Anda di halaman 1dari 10

Hubungan Politik Hukum

dengan Ilmu Hukum


M Yusrizal Adi S, SH.MH
Fakultas Hukum Universitas Medan Area
Medan
2020
 Berkembang pemikiran bahwa hukum merupakan
produk politik sehingga setiap karakter produk
hukum akan sangat ditentukan atau diwarnai oleh
Pandangan imbangan kekuatan atau konfigurasi politik yang
Hukum melahirkannya.
Sebagai  Lahirnya pandangan tersebut dikarenakan
kenyataan bahwa setiap produk hukum
Produk merupakan produk keputusan politik sehingga
Politik hukum dapt dilihat sebagai kristalisasi dari
pemikiran politik yang saling berinteraksi di
kalangan para politisi.
 Di dalam praktik di Indonesia, bahwa kegiatan legislatif (Pembuat Undang-
Undang) lebih banyak memuat keputusan-keputusan politik daripada
menjalankan pekerjaan-pekerjaan hukum yang sesungguhnya sehingga
lembaga legislatif lebih dekat dengan politik daripada dengan hukum.
Fakta Politik  Di Indonesia, terjadi fenomena bahwa saat ini mengedepannya fungsi
instrumental hukum sebagai sarana kekuasaan politik dominan jika
Hukum di dibandingkan dengan fungsi-fungsi lainnnya.
Indonesia  Jika dilihat dari pertumbuhan pranata hukum, nilai dan prosedur,
perundang-undangan dan birokrasi penegak hukum yang bukan hanya
mencerminkan hukum sebagai kondisi dari proses pembangunan melainkan
juga menjadi penopang tangguh struktur politik, ekonomi dan sosial
(Mulyana W Kusumah)
 Disatu sisi, di Negara-Negara yang baru merdeka, maka posisi hukum
akan terlihat lebih dominan dan berada didepan karena kegiatan
politik pada negara tersebut merupakan agenda yang menyita
perhatian dalam rangka pengorganisasian dan pengerahan berbagai
sumber daya guna mencapai tujuan dalam masyarakat.
 Pada masa Orde Baru, telah memperlihatkan dipilihnya stabilitas
politik sebagai prasyarat bagi berhasilnya pembangunan ekonomi
yang merupakan titik berat dari kebijakan atau program dari
pemerintahan pada masa Soeharto (Orde Baru)
 Sebagai perbandingan, pada masa orde baru, Hukum di beri fungsi
terutama sebagai “instrumen program pembangunan karena
sebenarnya hukum bukanlah tujuan”.
 Hukum dibentuk untuk memfasilitasi dan mendukung politik.
Akibatnya, segala peraturan dan produk hukum dinilai tidak
mewujudkan stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi harus
diubah atau dihapuskan. Dengan demikian, sebagai produk
politik, hukum dapat dijadikan alat justifikasi bagi visi politik
penguasa.
 Saat ini, di Indonesia, adanya keterlibatan pihak
asing dalam pembentukan peraturan perundang-
undangan yang sedikit banyaknya membawa
pengaruh memasukkan paham Neoliberalisme
kepada pola pikir penyusun undang-undang.
 Salah satu indikasi perubahan pola pikir pelibatan
pihak asing adalah privatisasi atau swastanisasi
sektor publik yang semestinya menjadi
tanggungjawab negara.
 Pemerintah hanya semata-mata mengkukuhkan
hubungannya dengan investor ke ranah perdata.
Akibatnya tanggung jawab publik yang ada di
pundak Pemerintah semata-mata hanya bidang
keperdataan saja.
Hubung
 Hukum dan Politik merupakan sub sistem dalam sistem
kemasyarakatan.
 Hukum secara garis besar berfungsi melakukan social

an control, dispute settlement dan social engineering atau


inovation.

Hukum
 Fungsi Politik meliputi :
 Pemeliharaan sistem dan adaptasi (socialization dan
recruitment);
dan  Konversi (rule making, rule aplication, rule adjudication,
interet particulation dan aggregation) dan

Politik  Fungsi Kapabilitas (regulatif, ekstraktif, distributif, dan


responsif)
 Hubungan hukum dan politik sebagai subsistem kemasyarakatan
adalah bersifat terbuka, karena itu keduanya saling

Realitas
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh sub sistem lainnya maupun
oleh sistem kemasyarakatan secara keseluruhan.
 Walaupun hukum dan politik memiliki fungsi dan dasar
Hubunga pembenaran yang berbeda namun keduanya tidak saling
bertentangan, tetapi saling melengkapi.

n Hukum  Di dalam tatanan masyarakat yang terbuka dan stabil sistem


hukum dan politiknya selalu dijaga keseimbangannnya, disamping
sistem-sistem lainnnya yang ada dalam suatu masyarakat.

dan  Hukum memberikan kompetensi untuk para pemegang


kekuasaan politik berupa jabatan-jabatan dan wewenang yang

Politik sah untuk melakukan tindakan-tindakan politik bilamana perlu


dengan menggunakan sarana pemaksa.
 Hukum merupakan pedoman bagi kekuasaan politik untuk
mengambil keputusan dan tindakan.
 Hukum memberikan Legalitas bagi kekuasaan Politik
sebaliknya kekuasaan politik akan membentuk hukum yang
efektif.
Hukum dan  Hukum adalah kekuasaan yang diam dan politik adalah hukum
in action
Politik  Hukum dan politik memiliki kedudukan yang sejajar. Hukum
memiliki tidak dapat dikatakan sebagai bagian dari sistem politik.
Demikian sebaliknya.
kedudukan  Realitas hubungan hukum dan politik tidak sepenuhnya
yang sejajar ditentukan oleh prinsip-prinsip yang diatur dalam suatu sistem
konstitusi, tetapi lebih ditentukan oleh komitmen rakyat dan elit
politik untuk bersungguh-sungguh melaksanakan konstitusi
tersebut sesuai dengan semangat dan jiwanya.
 Realitas hubungan hukum dan politik tidak
sepenuhnya ditentukan oleh prinsip-prinsip yang
diatur dalam suatu sistem konstitusi, tetapi lebih
ditentukan oleh komitmen rakyat dan elite politik
Penyelewe untuk bersungguh-sungguh melaksanakan
konstitusi tersebut sesuai dengan semangat dan
nangan jiwa dari bangsa
prinsip  Penyelewenangan prinsip-prinsip hukum
terjadi karena politik cenderung
hukum mengkonsentrasikan kekuasaan ditangannya
dengan memonopoli alat-alat kekuasaan demi
tercapainya kepentingan-kepentingan politik
tertentu
Sekian
&
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai