Pertemuan Pertama
3.3 Menentukan nilai variabel pada 3.3.1 Mengonstruksi model matematika dari
sistem persamaan linear dua masalah kontekstual yang berkaitan
variabel dalam masalah dengan Sistem Persamaan Linier Dua
Variabel
kontekstual.
3.3.2 Menyelesaikan suatu masalah kontekstual
4.3 Menyelesaikan masalah sistem yang berkaitan dengan sistem Persamaan
persamaan linear dua variabel. Linier Dua Variabel dengan metode grafik
4.3.1 Menentukan penyelesaian Sistem
Persamaan Linier Dua Variabel dengan
metode Grafik
Tujuan Pembelajaran
mengandung dua variabel yaitu variabel 𝑎 dan 𝑏, tetapi salah satu variabel
pangkat tertinggi adalah 2, jadi berdasarkan definisi persamaan tersebut
2) 𝑎2 + 𝑏 = 4
bukanlah merupakan persamaan linear dua variabel.
Dengan menyederhanakan p pada ruas kanan, maka persamaan di samping
akan mengandung dua variabel yaitu variabel 𝑝 dan 𝑞 dengan pangkat
3) 2𝑝– 𝑞 = 𝑝 + 1 tertinggi dari masing-masing variabel adalah pangkat 1, sehingga
persamaan tersebut merupakan persamaan linear dua variabel.
variabel.
b. 3𝑎 − 𝑏 = 10
𝑝 − 2𝑞 = 0.
Dilihat dari masing-masing persamaannya, persamaan pertama merupakan persamaan
linear dua variabel yang memuat variabel 𝑎 dan variabel 𝑏, persamaan kedua
merupakan persamaan linear dua variabel yang memuat variabel 𝑝 dan variabel 𝑞,
karena variabel dari kedua persamaan tersebut tidak sama/tidak sejenis, maka
persamaan-persamaan tersebut bukanlah merupakan sistem persamaan linear dua
variabel
c. 2𝑥 − 𝑦 = 4
𝑦 = −2𝑥.
Dengan mengubah 𝑦 = −2𝑥 menjadi 2𝑥 + 𝑦 = 0 maka persamaan-persamaan
tersebut merupakan dua buah persamaan linear dua variabel yang sejenis yaitu sama-
sama menuat variabel 𝑥 dan variabel 𝑦,sehingga persamaan ini merupakan sistem
persamaan linear dua variabel.
3. Model Matematika dari Masalah Kontekstual Berkaitan dengan SPLDV
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) merupakan gabungan dua persamaan
linear dua variabel. Bentuk umum persamaan linear dua variabel adalah ax + by = c dengan
a,b, dan c bilangan riil. Penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel berupa pasangan
bilangan yang memenuhi semua persamaan yang diketahui.
Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak permasalahan yang dapat dipecahkan
menggunakan SPLDV. Pada umumnya permasalahan tersebut berkaitan dengan masalah
aritmetika sosial, misalnya menentukan harga satuan barang, menentukan panjang atau
lebar sebidang tanah, dan menentukan jumlah hewan dalam suatu peternakan.
Langkah pertama dalam menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
SPLDV adalah membuat model matematika dari permasalahan tersebut. Selanjutnya
persamaan yang diperoleh dapat diselesaikan menggunakan beberapa metode seperti
metode eliminasi, substitusi, gabungan eliminasi dan substitusi, dan grafik.
Dalam membuat model matematika dari permasalahan kontekstual, langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
+
Ditanyakan : Model Matematikanya :
Solusi :
4. Menentukan Solusi dari SPLDV dalam masalah kontekstual dengan metode grafik
Dalam menyelesaikan permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan SPLDV menggunakan
metode grafik dilakukan dengan menemukan titik potong dari kedua persamaan garis lurus yang
diketahui. Apabila kedua garis tersebut saling sejajar, maka himpunan penyelesaianya adalah
himpunan kosong. Sedangkan jika garisnya berhimpit maka jumlah himpunan penyelesaiannya
tak hingga. Langkah – langkah penyelesaian menggunakan metode grafik adalah sebagai berikut
:
1. Tentukanlah koordinat masing-masing persamaan haris dengan mengambil nilai x
yang sembarang
2. Lalu hubungkan kedua persamaan garis tersebut
3. Jika garis tersebut berpotongan, berarti itu adalah himpunan penyelesainnya
4. Titik potongnya bisa terlihat dari kooordinat yang sama pada masing-masing garis
Selain cara di atas, untuk menyelesaikan SPLDV dengan metode grafik, bisa
dilakukan dengan mencari masing – masing titik potong garis terhadap masing-
masing sumbu. Langkah – langkahnya sebagai berikut :
1. Tentukan titik potong terhadap sumbu x, maka y = 0
2. Tentukan titik potong terhadap sumbu y, maka x = 0
Sebelum menentukan HP dari SPLDV ingat kembali cara menggambar garis dari sebuah
persamaan linier dua variabel.
Contoh :
x -3 -2 -1 0 1 2 3 4
y 4 2 0 -2 -4 -6 -8 -10
Keliling sebuah persegi panjang dengan 28 cm. Jika Lebarnya 2 cm lebih pendek dari
panjangnya. Maka tentukanlah panjang dan lebardari persegi panjang tersebut.
Penyelesaian :
Model matematika yang sesuai dengan persoalan diatas adalah sebagai berikut.
2(𝑝 + 𝑙) = 𝑘𝑙𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
2(𝑥 + 𝑦) = 28
𝑥 + 𝑦 = 14 ………(persamaan 1)
Lebar 2 cm lebih pendek dari panjang, maka
𝑦 = 𝑥 − 2 ………...(Persamaan 2)
𝑥 + 𝑦 = 24
𝑦 =𝑥−2
Cari koordinatnya:
Persamaan: x + y = 14
x 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9
y 4
13 12 11 10 9 8 7 6 5
Persamaan: y = x – 2
x 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9
y 8
-1 0 1 2 3 4 5 6 7
Jika diperhatikan, pada koordinat di atas ada koordinat yang sama yaitu (8,6) sehingga
HP dari SPLDV adalah (8,6). Dengan grafik bisa dilihat seperti dibawah ini
Selanjutnya, bagaimana cara mensketsa grafik SPLDV di atas jika dicari dengan cara
menentukan titik potong masing-masing sumbu ?
𝑥 + 𝑦 = 24
𝑦 =𝑥−2
Persamaan 1 : x + y = 24.
x + 0 = 24
Sehingga, dari persamaan garis x+y =24 didapatkan koordinat (24,0) dan (0,24)
Persamaan 1 : y = x -2
Titik potong terhadap sumbu x, maka y = 0. Di dapatkan
0=x-2
x = 2. Koordinatnya (2,0)
Y= 0- 2
Y = -2 , koordinatnya (0,-2)
Untuk metode grafik, jika kalian menggambar grafik dengan mencari titik potong di
sumbu x dan sumbu y di masing-masing garis, maka untuk mencari titik potong kedua garisnya
kalian harus membuat skala pada koordinat kartesius dengan rapi dan tepat. Jika tida, maka titik
potong yang kalian dapatkan akan keliru. Selanjutnya, bagaimana cara menentukan titik
potongnya?? Silakan cari informasi lebih lanjut ya… Kita akan bahas ini dengan metode yang
berbeda. !