Anda di halaman 1dari 1

Nama : Andri Yanto Mirad

NIM : 111624005 (ganjil)


Prodi : D4 – 1A Teknik Pendingin dan Tata Udara
Matkul : MKU - Bahasa Indonesia

Engdonesia
Istilah Engdonesia pernah dikutip di media Kompas terbit 30 Oktober 2005 yang ditulis oleh
Ariel Heryanto yang menyatakan kurang lebih bahwa Engdonesia adalah pencemaran Bahasa Indonesia
yang membaur dengan Bahasa Inggris dan saat ini banyak digunakan masyarakat secara umum. Jika di
Thailand pernah muncul istilah Taglish (Tagalog English), kemudian di Singapura ada Singlish
(Singapore English) maka di Indonesia pun lazim istilah Engdonesia (English Indonesia).

Sejujurnya saya kurang setuju dengan pembauran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
ini, karena sudah dikatakan ini merupakan pencemaran bahasa. Bertahun – tahun dari mulai sekolah dasar
hingga perguruan tinggi diajarkan pelajaran Bahasa Indonesia. Hal tersebut bertujuan agar kita dapat
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam aplikasi berbicara atupun penulisan. Tapi
mengapa remaja dan kalangan masyarakat kita saat ini sangat lazim dan dekat dengan Engdonesia
tersebut. Sebagai contoh saya kutip dari artikel Ariel Heryanto di Kompas : Sekarang generasi gaul Orde
Baru dan pasca-Orde Baru kesusahan menyelesaikan satu kalimat berbahasa Indonesia tanpa
menggunakan istilah Inggris. Maka, suka atau tidak suka Engdonesian menjadi lingua franca generasi
gaul Indonesia di kota-kota: "Hei bebi, long time no see. Lho apa ini? Oh, ngasih oleh-oleh? For mi?
Repot-repot aja. Waduh, so lovely! Ai laf yu. Tengku ya. Nanti malam bisa ikutan diner ama kita-kita? Aku
sudah buking-in buat kamu. Plis join as. Gitu dulu, ya. Bai-bai." Memang tidak bisa dipungkiri seperti
itulah bahasa yang kebanyakan orang Indonesia gunakan saat ini, mungkin mereka beranggapan bahwa
Bahasa Inggris itu gaul, keren. Tapi menurut saya jika seperti itu tata caranya itu hanya mencemari dan
merusak Bahasa Indonesia. Lantas untuk apa bertahun – tahun kita menerima pelajaran Bahasa Indonesia
jika tata cara berbicara kita seperti contoh kutipan diatas. Engdonesia hanya akan dipahami oleh bangsa
sendiri (itu pun beberapa orang yang cukup mahir menerjemahkannya) dan tidak akan dipahami oleh
bangsa lain, berbeda dengan Bahasa Inggris sepenuhnya yang telah diakui dunia sebagai bahasa
internasional.

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang baik dan bahasa pemersatu bangsa seperti yang dikatakan
di Soempah Pemoeda 1928, Indonesia sudah memiliki ratusan bahasa dari setiap daerah, dan satu bahasa
yang dimengerti oleh bangsa Indonesia sendiri. Lalu kenapa kita tidak gunakan bahasa itu dengan benar?
Mari sama-sama kita gunakan Bahasa Indonesia yang benar tanpa mencampur campur dengan istilah
asing, biarkanlah bangsa lain bangga dengan Taglish, Singlish dan sebagainya. Tapi kita harus bangga
dengan bahasa asli kita warisan leluhur yaitu Bahasa Indonesia.

Referensi Topik : - http://klipingartikel.blogspot.com/2007/12/kekalutan-atau-pembauran-bahasa.html


- Harian KOMPAS terbit 30 Oktober 2005
Referensi Analis: - http://www.indrani.net/index.php?q=node/140

Anda mungkin juga menyukai