Anda di halaman 1dari 23

Konsep Neonatus Essensial

dan Askep Neonatus


Kelompok 1
Nama Kelompok

1. Adini Syafa R
2. Magfirotus S.L
3. Zaki M.R
A. Konsep Neonatus Essensial
Neonatus merupakan masa bayi baru lahir sampai usia 28 hari (wewenang
maternitas adalah 0-40 hari). Periode neonatal atau neonatus adalah bulan
pertama kehidupan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perawatan neonatal esensial pada saat
lahir meliputi:
1) Kewaspadaan umum (Universal Precaution)
Bayi Baru Lahir (BBL) sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh
paparan atau kontaminasi mikroorganisme selama proses persalinan berlangsung
maupun beberapa saat setelah lahir. Beberapa mikroorganisme harus diwaspadai
karena dapat ditularkan lewat percikan darah dan cairan tubuh adalah virus HIV,
Hepatitis B dan Hepatitis C. Sebelum menangani BBL, pastikan penolong
persalinan telah melakukan upaya pencegahan infeksi berikut:
a) Persiapan Diri
 Sebelum dan setelah bersentuhan dengan bayi, cuci tangan dengan sabun
kemudian
 Memakai sarung tanganbersih pada saat menangani bayi yang belum
dimandikan.
b) Persiapan Alat
Pastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan, terutama klem,
gunting, alat-alat resusitasi dan benang tali pusat telah di Desinfeksi Tingkat
Tinggi (DTT) atau sterilisasi.
c) Persiapan Tempat
Gunakan ruangan yang hangat dan terang, siapkan tempat resusitasi yang
bersih, kering, hangat, datar, rata dan cukup keras, misalnya meja atau
dipan. Sebaiknya dekat pemancar panas dan tidak berangin, tutup jendela
dan pintu. Gunakan lampu pijar 60 watt dengan jarak 60 cm dari bayi
sebagai alternatif bila pemancar panas tidak tersedian.
2) Penilaian Awal
Untuk semua BBL, lakukan penilaian awal dengan menjawab 4 pertanyaan:

a) Sebelum bayi lahir:


1. Apakah kehamilan cukup bulan ?
2. Apakah air ketuban jernih, tidak bercampur mekonium ?

b) Segera setelah bayi lahir, sambil meletakkan bayi di atas kain bersih dan kering
yang telah disiapkan pada perut bawah ibu, segera lakukan penilaian berikut:
1. Apakah bayi menangis atau bernapas / tidak megap-megap ?
2. Apakah tonus otot bayi baik / bayi bergerak aktif ?
3) Pencegahan kehilangan Panas
Saat lahir, mekanisme pengaturan suhu tubuh pada BBL, belum berfungsi
sempurna. Oleh karena itu, jika tidak segera dilakukan upaya pencegahan
kehilangan panas tubuh maka BBL dapat mengalami hipotermia. Bayi dengan
hipotermia, berisiko tinggi untuk mengalami sakit berat atau bahkan kematian.
Hipotermia mudah terjadi pada bayi yang tubuhnya dalam keadaan basah atau
tidak segera dikeringkan dan diselimuti walaupun berada di dalam ruangan yang
relatif hangat.
Cegah terjadinya kehilangan panas melalui upaya berikut:
Ruang bersalin yang hangat.
Suhu ruangan minimal 25°C. Tutup semua pintu dan jendela.
Keringkan tubuh bayi tanpa membersihkan verniks.
Letakkan bayi di dada atau perut ibu agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi
Inisiasi Menyusui Dini
Gunakan pakaian yang sesuai untuk mencegah kehilangan panas.
Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir.
Rawat Gabung. Ibu dan bayi harus tidur dalam satu ruangan selama 24 jam.
Resusitasi dalam lingkungan yang hangat.
4) Pemotongan dan Perawatan tali Pusat
a) Memotong dan Mengikat Tali Pusat
 Klem, potong dan ikat tali pusat dua menit pasca bayi lahir.
b) Merawat Tali Pusat
 Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan tali pusat.
 Jangan membungkus puntung tali pusat atau mengoleskan cairan atau bahan
apapun ke puntung tali pusat.
 Mengoleskan alkohol atau povidon yodium masih diperkenankan apabila
terdapat tanda infeksi, tetapi tidak dikompreskan karena menyebabkan tali pusat
basah atau lembab.
 Berikan nasihat pada ibu dan keluarga sebelum meninggalkan bayi:
- Lipat popok di bawah puntung tali pusat.
- Luka tali pusat harus dijaga tetap kering dan bersih, sampai sisa tali pusat
mengering dan terlepas sendiri.
- Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT dan sabun
dan segera keringkan secara seksama dengan menggunakan kain bersih.
-Perhatikan tanda-tanda infeksi tali pusat: kemerahan pada kulit sekitar tali pusat,
tampak nanah atau berbau. Jika terdapat tanda infeksi, nasihati ibu untuk
membawa bayinya ke fasilitas kesehatan.
5) Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Prinsip pemberian ASI adalah dimulai sedini mungkin, eksklusif selama 6 bulan
diteruskan sampai 2 tahun dengan makanan pendamping ASI sejak usia 6 bulan.
Pemberian ASI juga meningkatkan ikatan kasih sayang (asih), memberikan
nutrisi terbaik (asuh) dan melatih refleks dan motorik bayi (asah).
6) Pencegahan Infeksi Mata
Salep atau tetes mata untuk pencegahan infeksi mata diberikan segera setelah
proses IMD dan bayi selesai menyusu, sebaiknya 1 jam setelah lahir.
7) Pemberian ImunisasiImunisasi Hepatitis B bermanfaat untuk mencegah
infeksi Hepatitis B terhadap bayi, terutama pada jalur penularan ibu-bayi.
8) Pemberian Identitas
Semua bayi baru lahir di fasilitas kesehatan harus segera mendapatkan tanda
pengenal berupa gelang yang dikenakan pada bayi dan ibunya untuk
menghindari tertukarnya bayi.
Askep Neonates

A. Pengertian
Neonatus merupakan masa bayi baru lahir sampai usia 28 hari (wewenang
maternitas adalah 0-40 hari). Periode neonatal atau neonatus adalah bulan
pertama kehidupan. Selama periode neonatal bayi mengalami pertumbuhan dan
perubahan yang amat manakjubkan. (Mary Hamilton, 1995: 217).
B. Fisiologi
A . Respirasi
Perubahan yang penting pada neonatus adalah respirasi. Pada saat intarauterin,
paru-paru berisi ± 20 cc/KgBB. Pada saat lahir, cairan tersebut digantikan dengan
udara. Dengan kelahiran pervaginam, cairan tersebut dikeluarkan melalui trakea
dan paru-paru. Nafas yang pertama merupakan reflek dari perubahan tekanan,
perubahan suhu, suara dan sensasi fisik pada saat kelahiran dengan permukaan
yang relative kasar.
B. Sirkulasi
System sirkulasi mengalami perubahan saat lahir, foramen ovale, duktus
arteriosus dan duktus venosus menutup. Arteri dan vena umbilical serta arteri
hepatica menjadi ligament. Tekanan arteri pulmonal menurun menyebabkan
penurunan tekanan artrium kanan. Peningkatan aliran darah yang kembali kesisi
kiri jantung meningkatkan tekanan atrium kiri. Perubahan tekanan ini
menyebabkan penutupan foramen ovale.

C. Termoregulasi
Pengendalian panas adalah cara kedua untuk menstabilkan fungsi pernafasan
dan sirkulasi bayi. Termoregulasi adalah upaya mempertahankan keseimbangan
antara produksi dan pengeluaran panas. Bayi bersifat homeothemic yang artinya
berusaha menstabilkan suhu badan internal dalam rentang yang pendek.
D. Hematologi
Hb bayi lebih banyak dari orang dewasa yaitu 14,5-22,5 g/dl, tetapi
merupakan HbF yaitu Hb yang usianya lebih pendek dari orang dewasa (40-90
hari). Dengan simpanan Fe selama dalam kandungan, bayi akan membuat Hb
yang baru. Simpanan Fe dapat dipertahankan sampai usia 5 bulan.

E. Sistem Renal
Pada usia khamilan empat bulan, ginjal bayi sudah terbentuk dan sudah bisa
memproduksi urine. Urin akan dikeluarkan kedalam cairan amnion. Fungsi renal
seperti orang dewasa baru bisa dipenuhi saat bayi berusia 2 bulan

F. Gastrointestinal
Bayi aterm sudah bisa menelan, mencerna dan mengolah serta menyerap
protein dan karbohidrat sederhana serta mengemulsi lemak sederhana. Bayi yang
hidrasinya baik, mukosa mulutnya basah, merah muda. Setelah lahir ada sedikit
mucus yang tersisa dimulut bayi.
G. Sistem Hepatika
Liver dan gall blader dibentuk usia kehamilan 4 bulan. Liver dapat diraba
pada bayi baru lahir 1 cm dibawah costa kanan karena liver memenuhi ± 40 %
kavitas abdomen.
H. Sistem Imunologi
System imunologi pada bayi baru berkembang pada fase awal ekstrauterin
dan belum aktif sampai dengan beberapa bulan. Selam tiga bulan pertama, bayi
dilindungi oleh imunitas pasif dari ibu.
I. Sistem integument
Vernix caseosa, suatu lapisan putih seperti keju, menutupi bayi saat lahir,
fungsinya masih belum jelas. Dalam 24 jam vernix caseosa akan diabsorsi kulit
dan hilang seluruhnya, jadi tidak perlu dibersihkan.
J. Sistem Reproduksi
Perempuan:
A. Ovarium sudah berisi ribuan sel-sel primitive (folikel primordial).
B. Peningkatan estrogen selama kehamilan didikuti dengan penurunan yang tiba-
tiba saat kelahiran menyebabkan terjadinya pengeluaran darah atau mucus dari
vagina disebut pseudomenstruasi.
C. Genetalia eksterna edema dan hiperpigmentasi.
D. Labia mayor dan minor sudah menutupi vestibulum.
E. Vernix caseosa terdapat dikedua labia.
Laki-laki:
A. Testis sudah turun kedalam scrotum pada 90 % bayi.
B. Spermatogenesis belum terjadi, baru terjadi saat pubertas.
C. Sering terjadi hidriceles yaitu akumulasi cairan disekitar testis, bisa sembuh
sendiri.
D. System Muskuloskeletal
Pertumbuhan tulang terjadi cephalocaudal. Kepala mempunyai panjang ¼ dari
panjang badan bayi, dengan lengan lebih panjang sedikit dari kaki. Ukuran dan
bentuk kepala dapat sedikit berubah akibat penyesuaian dengan jalan lahir disebut
molding.
Penanganan bayi baru lahir

Tujuan utama perawatan bayi baru lahir adalah:


1. Membersihkan jalan nafas.
Bayi normal akan menangis spontan segera setelah dilahirkan. Apabila bayi
tidak langsung menangis, penolong segera membersihkan jalan nafas dengan cara
sebagai berikut:
A. Letakkkan bayi pada posisi telentang ditempat yang keras dan hangat.
B. Gulung sepotong kain dan letakkan dibawah bahu sehingga leher bayi lebih
bayi lebih lurus dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit
tengadah ke belakang.
C. Bersihkan rongga hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari
tangan yang dibungkus kasa steril.
D. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2 – 3 kali atau gosok kulit bayi
dengan kain kering dan kasar. Dengan rangsangan ini biasanya bayi akan segera
menangis.
E. Kekurangan zat asam pada bayi baru lahir dapat menyebabkan kerusakan otak.
Oleh karena itu segera bersihkan mulut dan hidung bayi baru lahir. Observasi
warna kulit, adanya meconium dalam hidung atau mulut.
F. Bantuan untuk memulai pernafasan diperlukan untuk mewujudkan ventilasi
yang adekuat.
G. Dokter atau tenaga medis hendaknya melakukan pemompaan setelah 1 menit
bayi tidak menangis.

2. Memotong dan merawat tali pusat.


Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak menentukan
dan mempengaruhi bayi, kecuali bayi kurang bulan. Apabila bayi lahir tidak
menangis maka tali pusat segera dipotong untuk memudahkan melakukan
tindakan resusitasi pada bayi. Tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi
dengan gunting steril dan diikat dengan pengikat steril. Apabila masih terjadi
perdarahan dapat dibuat ikatan baru. Luka tali pusat dibersihkan dan dirawat
dengan alkohol 70 % atau povidon iodin 10 % serta dibalut kasa steril. Pembalut
tersebut diganti setiap hari dan setiap basah atau kotor. Sebelum memotong tali
pusat. Pastikan bahwa tali pusat sudah diklem dengan baik untuk mencegah
terjadinya perdarahan.
3. Mempertahankan suhu tubuh bayi.
Pada waktu bayi baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannya
dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat. Bayi baru
lahir di bungkus hangat.
4. Memberikan vitamin K.
Pemberian vitamin K dilakukan untuk mencegah terjadinya perdarahan karena
defisiensi vitamin K. Vitamin K diberikan peroral 1 mg/ hari selama 3 hari,
sedangkan bayi yang beresiko tinggi diberi vitamin K parenteral dengan dosis 0,5
– 1 mg I.M.
5. Memberikan obat tetes/ salep mata.
Setiap bayi lahir perlu diberikan tetes mata atau salep mata setelah 5 jam bayi
lahir untuk mencegah terjadinya penyakit mata karena klamidia. Tetes atau salep
mata yang diberikan adalah eritromisin 0,5 % atau tetrasiklin 1 %.
6. Identifikasi bayi baru lahir.
Peralatan identifikasi bayi baru lahir harus selalu tersedia ditempat penerimaan
pasien. Kamar bersalin dan ruang rawat bayi
7. Mencegah terjadinya infeksi.
Dapat dilakukan dengan perawatan tali pusat yang aseptik dan antiseptik.
Pemberian tetes atau salep mata untuk mencegah infeksi pada mata.
Pemantauan bayi baru lahir

Bayi baru lahir dilakukan untuk mengetahui aktivitas bayi normal atau tidak dan
identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian. Yang
perlu dipantau pada bayi baru lahir adalah:
1. Suhu badan dan lingkungan
2. Tanda – tanda vital.
3. Mandi dan perawatan kulit.
4. Pakaian
5. Perawatan tali pusat
Mekanisme kehilangan panas pada bayi baru lahir
(Depkes, 2002)

1. Evaporasi adalah cara kehilangan panas utama pada tubuh bayi. Kehilangan
panas terjadi karena menguapnya cairan ketuban pada permukaan tubuh bayi.
2. Konduksi adalah kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh
bayi dengan permukaan yang dingin, miasal bayi yang diletakkan diatas meja,
tempat tidur atau timbangan yang dingin cepat mengalami kehilangan panas tubuh
melalui konduksi
3. Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayiterpapar dengan udara
disekitar yang telah dingin, bayi yang dilahirkan di ruangan yang dingin cepat
mengalmi kehilingan panas.
4. Radiasi adalah kehilangan pnas yang terjadi saat bayi ditempatkan dekat berada
yang mempunyai temperatur tubuh lebih rendah dari temperatur tubuh bayi, bayi
akan mengalami kehilangan panas melalui cara ini. 
Penilaian bayi untuk tanda – tanda kegawatan

Semua bayi baru lahir harus dinilai adanya tanda –tanda kegawatan/ kelainan
yang menunjukkan suatu penyakit.
1. Bayi baru lahir dinyatakan sakit apabila mempunyai salah satu atau beberapa
tanda – tanda berikut:
A. Sesak nafas.
B. Frekuensi pernafasan 60 X/mnt.
C. Gerak retraksi dada.
D. Malas minum.
E. Panas atau suhu badan bayi rendah.
F. Bayi kurang aktif.
G. Berat lahir rendah (1500 – 2500 gram).
Tanda – tanda bayi sakit berat.

Apabila terdapat salah satu atau lebih tanda – tanda berikut ini:
A; Sulit minum.
B. Sianosis sentral (lidah biru).
C. Perut kembung.
D. Periode apneu.
E. Kejang / periode kejang – kejang kecil.
F. Merintih.
G. Perdarahan.
H. Sangat kuning.
i. Berat badan lahir < 1500 gram.
Komplikasi yang sering terjadi pada bayi baru lahir

1. Icterus neonatorum
Kira-kira 1/3 dari bayi yang baru lahir , memperlihatkan icterus antara Hari ke 2 dan
ke 5 yang dinamakan icterus fisiologis yang ditimbulkan oleh hyperbilirubinaemia
yang disebabkan oleh:
a. Penghancuran erytrocyt yang hebat.
b. Hati bayi belum berfaal baik, sehingga tidak dapat mengubah Bilirubin I menjadi
bilirubin II.
2. Kehilangan Berat Badan
Selama 3 atau 4 hari yang pertama bayi boleh dikatakan hampir tidak kemasukan
cairan (Asi belum lancar). Sedangkan bayi mengeluarkan faeces, urine dan peluh
dengan cukup banyak maka BB bayi turun. Kehilangan BB tidak boleh lebih dari
10%.
 

Anda mungkin juga menyukai