Anda di halaman 1dari 8

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA


FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK

LAPORAN ACARA 4
LINEAMENT DAN SAYATAN MORFOLOGI KAVLING

SHAFA HADAINA PRAWIRA SARI


(19/443758/TK/48954)

ASISTEN KELOMPOK:
RISKY TRI NURANI

DOSEN PENGAMPU:
MOCHAMMAD INDRA NOVIAN, S.T., M.ENG.
IR. NUGROHO IMAM SETIAWAN, S.T., M.T., D.SC., IPM.
PROF. DR. IR. SUBAGYO PRAMUMIJOYO, DEA.

YOGYAKARTA
APRIL
2021
Interpretasi:
Lineament yang digunakan merupakan lineament struktur yang berdasarkan pada pola
pengaliran sungai (watershed) dalam peta topografi dengan skala 1:36.574. Orientasi
lineament didominasi arah barat laut-tenggara, pada lineament ini terdapat sungai-
sungai yang membentuk lembah yang cukup dalam dan ada beberapa lineament
memiliki orientasi barat daya-timur laut yang kemungkinan merupakan sesar geser
dikarenakan terdapat sungai yang dikelokkan dan kontur cenderung mepet searah
sesar tersebut.
Profil Sayatan
1. Sayatan Geologi
- Sayatan A-B (Base: 200 m)

- Sayatan C-D (Base: 0 m)

- Sayatan E-F (Base: -100 m)


2. Sayatan Geomorfologi (SH:SV=1:3)
- Sayatan A-B

- Sayatan C-D

- Sayatan E-F
3. Pembagian Litologi
Interpretasi Peta:

Pada sayatan dan peta didapatkan keterdapatan 5 jenis litologi yang dibedakan berdasarkan
morfologi yang ada di daerah penelitian yaitu Litologi A, Litologi B, Litologi C, Litologi D,
dan Litologi E.

Berdasarkan Van Bemmelen (1949), Kavling 13 ini merupakan bagian dari Gunung Api
Andesit Tua dengan puncak yaitu di Gunung Gajah. Morfologi yang dihasilkan berupa
morfologi punggungan aliran piroklastik apabila mengacu pada klasifikasi BMB.

Litologi A sendiri didasarkan pada morfologi yang dibentuk oleh batuan cenderung resisten
dengan ketinggian yang cukup tinggi (pola sinusoidal sayatan), hal ini dapat mendasari
bahwa litologi di Litologi A merupakan batuan beku dan membentuk sebuah dataran tinggi di
bagian barat laut, lalu Litologi B memiliki tingkat resitensi rendah sehingga menghasilkan
morfologi lembah yang sangat dalam. Litologi C dan D tidak terlalu resisten terhadap erosi
yang ada. Daerah ini dapat dikatakan bagian slope dari tinggian yang ada di barat laut.
Litologi E memiliki sinusoidal yang cenderung datar dengan ketinggian cukup rendah dan
dapat dikatakan morfologinya berupa lembah yang cukup lebar.
Daftar Pustaka:

Brahmantyo, B., & Salim, B. (2018). Klasifikasi Bentuk Muka Bumi (Landform) untuk
Pemetaan Geomorfologi pada Skala 1:25.000 dan Aplikasinya untuk Penataan
Ruang. INA-Rxiv. https://doi.org/10.31227/osf.io/8ah6v
Rahardjo W., Sukandarrumidi, Rosid, (1995), Peta Geologi Lembar Yogyakarta, Jawa. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi

Anda mungkin juga menyukai