Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DESAIN (RANCANGAN) PENELITIAN EKSPERIMEN


SEBAGAI PEMENUHAN UAS TAKE HOME
PADA MATA KULIAH APLIKOM
DOSEN PENGAMPU SUPARNO, M.Pd

Disusun Oleh:
SARAH AINI (8105161630)

KOSENTRASI EKONOMI KOPERASI A


PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas izinnya saya dapat menyusun Makalah yang
berjudul Desain (Rancangan) Penelitian Eksperimen. Makalah ini disusun atas prakarsa
Bapak Suparno, M.Pd dan dibuat demi memenuhi salah satu UAS Take Home pada mata
kuliah Aplikom.

Penyusunan Makalah ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana seharusnya desain


atau rancangan dalam penelitian eksperimen yang tepat. Penelitian eksperimen merupakan
suatu jenis penelitian yang masih minim diterapkan di Indonesia.

Namun, penelitian eksperimen juga memiliki kelebihan tertentu. Penelitian ini


mencoba menjawab suatu masalah apabila diberi perlakuan tertentu dan dilakukan
pengawasan atas perlakuan tersebut. Sehingga penelitian eksperimen dapat dikatakan sebagai
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang
lain dalam kondisi yang terkendalikan.

Demikian yang dapat saya sampaikan sebagai penyusun makalah. Oleh karena itu,
apabila terdapat kekurangan dalam makalah ini penyusun menerima segala kritik dan saran
demi perbaikan kedepan.

Jakarta, 11 Juli 2017

Penyusun,
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang ....................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah............................................................................................1
C. Rumusan Masalah...............................................................................................2
D. Tujuan Penelitian.................................................................................................2
E. Manfaat Penelitian...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Definisi Penelitian Eksperimen...........................................................................3
B. Karakteristik Rancangan Penelitian Eksperimen yang Baik..............................3
C. Prinsip Dasar dalam Pelaksanaan Rancangan Penelitian Eksperimen................4
D. Jenis-Jenis Rancangan Penelitian Eksperimen....................................................4
BAB III PENUTUP.........................................................................................................11
A. Kesimpulan........................................................................................................11
B. Saran..................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian Eksperimen merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan
untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara
sengaja oleh peneliti. Dalam menyusun proposal penelitian eksperimen tentunya
seorang peneliti harus memahami Desain ( Rancangan) dari Penelitian Eksperimen itu
sendiri.
Apabila peneliti kurang memahami desain atau rancangan dari penelitian
eksperimen maka, penelitian yang ia lakukan dapat mengalami kerancuan. Kerancuan
dalam melakukan penelitian akan berdampak pada hasil olah data atau pengujian
terhadap variabel yang diteiti menjadi tidak valid, karena tidak mengikuti rancangan
penelitian eksperimen dengan tepat.
Dengan demikian, penyusun berupaya untuk menyusun makalah ini dengan
maksud untuk memaparkan bagaimana desain (rancangan) dalam Penelitian
Eksperimen yang benar. Sehingga kedepannya, ketika melakukan penelitian
eksperimen tidak lagi terjadi kekeliruan karena kurang memahami desain atau
rancangan yang terdapat pada penelitian eksperimen tersebut.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan temuan terhadap hasil penelitian eksperimen yang ada banyak
diantaranya yang tidak disusun secara sistematis. Selain itu, penelitian yang disusun
terkadang tidak memasukkan unsur yang sebenarnya merupakan bagian dari desain
(rancangan) penelitian eksperimen itu sendiri.
Hal ini merupakan suatu indikasi bahwa penyusun dalam penelitian
eksperimen itu belum memahami secara utuh bagaimana rancangan penelitian
eksperimen yang benar. Adapun makalah ini berisi pemaparan mengenai bagaimana
desain (rancangan) eksperimen yang benar dan disusun untuk memberi solusi atas
masalah yang dihadapi tersebut.
C. Rumusan Masalah
Bagaimana Penyusunan atau Desain (Rancangan) dalam Penelitian Eksperimen yang
Benar?

D. Tujuan Penelitian
Memberikan pemaparan mengenai penyusunan atau Desain (Rancangan) dalam
Penelitian Eksperimen yang Benar

E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi Akademik
Memberikan Pemaparan mengenai Desain (Rancangan) Eksperimen yang tepat
sehingga dapat diterapkan dalam akademik terutama dalam penyusunan Penelitian
Eksperimen.
2. Manfaat bagi Masyarakat
Memberikan Wawasan bagi masyarakat mengenai penelitian khususnya tentang
Desain (Rancangan) Penelitian Eksperimen.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Penelitian Eksperimen


Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang di dalamnya
melibatkan manipulasi terhadap kondisi subjek yang diteliti, disertai upaya kontrol yang
ketat terhadap faktor-faktor luar serta melibatkan subjek pembanding atau metode ilmiah
yang sistematis yang dilakukan untuk membangun hubungan yang melibatkan fenomena
sebab akibat 1
Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang dapat menguji
secara benar hipotesis menyangkut hubungan kausal (sebab akibat). Dalam studi
eksperimen, peneliti memanipulasi paling sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain
yang relevan, dan mengobservasi efek / pengaruhnya terhadap satu atau lebih variabel
terikat. Peneliti menentukan “siapa memperoleh apa”, dan kelompok mana dari subjek
yang memperoleh perlakuan mana.
Manipulasi variabel bebas merupakan salah satu karakteristik yang membedakan
penelitian eksperimen dengan model penelitian lain. Variabel bebas juga dijadikan acuan
sebagai variabel eksperimen, variabel penyebab, atau variabel perlakuan yang aktifitas
atau karakteristiknya dipercaya membuat suatu perbedaan.

B. Karakteristik Rancangan Penelitian Eksperimen yang Baik


Pada umumnya, Penelitian Eksperimen memiiki karakteristik utama berupa
adanya kegiatan manipulasi variabel bebas dan kegiatan mengukur efek pada variabel
terikat. Berikut ini merupakan karakteristik-karakteristik lain yang terdapat pada
Rancangan Penelitian Eksperimen yang baik :
1. Subyek secara acak atau random dipilih ke dalam kelompok-kelompok.
2. Peneliti merancang manipulasi yang akan diberikan pada variabel eksperimen
(Variabel Bebas) dan dilakukan kontrol yang ketat.
3. Terdapat setidak-tidaknya dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan terikat
yang satu sama lain sebagai pembanding.

1
Zaenal Arifin, 2009, Metodologi Penelitian Pendidikan, Lentera Cendikia, Surabaya, 2009.
4. Selalu digunakan analisis varians untuk meminimalkan varians dan error dan
memaksimumkan varians dari variabel yang diteliti dan berkaitan dengan hipotesis
yang ditetapkan.2

C. Prinsip Dasar dalam Pelaksanaan Rancangan Penelitian Eksperimen


Disebabkan karena Peneliti harus melakukan kontrol tetap terhadap variabel
eksperimen, maka terdapat tiga Prinsip Dasar dalan Pelaksanaan Rancangan Eksperimen,
yaitu :
1. Replikasi (Pengulangan dari Eksperimen Dasar)
Hal ini berguna untuk memberikan estimasi yang lebih tepat terhadap error
eksperimen dan memperoleh estimasi yang lebih baik terhadap rata-rata pengaruh
yang ditimbulkan akibat perlakuan yang diberikan.
2. Randomisasi (Pemilihan Variabel Eksperimen secara Acak)
Bermanfaat untuk meningkatkan validitas dan mengurangi bias utamanya dalam hal
pembagian kelompok dan perlakuan.
3. Kontrol internal (Melakukan Pengawasan)
Pengawasan yang dilakukan dapat berupa penimbasngan. bloking, dan
pengelompokan pada unit-unit percobaan yang digunakan. Hal ini bermanfaat untuk
membuat prosedur yang lebih akurat, efisien, dan sensitif.3

D. Jenis-Jenis Rancangan Penelitian Eksperimen


Desain atau Rancangan dalam Penelitian Eksperimen secara garis besar terbagi
atas 2 jenis yakni Penelitian Eksperimen dengan Satu Variabel Bebas, dan Penelitian
Eksperimen dengan Dua Variabel Bebas atau Lebih.

1. Desain (Rancangan) Penelitian Eksperimen dengan Satu Variabel Bebas


a. Desain studi kasus sekali tes (one shot case study)
Desain studi kasus sekali test merupakan jenis desain pre-eksperimen. Pada
jenis ini tidak terdapat kelompok kontrol dan hanya satu kelompok yang
diukur dan diamati gejala-gejala yang muncul setelah diberi perlakuan
(postes).
Desainnya sebagai berikut:

2
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Rajawali Pers, Jakarta, 2011
3
Ronny Kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, PPM, Jakarta, 2010
Perlakuan Postes

X* O*

b. Desain pretes-postes satu kelompok (One Group Pretes Postes Design)


Desain pretes-postes satu kelompok  juga termasuk pre-eksperimen. Pada desain

ini dilakukan pretes untuk mengetahui keadaan awal subjek sebelum diberi
perlakuan sehingga peneliti dapat mengetahui kondisi subjek yang diteliti
sebelum atau sesudah diberi perlakuan yang hasilnya dapat dibandingkan atau
dilihat perubahannya (Sukardi, 2010:180-181).
Desainnya sebagai berikut;

Pretes Perlakuan Postes

O1 X O2

Untuk penelitian-penelitian pendidikan yang menerapkan metode pembelajaran,


desain ini masih belum tepat karena perubahan atau perbedaan skor antara
pretes dan postes bisa jadi bukan karena disebabkan oleh perlakuan yang
diberikan, tetapi karena faktor-faktor lain.

c. Desain Perbandingan kelompok statik (static group comparison)


Perbandingan kelompok statik terdapat kelompok kontrol selain kelompok
eksperimen. Masing-masing kelompok tidak diberikan pretes untuk
mengetahui kondisi awalnya namun diberi postes untuk mengetahui gejala
yang terjadi setelah diberikan perlakuan.
Desainnya sebagai berikut:

Pada desain ini, kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan X tetapi


diberikan tes yang sama dengan tes yang diberikan pada kelompok eksperimen
kemudian hasil postes dibandingkan.

Kelompok Perlakuan Postes

Eksperimen X O2
Kontrol - O2

d. Desain Eksperimental-Sungguhan (true—experimental research)


Tujuan penelitian eksperimental sungguhan adalah untuk menyelidiki
kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada
satu atau lebih kelompok eksperimental satu atau lebih kondisi perlakuan dan
memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang
tidak dikenai kondisi perlakuan.

 Desain postes kelompok kontrol subjek random (Control group posttest-


random design)
Desain ini menggunakan pemilihan subjek secara acak dan melibatkan dua
kelompok subjek (kelompok eksperimen dan kontrol) tanpa pretes.
Desainnya adalah:

Kelompok Perlakuan Postes

(R) Eksperimen X O2

(R) Kontrol - O2

 Desain pasangan subjek postes secara random (Control couple posttest –


random design)
Desain ini menggunakan random pasangan untuk pemilihan kedua
kelompok subjek sekaligus.
Desainnya sebagai berikut:

Kelompok Perlakuan Postes

Eksperimen X O2

(MR) Kontrol - O2

 Desain pretes-postes kelompok kontrol subjek random (Pre test-post tes


control group design)
    Desain ini menggunakan randomisasi pemilihan subjek serta menggunakan
pretes dan postes. Berikut ini desainnya;

Kelompok Pretes Perlakuan Postes

(R) Eksperimen O1 X O2

(R) Kontrol O1 - O2

 Desain tiga kelompok Salomon (Solomon three group design)


Desain ini merupakan desain yang menggunakan pretes, postes, pemilihan
secara acak, dan melibatkan tiga kelompok dengan dua kelompok kontrol.
    Desainnya adalah sebagai berikut:

Kelompok Pretes Perlakuan Postes

(R) Eksperimen O1 X O2

(R) Kontrol 1 O1 - O2

(R) Kontrol 2 - X O2

 Desain empat kelompok Salomon (Solomon four group design)


    Desain empat kelompok Salomon hampir sama dengan desain tiga
kelompok Salomon hanya saja melibatkan empat kelompok.
Desainnya adalah sebagai berikut:

Kelompok Pretes Perlakuan Postes

(R) Eksperimen O1 X O2

(R) Kontrol 1 O1 - O2

(R) Kontrol 2 - X O2

(R) Kontrol 3 - - O2

e. Desain faktorial sederhana (Simple factorial design)


      Pada desain ini menyesuaikan dengan keberadaan faktor lain yaitu faktor level

sehingga bentuknya adalah desain faktorial.


Desainnya adalah sebagai berikut:
Variabel Variabel Eksperimen

Atribut Perlakuan A Perlakuan B

Level 1 Sel 1 Sel 3

Level 2 Sel 2 Sel 4

f. Desain Eksperimental Semu (Quasi-Experimental Research)


Tujuan rancangan eksperimental-semu adalah untuk memperoleh informasi
yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan
eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk
mengontrol dan/atau memanipulasikan semua variabel yang relevan.
Peneliti harus dengan jelas mengerti kompromi apa yang ada pada validitas
internal dan validitas eksternal rancangannya dan berbuat sesuai dengan
keterbatasan-keterbatasan tersebut.
 Desain kelompok kontrol tidak ekuivalen (Not Equivalent group
control design)
           Desain model ini sangat cocok jika peneliti memerlukan subjek
penelitian yang sesuai dengan kondisi dan tatanan yang sudah
permanen.
Desainnya  meliputi:

Kelompok Pretes Perlakuan Postes

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O1 - O2

Atau dapat menggunakan desain seperti ini

Kelompok Pretes Perlakuan Postes

Eksperimen O1 X1 O2

Kontrol O1 X2 O2

 Desain deret waktu (Time series design)


             Desain ini melakukan pretes dan postes berkali-kali.
Desainnya sebagai berikut;
Kelompok Pretes Perlakuan Postes

Eksperimen O11 O12 O13 X1 O21 O22 O23

 Desain deret waktu dengan kelompok kontrol ( Time series group


control design)
Pada desain ini merupakan desain yang melibatkan dua kelompok,
yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dan hasil yang
didapatkan lebih menyakinkan daripada desain pretes-postes satu
kelompok. Jika hasil pretes dan postes pertama, kedua, ketiga, dan
seterusnya sama atau skor postes lebih baik daripada skor pretes
hendaknya menggunakan desain model ini.
Desainnya sebagai berikut;

Kelompok Pretes Perlakuan Postes

Eksperimen O11 O12 O13 X1 O21 O22 O23

Kontrol O11 O12 O13 X2 O21 O22 O23

 Desain kontrabalans minimal (Contrabalance minimum design)


Desain kontrabalans minimal melibatkan dua kelompok yang
memperoleh perlakuan yang sama dengan urutan memperoleh
perlakuan yang berbeda sehingga jumlah perlakuan dan jumlah
kelompok harus sama.
Berikut ini ditampilkan desain kontrabalans dengan dua kelompok dan
tiga kelompok:
-Dua Kelompok

Perlakuan Postes Perlakuan Postes

X1 O X1 O

X2 O X2 O

- Tiga Kelompok

Perlakuan Postes Perlakuan Postes Perlakuan Postes


X1 O X2 O X3 O

X2 O X3 O X1 O

X3 O X2 O X1 O

2. Desain (Rancangan) Penelitian Eksperimen dengan Dua Variabel atau Lebih


Desain dengan dua variabel bebas atau lebih digunakan Jika variabel
bebas yang akan dijadikan sebagai perlakuan masih harus ditinjau lagi dari aspek lain
sehingga desainnya akan menjadi desain faktorial. 
Tipe desain faktorial sangat bergantung pada jumlah variabel aspek
tambahannya. Misalnya; jika peneliti merasa belum cukup hanya meneliti perbedaan
dua metode mengajar, dan ingin meninjau masing-masing metode mengajar dilihat
dari level sekolah yaitu tinggi, sedang, dan rendah, desainnya menjadi desain faktorial
2 X 3.
Di sini ada enam jenis kondisi, yaitu metode A untuk siswa sekolah level
rendah, sedang, dan tinggi kemudian metode B untuk siswa sekolah level rendah,
sedang, dan tinggi.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
         Penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang dapat
menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan kausal (sebab akibat). Dalam
studi eksperimen peneliti memanipulasi paling sedikit satu variabel, mengontrol
variabel lain yang relevan, dan mengobservasi efek/pengaruhnya terhadap satu atau
lebih variabel terikat. Peneliti menentukan “siapa memperoleh apa”, kelompok mana
dari subjek yang memperoleh perlaakuan mana.
Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang didalamnya
melibatkan manipulasi terhadap kondisi subjek yang diteliti, disertai dengan upaya
kontrol yang ketat terhadap faktor-faktor dari luar, serta melibatkan subjek
pembanding.
Berikut ini adalah beberapa karakteristik dari penelitian eksperimen: 1.
Adanya kesetaraan, 2. Adanya kelompok-kelompok yang berbeda, 3. Adanya kontrol
terhadap terhadap variabel-variabel non-eksperimen, 4. Adanya pengukuran atau
observasi terhadap variabel-variabel terikatnya dan 5. Ada satu variabel bebas yang
dimanipulasi.
Secara garis besar, Rancangan Penelitian Eksperimen terbagi atas 2 jenis
Rancangan yakni:
1. Desain (Rancangan) Eksperimen dengan Satu Variabel Bebas
2. Desain (Rancangan) Eksperimen dengan Dua Variabel Bebas atau Lebih

B. Saran
Dalam melakukan Penelitian Eksperimen penyusun diharapkan dapat
terlebih dahulu menentukan jenis Desain (Rancangan) dari Penelitian Eksperimen
yang akan dilakukan. Apabila telah menentukan desain tentunya penelitian yang
dilakukan akan lebih terarah dan dalam melakukan Penelitian pun variabel akan
diperlakukan seperti apa akan menjadi jelas.

DAFTAR PUSTAKA
1. Arifin, Zaenal.2009.Metodologi Penelitian Pendidikan.Surabaya: Lentera
Cendikia
2. Nazir, Muh.1999.Metode Penelitian.Jakarta: Ghalia Indonesia
3. Kountur, Ronny.2005.Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan
Tesis.Jakarta: PPM
4. Sukardi. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara
5. Suryabrata, Sumadi.2011.Metodologi Penelitian.Jakarta: Rajawali Pers

Anda mungkin juga menyukai