Anda di halaman 1dari 15

KESEHATAN FISIK DAN MENTAL ANAK

BAWAH DUA TAHUN (BADUTA)


TOT PELATIHAN BINA KELUARGA BALITA ELIMINASI
MASALAH ANAK STUNTING (BKB EMAS)
BAGI FASILITATOR TINGKAT PROVINSI

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai pembelajaran peserta
mampu mempraktikkan cara menjaga
kesehatan fisik dan mental baduta.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Konsep Kesehatan Fisik Baduta
Selama Masa 1000 HPK

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Pengertian Kesehatan Fisik Baduta

Periode 1000 HPK merupakan


masa emas (golden period), Anak perlu masukan nilai-
Kurangnya stimulasi dapat
jendela kesempatan (window nilai positif, asupan nutrisi
menyebabkan
opportunity) sekaligus masa dengan gizi seimbang,
penyimpangan tumbuh
kritis (critical period) bagi stimulasi yang tepat serta
kembang anak, bahkan
otak anak dalam menerima pelayanan kesehatan yang
gangguan menetap.
berbagai pengaruh dari terbaik.
lingkungan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Tanda Baduta Sehat

Berat badan naik sesuai Kemampuan


garis pertumbuhan, gerak, bicara, dan Anak ceria, lincah,
Panjang/tinggi badan
mengikuti atau berada di sosialisasi dan aktif.
anak bertambah;
atas pita/garis hijau KMS bertambah
sesuai usia;

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Cara Menjaga Kesehatan Fisik Baduta

Manfaat ASI:
• Mengandung antibodi untuk meningkatkan daya
tahan tubuh anak terhadap berbagai penyakit.
• Kandungan gizi ASI lengkap sesuai kebutuhan dan
pertumbuhan anak.
• Mempertahankan berat badan normal anak.
• Meningkatkan kecerdasan anak
1. Memberikan Air • Mencegah risiko diare atau masalah pencernaan
Susu Ibu (ASI)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
IMD adalah proses menyusui yang dilakukan segera setelah
anak lahir dan dilakukan dengan cara kontak kulit antara
anak dan ibu yang berlangsung selama minimal 1 jam.
2. Inisiasi Menyusui
Kesuksesan proses menyusui diawali dengan kedekatan
Dini (IMD) hubungan emosional antara ibu dan anak.

Hubungan ini dapat dimulai sejak anak masih dalam


kandungan dan setelah lahir, melalui Inisiasi Menyusu Dini.

Selain memperkuat hubungan emosional ibu dan anak, IMD


dapat merangsang produksi ASI, dan juga memperkuat
refleks menghisap anak.

Melalui proses IMD, ibu juga dapat memberikan kolostrum


(cairan kental berwarna kuning yang pertama keluar pada
saat menyusui) secara langsung kepada anak.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Langkah IMD:

Setelah anak lahir,


Anak ditengkurapkan
seluruh badan dan Anak dibiarkan
di dada atau perut ibu
kepala anak mencari puting susu
dengan kulit anak
dikeringkan kecuali ibu sendiri.
melekat pada kulit ibu
tangannya

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


• ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
6 bulan, baik langsung dari ibu atau ASI yang
telah di perah, serta tidak menerima air putih,
minuman atau makanan lain.
• Langkah-langkah pelekatan menyusu yang
benar antara lain:
1) Sentuh bibir anak supaya anak membuka
lebar mulutnya;
2) Dekatkan anak sehingga dagu dan bibir
bawah menempel pada payudara;
3) Usahakan sebanyak mungkin daerah areola
3. ASI Eksklusif masuk ke dalam mulut anak.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Oleh karena itu anak harus memenuhi kebutuhannya melalui
Makanan Pendamping (MP) ASI.

Pemberian ASI dianjurkan hingga anak berusia 2 tahun dengan


frekuensi menyusui yang berkurang dan porsi makanan yang
lebih banyak seiring dengan bertambahnya usia.

Terdapat 4 syarat MP ASI yang baik, yaitu: 1) Tepat waktu, 2)


4. Makanan Adekuat, 3) Aman dan 4) Diberikan dengan cara yang benar.
Pendamping (MP)
ASI Tanda anak siap makan, yaitu kepala sudah tegak, duduk
dengan bantuan, refleks menjulurkan lidah berkurang, tertarik
melihat orang makan, mencoba meraih makanan, dan
membuka mulut jika disodori sendok/makanan.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Camilan sehat, makanan yang dikonsumsi di antara waktu makan
utama. Tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian camilan,
yaitu jenis, jumlah, dan waktu pemberian, dengan ciri:

sumber kalori seperti makanan yang mengandung lemak dan


karbohidrat

sumber protein seperti ikan, telur, ayam, daging, tempe, tahu,


kacang-kacangan, susu dan olahannya

5. Camilan Sehat Dan sumber serat seperti sayur dan buah (5 gr/hari)

Bergizi Untuk Anak


Baduta mengandung gula, garam dan lemak yang tidak berlebihan.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Konsep Kesehatan Mental Baduta
Selama Masa 1000 HPK

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Pengertian Kesehatan Mental Baduta

Kesehatan mental adalah Apabila kesehatan mental anak terpenuhi,


tingkatan kesejahteraan maka anak akan dapat berpikir dengan jernih,
psikologis atau ketiadaan lebih terfokus dan terarah, memiliki
gangguan jiwa, yaitu kondisi perkembangan yang baik dan sesuai dengan
ketika batin berada dalam usianya, serta antusias dalam mempelajari
keadaan tenteram dan tenang keterampilan baru.
(Kemkes, 2018).

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Memberikan Pujian Pada Anak

Cara Menjaga Menetapkan Tujuan yang Realistis

Jujur terhadap kesalahan


Kesehatan Menyelaraskan Perkataan dan Perbuatan
Mental Baduta Menghindari Komentar Sarkastik

Menyemangati dan Memotivasi Anak

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


BERENCANA ITU KEREN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Jl. Permata No. 1 Halim Perdana Kusuma, Jakarta
PUSDIKLAT KEREN

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Anda mungkin juga menyukai