Sesuai Fitrahnya
K Student amis, 26 Nopember 2020 ~ Oleh Administrator ~ Dilihat 1309 Kali
Menghadapi anak dalam masa perkembangannya ternyata membutuhkan ilmu tersendiri. Secara
alamiah kita dapat memberikan bimbingan normatif, seperti membantu kebutuhan pribadi,
kebutuhan belajar, dll dengan cara yang sederhana. Ceritanya akan menjadi lain bila orangtua
dihadapkan pada karakter anak, dimana anak memiliki kepribadian dan pembawaan khas yang
berbeda. Disinilah orang tua harus mengenal watak anaknya secara pribadi agar dapat
memberikan bimbingan dengan cara yang tepat.
Dalam rangka membantu orangtua mengenal anak-anaknya, SO menyelenggarakan webinar
STIFIn Talk dengan tajuk Kenali Bakat Genetiknya, Mengasuh Sesuai Fitrahnya. Acara ini
berlangsung pada Selasa (24/11/2020). Acara ini diikuti oleh wali murid dan calon wali murid SO
dan menghadirkan narasumber Mr. Ahmad Pranggono yang akrab dipanggil Coach AP.
Coach Ahmad Pranggono (Dok)
Seseorang dalam kegiatan hariannya akan mempunyai kecenderungan kerja otaknya dominan
pada salah satu mesin kecerdasan tersebut. Maka tidak heran jika kita melihat orang-orang di
sekitar kita memiliki cara untuk sukses yang berbeda. Dengan demikian setelah mengikuti
webinar ini peserta akan memperoleh gambaran tentang mesin kecerdasan anaknya. Setelah itu
orang tua dapat memetakan langkah dan cara yang dapat digunakan untuk menghadapi sikap dan
perbuatan hariannya, dan ke depannya dapat membimbing cara belajarnya untuk sukses
menggunakan mesin kecerdasan masing-masing.
Mesin Kecerdasan (MK)
STITIn atau Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling, Insting adalah mesin kecerdasan yang dimiliki
oleh setiap manusia. Kemampuan-kemampuan tersebut bersemayam di lima belahan otak.
MK Sensing terletak di limbik kiri, dengan ciri khas memori (mudah mengingat) dan
rajin.Thinking terdapat di otak kiri dengan ciri khas pandai menganalisis. Intuiting terletak di otak
kanan yang memiliki kreatifitas tinggi. Feeling terdapat di limbik kanan, dengan ciri khas
memiliki emosi yang cukup tinggi dan mudah menjalin komunikasi. Sedangkan Insting memiliki
naluri dan serba bisa.
"Mesin kecerdasan adalah belahan otak yang dominan dan sering digunakan oleh pemiliknya,"
demikian jelas Coach AP.
Diagram Mesin
Kecerdasan (Dok)
Cara Belajar
Menurut STIFIn terdapat sembilan cara belajar berdasarkan mesin kecerdasan Sensing introvert
(Si), Sensing extrovert (Se), Thinking introvert (Ti), Thinking extrovert (Te), Intuiting intovert
(Ii), Intuiting extrovert (Ie), Feeling intovert (Fi), Feeling extrovert (Fe) dan Insting (In). Cara
belajar ini merupakan langkah yang harus dilakukan orang tua pada saat membimbing anaknya
belajar berdasarkan mesin keerdasannya.
Misalnya guru mengajarkan vocabulary. Maka anak-anak dengan MK yang berbeda akan
memiliki cara belajar yang berbeda pula. Terhadap anak dengan MK Si guru harus
memperdengarkan rekaman vocab, dibahasakan secara variatif, memainkan peraga dan
mengulanginya sambil menulis. Dengan demikian anak dengan MK Se, Ti, dsb guru harus
mengambil langkah yang berbeda.
Penerapan di SO
STIFIn digunakan di SO untuk mengenali siswa secara pribadi. Hal ini dilakukan dengan adanya
tes STIFIn bagi siswa yang diterima. Informasi tes ini menjadi dasar bagi guru untuk mengajar di
semua mata pelajaran. Dengan tahfidz sebagai program unggulan, STIFIn digunakan dalam
melaksanakan pembelajaran tahfidz. Dengan kata lain STIFIn akan memberikan informasi
kepada guru tentang bagaimana cara siswa belajar tahfidz sesuai dengan MKnya
Sebanyak 87% mahasiswa Indonesia salah mengambil jurusan,” ungkap Endro Prasetyo Aji, direktur
Talents Mapping dalam konferensi pers Indonesia Resources Forum (HRF) 2017 di Jakarta
(https://www.beritasatu.com/nasional/448668/87-mahasiswa-indonesia-salah-jurusan).
Endro sendiripun salah jurusan, kuliah di jurusan teknik, lalu bekerja di perusahaan gas, dan selama
satu tahun bekerja, merasakan ini bukan passionnya, ternyata passion adalah psikologi dan
mengajar.
Bukan hanya bekerja, kuliahpun yang tidak sesuai passion akan berpengaruh negative karena
berakibat semua tidak optimal akibat bidang pekerjaan atau jurusan yang dimasuki tidak sesuai
dengan minat sebenarnya.
Bagaimana cara mengatasinya? sebaiknya sebelum memutuskan memilih jurusan, seseorang harus
mengenali minat, bakat, dan potensi dirinya lebih dulu, dan taukah anda bahwa minat dan bakat kita
sudah ada secara genetic, permanen dan tidak berubah-ubah.
Apakah kesalahan melakukan pilihan jurusan bahkan dimulai dari SMA serta pekerjaan sajakah yang
memerlukan informasi yang akurat tentang minat, bakat, dan potensi? Ternyata tidak, bahkan ada
yang jauh lebih penting dari itu semua, yaitu bagaimana kita sejak dini mengenal kepribadian secara
genetic akan membuat banyak hal-hal menjadi lebih nyaman dan bisa sejak awal menempa anak-
anak sesuai dengan minat, bakat dan potensi terbaik yang Allah berikan kepada masing-masing anak
kita.
Semua kita tentunya ingin memiliki anak yang berprestasi yang tentunya akan menjadi sebuah
kebanggaan bagi orang tua.
Untuk memiliki anak berprestasi, tentu saja penting bagi orangtua memahami bakat dan potensi yang
dimiliki anak lebih dini. Kenapa penting? Karena jika tidak paham, akan terjadi kebingungan-
kebingungan pada diri orangtua dan orang tua akan sulit mengarahkan anak. Orang tua tentu saja
harus mengamati kelebihan dan apa yang menjadi kebutuhan anak. Setelah mengamati, orang tua
harus menstimulasi apa yang menjadi potensi anak.
Jika tes IQ mengukur skor kecerdasan secara umum, maka Tes STIFIn mengukur jenis kecerdasan
secara spesifik (disebut Mesin Kecerdasan). Caranya Tes STIFIn adalah dengan Scan 10 sidik jari,
kirim ke server STIFIn Pusat, diolah oleh aplikasi, keluar hasil lebih kurang 5 menit (membutuhkan
koneksi internet).
Mesin Kecerdasan hasil Tes STIFIn ibarat menemukan “sistem operasi” (istilah dalam bidang
komputer) otak seseorang, sementara tes sidik jari lain hanya mampu mengukur perangkat keras
otak (hardware). Jika Mesin Kecerdasan diketahui maka diketahui pula Cara Kerja Tubuhnya.
Dengan mengetahui kedua-duanya maka dapat diprediksi segala kecenderungan (bukan ramalan)
dalam urusan sekolah, pekerjaan, pasangan, karakter, jalur sukses, dll.