Anda di halaman 1dari 40

KONSEP PELAYANAN KESEHATAN

NEONATAL ESENSIAL

Oleh: Ns. Amatus Y. Ismanto, Sp. Kep An


TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Mahasiswa mampu menjelaskan Definisi


Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial

Mahasiswa mampu menjelaskan Perawatan


Neonatal Esensial pada saat Lahir

Mahasiswa mampu menjelaskan Perawatan


Neonatal Esensial Setelah Lahir
PENDAHULUAN
• Angka kematian bayi merupakan salah satu
indikator derajat kesehatan suatu negara.
• Pada 2021, angka kematian bayi neonatal secara
global sebesar 17 dari 1.000 bayi lahir hidup.
• Angka kematian bayi di Indonesia mencapai 24
per 1.000 (Kompas, 2022)
• Kejadian kematian neonatus sangat berkaitan
dengan kualitas pelayanan kesehatan
• Untuk itu diperlukan perhatian khusus dakam
memberikan pelayanan kesehatan neonatus.
DEFINISI
• Pelayanan Neonatal Esensial: perawatan
esensial bagi neonatus pada saat lahir dn
setelah lahir, termasuk tindakan dan
pengobatan bagi neonatus yang
disesuaikan dengan manajemen asfiksi,
BBLR, dan MTBS (Kemenkes RI, 2019).

• Tujuan: mengetahui sedini mungkin


kelainan pada bayi, terutama dalam 24 jam
pertama kehidupan (PMK RI No. 53 Thn
2014: Pelayanan Kesehatan Neonatal
Esensial)
PMK RI No. 53 Thn 2014 Tentang PELAYANAN KESEHATAN
NEONATAL ESENSIAL

Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial meliputi


tatalaksana Bayi Baru Lahir :

1. Pada saat lahir 0 (nol) sampai 6 (enam) jam


2. Setelah lahir 6 (enam) jam sampai 28 (dua
puluh delapan) hari.
I. PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL PADA SAAT LAHIR
30 detik pertama
A. Perawatan Neonatus 30 detik pertama

Tujuan: memastikan
apakah bayi
memerlukan ventilasi
atau tidak

Tidak menangis, tonus otot jelek:


Resusitasi
B. Perawatan Neonatus 30 detik – 90 Menit
1. Menjaga Bayi tetap hangat

1.Ruangan Bersalin Hangat (≤ 25 derajat celcius).


2.Keringkan tubuh bayi tanpa membersihkan verniks
3.Letakkan bayi di dada atau perut ibu agar ada kontak kulit ke kulit
4.IMD
5.Gunakan pakaian yang sesuai untuk mencegah kehilangan panas (selimut
dgn ibunya, topi (kepala relatif luas permukaannya)
6.Jagan segera menimbang atau memandikan BBL (selimuti)
7.Bayi sebaiknya dimandikan diwaktu yang tepat (± 24 jam setelah lahir dan
kondisi stabil)
8.Rawat gabung (hangat, mendorong menyusui)
9.Resusitasi dlam lingkungan hangat (k/p)
10.Transportasi hangat (bila di rujuk)
2. Perawatan Tali Pusat
3. Lakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

4. Pemberian Identitas

Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak:


setiap anak berhak mendapat identitas diri (gelang (ibu & bayi=
nama ortu, tanggal & jam lahir, JK, K/p = cap telapak kaki pada
rekam medis kelahiran)
Sumber: Gema Indonesia Menyusui
5. Pemberian Injeksi Vitamin K1 (i.m)

5. Pemberian salep/ tetes mata antibiotik

• Salep/tetes mata diberikan


segera setelah proses IMD
(1 jam setelah lahir): salep
/ tetes mata antibiotik
tetrasiklin 1 persen
C. Perawatan Neonatus 90 Menit – 6 Jam

1. PEMERIKSAAN
FISIK
2. Penentuan UG
1.HPHT (HARI PERTAMA HAID TERKAHIR)
2.USG
3.Ballard skor (skor Dubowitz)

3. Pemberian Imunisasi HB 0 (Hepatitis B (UNIJECT)


Mencegah penularan hepatitis B, tertama jalur ibu-bayi
(penderita yang sembuh, ada yang tetap membawa virus
Hepatitis B= carrrier= pembawa). Diberikan 2-3 jam setelah Vit K1
(i.m) pada paha kanan
4. Pemantauan BBL
II. PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL
PADA SETELAH LAHIR
A. Menjaga Bayi tetap Hangat
B. Pemeriksaan Setelah Lahir (MTBM)

Memeriksa kemungkinan infeksi bakteri


Memeriksa ikterus
Memeriksa adanya diare
Memeriksa Status HIV
Memeriksa berat badan rendah dan/atau
masalah pemberian ASI
C. Pemberian
ASI

Sedini mungkin

ASI eksklusif (6 bln) – 2


tahun (dengan MP-ASI)

Manfaat: asih, Asuh


(nutrisi), Asah (Refleks
& Motorik)
Bimbingan
• Posisi (ASI
berhasil, tidak
lecet putting)
• Perlekatan yang
benar
• Memantau
Kecukupan ASI
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecukupan ASI
D. Perawatan Metode Kanguru
E. Pemantauan Pertumbuhan Neonatus
Sekarang Buku KIA
Grafik Lingkaran kepala Perempuan & laki-laki (Nelhaus, 1969)
F. Masalah yang sering dijumpai pada Neonatus
1. BAB & BAK pada hari-hari pertama
2. Bayi Rewel (lapar, ngompol, kepanasan/kedinginan,
lelah/ingin tidur, ingin digendong/mendengar suara
ibunya, merasa sendiri, tidak nyaman/nyeri pada
tubunnya)
3. Bayi Kolik (kondisi ketika bayi terus menangis tanpa
sebab yang jelas dan sulit dikendalikan) = Infeksi GI,
menyusu tdk adekuat, alergi, stres emosional ibu, dll
4. Gumoh/ Regurgitasi
Suatu keadaan fisiologis dan sering ditemukan pada bayi (keadaan keluarnya
sebagian isi lambung tanpa didahului rasa mual dan tanpa peningkatan tekanan
dalam perut bayi)
• Penyebab (lambung mash berada dalam posisi agak mendatar= belum cukup
posisi tegk), sebagian lambung mash berada pada rongga dada, ukuran lambung
kecil, fungsi penutupan mulut lambung & esofagus blm sempurna.
5. Hidung Tersumbat
• Umum dijumpai pada usia 0-3 bln. Penyebab : virus (self limitted disease)/
peradangan ringan akibat polusi
• Lubang hidung kecil (bernapas via hidung), ), seiring usia (hidung dan
salurannya akan membesar)
• Intervensi: MTBM, tidak perlu antibiotik/ terapi khusus, pastikan udara
lingkungan upayakan hangat, kelembapan cukup, 1 atau 2 tets NaCl 0.9%
pada tiap lubang (encerkan lendir)

6. Kerak Topi (Cradle Cap)


• Kerak warna kuning kecoklatan timbul akibat proses peradangan yang
menyebabkan aktivias berlebih kelenjar mnyak dan keringat.
• Intervensi: sampo bayi, jika terjadi infeksi jamur (kuit kemerahan,
bayi tampak gatal, rewel= Mikonazol cream / Clotrimazole cream),
tisak membaik dalm 2 minggu (rujuk)
Referensi
• Buku Bagan MTBS (2019)
• Kemenkes RI (2019). Pelayanan Kesehatan
neonatal esensial (Pedoaman teknis pelayanan
kesehatan tingkat pertama).
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2014 Tentang
PELAYANAN KESEHATAN NEONATAL ESENSIAL
MINGGU DEPAN
• KONSEP IMUNISASI DASAR DAN LANJUTAN
• MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS)

Anda mungkin juga menyukai