0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan3 halaman
Teks tersebut membahas tentang ciri-ciri demokrasi konstitusional yang mencakup pemerintahan yang dibatasi oleh konstitusi dan tunduk pada rule of law. Pemerintahan dibatasi oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan terdapat pemisahan kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif untuk saling mengawasi. Pemerintah juga harus taat dan patuh kepada hukum sebagai acuan dalam menjalankan urusan negara.
Teks tersebut membahas tentang ciri-ciri demokrasi konstitusional yang mencakup pemerintahan yang dibatasi oleh konstitusi dan tunduk pada rule of law. Pemerintahan dibatasi oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan terdapat pemisahan kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif untuk saling mengawasi. Pemerintah juga harus taat dan patuh kepada hukum sebagai acuan dalam menjalankan urusan negara.
Teks tersebut membahas tentang ciri-ciri demokrasi konstitusional yang mencakup pemerintahan yang dibatasi oleh konstitusi dan tunduk pada rule of law. Pemerintahan dibatasi oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan terdapat pemisahan kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif untuk saling mengawasi. Pemerintah juga harus taat dan patuh kepada hukum sebagai acuan dalam menjalankan urusan negara.
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2021 Ciri-Ciri Demokrasi Konstitusional Wa Ode Lestika A1A120028 (Kelas B)
A. Pemerintahan di Batasi Konstitusi
Pemerintahan di batasi konstitusi dapat dilihat dari setiap pelaksanaan kekuasaan pemerintah harus tunduk pada pembatasan kekuasaan substantif penting dan kewajiban-kewajiban tertentu. Terdapat beberapa hal yang tidak bisa dilakukan pemerintah, meskipun tindakan itu dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Dalam menjalankan kekuasaan pemerintah, pemerintah tunduk pada Undang Undang Dasar tahun 1945 sehingga Undang-Undang Dasar tahun 1945 inilah yang menjadi landasan atau acuan dalam menjalankan kegiatan pemerintahan. Dalam hal aktualisasi nilai-nilai konstitusionalisme dalam sistem politik yang demokratis, maka konstitusi memberikan kejelasan dalam konsep trias politica atau pembagian kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Keberadaan ketiga lembaga negara itu memastikan bahwa tidak ada kekuasaan yang saling tumpang tindih ataupun kekuaaan yang lebih kuat, karena itu ketiga lembaga itu kemudian melakukan power sharing ataupun distribution of power, selain itu pula ketiga lembaga negara bertugas saling mengawasi. Artinya bahwa sudah jelas, konstitusi atau undang-undang memberikan acuan bagi penyelenggaraan negara agar pada pejabat ataupun aparatur negara tidak bisa berlaku sewenang-wenang karena mereka diawasi oleh lembaga-lembaga negara yang memiliki kedudukan hukum sebagai prinsip dasarnya yang kuat dan kokoh. Dengan prinsip trias politica maka diantara tiga lembaga kekuasaan itu eksekutif, legislatif, dan yudikatif - bersifat saling mengawasi (prinsip check and balances) tujuannya nanti adalah terciptanya sebuah tatanan pemerintahan yang baik dimana nilai-nilai demokrasi yang menjadi indikatornya. Cara kerjanya adalah lembaga lesgislatif membuat undang-undangnya karena legislatif adalah representasi atau perwakilan daripada rakyat, kemudian undang-undang itu dijalankan oleh eksekutif dalam bentuk kebijakan publik alam melayani kebutuhan rakyat, dan yudikatif ang bertugas untuk mempertahankan dan menjaga undang-undang itu agar sesuai dengan koridornya dan tak ada yang menyalahinya, dan juga memebrikan sanksi jika ada yang melanggar undang-undang itu. Namun, kekurangan dari sistem ini adalah, terkadang konflik dapat terjadi antar- lembaga, terutama yang sering berkonflik adalah eksekutif dengan legislatif, jika penguasa ekeskutif dan legislatif berasal dari dua kekuatan politik yang bertentangan, maka sangat memungkinkan terjadinya selisih paham, yang membuat iklim politik menjadi tidak stabil. Tujuan dibatasinya kekuasaan pemerintah, yaitu agar penyelenggaraan negara tidak sewenang-wenang atau otoriter.
B. Pemerintah tunduk pada Rule of Law
Maksud dari pemerintah tunduk pada Rule of Law, yaitu pemerintah taat dan patuh kepada hukum, bahwa hukum menjadi suatu acuan bagi praktek atau tindakan yang dilakukan oleh negara atau pemerintah. Di dalam konsep Rule by Law merupakan sebuah gagasan bahwa hukum adalah sarana negara melakukan urusan, segala tindakan yang dilakukan oleh pemerintah, harus sesuai dengan aturan hukum. Sehingga apapun yang dikatakan oleh hukum adalah suatu perintah yang harus dilaksanakan oleh pemerintah, dan pemerintah lebih memilih konsep Rule by Law sebagai cara karena dianggap paling nyaman untuk memerintah.