Anda di halaman 1dari 8

BERBAGAI MACAM PERSELISIHAN UMAT BERAGAMA DI

INDONESIA DITINJAU DARI PARADIGMA TEORI


KONFLIK MARX

Di buat oleh

Bernice Vionita Natalia

Akuntansi

ABSTRAK

Paper ini dibuat bertujuan agar masyarakat di Indonesia itu mempunyai


sikap saling terbuka dan menghilangkan rasa intoleransi terhadap umat yang
berbeda agama. Mampu mengatasi terjadinya konflik antar agama maupun konflik
lainnya yang terjadi di dalam masyarakat di Indonesia. Karena saat ini kondisi
masyarakat Indonesia masih dipengaruhi oleh orang-orang yang tidak
bertanggung jawab. Saling membantu antara satu dengan yang lain dalam hal
gotong royong, saling membangun antar masyarakat. Dan hasilnya dalam
masyarakat yaitu tidak terjadi konflik secara terus menerus karena sudah
memahami betul apa itu arti telorensi terhadap satu dengan yang lainnya.

Kata kunci : Konflik, agama, Marx

 PARADIGMA TEORI KONFLIK MARX


Paradigma adalah sudut pandang atau kerangka acuan. Dengan kata lain,
paradigm adalah cara pandang seseorang terhadap dunia, tentu tanpa mengadili
salah ataupun benar. Sebagai suatu cara pandang, paradigm (teori) tidak bernilai
mutlak, karena pasti ada cara pandang lain yang memandang suatu hal yang sama
dengan cara yang lain. Menurut Lewis A. Coser konflik adalah perselisihan
mengenai nilai-nilai atau tuntutan-tuntutan berkenaan dengan status, kuasa dan
sumber-sumber kekayaan yang persediaannya tidak mencukupi, dimana pihak-
pihak yang sedang berselisih tidak hanya bermaksud untuk memperoleh barang
yang diinginkan, melainkan juga memojokkan, merugikan atau menghancurkan
lawan mereka. Teori konflik ini mengatakan bahwa perselisihan, baik yang
bersifat antarkelompok, antarindividu, ataupun antara keduanya, selalu ada di
dalam kehidupan masyarakat bersama.

 KASUS PERSELISIHAN DI INDONESIA


Secara umum di Indonesia ini mempunyai banyak berbagai jenis perselisihan
mulai dari perorangan maupun antar kelompok dengan kata lain saat ini kondisi
kerukunan di Indonesia sangat menurun apalagi di kota-kota besar mereka tidak
terlalu memperhatikan masalah kerukunan satu sama lain. Indonesia mempunyai
peraturan perundang-undangan yang cukup baik tetapi masyarakat di Indonesia
masih kurang akan kesadaran untuk mematuhi peraturan tersebut terkadang masih
muncul konflik-konflik diantara mereka maupun antar umat beragama.

Ada beberapa penyebab konflik antar umat beragama:


1. Mereka masih belum memahami ajaran agamanya atau menyimpang dari
aturan/ajaran agama masing-masing.
2. Masyarakat masih mementingkan diri sendiri atau menganggap agamanya
yang paling benar.
3. Masyarakat masih bertindak semaunya tanpa mengikuti kaedah yang ada.

Sementara itu yang menyebabkan terjadinya konflik antar umat beragama


bukan berasal dari factor agama melainkan dari factor ekonomi/keuangan, politik
dan social yang kemudian diagamakan. Banyak tokoh agama atau masyarakat
yang masih memiliki kurangnya kesadaran sebagai tokoh dan umat beragama,
masih adanya kesalahpahaman mengenai informasi diantara pemeluk agama,
penistaan terhadap agama, dan adanya paham radikal di antara masyarakat dan
disebagian kecil kelompok agama.
(Liputan6.com) Factor utama yang menyebabkan perselisihan di Tanah
Air kita ini sehingga menyebabkan konflik antar umat beragama adalah factor
politik. Factor politik menyebabkan munculnya konflik yaitu perbedaan pendapat
antara satu dengan yang lain. Ada juga beberapa factor lain yang menyebabkan
perselisihan umat beragama seperti factor non agama misalnya masalah ekonomi
social sehingga mengaitkan semuanya sampai menjadi factor picu. Masalah
politik di Indonesia selalu menjadikan agama sebagai alat untuk pembenaran.

[ CITATION Jan13 \l 1033 ] Setiap konflik di masyarakat akan membawa dampak


bagi sekitarnya antara lain:
1. Menimbulkan kerusakan atau keretakan di masyarakat antara individu dengan
individu, kelompok dengan kelompok maupun individu dengan kelompok.
2. Dapat menyebabkan perubahan pada kepribadian seseorang misalnya
munculnya rasa curiga satu dengan yang lainnya, rasa benci terhadap lainnya
dan akhirnya dapat menimbulkan seseorang itu untuk melakukan tindakan
kekerasan.
3. Timbulnya korban jiwa jika sampai terjadi kekerasan.
4. Bertambah banyaknya kemiskinan yang ada di masyarakat akibat dari tidak
adanya keamanan.
5. Limpuhnya roda perekonomian jika suatu konflik dalam masyarakat tetap
berlanjut menjadi tindakan kekerasan.
6. Menjadi terhambatnya masalah pendidikan formal dan non formal karena
akibat dari rusaknya sarana dan prasarana pendidikan.

Mengapa terjadi konflik keagamaan?


 Anggapan hanya satu agama yang paling benar banyak orang
beranggapan bahwa hanya ada satu Tuhan dan mereka menganggap agama
mereka yang paling benar.
 Agama dianggap memberikan kebenaran absolut banyak masyarakat
yang masih menganggap bahwa agama itu diberikan oleh Tuhan sang
pencipta, ajaran dan doktrin mereka haruslah mutlak dan sempurna. Hasil
yang tak terelakkan ini adalah bahwa anda melihat diri anda sebagai lawan
terhadap lawan terhadap orang-orang yang menganut agama lain.
 Berfikir hitam putih banyak masyarakat yang mendefinisikan agama
dalam bentuk hitam putih. Yang artinya mereka berfikir bahwa agama yang
dianutnya adalah kebenaran yang lengkap, sementara agama yang lainnya
adalah salah.
 Para pemimpin agama seolah mewakili Tuhanbanyak masyarakat di
Indonesia yang percaya bahwa para pemimpin di Indonesia ini mereka seolah
berbicara mewakili Tuhan dan oleh karena itu tidak boleh dibantah oleh
siapapun.

[ CITATION Pus11 \l 1033 ] Konflik juga dapat diartikan sebagai perseteruan antara
dua orang atau lebih, dimana antara satu pihak ingin menghancurkan pihak yang
lain. Di dalam masyarakat pasti sering terjadinya konflik antara satu dengan yang
lain atau antara kelompok masyarakat yang satu dengan yang lain. Banyak sekali
perbedaan yang terjadi dalam masyarakat antara lain seperti perbedaan fisik,
pengetahuan, adat istiadat, keyakinan atau agama dan masih banyak yang lainnya.
Salah satu konflik di Indonesia yang paling sering terjadi adalah konflik agama,
sebagai contohnya yaitu konflik agama yang sangat umum yaitu tentang
perbedaan pendapat yang sering terjadi antar kelompok-kelompok islam seperti
FPI (Front Pembela Islam) dan Muhammadiyah. Masyarakat menginginkan agar
konflik perbedaan pendapat yang terjadi antara keduanya tidak menimbulkan
dampak yang negative bagi masyarakat sekitar karena konflik agama yang terjadi
di Indonesia itu sulit diatasi tanpa adanya kesadaran dan hati nurani yang timbul
dari kita sendiri para pemeluk agama, karena jika sampai menimbulkan dampak
negative konflik antaragama dapat meninggalkan bekas yang mendalam dan
masyarakat pun tidak dapat bersikap netral dalam mengatasi konflik tersebut.

Upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi konflik agama antara lain:

1. Masyarakat harus mempunyai rasa kehormatan antara agama satu dengan


yang lain.
2. Masyarakat harus mempererat tali persahabatan dan berusaha mengenal lebih
jauh antara satu dengan yang lain.
3. Mempunyai kesadaran bahwa setiap agama yang dianut masyarakat
membawa misi kedamaian.
4. Masyarakat yang baru saja pindah ke daerah lain harus berbaur atau membaur
ke masyarakat sekitar.
5. Dalam masyarakat harus ada keadilan dan rasa ketidakadilan itu harus
dihilangkan agar tidak menimbulkan rasa kebencian.
6. Di dalam masyarakat juga perlu adanya pengembangan identitas bersama
seperti persatuan agar masyarakat itu tahu bagaimana pentingnya persatuan
dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.
7. Adanya gotong royong dalam masyarakat dan kerja sama agar tidak
memisahkan diri dari kegiatan masyarakat.

(Kompas.com) Dalam masyarakat masih terdapat masalah intoleransi sehingga


masyarakat sulit untuk berbaur dan membaurkan diri antara satu dengan yang lain.
Masih banyaknya masalah persoalan tentang pembangunan rumah ibadah,
contohnya masyarakat yang tinggal di daerah mayoritas beragama muslim
menolak untuk pembangunan gereja. Masalah ini menjadi catatan serius oleh
pemerintah bagaimana untuk mengatasinya, namun sampai saat ini masih belum
jelas penyelesaiannya masalah tersebut. Untuk membantu penyelesaian tersebut
seharusnya masyarakat lebih bersifat terbuka antara satu dengan yang lain, dan
lebih menerima perbedaan yang terjadi di masyarakat. Dengan mempunyai rasa
toleransi masyarakat bisa saling mengerti antara satu dengan yang lain dan juga
masyarakat bisa bergotong royong dengan yang lain bila terjadi kesulitan. Dengan
begitu masyarakat bisa kerja sama memberikan jalan bagi masyarakat untuk
menengahi konflik secara damai.

[ CITATION Pan14 \l 1033 ] Indonesia itu sebenarnya diakui oleh dunia sebagai
kiblat toleransi dalam beragama. Tapi kenapa sebaliknya justru di Indonesia
sering terjadi konflik antar agama dan sering kita jumpai juga menggunakan
kekerasan dalam masyarakat. Banyak dalam masyarakat yang masih
mendengarkan orang lain yang tidak bertanggung jawab, mereka masih
menganggap bahwa agama yang dianutnya paling benar dan agama lain salah. Hal
ini dapat mengakibatkan pola piker masyarakat tidak terbuka dan dapat juga
masyarakat melakukan tindakan yang menjurus kepada anti keragaman. Masih
banyaknya teroris yang berkeliaran di Indonesia yang membuat masyarakat tidak
tenang, seperti contoh yang terjadi di Surabaya. Kejadian tersebut membuat
ketidaknyamanan masyarakat yang sedang beribadah di dalam gereja bahkan
sampai memakan korban jiwa. Bagaimana saat ini peran pemerintah dalam
mengatasi konflik tersebut yang diwakili kepolisian? Masyarakat berharap tidak
akan terjadi hal seperti diatas tadi dan pemerintah supaya bekerja lebih baik lagi
agar tidak ada teroris-teroris selanjutnya dan kepolisian juga lebih ekstra
berwaspada dan berjaga-jaga agar tidak kecolongan hal-hal yang tidak diinginkan.
Dalam pemerintah pun juga harus memberikan contoh bagi masyarakat dalam hal
saling bertoleransi sehingga masyarakat dapat melihat bahwa pemerintahan di
Indonesia mempunyai rasa saling menghargai satu dengan yang lain dan tidak
terjadi perseteruan antar karyawan pemerintah. Jika pemerintah dapat memberikan
contoh yang baik dalam hal saling menghargai antar perbedaan masyarakat pun
akan mencontoh sikap pemerintah tersebut. Dalam hal ini jadi pemerintah menjadi
pusat contoh dalam masyarakat. Pemerintah pun juga harus lebih mendekatkan
lagi kepada masyarakat agar pemerintah mengetahui apapun keluhan masalah
yang terjadi dalam masyarakat, masyarakat pun juga tidak bisa menyalahkan
kinerja pemerintah secara terus menerus. Oleh sebab itu, antara pemerintah dan
masyarakat harus saling membantu dan memberikan informasi satu dengan yang
lain agar bila terjadi konflik antara satu dengan yang lain bisa saling teratasi.

(Benarnews.org) sebagai contoh terjadinya konflik di masyarakat yaitu


pembakaran GBI (Gereja Baptis Indonesia) di Bantul Yogyakarta, gereja tersebut
di bakar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Mungkin kegiatan ini
dimaksudkan untuk menyebarkan sikap intoleransi kepada masyarakat, saya
sangat menyayangkan atas kejadian tersebut. Kepolisian setempat menghimbau
agar masyarakat yang berada di sekitar Gereja tersebut untuk berwaspada dan
berhati-hati bila terjadi ledakan yang berikutnya. Kepolisian juga mendorong
semua umat yang berada di Gereja untuk tetap tenang dan menjaga jarak dari
lokasi tersebut. Sebenarnya kejadian ini terjadi di saat toleransi dijunjung tinggi,
umat yang beragama islam dan Kristen bahkan bersatu mematikan api. Kepolisian
setempat terus mencari informasi akan kejadian tersebut dan terus mencari
pelakunya, dan akhirnya kepolisian mendapat informasi bahwa ada tiga kendaraan
sepeda motor misterius yang mendatangi gereja tersebut. Kepolisian masih terus
menyelidiki siapa pelaku yang mengendarai sepeda motor tersebut yang telah
membakar gereja. Kepolisian tidak henti-hentinya terus menghimbau masyarakat
sekitar Yogyakarta untuk tetap tenang dan berwaspada. Staf gereja juga
menemukan secarik kertas yang menempel di pojok gereja yang isinya bertuliskan
“bakar gereja se-jawa”. Kejadian ini dicurigai karena adanya balas dendam antara
umat islam kepada umat kristiani karena beberapa waktu yang lalu telah terjadi
pembakaran di Masjid Baitul Muttaqin saat umat agama islam sedang sholat idul
fitri, atas kejadian pembakaran ini satu orang telah tewas dan puluhan lainnya
terluka. Ibnu menolak untuk mempercayai hal tersebut yang disebabkan karena
adanya balas dendam, MUI pun juga menolak bahwa kejadian pembakaran di
gereja tersebut dilakukan oleh umat islam yang tidak bertanggung jawab. Aktivis
dari Setara Institute, Bonar Tigor Naipospos mengatakan bahwa kejadian
pembakaran di rumah-rumah ibadat yang terjadi di Indonesia menunjukkan bahwa
intoleransi terjadi karena inkonsistensi pemerintah dalam pembuatan aturan, yaitu
peraturan perlindungan hukum bagi kaum minoritas di Indonesia. Seharusnya
pemerintah membuat peraturan yang lebih adil terhadap kaum minoritas tidak
hanya mengutamakan kaum mayoritas karena kita di Indonesia ini berbagai
macam suku, agama, ras dan golongan.

Jadi intinya kita umat beragama yang tinggal di Indonesia lebih mengedepankan
sikap saling terbuka antara satu dengan yang lain agar tidak terjadi konflik secara
terus menerus. Mempunyai sikap saling menghargai antar umat beragama atau
menghilangkan sikap intoleransi terhadap masyarakat yang berbeda agama
maupun berbeda yang lainnya.
Daftar Pustaka

Dewantara, A. (2017). Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini.

Dewantara, A. W. (2015). PANCASILA SEBAGAI PONDASI PENDIDIKAN


AGAMA DI INDONESIA. CIVIS, 5(1/Januari).

Dewantara, A. (2017). Filsafat Moral (Pergumulan Etis Keseharian Hidup


Manusia).

http://jambi.tribunnews.com/2013/05/23/ini-dia-penyebab-konflik-antar-umat-
beragama

http://googleweblight.com/i?u=https://hukamnas.com/contoh-konflik-antar-
agama&hl=id-ID

http://www.google.co.id/url?
sa=i&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjflJqR0fPeAhUKfn0KHVF-
DGMQzPwBegQIARAC&url=https%3A%2F%2Fwww.liputan6.com%2Fnews
%2Fread%2F3145315%2Fdin-syamsuddin-konflik-antar-umat-beragama-karena-
faktor-politik&psig=A0vVaw3

https://www.scribd.com/doc/172370730/Dampak-Konflik-Agama

https://watipuspitasari.blogspot.com/2011/10/upaya-untuk-mengatasi-
konflik.html?

https://www.kompasiana.com/salfina_ewi/5629babfa3afbd5d054c9fc4/
permasalahan-agama-di-indonesia

https://regional.kompas.com/read/2018/01/09/13593181/penelitian-kasus-
intoleransi-masih-sering-terjadi-di-jateng-selama-2017

https://www.benarnews.org/indonesian/berita/pembakaran-gereja-diy-jateng-
menyulut-konflik-agama-07212015173557.html

Anda mungkin juga menyukai