DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 8
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan YME karena atas berkat dan
limpahan karunia-Nya lah maka penulis dapat menyelesaikan sebuah laporan dengan tepat
waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah laporan yang berisi rangkuman diskusi
pemicu 5, yang menurut penulis dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman jika isi laporan ini ada kekurangan dan ada tulisan penulis yang menyinggung
pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan laporan ini dengan penuh rasa terima kasih
dan semoga Tuhan YME memberkahi laporan ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Penulis
BAB I
PENDAHULAUAN
Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah dipakai
oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia,
namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan yang benar, salah
satunya pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai dengan Ejaan
maupun Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh karena itu pengetahuan tentang ragam
bahasa cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia secara menyeluruh yang
akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan dengan baik dan benar sehingga identitas
kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengingatkan pentingnya berbahasa Indonesia yang
baik dan benar, baik dari sega ejaan maupun tata tulis.
PEMBAHASAN
a. Bahasa daerah sebagai salah satu sumber pengembangan bahasa Indonesia harus
dipelajari dan sering digunakan dalam berbagai situasi agar masyarakat lain mengenal
kosa kata tersebut.
Pembahasan:
Bahasa daerah adalah suatu bahasa yang dituturkan di suatu wilayah dalam sebuah negara
kebangsaan pada suatu daerah kecil, negara bagian federal, provinsi , atau daerah yang lebih
luas. Bahasa daerah adalah bahasa yang berbeda dari bahasa resmi suatu negara dan
dipergunakan oleh sebagian warga dari negara tersebut. Bahasa daerah disebut juga sebagai
bahasa tradisional, bahasa ibu atau bahasa etnik.
Bahasa daerah tidak baik digunakan di situasi publik, pada hakikatnya rakyat Indonesia
harus menggunakan bahasa indonesia untuk berkomunikasi karena bahasa Indonesia adalah
bahasa resmi NKRI yang sudah lama dikumandangkan oleh pemuda sebelum adanya UUD
1945. Rakyat Indonesia harus menjadikan bahasa Indonesia sebagai identitas Negara dan
bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan.
Jika bahasa daerah harus dipelajari dan sering digunakan dalam berbagai situasi akan
menimbulkan dampak negatif dalam masyarakat antara lain:
Bahasa daerah yang satu sulit dipahami oleh daerah lain, karena berbeda-beda setiap
pemaknaan istilah sehingga komunikasi tidak berjalan dengan lancer
Dapat menimbulkan kesalahpahaman
Masyarakat jadi kurang paham menggunakan bahasa Indonesia yang baku karena
sudah terbiasa menggunakan bahasa daerah.
Warga negara asing yang ingin memepelajari bahasa Indonesia akan kesulitan karena
terlalu banyak kosakata yang harus pelajari dan diingat.
Oleh karena itu, bahasa daerah tidak pantas dipakai disituasi publik yang terdiri dari
berbagai suku bangsa. Penggunaan bahasa daerah harus pada tempat dan situasi yang
tepat. Maka, gunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi antar masyarakat heterogen,
dengan bahasa Indonesia antar masyarakat berkomunikasi dengan baik. Komunikasi yang
baik dapat menghindarkan kesalahpahaman dalam pemaknaan bahasa daerah.
b. Bahasa remaja atau bahasa “gaul” dan bahasa “alay” sebagai salah satu variasi bahasa
di masyarakat boleh terus dikembangkan karena memberi keuntungan bagi
perkembangan bahasa Indonesia.
Pembahasan
Bahasa alay menurut Sahala Saragih, dosen Fakultas Jurnalistik Universitas Padjajaran,
merupakan bahasa sandi yang hanya berlaku dalam komunitas mereka. bahasa alay
merupakan bahasa sandi yang hanya berlaku dalam komunitas alay. Menurut Sahala,
penggunaan bahasa sandi itu akan menjadi masalah jika digunakan dalam komunikasi massa
karena lambang-lambang yang mereka pakai tidak dapat dipahami oleh segenap khalayak,
media massa atau dipakai dalam komunikasi formal secara tertulis
Bahasa alay tidak boleh terus dikembangkan karena dapat memberi dampak yg tidak baik
dalam bahasa Indonesia :
• Akan menyulitkan dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
tulisan maupun lisan
• Generasi muda cenderung menyingkat kata sehingga malas untuk membaca kalimat
panjang yang ditulis lengkap, hal ini akan menurunkan minat membaca buku yang
bersifat ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu kita sebagai generasi muda jangan lah kita mempopulerkan bahasa alay di
kalangan kita. Karena tidak ada orang yang bertanya “seberapa alay bahasa mu?”. Pepatah
melayu mengatakan “bahasa menunjukkan bangsa” makasudnya ialah bahwa kesopanan yang
terkandung di dalam bahasa mencerminkan tingginya peradaban suata Negara. Sebagai
Rakyat Indonesia harus mempertahankan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai
identitas Negara Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahasa daerah dan bahasa Alaya memiliki dampak negatif tersendiri. Saat ini, tata
bahasa Indonesia banyak mengalami perubahan di sebabkan dua faktor tersebut. Bahasa
daerah dan bahasa alay tidak baik digunakan di situasi publik karena akan menimbulkan
kesalah pahaman antar masyarakat. Pepatah melayu mengatakan “bahasa menunjukkan
bangsa” makasudnya ialah bahwa kesopanan yang terkandung di dalam bahasa
mencerminkan tingginya peradaban suata Negara, bahasa alay terkesan tidak sopan jika
digunakan di ranah publik. Begitu juga dengan bahasa daerah, Komunikasi yang baik
menggunakan bahasa Indonesia dapat menghindarkan kesalahpahaman dalam pemaknaan
bahasa daerah. Maka, sebisa mungkin gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
dalam berkomunikasi antar masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Wikipedia bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia. Unknown.
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia. 3 November 2016.
2. Michael putra. Pengertian dan contoh bahasa daerah menurut para ahli. 9 mei 2016.
http://www.sayanda.com/pengertian-bahasa-daerah/. 3 November 2016
3. Annur rizki. Bahasa alay mengancam punggunaan bahasa Indonesia. 30 oktober 2010.
http://ayumeilana.blogspot.co.id/2010/10/bahasa-alay-mengancam-penggunaan-
bahasa.html, 3 November 2016.