar berhasil mendapat ASI eksklusif
IMD
kontak kulit ibu dan bayi minimal
1 jam atau sampai menyusu awal selesai

RAWAT GABUNG
ibu dan bayi bersama 24 jam sehari

Menyusu semau bayi Memastikan posisi dan pelekatan baik


(sesuai tanda lapar bayi) Memastikan tidak terjadi puting lecet
Menyusu sesering mungkin minimal 8-12 kali/ hari Memastikan tidak terjadi engorgement

Memastikan tidak terjadi hipoglikemia


Tidak memberikan minuman/ makanan lain selain ASI
Memberi edukasi mengenai tehnik laktasi, pijat laktasi, pijat bayi

Tidak memberikan dot/ kempeng


Memberi edukasi mengenai tumbuh kembang dan perawatan bayi,
Ibu belajar memerah ASI usia 6 jam pasca persalinan perawatan bayi di rumah
Memastikan penurunan berat badan tidak lebih dari 10%
PULANG:
Menyusu baik, tidak ada tanda infeksi
BB turun tdk lebih dari 10%,
Bilirubin ≤12mg/dL (H3) dan tidak ABO incompatibility
(Lihat grafik hiperbilirubin AAP)

1. The Academy of Breastfeeding Medicine Protocol Committee .ABM Clinical Protocol #7: Model Breastfeeding Policy (Revision 2010). Vol 5(4).2010
2. WHO/UNICEF BFHI Section 3: Breastfeeding promotion and support in a baby-friendly hospital – 20-hour course 2009
Daftar Pustaka
- WHO. Breastfeeding-early initiation: World Health Organization; 2012 [updated 11 February 2019]. Oddy WH. Breastfeeding in the first
hour of life protects against neonatal mortality. J Pediatr. 2013;89(2):109–11.
- Stevens J, Schmied V, Burns E, Dahlen H. Immediate or early skin-to-skin contact after a Caesarean section: a review of the literature.
Maternal Child Nutr. 2014;10:456–73. doi:10.1111/mcn.12128
- Balogun OO, O'Sullivan EJ, McFadden A, Ota E, Gavine A, Garner CD, Renfrew MJ, MacGillivray S. Interventions for promoting the
initiation of breastfeeding. Cochrane Database of Systematic Reviews 2016, Issue 11. Art. No.: CD001688. Moore ER, Bergman N,
Anderson GC, Medley N. Early skin-to-skin contact for mothers and their healthy newborn infants. Cochrane Database of Systematic
Reviews 2016, Issue 11. Art. No.: CD003519.
- McFadden A, Gavine A, Renfrew MJ, Wade A, Buchanan P, Taylor JL, Veitch E, Rennie AM, Crowther SA, Neiman S, MacGillivray S.
Support for healthy breastfeeding mothers with healthy term babies. Cochrane Database of Systematic Reviews 2017, Issue 2. Art.
No.: CD001141WHO recommendations: intrapartum care for a positive childbirth experience. Geneva: World Health Organization; 2018
- Kemenkes RI. Pelayanan kesehatan neonatal esensial pedoman teknis pelayanan kesehatan tingkat pertama. Kementerian Kesehatan
RI; 2018.
- UKK Neonatologi. Buku panduan pelayanan neonatal. PP IDAI; 2018.
- WHO, UNICEF. Baby-Friendly Hospital Initiative. Training Course for Maternity Staff. Geneva: World Health Organization; 2020
▪ WHO, UNICEF. he Baby-friendly Hospital Initiative for small, sick and preterm newborns. Geneva: World Health Organization; 2020

Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021
Pelatihan Blended Learning bagi Bidan dalam Rangka Percepatan Penurunan AKI dan AKB tahun 2021

Anda mungkin juga menyukai