Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 1

Adzhar Rachmat Ramadhan (V10200022)


Anisya Syifa Hibatullah (V10200123)
Binti Khoirotul Fa'izah (V10200184)
Khairunnisa Arya Pangesti (V10200405)
Khomsatun Fadhilah Asmail Husna (V10200426)
Lailia Rochima (V10200447)
Mada Yurika (V10200468)
Muhammad Kevin Akilla (V10200529)
Muhammad Yoga Adhi Nugraha (V102005410)
Sundari Sutrasno (V1020082)
Kita sebagai warga negara Indonesia harus cinta dan bangga kepada bahasa sendiri,
yaitu Bahasa Indonesia. “Menjunjung tinggi bahasa persatuan, Bahasa Indonesia”
begitulah bunyi butir ke-3 dari Sumpah Pemuda. Kita sebagai anak muda bangsa yang
tentunya paham akan Sumpah Pemuda, harus bangga terhadap bahasa kita sendiri dan kita
dapat membuat Bahasa Indonesia menjadi bahasa yang dikenal di seluruh dunia. Tidak
hanya itu, kita juga harus mengenal, memahami, dan menggunakan Bahasa Indonesia
sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Maksud dari
penggunaan Bahasa Indonesia yang baik ini adalah menggunakan bahasa sesuai dengan
kaidah EYD dan tata bahasa baku yang diberlakukan oleh bangsa Indonesia melalui Pusat
Bahasa RI.

Kita dapat mengetahui bahwa bahasa daerah dan bahasa internasional juga merupakan
komponen penting dalam pembentuk bahasa indonesia ini yang menandakan bahwa bangsa
Indonesia adalah bangsa yang multikultural dan bangsa yang memiliki sejarah panjang .
Maka dari itu, Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu bagi penggunanya. Karena
bahasa ini merupakan cerminan persatuan adat dan budaya di seluruh bangsa Indonesia, kita
semua harus bangga terhadap bahasa kita diatas dari bahasa-bahasa asing yang lain.
CONTOH PROBLEMATIKA
BAHASA INDONESIA
Problematika yang sering kita temuin adalah penggunaan bahasa tidak baku atau disebut
dengan bahasa gaul yang sering kali kita temui di lingkungan kita. Penggunaan bahasa ini sangat
menyimpang dari bahasa yang sebenarnya. Contohnya adalah penggunaan kata
"kuy", "gue", "lo“, “ngapain” , “enggak” , dan lain-lain.

Karena adanya pengaruh globalisasi, banyak orang Indonesia yang lupa akan bahasanya
sendiri dan mulai menggunakan bahasa gaul sebagai bahasa untuk berkomunikasi sehari-hari yang
membuat bahasa Indonesia kehilangan nyawanya. Hal itu tentunya cukup memberikan nilai bahwa
bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan dalam komunikasi nasional harus diimplementasikan
dengan baik dan benar.
Namun tidak hanya itu, penggunaan bahasa asing juga banyak digunakan oleh
masyarakat Indonesia. Sebagai contoh di dalam bidang restoran, menu dengan bahasa
indonesia memiliki harga yg lebih murah daripada menu yg menggunakan bahasa asing,
seperti kata kopi dan kata coffee. Padahal kita tahu pada dasarnya itu adalah 2 hal yg sama.
Tapi mengapa sebuah bahasa bisa mempengaruhi nilai daripada harga itu sendiri? Bagaimana
bisa bahasa asing dianggap lebih mewah daripada bahasa kita sendiri dan memiliki perbedaan
standart tertentu?

Jadi kita sebagai generasi penerus bangsa harus bisa mengurangi penggunaan bahasa gaul
dalam kehidupan sehari-hari, dan mengganti menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai
dengan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai