Anda di halaman 1dari 13

BAHAN AJAR

SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA


VARIABEL

Pertemuan Pertama

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3 Menentukan nilai variabel pada 3.3.1 Mengonstruksi model matematika dari
sistem persamaan linear dua masalah kontekstual yang berkaitan
variabel dalam masalah dengan Sistem Persamaan Linier Dua
Variabel
kontekstual.
3.3.2 Menyelesaikan suatu masalah kontekstual
4.3 Menyelesaikan masalah sistem yang berkaitan dengan sistem Persamaan
persamaan linear dua variabel. Linier Dua Variabel dengan metode grafik
4.3.1 Menentukan penyelesaian Sistem
Persamaan Linier Dua Variabel dengan
metode Grafik

Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran Probleme Based Learning berbantuan LKPD


3.3.3.1 Peserta didik dapat mengonstruksi model matematika dari masalah kontekstual
yang berhubungan dengan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel
3.3.2.1 Peserta didik dapat menentukan penyelesaian masalah kontekstual berkaitan
dengan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel dengan metode grafik
4.3.1.1 Peserta didik dapat menentukan penyelesaian Sistem Persamaan Linier Dua
Variabel dengan metode Grafik
Uraian Materi
1. PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (PLDV)
❖ Definisi Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV)
Kalian telah mempelajari dan memahami persamaan linear satu variabel. Materi
tersebut akan membantu kalian untuk memahami persamaan lenear dua variabel. Cobalah
perhatikan persamaan-persamaan berikut.
a) 𝑥 + 3𝑦 = 15
b) 𝑝 + 𝑞 + 6 = 10
c) 4𝑎 + 5𝑏 = 𝑏 + 7
d) 9𝑧 − 3𝑣 = 5
Persamaan-persamaan tersebut memiliki dua variabel yang belum diketahui
nilainya. Bentuk inilah yang dimaksud dengan persamaan linear dua variabel. Jadi
Persamaan linear dua variabel adalah persamaan yang mengandung dua variabel dimana
pangkat/derajat tiap-tiap variabelnya adalah satu.

Bentuk umum persamaan linear dua variabel :


𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐
Dengan 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝑅, 𝑎, 𝑏 ≠ 0dan 𝑥, 𝑦 merupakan variabel

Analisislah persamaan-persamaan berikut, manakah yang merupakan persamaan linear


dua variabel.
1) 3𝑥– 𝑦 = 6
2) 𝑎2 + 𝑏 = 4
3) 2𝑝– 𝑞 = 𝑝 + 1

mengandung dua variabel yaitu variabel 𝑥 dan 𝑦 dengan pangkat tertinggi


1) 3𝑥– 𝑦 = 6 dari masing-masing variabel adalah pangkat 1, sehingga persamaan tersebut
merupakan persamaan linear dua variabel

mengandung dua variabel yaitu variabel 𝑎 dan 𝑏, tetapi salah satu variabel
pangkat tertinggi adalah 2, jadi berdasarkan definisi persamaan tersebut
2) 𝑎2 + 𝑏 = 4
bukanlah merupakan persamaan linear dua variabel.
Dengan menyederhanakan p pada ruas kanan, maka persamaan di samping
akan mengandung dua variabel yaitu variabel 𝑝 dan 𝑞 dengan pangkat
3) 2𝑝– 𝑞 = 𝑝 + 1 tertinggi dari masing-masing variabel adalah pangkat 1, sehingga
persamaan tersebut merupakan persamaan linear dua variabel.

variabel.

❖ Penyelesaian Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV)


Penyelesaian persamaan linear dua variabel dapat ditentukan dengan cara
mengganti kedua variabelnya dengan bilangan yang memenuhi persamaan linear
tersebut. Hasilnya berupa koordinat yang memuat nilai 𝑥 dan 𝑦.
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan linear dua variabel berikut.
a) 𝑎 + 𝑏 = 6; 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑠𝑙𝑖
b) 5𝑥 − 𝑦 = 10; 𝑥 ∈ {0,1,2,3}, 𝑦 ∈ {𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑠𝑙𝑖}
a) Diketahui persamaan 𝑎 + 𝑏 = 6; 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑠𝑙𝑖.
➢ Ambil nilai 𝑎 = 1, sehingga diperoleh :
𝑎+𝑏 =6
⇔1+𝑏 =6
⟺𝑏 =6−1
⇔𝑏=5
Diperoleh 𝑎 = 1 dan 𝑏 = 5 atau dapat ditulis dalam bentuk (1,5)
➢ Ambil nilai 𝑎 = 2, sehingga diperoleh :
𝑎+𝑏 =6
⇔2+𝑏 =6
⇔𝑏 =6−2
⇔b=4
Diperoleh 𝑎 = 2 dan 𝑏 = 4 atau dapat ditulis dalam bentuk (2,4)
➢ Ambil nilai 𝑎 = 3, sehingga diperoleh :
𝑎+𝑏 =6
⇔3+𝑏 =6
⇔𝑏 =6−3
⇔b=3
Diperoleh 𝑎 = 3 dan 𝑏 = 2 atau dapat ditulis dalam bentuk (3,3)
➢ Ambil nilai 𝑎 = 4, sehingga :
𝑎+𝑏 =6
⇔4+𝑏 =6
⇔𝑏 =6−4
⇔b=2
Diperoleh 𝑎 = 4 dan 𝑏 = 2 atau dapat ditulis dalam bentuk (4,2)
Jadi himpunan penyelesaian dari 𝑎 + 𝑏 = 6 dengan 𝑎 dan 𝑏 anggota bilangan asli
adalah 𝐻𝑝 = {(1,5), (2,4), (3,3), (4,2)}
b) Diketahui persamaan 5𝑥 − 𝑦 = 10; 𝑥 ∈ {0,1,2,3}, 𝑦 ∈⥂⥂ {𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛𝑎𝑠𝑙𝑖}
➢ Untuk nilai 𝑥 = 0, maka diperoleh :
5𝑥 − 𝑦 = 10
⇔ 5(0) − 𝑦 = 10
⇔ 0 − 𝑦 = 10
⇔ 𝑦 = −10
Nilai 𝑦 = −10 tidak memenuhi syarat karena bukan anggota bilangan asli
➢ Untuk nilai 𝑥 = 1, maka diperoleh :
5𝑥 − 𝑦 = 10
⇔ 5(1) − 𝑦 = 10
⇔ 5 − 𝑦 = 10
⇔ −𝑦 = 10 − 5
⇔ −𝑦 = 5
⇔ 𝑦 = −5
Nilai 𝑦 = −5 tidak memenuhi syarat karena bukan anggota bilangan asli
➢ Untuk nilai 𝑥 = 2, maka diperoleh :
5𝑥 − 𝑦 = 10
⇔ 5(2) − 𝑦 = 10
⇔ 10 − 𝑦 = 10
⇔ −𝑦 = 10 − 10
⇔ −𝑦 = 0
⇔𝑦=0
Nilai 𝑦 = 0 tidak memenuhi syarat karena bukan anggota bilangan asli.

➢ Untuk nilai 𝑥 = 3, maka diperoleh :


5𝑥 − 𝑦 = 10
⇔ 5(3) − 𝑦 = 10
⇔ 15 − 𝑦 = 10
⇔ −𝑦 = 10 − 15
⇔ −𝑦 = −5
⇔𝑦=5
Diperoleh 𝑥 = 3 dan 𝑦 = 5 atau dapat ditulis dengan (3,5)
Jadi himpunan penyelesaian dari5𝑥 − 𝑦 = 10; 𝑥 ∈ {0,1,2,3}
dan 𝑦 ∈⥂⥂ {𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛𝑎𝑠𝑙𝑖} adalah 𝐻𝑝 = {3,5}.

2. DEFINISI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV)


Coba perhatikan bentuk- bentuk persamaan berikut.
𝑥−𝑦 =1
a. {
3𝑥 − 𝑦 = 6
−2𝑎 + 𝑏 = 5
b. {
4𝑎 + 𝑏 = −1
𝑝 + 2𝑞 = 9
c. {
5𝑝 + 𝑞 = 4
Dari bentuk-bentuk persamaan di atas terlihat bahwa masing-masing mengandung dua
buah persamaan linear dua variabel. Bentuk inilah yang disebut dengan Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel. Jadi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
adalah sebuah sistem / kesatuan dari beberapa Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV)
yang sejenis. Persamaan Linear Dua Variabel yang sejenis yang dimaksud disini adalah
persamaan – persamaan dua variabel yang memuat variabel yang sama.

Bentuk umum Sistem Persamaan Linear Dua Variabel :


𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐
{
𝑑𝑥 + 𝑒𝑦 = 𝑓
Dengan 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑, 𝑒, 𝑓 adalah bilangan real dan 𝑥,𝑦 merupakan variabel. Penyelesaian
sistem persamaan linear dua variabel tersebut adalah
pasangan bilangan (𝑥, 𝑦) yang memenuhi kedua persamaan
tersebut
Analisisislah Persamaan-persamaan berikut, manakah yang merupakan sistem persamaan
linear dua variabel
a. 2𝑎 + 2𝑏 = 62
4𝑎 + 𝑏 = 70.
b. 3𝑎 − 𝑏 = 10
𝑝 − 2𝑞 = 0.
c. 2𝑥 − 𝑦 = 4
𝑦 = −2𝑥.
Penyelesaian :
a. 2𝑎 + 2𝑏 = 62
4𝑎 + 𝑏 = 70.
Dilihat dari masing-masing persamaannya, persamaan-persamaan tersebut merupakan
dua buah persamaan linear dua variabel yang sejenis yaitu sama-sama menuat variabel
𝑎 dan variabel 𝑏,sehingga persamaan ini merupakan sistem persamaan linear dua
variabel

b. 3𝑎 − 𝑏 = 10
𝑝 − 2𝑞 = 0.
Dilihat dari masing-masing persamaannya, persamaan pertama merupakan persamaan
linear dua variabel yang memuat variabel 𝑎 dan variabel 𝑏, persamaan kedua
merupakan persamaan linear dua variabel yang memuat variabel 𝑝 dan variabel 𝑞,
karena variabel dari kedua persamaan tersebut tidak sama/tidak sejenis, maka
persamaan-persamaan tersebut bukanlah merupakan sistem persamaan linear dua
variabel
c. 2𝑥 − 𝑦 = 4
𝑦 = −2𝑥.
Dengan mengubah 𝑦 = −2𝑥 menjadi 2𝑥 + 𝑦 = 0 maka persamaan-persamaan
tersebut merupakan dua buah persamaan linear dua variabel yang sejenis yaitu sama-
sama menuat variabel 𝑥 dan variabel 𝑦,sehingga persamaan ini merupakan sistem
persamaan linear dua variabel.
3. Model Matematika dari Masalah Kontekstual Berkaitan dengan SPLDV

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) merupakan gabungan dua persamaan
linear dua variabel. Bentuk umum persamaan linear dua variabel adalah ax + by = c dengan
a,b, dan c bilangan riil. Penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel berupa pasangan
bilangan yang memenuhi semua persamaan yang diketahui.
Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak permasalahan yang dapat dipecahkan
menggunakan SPLDV. Pada umumnya permasalahan tersebut berkaitan dengan masalah
aritmetika sosial, misalnya menentukan harga satuan barang, menentukan panjang atau
lebar sebidang tanah, dan menentukan jumlah hewan dalam suatu peternakan.
Langkah pertama dalam menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
SPLDV adalah membuat model matematika dari permasalahan tersebut. Selanjutnya
persamaan yang diperoleh dapat diselesaikan menggunakan beberapa metode seperti
metode eliminasi, substitusi, gabungan eliminasi dan substitusi, dan grafik.
Dalam membuat model matematika dari permasalahan kontekstual, langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:

1. Tuliskan semua hal yang diketahui dalam soal


2. Buatlah permisalan dengan mengganti hal yang diketahui dengan variabel-variabel
(misalkan x dan y)
3. Tuliskan semua hal yang diketahui dan variabel – variabel penggantinya ke dalam
tabel.
4. Buatlah model matematika berdasarkan tabel
Untuk lebih jelas, silakan pahami soal berikut:
Untuk persiapan UKK (Uji Kompetensi Keahlian) Pak Made dan Bu Dewi
mengunjungi Toko Berkah untuk membeli perlengkapan UKK yang masih diperlukan.
Pak Made membeli 4 Sanitary Bag dan 2 Laundry Bag seharga Rp. 240.000,00 dan
Bu Dewi membeli 2 Sanitary Bag dan 1 Laundry Bag sseharga Rp. 120.000. Buatlah
model matematika dari permasalahan tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui : Pak Made membeli 4 Sanitary Bag dan 2 Laundry Bag seharga
Rp. 240.000,00
: Bu Dewi membeli 2 Sanitary Bag dan 1 Laundry Bag sseharga
Rp. 120.000

+
Ditanyakan : Model Matematikanya :

Solusi :

Langkah 1 : Melakukan Pemisalan

Misalkan : x = harga 1 buah Sanitary Bag

Y = harga 1 buah Laundry Bag

Langkah 2 : Membuat Model Matematika dengan Membuat Tabel

Variabel Kasus 1 Kasus 2

Sanitary Bag (x) 5𝑥 2𝑥

Laundry Bag (y) 2𝑦 𝑦

Total Harga Rp. 240.00,00 Rp120.000,00

Model Matematika 5𝑥 + 2𝑦 = 240.000 2𝑥 + 𝑦 = 120.000

Jadi, model matematika untuk masalah kontekstual tersebut adalah


5𝑥 + 2𝑦 = 240.000.
2𝑥 + 𝑦 = 120.000.

4. Menentukan Solusi dari SPLDV dalam masalah kontekstual dengan metode grafik
Dalam menyelesaikan permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan SPLDV menggunakan
metode grafik dilakukan dengan menemukan titik potong dari kedua persamaan garis lurus yang
diketahui. Apabila kedua garis tersebut saling sejajar, maka himpunan penyelesaianya adalah
himpunan kosong. Sedangkan jika garisnya berhimpit maka jumlah himpunan penyelesaiannya
tak hingga. Langkah – langkah penyelesaian menggunakan metode grafik adalah sebagai berikut
:
1. Tentukanlah koordinat masing-masing persamaan haris dengan mengambil nilai x
yang sembarang
2. Lalu hubungkan kedua persamaan garis tersebut
3. Jika garis tersebut berpotongan, berarti itu adalah himpunan penyelesainnya
4. Titik potongnya bisa terlihat dari kooordinat yang sama pada masing-masing garis

Selain cara di atas, untuk menyelesaikan SPLDV dengan metode grafik, bisa
dilakukan dengan mencari masing – masing titik potong garis terhadap masing-
masing sumbu. Langkah – langkahnya sebagai berikut :
1. Tentukan titik potong terhadap sumbu x, maka y = 0
2. Tentukan titik potong terhadap sumbu y, maka x = 0
Sebelum menentukan HP dari SPLDV ingat kembali cara menggambar garis dari sebuah
persamaan linier dua variabel.

Contoh :

Gambarlah garis dari persamaan dua variabel berikut : 2𝑥 + 𝑦 = −2

Ambil nilai x sembarang :

x -3 -2 -1 0 1 2 3 4

y 4 2 0 -2 -4 -6 -8 -10

Berikut diberikan permasalahan terkait dengan menentukan permasalahan kontekstual


terkait SPLDV dengan metode Grafik

Keliling sebuah persegi panjang dengan 28 cm. Jika Lebarnya 2 cm lebih pendek dari
panjangnya. Maka tentukanlah panjang dan lebardari persegi panjang tersebut.

Penyelesaian :

Diketahui : Keliling persegi panjang = 28 cm

: Lebarnya 2 cm lebih pendek dari panjangnya


Ditanyakan : panjang dan lebar persegi panjang tersebut

Langkah 1 : Melakukan Pemisalan

Misalkan : x = panjang persegi panjang

Y = lebar persegi panjang

Model matematika yang sesuai dengan persoalan diatas adalah sebagai berikut.
2(𝑝 + 𝑙) = 𝑘𝑙𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
2(𝑥 + 𝑦) = 28
𝑥 + 𝑦 = 14 ………(persamaan 1)
Lebar 2 cm lebih pendek dari panjang, maka
𝑦 = 𝑥 − 2 ………...(Persamaan 2)

Dengan demikian, kita peroleh model matematika berbentuk SPLDV

𝑥 + 𝑦 = 24
𝑦 =𝑥−2

Langkah 3 : Menyelesaikan SPLDV dengan metode Grafik

Cari koordinatnya:

Persamaan: x + y = 14
x 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9
y 4
13 12 11 10 9 8 7 6 5

Persamaan: y = x – 2
x 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9
y 8
-1 0 1 2 3 4 5 6 7

Jika diperhatikan, pada koordinat di atas ada koordinat yang sama yaitu (8,6) sehingga
HP dari SPLDV adalah (8,6). Dengan grafik bisa dilihat seperti dibawah ini
Selanjutnya, bagaimana cara mensketsa grafik SPLDV di atas jika dicari dengan cara
menentukan titik potong masing-masing sumbu ?

𝑥 + 𝑦 = 24
𝑦 =𝑥−2

Persamaan 1 : x + y = 24.

Titik potong terhadap sumbu x, maka y = 0. Di dapatkan

x + 0 = 24

x = 24. Koordinatnya (24,0)

Titik potong terhadap sumbu y, x = 0. Didapatkan

0 + y = 24, koordinatnya (24,0)

Sehingga, dari persamaan garis x+y =24 didapatkan koordinat (24,0) dan (0,24)

Persamaan 1 : y = x -2
Titik potong terhadap sumbu x, maka y = 0. Di dapatkan

0=x-2

x = 2. Koordinatnya (2,0)

Titik potong terhadap sumbu y, x = 0. Didapatkan

Y= 0- 2

Y = -2 , koordinatnya (0,-2)

Sehingga, dari persamaan garis y = x -2 didapatkan koordinat (2,0) dan (0,-2)

Jika di gambar dalam koordinat kartesius terlihat seperti dibawah ini :

Nah sekarang, Bagaimana cara menentukan koordinat titik E ?

Untuk metode grafik, jika kalian menggambar grafik dengan mencari titik potong di
sumbu x dan sumbu y di masing-masing garis, maka untuk mencari titik potong kedua garisnya
kalian harus membuat skala pada koordinat kartesius dengan rapi dan tepat. Jika tida, maka titik
potong yang kalian dapatkan akan keliru. Selanjutnya, bagaimana cara menentukan titik
potongnya?? Silakan cari informasi lebih lanjut ya… Kita akan bahas ini dengan metode yang
berbeda. !

Anda mungkin juga menyukai