Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL DISKUSI PEMICU 5

BLOK 2: KETERAMPILAN BELAJAR

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 8

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ANGGOTA KELOMPOK 8
Ketua : Mhd.Fadhli Afandy (160600069)
Sekretaris : Saskia Nadila Utami (160600070)

Hifzil Fahmi (160600061)

Indah Cahyani (160600062)

Sahara Nur (160600063)

Maratun Salamah Harahap (160600064)

Ismail Hutasoit (160600065)

Fitrah Hayati (160600066)

Mesy Arpia Harahap (160600067)

Annur Agustin Harahap (160600068)

Dennis Susilo (160600120)

Amelia Rosa (160600121)

Tiopan Beltsazar Sinurat (160600122)

Nindy Nafisah Refwita (160600123)

Teuku Adib Ikbar (160600124)

Fanny Kusuma Wardani (160600125)

Miftahhul Jannah (160600126)

Miftah Khul Jannah (1606000127)

Afriati Silvana Br.Sitepu (160600128)

Kauseliyaa Nachia Thillainat (160600241)

Adib Hanifi Bin Abd Aziz (160600242)


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan YME karena atas berkat dan
limpahan karunia-Nya lah maka penulis dapat menyelesaikan sebuah laporan dengan tepat
waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah laporan yang berisi rangkuman diskusi
pemicu 5, yang menurut penulis dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman jika isi laporan ini ada kekurangan dan ada tulisan penulis yang menyinggung
pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan laporan ini dengan penuh rasa terima kasih
dan semoga Tuhan YME memberkahi laporan ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Penulis
BAB I

PENDAHULAUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa Indonesia memiliki kedudukan sangat penting, yaitu sebagai bahasa nasional
dan bahasa negara. Di samping bahasa Indonesia, terdapat juga bahasa daerah yang
tersebar di seluruh pelosok tanah air. Akibatnya, banyak masyarakat Indonesia yang
menggunakan bahasa Indonesia sekaligus bahasa daerah sebagai alat komunikasi sehari-
hari.

Di Indonesia, kontak bahasa mengakibatkan penggunaan bahasa Indonesia yang


dipengaruhi oleh elemen bahasa daerah. Selain itu, bahasa Indonesia juga di pengaruhi
oleh adanya bahasa ‘gaul’ ataupun bahasa ‘alay. Sehingga remaja sekarang ini kurang
memahahami tata bahasa Indonesia yang sesungguhnya.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah dipakai
oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia,
namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan yang benar, salah
satunya pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai dengan Ejaan
maupun Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh karena itu pengetahuan tentang ragam
bahasa cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia secara menyeluruh yang
akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan dengan baik dan benar sehingga identitas
kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang

1.2 Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengingatkan pentingnya berbahasa Indonesia yang
baik dan benar, baik dari sega ejaan maupun tata tulis.

1.3 Deskripsi Topik


TEMA
Penggunaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik dan Nasionalisme Berbahasa
Indonesia
ILUSTRASI:
Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dalam masyarakat multikultural. Oleh
karena itu, bahasa Indonesia memiliki varian yang sangat banyak, baik varian akibat
perbedaan daerah penggunaan maupun varian akibat kelompok sosial penggunanya.
Perbedaan varian itu di satu sisi dapat dijadikan ciri yang menunjukkan dari daerah
mana atau kelompok mana seorang penutur berasal, di sisi yang lain merupakan
perbedaan yang mengganggu interaksi sosial antar kelompok yang menggunakan
bahasa Indonesia. Oleh karena itu, untuk keperluan kedua itu, perlu ditetapkan
bahasa Indonesia baku yang mewakili setiap yang ada.
Penetapan bahasa baku bukan berarti melarang penggunaan bahasa Indonesia yang
tidakbaku. Bahasa Indonesia baku memunyai ranah penggunaan yang berbeda
dengan ranah pengunaan bahasa Indonesia tidak baku dan ranah-ranah penggunaan
bahasa lain yang adadi Indonesia. Kita akan menggunakan bahasa Indonesia
untuk berbicara pada tingkatnasional atau berbicara dengan saudara kita dari
daerah lain. Jika forumnya tidak resmi, kita boleh menggunakan bahasa
Indonesia yang tidak baku. Yang penting adalah penggunaan bahasa Indonesia
harus disesuaikan dengan konteksnya. Pemilihan Bahasa yang tepat sesuai
dengan konteks situasi menunjukkan kecakapan kita menggunakan bahasa Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN
a. Bahasa daerah sebagai salah satu sumber pengembangan bahasa Indonesia harus
dipelajari dan sering digunakan dalam berbagai situasi agar masyarakat lain mengenal
kosa kata tersebut.

Pembahasan:

Bahasa daerah adalah suatu bahasa yang dituturkan di suatu wilayah dalam sebuah negara
kebangsaan pada suatu daerah kecil, negara bagian federal, provinsi , atau daerah yang lebih
luas. Bahasa daerah adalah bahasa yang berbeda dari bahasa resmi suatu negara dan
dipergunakan oleh sebagian warga dari negara tersebut. Bahasa daerah disebut juga sebagai
bahasa tradisional, bahasa ibu atau bahasa etnik.

Bahasa daerah tidak baik digunakan di situasi publik, pada hakikatnya rakyat Indonesia
harus menggunakan bahasa indonesia untuk berkomunikasi karena bahasa Indonesia adalah
bahasa resmi NKRI yang sudah lama dikumandangkan oleh pemuda sebelum adanya UUD
1945. Rakyat Indonesia harus menjadikan bahasa Indonesia sebagai identitas Negara dan
bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan.

Jika bahasa daerah harus dipelajari dan sering digunakan dalam berbagai situasi akan
menimbulkan dampak negatif dalam masyarakat antara lain:

 Bahasa daerah yang satu sulit dipahami oleh daerah lain, karena berbeda-beda setiap
pemaknaan istilah sehingga komunikasi tidak berjalan dengan lancer
 Dapat menimbulkan kesalahpahaman
 Masyarakat jadi kurang paham menggunakan bahasa Indonesia yang baku karena
sudah terbiasa menggunakan bahasa daerah.
 Warga negara asing yang ingin memepelajari bahasa Indonesia akan kesulitan karena
terlalu banyak kosakata yang harus pelajari dan diingat.

Oleh karena itu, bahasa daerah tidak pantas dipakai disituasi publik yang terdiri dari
berbagai suku bangsa. Penggunaan bahasa daerah harus pada tempat dan situasi yang
tepat. Maka, gunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi antar masyarakat heterogen,
dengan bahasa Indonesia antar masyarakat berkomunikasi dengan baik. Komunikasi yang
baik dapat menghindarkan kesalahpahaman dalam pemaknaan bahasa daerah.

b. Bahasa remaja atau bahasa “gaul” dan bahasa “alay” sebagai salah satu variasi bahasa
di masyarakat boleh terus dikembangkan karena memberi keuntungan bagi
perkembangan bahasa Indonesia.

Pembahasan
Bahasa alay menurut Sahala Saragih, dosen Fakultas Jurnalistik Universitas Padjajaran,
merupakan bahasa sandi yang hanya berlaku dalam komunitas mereka. bahasa alay
merupakan bahasa sandi yang hanya berlaku dalam komunitas alay. Menurut Sahala,
penggunaan bahasa sandi itu akan menjadi masalah jika digunakan dalam komunikasi massa
karena lambang-lambang yang mereka pakai tidak dapat dipahami oleh segenap khalayak,
media massa atau dipakai dalam komunikasi formal secara tertulis

Bahasa alay tidak boleh terus dikembangkan karena dapat memberi dampak yg tidak baik
dalam bahasa Indonesia :

• Akan menyulitkan dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
tulisan maupun lisan

• Generasi muda cenderung menyingkat kata sehingga malas untuk membaca kalimat
panjang yang ditulis lengkap, hal ini akan menurunkan minat membaca buku yang
bersifat ilmu pengetahuan.

• Bahasa Alay dapat mempersulit penggunanya dalam berkomunikasi dengan orang


lain dalam acara yang formal. Misalnya ketika sedang presentasi di depan kelas

• Tata bahasa gaul menghancurkan tata bahasa Indonesia yang sesungguhnya.

Oleh karena itu kita sebagai generasi muda jangan lah kita mempopulerkan bahasa alay di
kalangan kita. Karena tidak ada orang yang bertanya “seberapa alay bahasa mu?”. Pepatah
melayu mengatakan “bahasa menunjukkan bangsa” makasudnya ialah bahwa kesopanan yang
terkandung di dalam bahasa mencerminkan tingginya peradaban suata Negara. Sebagai
Rakyat Indonesia harus mempertahankan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai
identitas Negara Indonesia.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bahasa daerah dan bahasa Alaya memiliki dampak negatif tersendiri. Saat ini, tata
bahasa Indonesia banyak mengalami perubahan di sebabkan dua faktor tersebut. Bahasa
daerah dan bahasa alay tidak baik digunakan di situasi publik karena akan menimbulkan
kesalah pahaman antar masyarakat. Pepatah melayu mengatakan “bahasa menunjukkan
bangsa” makasudnya ialah bahwa kesopanan yang terkandung di dalam bahasa
mencerminkan tingginya peradaban suata Negara, bahasa alay terkesan tidak sopan jika
digunakan di ranah publik. Begitu juga dengan bahasa daerah, Komunikasi yang baik
menggunakan bahasa Indonesia dapat menghindarkan kesalahpahaman dalam pemaknaan
bahasa daerah. Maka, sebisa mungkin gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
dalam berkomunikasi antar masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Wikipedia bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia. Unknown.
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia. 3 November 2016.
2. Michael putra. Pengertian dan contoh bahasa daerah menurut para ahli. 9 mei 2016.
http://www.sayanda.com/pengertian-bahasa-daerah/. 3 November 2016
3. Annur rizki. Bahasa alay mengancam punggunaan bahasa Indonesia. 30 oktober 2010.
http://ayumeilana.blogspot.co.id/2010/10/bahasa-alay-mengancam-penggunaan-
bahasa.html, 3 November 2016.

Anda mungkin juga menyukai