Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

KEWARGANEGARAAN

OLEH
WA ODE LESTIKA
(A1A120028)
Kelas B

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
Ciri-Ciri Demokrasi Konstitusional
Wa Ode Lestika
A1A120028 (Kelas B)

A. Pemerintahan di Batasi Konstitusi


Pemerintahan di batasi konstitusi dapat dilihat dari setiap pelaksanaan
kekuasaan pemerintah harus tunduk pada pembatasan kekuasaan substantif
penting dan kewajiban-kewajiban tertentu. Terdapat beberapa hal yang
tidak bisa dilakukan pemerintah, meskipun tindakan itu dilakukan sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan. Dalam menjalankan kekuasaan
pemerintah, pemerintah tunduk pada Undang Undang Dasar tahun 1945
sehingga Undang-Undang Dasar tahun 1945 inilah yang menjadi landasan
atau acuan dalam menjalankan kegiatan pemerintahan.
Dalam hal aktualisasi nilai-nilai konstitusionalisme dalam sistem
politik yang demokratis, maka konstitusi memberikan kejelasan dalam
konsep trias politica atau pembagian kekuasaan antara eksekutif, legislatif,
dan yudikatif. Keberadaan ketiga lembaga negara itu memastikan bahwa
tidak ada kekuasaan yang saling tumpang tindih ataupun kekuaaan yang
lebih kuat, karena itu ketiga lembaga itu kemudian melakukan power
sharing ataupun distribution of power, selain itu pula ketiga lembaga
negara bertugas saling mengawasi. 
Artinya bahwa sudah jelas, konstitusi atau undang-undang
memberikan acuan bagi penyelenggaraan negara agar pada pejabat
ataupun aparatur negara tidak bisa berlaku sewenang-wenang karena
mereka diawasi oleh lembaga-lembaga negara yang memiliki kedudukan
hukum sebagai prinsip dasarnya yang kuat dan kokoh. Dengan prinsip
trias politica maka diantara tiga lembaga kekuasaan itu eksekutif,
legislatif, dan yudikatif - bersifat saling mengawasi (prinsip check and
balances) tujuannya nanti adalah terciptanya sebuah tatanan pemerintahan
yang baik dimana nilai-nilai demokrasi yang menjadi indikatornya.
Cara kerjanya adalah lembaga lesgislatif membuat undang-undangnya
karena legislatif adalah representasi atau perwakilan daripada rakyat,
kemudian undang-undang itu dijalankan oleh eksekutif  dalam bentuk
kebijakan publik alam melayani kebutuhan rakyat, dan yudikatif ang
bertugas untuk mempertahankan dan menjaga undang-undang itu agar
sesuai dengan koridornya dan tak ada yang menyalahinya, dan juga
memebrikan sanksi jika ada yang melanggar undang-undang itu. Namun,
kekurangan dari sistem ini adalah, terkadang konflik dapat terjadi antar-
lembaga, terutama yang sering berkonflik adalah eksekutif dengan
legislatif, jika penguasa ekeskutif dan legislatif berasal dari dua kekuatan
politik yang bertentangan, maka sangat memungkinkan terjadinya selisih
paham, yang membuat iklim politik menjadi tidak stabil.
Tujuan dibatasinya kekuasaan pemerintah, yaitu agar
penyelenggaraan negara tidak sewenang-wenang atau otoriter.

B. Pemerintah tunduk pada Rule of Law


Maksud dari pemerintah tunduk pada Rule of Law, yaitu pemerintah
taat dan patuh kepada hukum, bahwa hukum menjadi suatu acuan bagi
praktek atau tindakan yang dilakukan oleh negara atau pemerintah. Di
dalam konsep Rule by Law merupakan sebuah gagasan bahwa hukum
adalah sarana negara melakukan urusan, segala tindakan yang dilakukan
oleh pemerintah, harus sesuai dengan aturan hukum. Sehingga apapun
yang dikatakan oleh hukum adalah suatu perintah yang
harus dilaksanakan oleh pemerintah, dan pemerintah lebih memilih
konsep Rule by Law sebagai cara karena dianggap paling nyaman untuk
memerintah.

Anda mungkin juga menyukai