Anda di halaman 1dari 2

TATALAKSANA PAJANAN

BAHAN INFEKSIUS
No Dokumen :
SOP No. Revisi : 0
TanggalTerbi :
t
Halaman : 1/2
PuskesmasNelle
LusiaMariceAmd.Keb
NIP : 19620409 198801 2 01

Pengertian Tatalaksana pajanan bahan infeksius adalah penatalaksanaan segera terhadap


tindakan seperti perlukaan yang akibat tusukan jarum, bisturi, dan kontak mukosa
atau kulit yang tidak utuh dengan darah atau cairan tubuh yang dianggap infeksius.
Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam penerapan langkah–langkah penanganan dan
profilaksis pasca pajanan bahan infeksius
Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Nelle No................................
Referensi

Prosedur 1. Petugas medis melakukan tindakan dan terpapar pajanan (cairan tubuh yang
infeksius atau benda tajam), petugas medis jangan panik dan selesaikan tindakan
dalam waktu < 4 jam.
2. Petugas medis yang terpajan melakukan, bila :
- Luka tusuk  membilas dengan air mengalir dan sabun/antiseptik.
- Pajanan mukosa mulut  membuang ludah dan berkumur dengan larutan
antiseptik oral
- Pajanan mukosa mata  mengirigasi dengan air/cairan NaCl 0,9% yang
mengalir selama 10 menit
- Pajanan mukosa hidung  hembuskan keluar dan bersihkan dengan air.
3. Petugas medis yang terpajan memberikan desinfeksi luka dan daerah sekitar kulit
dengan Betadin ( Povidone Iodine 2,5%) selama 5 menit atau Alkohol 70%
selama 3 menit
4. Petugas medis yang terpajan segera melaporkan peristiwa pajanan kepada kepala
puskesmas dan mengisi formulir Laporan Kecelakaan Kerja.
5. Petugas medis yang terpajan melakukan pemeriksaan laboratorium Anti HIV
Rapid dan Anti HbsAg Rapid di puskesmas pada saat terpajan.
6. Dokter membuatkan rujuk untuk petugas medis yang terpajan ke fasilitas tingkat
lanjutan untuk dilakukan pemeriksaan seperti Anti HCV Rapid atau Anti- HBs
Ag kuantitatif (ELISA) bila orang terpajan pernah mendapat vaksinasi Hepatitis
B.
7. Petugas medis yang terpajan membawa surat rujuk dan formulir laporan
kecelakaan kerja ke fasilitas kesehatan lanjutan.
8. Petugas medis yang terpajan perlu mendapatkan profilaksis Pasca Pajanan (PPP)
< 24 jam pada pajanan dengan HBV.
9. Kepala puskesmas harus memberikan izin untuk jadwal profilaksis atau
konsultasi yang telah ditetapkan.

Diagram Alir

Unit terkait Ruang tindakan, Ruang kesehatan gigi dan mulut, Ruang KIA/KB, Ruang rawat inap
bersalin, laboratorium.
2/2

Anda mungkin juga menyukai