Anda di halaman 1dari 14

Strategi Percepatan Peningkatan Jabatan Fungsional Dosen

(Studi Pada Fakultas X Universitas Y)


(M.R. Khairul Muluk dan Asti Amelia)

STRATEGI PERCEPATAN PENINGKATAN


JABATAN FUNGSIONAL DOSEN
(STUDI PADA FAKULTAS X UNIVERSITAS Y)

THE STRATEGY OF ACCELERATION IMPROVEMENT OF


LECTURER’S ACADEMIC RANKS
(STUDY THE FACULTY OF X, Y UNIVERSITY)
M.R. Khairul Muluk dan Asti Amelia
Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya
Jalan MT.Haryono No.163, Malang, Jawa Timur
e-mail: mr.khairulmuluk@yahoo.com

(Diterima 24 April 2019, Direvisi 25 April 2019, Disetujui 1 Juli 2019)

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan strategi percepatan peningkatan jabatan fungsional dosen di fakulas
x universitas y. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan soft system methodology
(SSM). Permasalahan pada defisit sumber daya dosen dengan jabatan Lektor Kepala dan Guru Besar. Masalah
ini dipengaruhi dari struktur sistemik dalam tiga tingkatan: individu, organisasi, dan institusi. Solusi dari
permasalahan ini dengan menggunakan system thinking yakni memperbaiki faktor input dan mentransformasikan
proses dari kenaikan jabatan fungsional dosen. Meningkatkan input pengembangan kapasitas dosen dalam proses
mencapai pengajaran, penelitian, dan pemberdayaan masyarakat, meningkatkan sistem pendanaan, mempercepat
sistem pengarsipan, dan membangun sistem evaluasi yang stabil. Sedangkan proses transformasi meliputi,
penataan load pekerjaan dosen, peningkatan motivasi penulisan jurnal, penataan sistem informasi pengangkatan
jabatan fungsional, dan membangun sistem peningkatan jabatan.

Kata kunci: jabatan fungsional dosen, promosi, proses transformasi

Abstract
The research aims to develop strategy of improvement acceleration for Academic ranksat faculty x of university
y. This research uses soft system methodology (SSM) approaches. The problem is the deficit of lecturer resources
in Associate Professor and Professor. This problem has been influenced by a systemic structure in three
levels: individuals, organizations, and institutions. The solutions of this problem according to system thinking
are improving input factors and transforming the process of academic rank promotion. Input factors include:
developing lecturer’s capacity in accomplishing teaching, empowering the research and community, improving
funding system, accelerating filing system, and establishing stable evaluation system. To transform the process
includes arranging proper Lecturer’s work load, motivating writing in reputable journal, improving academic
rank information system, and establishing promotion system

Keywords: academic ranks, promotion, transformation process

PENDAHULUAN Ini tentu menjadi tantangan besar bagi


Perguruan Tinggi, khususnya para dosen
Kebutuhan akan Guru Besar di agar terus meningkatkan kapasitas dan
Indonesia masih tinggi. Berdasarkan Data kemampuannya sehingga pada akhirnya
yang disampaikan oleh Direktur Jenderal mampu meningkatkan jabatan fungsional
Sumberdaya Kementrian Riset Teknologi akademiknya sesuai dengan Peraturan
dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Kemenristekdikti nomor 44 tahun 2015
menyatakan bahwa jumlah guru besar tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
di Indonesia masih sekitar 5.389 orang, (Permenristekdikti SNPT) dan Undang-
sedangkan kebutuhan ideal jumlah Guru Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang
Besar di Indonesia adalah 22.000 orang. Pendidikan Tinggi (UU-PT).

47
Civil Service VOL. 13, No.1, Juni 2019 : 47 - 59

Dalam skema pengembangan karir tinggi (PT) di Indonesia sehingga perlu


jabatan fungsional (akademik) dosen ter- dipahami mengapa fenomena ini terjadi
dapat empat jenjang. Jenjang pertama berdasarkan kerangka berfikir sistem.
adalah Asisten Ahli, jenjang berikutnya Dengan memiliki pemahaman yang baik
adalah Lektor, jenjang ketiga yaitu Lektor maka diharapkan dapat memudahkan
Kepala dan jenjang tertinggi atau jabatan menyusun strategi penyelesaian masalah
fungsional tertinggi dosen adalah Guru sekaligus melakukan percepatan kenaikan
Besar. Mekanisme penilaian pada jenjang jabatan fungsional dosen.
jabatan fungsional Asisten Ahli dan Lektor Penelitian ini dilaksanakan pada
dilakukan oleh tim penilai angka kredit Fakultas X di Universitas Y. Pemilihan situs
(PAK) sesuai Peraturan Menteri Pendidikan penelitian ini secara sengaja dipilih karena
dan Kebudayaan Republik Indonesia Fakultas X merupakan sebuah fakultas
Nomor 92 tahun 2014 tentang Petunjuk awal dalam penegerian Universitas di tahun
Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit 1960an. Fakultas ini mengelola 6 Program
Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Studi S1, 3 Program Studi S2, dan 2 Program
Kreditnya (Permendikbud RI-PAK) di Studi S3. Sebagai fakultas yang sudah
setiap perguruan tinggi negeri (PTN) yang mapan, fakultas ini juga memiliki dosen
berbeda dari mekanisme penilaian pada yang bereputasi sangat baik dan sempat
jabatan fungsional Lektor Kepala dan Guru pernah memiliki GB mendekati 20% dan
Besar yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal LK mendekati 50% dari total jumlah dosen.
Sumber Daya Ilmu Pengetahuan dan Kini, jumlah tersebut sudah jauh berkurang
Teknologi (IPTEK) dan Pendidikan Tinggi karena tidak seimbangnya antara dosen
(DIKTI) Kemenristekdikti. yang berhenti (baik karena pensiun maupun
Dalam Permenpan RB Nomor 17 Tahun meninggal dunia) dengan dosen yang naik
2013 Pasal 26 tentang jabatan fungsional jabatan fungsionalnya ke LK dan GB.
dosen dan angka kreditnya disebutkan bahwa Berdasarkan data yang dihimpun
dosen dapat dinaikkan pangkatnya menjadi oleh bagian data kepegawaian, pada tahun
Lektor Kepala apabila memenuhi angka 2023, Fakultas akan kehilangan sejumlah
kredit serta memenuhi persyaratan lainnya, 22 dosen dengan rincian 20 orang dosen LK
yaitu bagi yang memiliki ijazah doktor atau dan 2 orang dosen GB. Sehingga pada tahun
yang sederajat harus memiliki karya ilmiah 2023, SDM yang tersedia tinggal 19 dosen
yang dipublikasikan pada jurnal nasional LK dan 7 GB. Di sisi lain, jumlah dosen
terakreditasi. Sedangkan bagi yang memiliki dengan jabatan Lektor adalah 32 orang dan
ijazah magister atau yang sederajat harus dosen asisten ahli sebanyak 28 orang. Dosen
memiliki karya ilmiah yang dipublikasikan potensial yang berpeluang naik jabatan
pada jurnal internasional. fungsionalnya pada dasarnya masih besar.
Menurut Maftuh (2016) terdapat bebe- Namun demikian, sejak tahun 2010 belum
rapa penyebab umum mengapa kenaikan pernah ada dosen yang menjadi GB dan
jabatan fungsional dosen ke Lektor Kepala baru ada 4 orang dosen yang naik menjadi
(LK) dan Guru Besar (GB) tidak disetujui LK. Kenaikan ini jauh di bawah angka
khususnya oleh tim PAK Kemenristekdikti. pengurangnya yakni dosen yang pensiun
Pertama, jumlah angka kredit tidak mencapai dan meninggal dunia.
angka kredit yang dibutuhkan. Kedua,
syarat khusus tidak dapat dilengkapi yaitu
tidak adanya jurnal nasional terakreditasi PEMBAHASAN
atau jurnal internasional bereputasi. Ketiga,
ditemukan beberapa karya ilmiah yang Dosen dan Permasalahan Pengangkatan
termasuk dalam kategori plagiasi. Fenomena Jabatan
pertumbuhan minus LK dan GB menjadi Penelitian ini merupakan studi kasus
fenomena umum di berbagai perguruan dengan menggunakan pendekatan soft system

48
Strategi Percepatan Peningkatan Jabatan Fungsional Dosen
(Studi Pada Fakultas X Universitas Y)
(M.R. Khairul Muluk dan Asti Amelia)

methodology (SSM). Menurut Checkland Jurusan Administrasi Publik dan 69 dosen


dan Scholes (1990) pendekatan SSM ini Jurusan Administrasi Bisnis. Dari 143 dosen
dipilih untuk memberikan pemahaman di Fakultas X, 35 dosen berstatus tenaga
yang menyeluruh sehingga didapat manfaat pengajar, 28 dosen berstatus Asisten Ahli,
pembelajaran atas masalah yang ada. 32 dosen berstatus Lektor, 39 Lektor Kepala,
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan dan 9 Guru Besar. Fakultas X merupakan
April sampai Oktober tahun 2017 di salah satu contoh dimana para dosen
sebuah fakultas dari Perguruan Tinggi mendapati kesulitan untuk meningkatkan
Negeri yang dipilih secara purposive jabatan fungsionalnya, khususnya kenaikan
dengan mempertimbangkan kecukupan jabatan fungsional menuju lektor kepala dan
masalah yang diteliti, organisasi yang Guru Besar. Berdasarkan data yang dihimpun
sudah mapan dan prospektif, reputasi yang oleh bagian data kepegawaian Fakultas X,
sangat baik dengan 80% program studi pada tahun 2023, Fakultas X akan kehilangan
(PS) terakreditasi A, dan bahkan beberapa sejumlah 22 dosen dengan rincian 20 orang
PS sudah terakreditasi internasional. dosen dengan jabatan Lektor Kepala dan
Metode pengumpulan data adalah in-depth 2 orang dosen dengan jabatan Guru Besar
interview dan dilengkapi dengan Focus (Tabel 1 dan Tabel 2). Sehingga pada tahun
Group Discussion (Hennink, 2014) kepada 2023, Fakultas X hanya akan memiliki 19
informan kunci yang merupakan dosen dosen dengan jabatan Lektor Kepala dan 7
dengan jabatan fungsional LK dan sedang Guru Besar. Disisi lain, Fakultas X memiliki
berusaha naik ke jabatan GB. Informan dosen dengan jabatan Lektor sejumlah 32
kunci lainnya adalah dosen yang juga orang dan dosen dengan jabatan asisten ahli
sedang mendapat tugas tambahan baik sebanyak 28 orang. Hal ini menunjukkan
sebagai Wakil Dekan, Ketua Jurusan, dan bahwa Fakultas X memiliki potensi jumlah
Ketua Program Studi yang membina dosen dosen untuk dapat menutupi gap kehilangan
dalam pengembangan kariernya. dosen dengan jabatan Lektor Kepala dan
Hingga tahun 2017, Fakultas X Guru Besar sebagaimana dipaparkan
memiliki 143 dosen dengan rincian 74 dosen sebelumnya.

Tabel 1. Jumlah Dosen dengan Jabatan LK dan GB hingga tahun 2023

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Saat Ini
2018 2019 2020 2021 2022 2023
LK GB LK GB LK GB LK GB LK GB LK GB LK GB

39 9 35 8 30 8 28 8 26 8 25 8 19 7

Tabel 2. Jumlah Dosen yang Pensiun dengan Jabatan LK dan GB hingga tahun 2023

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Saat Ini
2018 2019 2020 2021 2022 2023
LK GB LK GB LK GB LK GB LK GB LK GB LK GB
- - 4 1 5 - 2 - 2 - 1 - 6 1
Total Kehilangan LK dan GB sampai dengan tahun 2023
Lektor Kepala : 20
Guru Besar :2

49
Civil Service VOL. 13, No.1, Juni 2019 : 47 - 59

Untuk dapat menutupi gap kekurangan pembimbing akademik, pembimbing


dosen sebagaimana yang dipaparkan magang, maupun pembimbing skripsi.
sebelumnya dibutuhkan upaya untuk Untuk bimbingan akademik, satu
memenuhi kebutuhan persyaratan kenaikan dosen dapat membimbing sekitar 35-
jabatan fungsional yang meliputi pendidikan, 60 mahasiswa. Bimbingan akademik
penelitian dan pengabdian. dilaksanakan sekali setiap semester
pada masa registrasi mahasiswa. Untuk
Hambatan dalam pengangkatan jabatan bimbingan magang maupun skripsi,
fungsional Lektor Kepala dan Guru Besar satu dosen rata-rata dapat membimbing
di Fakultas X. sejumlah 10-15 mahasiswa. Berdasarkan
Dalam pengangkatan jabatan fung- hasil penelitian, tidak diketemukan
sional dosen, khususnya jabatan fungsional masalah berarti dalam proses bimbingan
Lektor Kepala dan Guru Besar, paling yang dapat menghambat proses kenaikan
tidak terdapat empat sub bidang yang perlu jabatan fungsional dosen.
diperhatikan, yaitu sub bidang pendidikan, Diluar dari pengajaran dan bimbingan,
sub bidang penelitian, sub bidang pengabdian dosen juga dapat mengemban jabatan
dan penunjang lainnya. pimpinan akademik seperti Dekan, Wakil
a. Sub Bidang Pendidikan Dekan, Ketua Jurusan, Ketua Program
Sub bidang pendidikan terkait dengan Studi dan Ketua Laboratorium. Dengan
pengajaran serta hal terkait pengajaran tugas sebagai pimpinan akademik, akan
lainnya, seperti pembuatan buku sangat dimungkinkan jika dosen tidak
ajar, pembimbingan, dan menduduki mampu memenuhi standar beban kerja
jabatan pimpinan akademik. Pada dosen sebagaimana dosen lainnya. Hal
dasarnya, seluruh dosen telah men- ini disebabkan karena load pekerjaan
dapatkan capaian sks yang sesuai sebagai pimpinan akademik yang cukup
dengan kebutuhan kenaikan jabatan tinggi. Kondisi ini menyebabkan dosen
fungsional. Di Fakultas X sendiri, setiap yang menjabat sebagai jajaran pimpinan
dosen paling tidak diberikan “jatah” akademik fakultas akan mendapati
pengajaran minimal setiap semester, kesulitan untuk mengelola waktunya bagi
yaitu 12 sks, sesuai dengan kebutuhan kegiatan pengajaran, penelitian maupun
laporan beban kerja dosen (BKD) yang pengabdian. Oleh sebab itu, pimpinan
disampaikan pada setiap akhir tahun. akademik diberikan kekhususan dengan
Untuk mencapai beban pengajaran jumlah sks pengajaran lebih sedikit
minimal tersebut, setiap dosen diminta daripada dosen lainnya, sesuai dengan
untuk mengampu paling tidak sekitar peraturan pusat. Meski demikian, load
4-5 mata kuliah per semester, tergantung pekerjaan tinggi tetap menjadi kendala
dari jumlah sks setiap mata kuliah yang utama dosen tidak dapat fokus untuk
diampu. Berdasarkan hasil wawancara menghasilkan karya tulis ilmiah.
dengan beberapa narasumber yang Dari sini dapat diketahui bahwa terdapat
ditemui, diketahui bahwa salah satu dua hal yang menyebabkan stagnasi
permasalahan dari stagnasi peningkatan jumlah dosen dengan jabatan lektor
jumlah dosen dengan jabatan fungsional kepala dan guru besar, khususnya
lektor kepala dan guru besar adalah load di bidang pendidikan, yaitu beban
atau beban dosen dalam pengajaran yang mengajar dan beban jabatan yang tinggi.
cukup tinggi sehingga menyebabkan Beban mengajar yang dimaksud adalah
tenaga dan konsentrasi dosen hanya jumlah kelas mengajar dalam seminggu.
terpusat pada pengajaran. Selain beban Sedangkan beban jabatan adalah aktivitas
pengajaran, pada sub bidang pendidikan, kepemimpinan dan administratif yang
setiap dosen diberikan tugas sebagai menjadi tugas dan wewenang dosen
dosen pembimbing, baik sebagai dosen dengan jabatan structural tertentu.

50
Strategi Percepatan Peningkatan Jabatan Fungsional Dosen
(Studi Pada Fakultas X Universitas Y)
(M.R. Khairul Muluk dan Asti Amelia)

Kondisi tersebut menyebabkan dosen telah diberikan keringanan jam mengajar


sulit membagi waktu antara mengajar sebagai kompensasi pelaksanaan
dan melaksanakan tugas jabatan dengan beban jabatan struktural, namun dosen
menulis dan penataan administratif yang bersangkutan masih mengalami
dalam pengusulan pengangkatan jabatan kendala ‘kekurangan waktu’ untuk
fungsional dosen. Meskipun untuk memenuhi kebutuhan pemberkasan bagi
dosen dengan jabatan struktural tertentu pengangkatan jabatan fungsional dosen.

Gambar 1. Rich Picture Bidang Pendidikan

Sumber: Analisis Peneliti

b. Sub Bidang Penelitian


Sub bidang penelitian terkait dengan tulis ilmiah sesuai dengan standar yang
output dalam bentuk karya ilmiah baik telah di tentukan. Selain faktor individu,
berupa jurnal maupun artikel ilmiah yang faktor institusional dianggap juga
diseminarkan baik di tingkat nasional menjadi penyebab lain dari kurangnya
maupun internasional. Berdasarkan jumlah dan kualitas karya tulis ilmiah
hasil wawancara diketahui bahwa faktor dosen yang sesuai dengan standar
individu sangat berperan penting dalam yang menunjang pengangkatan jabatan
pemenuhan kebutuhan bidang penelitian fungsional dosen. Faktor institusional
bagi dosen. Salah satu faktor individu yang dianggap kurang mendukung bagi
yang menunjang capaian sub bidang aktivitas menulis dosen adalah sarana
penelitian adalah motivasi dosen dalam prasarana dan sosialisasi baik di tingkat
menulis. Tidak semua dosen memiliki fakultas maupun universitas.
motivasi yang kuat untuk menulis. Ada Dalam hal sarana dan prasarana,
beberapa faktor yang dianggap sebagai Fakultas X, dianggap belum mampu
penyebab motivasi penulisan karya mengakomodir kebutuhan akan pen-
ilmiah berkurang, yaitu faktor beban ciptaan suasana yang sesuai untuk
kerja yang tinggi, baik bidang pendidikan menciptakan mood menulis yang baik.
maupun penunjang, motivasi diri yang Penciptaan suasana ini dimaksudkan
kurang kuat maupun faktor usia. Beban untuk dapat membuat dosen lebih fokus
pengajaran dan penunjang yang tinggi dan semangat dalam menulis. Sarana dan
juga dianggap sebagai penghambat prasarana yang dimaksud adalah seperti
bagi upaya dosen untuk melaksanakan fasilitas study room maupun laboratorium
penelitian dan menghasilkan karya yang representatif serta beberapa sarana
51
Civil Service VOL. 13, No.1, Juni 2019 : 47 - 59

penunjang lainnya. Selain faktor sarana organisasi, khususnya pendanaan, telah


dan prasarana, peran fakultas lain dalam ada skema bantuan pendanaan dalam
meningkatkan kuantitas penelitian dosen penelitian dosen baik individu maupun
adalah faktor pendanaan. Peran lain dari kelompok di tataran Fakultas X, yaitu
fakultas selain dari sarana dan prasaran melalui skema BPP Fakultas X. Dalam
dan pendanaan, juga diharapkan dalam aturan terbaru, skema BPP Fakultas
hal memberikan masukan atau informasi telah memasukkan unsur kewajiban
mengenai jurnal yang layak untuk penerbitan jurnal sebagai output dari
dijadikan sebagai rujukan atau tujuan penelitian. Namun dikarenakan dana
publikasi. yang diperoleh terbatas, maka jurnal yang
Dapat disimpulkan bahwa dalam bidang dapat dituju adalah jurnal nasional baik
penelitian, terdapat tiga kondisi yang tidak terakreditasi maupun terakreditasi.
mempengaruhi pemenuhan aspek Skema pendanaan lain yang dapat
penelitian dalam pengangkatan jabatan diperoleh oleh dosen adalah dari skema
fungsional dosen, yaitu aspek individu eksternal seperti pendanaan penelitian
dan organisasi. Aspek individu meliputi dari DIKTI maupun lembaga eksternal
motivasi atau kemampuan dosen untuk lainnya seperti Lembaga Pengelola Dana
menulis dan menghasilkan karya Pendidikan (LDPD). Hanya saja tidak
ilmiah sesuai persyaratan. Tidak semua semua dosen yang mengajukan skema
dosen memiliki motivasi tinggi untuk penelitian akan didanai oleh lembaga
menghasilkan karya tulis ilmiah. yang bersangkutan karena bersifat
Sedangkan aspek organisasi meliputi kompetitif dan berdana besar. Untuk
dukungan fakultas dalam produksi menengahi gap tersebut, Universitas Y
jurnal ilmiah baik mencakup sarana dan memiliki skema pendanaan jurnal dengan
prasarana, pendampingan, sosialisasi sistem reimburse. Namun berdasarkan
serta pendanaan. Terkait dengan sosiali- hasil penelitian diketahui bahwa sistem
sasi mengenai jurnal, pada dasarnya ini masih belum berjalan sebagaimana
telah ada proses sosialisasi, pelatihan seharusnya. Beberapa kondisi diatas
dan pendampingan dalam penulisan menyebabkan motivasi dosen dalam
jurnal ilmiah. Namun demikian tidak menulis menjadi rendah dan berakibat
semua dosen dapat mengetahui, pada rendahnya tingkat publikasi dosen
menangkap dan memahami seluruh di lingkungan Fakultas X
proses yang berjalan. Dalam aspek

Gambar 2. Rich Picture Bidang Penelitian

Sumber: Analisis Peneliti

52
Strategi Percepatan Peningkatan Jabatan Fungsional Dosen
(Studi Pada Fakultas X Universitas Y)
(M.R. Khairul Muluk dan Asti Amelia)

c. Sub Bidang Pengabdian (BPP) Fakultas X. Selain BPP Fakultas


Sub bidang pengabdian meliputi X, dosen juga dapat melaksanakan
memiliki jabatan pimpinan pada lembaga pengabdian mandiri (tanpa skema ban-
pemerintahan/pejabat negara yang harus tuan fakultas) maupun skema Bantuan
dibebaskan dari jabatan organiknya Operasional Perguruan Tinggi Negeri
tiap semester, pengembangan hasil (BOPTN) dari universitas maupun
pendidikan dan penelitian yang dapat nasional yang dilakukan setiap setahun
dimanfaatkan oleh masyarakat/industri sekali.
setiap program, memberi latihan/ Dari hasil penelitian, dapat diketahui
penyuluhan/penataran/ceramah pada bahwa tidak terdapat hambatan berarti
masyarakat, terjadwal/terprogram, dalam bidang pengabdian. Baik
memberi pelayanan kepada masyarakat dalam pemenuhan bidang pengabdian
atau kegiatan lain yang menunjang itu sendiri maupun keterkaitannya
pelaksanaan tugas pemerintahan dan dengan pemenuhan tridharma lainnya.
pembangunan, serta menulis karya Sebagaimana skema penelitian diatas,
pengabdian pada masyarakat yang skema pengabdian juga mendapatkan
tidak dipublikasikan. Berdasarkan dukungan pendanaan di tingkat fakultas,
standar BKD, maka setiap dosen universitas maupun external (DIKTI dan
diwajibkan untuk melakukan minimal LPDP). Output yang diharapkan dalam
satu pengabdian kepada masyarakat skema pengabdian juga mendukung sub
untuk satu tahun pengajaran dan bidang penelitian, yaitu bahwa hasil akhir
dilaporkan pada akhir tahun. Pada sub pengabdian diwajibkan untuk diterbitkan
bidang pengabdian tidak ditemukan di jurnal baik nasional maupun
permasalahan yang dapat menganggu internasional. Namun sebagaimana
pengangkatan jabatan fungsional dosen. permasalahan yang muncul di bidang
Hal ini dikarenakan, fakultas telah penelitian bahwa pendanaan fakultas
mampu mengakomodir kebutuhan masih kurang memenuhi kebutuhan
p e n g a bdian kepada masyar a ka t penerbitan jurnal serta ketidakpastian
melalui skema bantuan pendanaan pendanaan dari eksternal menyebabkan
penelitian dan pengabdian dosen yang output jurnal dari bidang pengabdian
diselenggarakan oleh Badan Penelitian masih belum nampak.
dan Pengabdian kepada Masyarakat

Gambar 3. Rich Picture Bidang Pengabdian

Sumber: Analisis Peneliti

53
Civil Service VOL. 13, No.1, Juni 2019 : 47 - 59

Selain dari ketiga sub bidang diatas dianggap menghabiskan waktu dosen untuk
(pendidikan, penelitian dan pengabdian), menyelesaikan kewajiban penunjang. Dan
diketahui pula bahwa sub bidang penunjang hal ini mempengaruhi kinerja di bidang
dan faktor institusional mempengaruhi pendidikan maupun penelitian lainnya.
jalannya proses percepatan pengangkatan Diketemukan pula bahwa hambatan
jabatan fungsional dosen. Sub bidang individu dalam peningkatan jabatan fung-
penunjang meliputi aktivitas dosen diluar sional dosen adalah aspek administratif
skema pendidikan, pengabdian dan pene- personal dosen. Aspek administratif yang
litian namun berkontribusi langsung dalam dimaksud adalah ketidakmampuan dosen
pengembangan fakultas. Contoh dari bidang dalam melaksanakan fungsi kearsipan ter-
penunjang ini seperti menjadi anggota atau kait peningkatan jabatan fungsional dosen.
tim dari akreditasi fakultas, jurusan maupun Sedangkan faktor institusional terkait dengan
prodi, serta kepanitiaan lainnya. Bagi sistem penilaian bagi pengangkatan jabatan
dosen yang mendapatkan tugas dalam sub fungsional lektor kepala dan guru besar.
bidang penunjang ini, khususnya dalam tim Sistem penilaian terkait dengan standarisasi
akreditasi, mereka memiliki load pekerjaan penilaian jurnal yang sering berubah dan
yang cukup besar sehingga banyak subjektivitas asesor penilai kelayakan
waktu yang tersita untuk melaksanakan pengangkatan. Kondisi ini mengakibatkan
akreditasi daripada waktu untuk menulis. kebingungan dosen dalam memproses
Sub bidang penunjang, khususnya untuk pengangkatan jabatan fungsional mereka
dosen tanpa jabatan struktural atau jajaran dan berujung pada keengganan dosen untuk
pimpinan fakultas maupun universitas, memproses jabatan fungsional mereka.

Gambar 4. Rich Picture Permasalahan Pengangkatan Jabatan Fungsional Dosen

Sumber: Analisis Peneliti

54
Strategi Percepatan Peningkatan Jabatan Fungsional Dosen
(Studi Pada Fakultas X Universitas Y)
(M.R. Khairul Muluk dan Asti Amelia)

Struktur sistemik terkait pengangkatan rekomendasi kenaikan pangkat atau


jabatan fungsional lektor kepala dan jabatan dosen.
guru besar di Fakultas X 4. Berdasarkan surat pengantar kenaikan
Paling tidak terdapat lima tahapan pangkat dan berkas yang diterima dari
yang harus dilalui dalam proses peningkatan fakultas, universitas (rektorat) akan
jabatan dosen di lingkungan Fakultas X melakukan aktivitas sebagai berikut:
(Gambar 2), yaitu sebagai berikut: a. Memverifikasi usulan angka kredit
1. Dosen yang bersangkutan diwajibkan kenaikan pangkat atau jabatan
untuk menyerahkan bahan angka kredit dosen. Selanjutnya bila memenuhi
untuk kenaikan pangkat atau jabatan syarat akan dilanjutkan ke tingkat
fungsional dosen didasarkan pada Pusat (DIKTI) dan apabila tidak
unsur Tridharma Perguruan Tinggi memenuhi syarat akan dikembalikan
(pendidikan dan pengajaran, penelitian kepada bagian personalia fakultas
serta pengabdian kepada masyarakat). untuk ditindaklanjuti.
2. Berdasarkan bahan angka kredit yang b. Mengirim kenaikan pangkat atau
diserahkan oleh dosen yang mengajukan jabatan dosen ke DIKTI.
kenaikan pangkat, staff personalia akan 5. Proses terakhir adalah berada di DIKTI.
melaksanakan: DIKTI akan memproses kenaikan
a. Melihat pegawai yang akan dinaik- pangkat atau jabatan dosen serta mener-
kan pangkatnya berdasarkan Data bitkan SK kenaikan pangkat atau jabatan
Urut Kepangkatan dosen.
b. Menghitung angka kredit kenaikan Berdasarkan hasil wawancara, di-
pangkat atau jabatan dosen, selan- ketahui bahwa pada prosesnya terdapat
jutnya bila memenuhi syarat akan permasalahan institusional yaitu terkait
dilanjutkan ke tingkat rektorat dan dengan struktur sistemik dari proses
apabila tidak memenuhi syarat maka pengajuan pengangkatan jabatan fungsional
akan dikembalikan kepada dosen Lektor Kepala dan Guru Besar. Sebagai
yang bersangkutan untuk dilengkapi contoh, salah satu dosen menyatakan
persyaratannya. bahwa telah melengkapi persyaratan dan
c. Menyiapkan data-data dosen yang telah disetujui hingga tingkat universitas.
akan dinaikkan pangkat atau jaba- Namun hasil review dari DIKTI menyatakan
tannya seperti Surat Keputusan (SK) sebaliknya. Salah satu penyebabnya adalah
pangkat terakhir, SK gaji berkala, aturan dan standar yang sering berganti,
kartu pegawai, ijazah terakhir, jabatan khususnya terkait jurnal, sehingga dosen
fungsional terakhir serta Daftar kesulitan untuk mengikuti dan memenuhi
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan persyaratannya.
(DP3) dua tahun terakhir yang Selain pergantian peraturan dan
semuanya dilegalisir oleh Kasubag standar, kurangnya informasi mengenai
Tata Usaha (KTU) atau Kasubag status jurnal yang dapat dinilai diindikasi
Keuangan dan Kepegawaian menjadi faktor lain penyebab sulitnya dosen
d. Membuat surat pengantar kenaikan mengikuti standar DIKTI. Posisi reviewer
pangkat yang dialamatkan kepada yang memiliki bidang ilmu yang berbeda
rektor diketahui ketua jurusan dan dengan dosen pengaju juga dianggap
dekan. menjadi faktor penyebab kegagalan dosen.
e. Mengirim berkas kenaikan pangkat Ketidaksesuaian bidang ilmu menyebabkan
ke bagian kepegawaian rektorat. ketidaksepahaman mengenai pemenuhan
3. Dalam proses diatas, senat fakultas persyaratan dosem pengaju. Hingga pada
akan melaksanakan rapat untuk mem- akhirnya timbul asumsi mudah atau sulitnya
pertimbangkan kenaikan pangkat atau kenaikan jabatan adalah faktor luck and
jabatan dosen serta memberikan unluck.
55
Civil Service VOL. 13, No.1, Juni 2019 : 47 - 59

Gambar 5. Alur Kenaikan Pangkat dan Jabatan Fungsional Dosen

Sumber: Fakultas X

Berdasarkan hasil penelitian, maka Penelitian ini menggunakan CATWOE


dapat diketahui bahwa paling tidak terdapat yakni Customers, Actors, Transformation
sembilan aktor yang dapat memastikan P ro c e s s , Wo r l d Vi e w, O w n e r d a n
kelancaran proses pengangkatan jabatan Environmental Constrains oleh Lester
fungsional dosen, khususnya lektor kepala (2008). Hasil analisis ini dapat diketahui
dan guru besar. Kesembilan aktor tersebut bahwa setiap aktor memiliki sudut pandang
dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu sendiri dalam proses pengangkatan
aktor internal Fakultas X dan aktor eksternal. jabatan fungsional dosen. Dalam sudut
Aktor internal meliputi dosen terkait, pandang seorang dosen, proses persiapan
staff personalia, kasubag keuangan dan yang tepat dalam pemberkasan terkait
personalia, kasubag tata usaha, ketua jurusan, pengangkatan jabatan fungsional, termasuk
dekan dan senat fakultas. Sedangkan aktor didalamnya pemenuhan kualifikasi jurnal
eksternal meliputi rektorat (Universitas Y) sesuai dengan permintaan lembaga terkait,
dan DIKTI. Kesembilan aktor tersebut dapat merupakan prioritas utama. Bagi fakultas
diklasifikasikan menjadi empat aktor utama, dan universitas, pola yang tepat dan cepat
yaitu dosen, fakultas, universitas dan DIKTI dalam pengangkatan jabatan fungsional
(Gambar 4) dosen, khususnya Lektor Kepala dan Guru

56
Strategi Percepatan Peningkatan Jabatan Fungsional Dosen
(Studi Pada Fakultas X Universitas Y)
(M.R. Khairul Muluk dan Asti Amelia)

Besar, menjadi perhatian utama. Hal ini ditarik kesimpulan bahwa permasalahan
dikarenakan jumlah dosen dengan jabatan, pengangkatan jabatan fungsional dosen,
khususnya guru besar, semakin berkurang khususnya Lektor Kepala dan Guru Besar
cukup signifikan, sedangkan peningkatan merupakan permasalahan sistemik yang
jumlah Guru Besar melambat. Berbeda melibatkan tiga level, yaitu individu,
dengan fakultas dan universitas, DIKTI organisasi dan institusi. Temuan penelitian
sebagai lembaga pemerintah memiliki ini sejalan dengan konsep yang dikemukakan
kewajiban untuk memastikan kelayakan oleh Scott (2001) bahwa dalam upaya
seorang dosen untuk diangkat jabatan penguatan kelembagaan diperlukan pene-
akademiknya mejadi Lektor Kepala atau kanan pada tiga level, yaitu human resources
Guru Besar. Sehingga bagi DIKTI proses development, organizational streghtening
evaluasi kelayakan dalam pengangkatan serta institutional reform. Human resources
jabatan fungsional dosen merupakan hal development terkait dengan pengembangan
utama. Kondisi ini yang mengakibatkan individu dalam organisasi. Organizational
kebijakan terus berubah mengikuti per- strengthening terkait tentang sistem
kembangan dan dinamika nasional maupun manajemen organisasi.
internasional, dan menyebabkan penataan Sedangkan institutional reform ter-
si st e m e v aluasi m engalami pa sa ng kait sistem yang bersifat lebih makro
surut. Dari keempat sudut pandang aktor seperti pembenahan kebijakan pusat ter-
diatas maka hambatan dalam percepatan kait pengangkatan jabatan fungsional
pengangkatan jabatan Lektor Kepala dosen. Dalam konteks penelitian ini,
dan Guru Besar dapat dikategorikan untuk dapat melaksanakan percepatan
menjadi dua, yaitu hambatan individual pengangkatan jabatan fungsional dosen,
dan hambatan institutional. Hambatan khususnya lektor kepala dan guru besar
individual atau personal terkait dengan sebagaimana dimaksudkan diatas maka
motivasi dosen dalam menghasilkan paling tidak dibutuhkan empat macam
jurnal serta kemampuan dan kemauan input dengan enam proses transformasi
dosen dalam mengarsipkan berkas terkait (Gambar 6). Input yang dimaksudkan
dengan pengangkatan jabatan fungsional dalam hal ini adalah kemampuan dosen
dosen. Hambatan institusional terkait dalam melengkapi tridharma perguruan
dengan efektifitas dan efisiensi sistem tinggi, sistem pendanaan di tingkat fakultas
pemberkasan serta pengangkatan jabatan maupun universitas, sistem pemberkasan
fungsional dosen baik di tingkat fakultas, dan sistem penilaian di level fakultas,
universitas, maupun tingkat pusat. Oleh universitas, khususnya di level pusat.
karena itu transformasi yang dibutuhkan Sedangkan proses transformasi meliputi;
untuk percepatan pengangkatan jabatan (1) penataan load pekerjaan dosen;
fungsional dosen, khususnya lektor kepala (2) peningkatan motivasi penulisan
dan guru besar adalah peningkatan motivasi jurnal bagi dosen terkait baik dengan
menulis dosen, perbaikan dalam sistem skema pendanaan maupun pelatihan,
pemberkasan, dan penataan dalam sistem (3) penataan sistem informasi pengangkatan
pengangkatan jabatan fungsional hingga di jabatan fungsional di tingkat fakultas
tingkat pusat. dan universitas; (4) pembenahan sistem
pengarsipan di level individu dan fakultas;
Strategi percepatan pengangkatan (5) serta penataan sistem pengangkatan
jabatan fungsional Lektor Kepala dan jabatan fungsional dosen, khususnya dalam
Guru Besar di Fakultas X penilaian angka kredit jurnal di tingkat
Sebagaimana hasil analisis dari pusat.
struktur sistemik terkait pengangkatan
jabatan fungsional dosen, khususnya
lektor kepala dan guru besar, maka dapat

57
Civil Service VOL. 13, No.1, Juni 2019 : 47 - 59

Gambar 6. Input, Transformasi, dan Output dalam Percepatan Pengangkatan Fungsional Dosen
(LK dan GB)

Sumber: Rekomendasi peneliti

Terkait dengan proses transformasi fungsional dosen dan hal terkait


yang direkomendasikan diatas maka lainnya
dapat diajukan model strategi percepatan 6. Penyediaan staff khusus untuk
pengangkatan jabatan fungsional dosen (LK membantu mengurus kearsipan
dan GB) sebagaimana berikut: dosen bagi pengangkatan jabatan
a. Dosen fungsional dosen
1. Meningkatkan kemampuan penu- c. Universitas
lisan karya ilmiah dengan mengikuti 1. Aktif memantau dan mengevaluasi
pelatihan penulisan dsb. perkembangan jabatan fungsional
2. Aktif mencari informasi mengenai dosen
persyaratan dan prosedur pengang- 2. Aktif memberikan sosialisasi terkait
katan jabatan. prosedur pengangkatan jabatan fung-
b. Fakultas sional dosen dan hal terkait lainnya
1. Meningkatan motivasi dan kemam- 3. Meningkatkan motivasi melalui
puan dosen dalam penulisan jurnal skema pendanaan bagi pengem-
melalui penyediaan sarana dan bangan kapasitas dosen dalam
prasarana yang dibutuhkan seperti penelitian dan pengabdian
lab riset, study room dsb. d. DIKTI (Pusat)
2. Meningkatkan motivasi melalui 1. Penataan sistem evaluasi penilaian
skema pendanaan bagi pengem- angka kredit bagi kenaikan jabatan
bangan kapasitas dosen dalam fungsional dosen
penelitian dan pengabdian 2. Memastikan kesesuaian asesor dalam
3. Menata load pekerjaan dosen se- evaluasi penilaian angka kredit
hingga dosen dapat membagi waktu 3. Sosialisasi yang berkelanjutan
untuk memenuhi tridharma PT mengenai kebijakan sistem pengang-
4. Aktif memantau dan mengevaluasi katan jabatan fungsional dosen
perkembangan jabatan fungsional 4. Sosialisasi mengenai jurnal yang
dosen di lingkungan Fakultas layak maupun tidak layak untuk
5. Aktif memberikan sosialisasi terkait diajukan dalam penilaian angka
prosedur pengangkatan jabatan kredit secara berkala
58
Strategi Percepatan Peningkatan Jabatan Fungsional Dosen
(Studi Pada Fakultas X Universitas Y)
(M.R. Khairul Muluk dan Asti Amelia)

PENUTUP Hennink, M. Monique. 2014. Focus Group


Discussions. Oxford University Press.
Hambatan dalam percepatan pe- Lester, Stan. 2008. Soft System Methodology.
ngangkatan jabatan fungsional dosen, http://devmts.org.uk/ssm.pdf
khususnya lektor kepala dan guru besar Maftuh, Bunyamin. 2016. Kebijakan
dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu ham- Peningkatan Jabatan Akademik
batan yang bersifat individu dan hambatan Dosen. Disampaikan pada Seminar
institusional. Hambatan individu meliputi di FEB Universitas Negeri Jakarta.
motivasi dalam menghasilkan jurnal serta <http://fe.unj.ac.id/wp-content/
kesanggupan dalam pengarsipan berkas uploads/2015/11/Materi-Sosialisasi-
pengangkatan jabatan fungsional dosen. Kebijakan-kenaikan-Jabatan-
Sedangkan hambatan institusional meliputi Akademik-Dosen-UNJ.pptx
dukungan institusi dalam peningkatan Permendikbud RI Nomor 92 Tahun
motivasi dosen dalam melengkapi per- 2014 Tentang Petunjuk Teknis
syaratan pemberkasan bagi kenaikan jabatan Pelaksanaan Penilaian Angka
fungsional seperti sosialisasi prosedur, Kredit Jabatan Fungsional
sosialisasi sistem penilaian, pendanaan Dosen dan Angka Kreditnya
bagi penelitian dosen, dan penyediaan Permenpan RB Nomor 17 Tahun 2013
sarana dan prasarasana terkait. Terdapat Tentang Jabatan Fungsional Dosen
struktur sistemik yang mempengaruhi dan Angka Kreditnya
proses percepatan pengangkatan jabatan Permenristekdikti No 44 Tahun 2015 tentang
fungsional dosen, khususnya lektor kepala Standar Nasional Pendidikan Tinggi
dan guru besar. Struktur sistemik yang PP No 9 Tahun 2014 Tentang Petunjuk teknis
dimaksud melingkupi tiga level, yaitu Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit
individu, organisasi dan institusi. Dalam Jabatan Fungsional Dosen
kondisi nyatanya yang berhak menentukan Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor
pengangkatan jabatan fungsional dosen 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan
adalah DIKTI. Oleh sebab itu jika kebijakan Tinggi
DIKTI terkait syarat dan prosedur dirasa Scott, W. Richard. 2001. Institutions and
memberatkan dan selalu berganti, maka Organizations (Second Edition).
hal tersebut akan berdampak pada seluruh London: Sage Publications Ltd.
proses di tingkat universitas dan fakultas.
Kondisi ini mengakibatkan motivasi dosen
semakin menurun akibat ketidakpastian
prosedur dan sistem penilaian di tingkat
pusat.

DAFTAR PUSTAKA

Checkland, Peter and Scholes, Jim. 1990.


Soft System Methodology in action.
New Jersey: John Wiley & Sons.
Ditjen SDID. 2017. Kemenristekdikti
Luncurkan Skema Beasiswa untuk
Dosen dan Sarjana Unggul. <http://
sumberdaya.ristekdikti.go.id/ index.
php/2017/06/05/kemristekdikti-
luncurkan-skema-beasiswa-untuk-
dosen-dan-sarjana-unggul/>

59
Civil Service VOL. 13, No.1, Juni 2019 : 47 - 59

60

Anda mungkin juga menyukai