Anda di halaman 1dari 2

Perawatan Bayi Baru Lahir

Tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir adalah untuk membersihkan jalan napas,
memotong dan merawat tali pusat, mempertahankan suhu tubuh bayi, identifikasi, dan pencegahan
infeksi. Pertamanya, bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi mikroorganisme selama proses
persalinan berlangsung maupun beberapa saat segera setelah bayi lahir. Cara pencegahan infeksi
adalah sebagai berikut: cuci tangan sebelum dan sesudah bersentuhan dengan bayi; memakai sarung
tangan bersih pada saat menangani bayi; memastikan peralatan yang digunakan steril; dan
memastikan semua pakaian maupun perlengkapan bayi dalam keadaan bersih.(Pusdiknakes, 2001)

Selain itu, penilaian awal yang dilakukan segera setelah lahir adalah dengan menjawab 4
pertanyaan, yaitu: Apakah bayi cukup bulan?Apakah air ketuban jenih dan tidak bercampur
mekonium? Apakah bayi menangis atau bernafas? Apakah tonus otot bayi baik? Resusitasi mungkin
harus dilakukan berdasarkan penilaian tersebut.(DKAK, 2010)

Upaya pencegahan kehilangan panas harus segra dilakukan agar bayi tidak mengalami
hipotermi. Hipotermi dapat menyebabkan bayi sakit berat bahkan kematian. Hipotermi mudah terjadi
pada bayi yang tubuhnya dalam keadaan basah atau tidak segera dikeringkan/diselimuti meskipun
berada di dalam ruangan yang relatif hangat. Cara mencegah terjadinya kehilangan panas dengan
mengeringkan tubuh bayi tanpa membersihkan verniks; meletakkan bayi di tubuh ibu; menyelimuti
dan memakaikan topi; dan tidak memandikan bayi sebelum 6 jam setelah lahir.( Lissauer et al, 2008)

Asuhan tali pusat dilakukan setelah dua menit segera setelah bayi lahir, lakukan pemotongan
dan pengikatan tali pusat. Hal yang perlu diperhatikan dalam merawat tali pusat adalah sebagai
berikut: cuci tangan sebelum dan sesudah merawat tali pusat; menjaga umbilikus tetap kering dan
bersih; tidak boleh membungkus tali pusat dan memberikan bahan apapun di umbilikus; dan lipat
popok di bawah umbilikus.(DKAK, 2010)

Segera setelah bayi lahir dan telah dilakukan perawatan tali pusat, maka bayi diletakkan secara
tengkurap di dada ibu dengan kulit bayi bersentuhan langsung dengan kulit ibu. Kontak kulit
dilakukan satu jam lebih, bahkan sampai bayi dapat menyusu sendiri. Dukungan ayah dan keluarga
sangat diperlukan oleh ibu dan bayi. Manfaat menyusu dini adalah: mengurangi 22% kematian bayi
umur 28 hari; meningkatkan keberhasilan menyusui secara eksklusif; merangsang produksi ASI; dan
memperkuat refleks menghisap bayi.

Semua bayi baru lahir harus diberikan suntikan vitamin K1 1 mg secara intramuskuler setelah
1 jam kontak kulit ke kulit dan bayi selesai menyusu untuk mencegah perdarahan bayi baru lahir
akibat defisiensi vitamin K yang dapat dialami sebagian bayi baru lahir. Imunisasi yang diberikan 1
jam setelah pemberian vitamin K1 adalah imunisasi hepatitis B. Manfaat pemberian imunisasi
hapatitis B untuk mencegah infeksi hepatitis B terhadap bayi, terutama yang ditularkan melalui ibu-
bayi. Selain itu, salep mata juga perlu diberikan pada mata bayi baru lahir untuk pencegahan infeksi
mata.(DKAK, 2010)

1. Direktorat Kesehatan Anak Khusus. 2010. Panduan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
Berbasis Perlindungan Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hlm: 18-
29.
2. Lissauer, Tom dan Fanaroff, Avroy. 2008. At Glance Neonatologi. Jakarta: Penerbit
Erlangga. Hlm: 44-45.
3. Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO. 2001. Buku Asuhan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Hlm: 22-26.

Anda mungkin juga menyukai