Anda di halaman 1dari 40

TESIS

Y.SUGENG PRIHANTO
NIM.S.811202041
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA

JUDUL
IMPLEMENTASI PROGRAM AKSELERASI

DI SMP NEGERI 9 SURAKARTA

LATAR BELAKANG MASALAH


1. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia
2. Peserta didik CI/BI berhak mendapatkan pendidikan
khusus sesuai dengan kecepatan belajarnya (UU Nomor
20 tahun 2003 Bab IV Pasal 5 Ayat 4 dan Bab V Pasal
12 ayat 1)
3. Pelayanan terhadap anak CI/BI dilakukan dengan
program akselerasi:
a. Pelayanan khusus
b. Kelas khusus (di Indonesia mulai th 2001/2002)
c. Satuan pendidikan khusus
4. SMP Negeri 9 salah satu pelaksana program akselerasi

PERUMUSAN MASALAH
1 Bagaimana pelaksanaan program akselerasi di SMP Negeri 9
Surakarta? Masalah ini ditinjau dari:
Aspek kurikulum
Kualifikasi peserta didik
Kualifikasi guru
Bentuk dan jenis kegiatan pembelajaran
Bentuk Evaluasi dan jenis penilaian pembelajaran
Sumber dana/anggaran
Pemenuhan sarana dan prasarana
2.Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat
pelaksanaan program akselerasi di SMP Negeri 9 Surakarta?
3. Bagaimana pengaruh program akselerasi terhadap kualitas
proses dan hasil pembelajaran

Kerangka Berpikir
SK
SK
JUKLAK/JUKNI
JUKLAK/JUKNI
S
S
KURIKULUM,DANA,PBM,SARANA DAN
PRASARANA,PENDIDK,MANAJEME
N
Kurikulum,
dana, PBM, Sarana

dan Prasaranan, Pendidik,


Manajemen

input
LINGKUINGAN
(SEKOLH, KELUARGA,
MASYARAKAT

HASIL
OUT PUT
( NILAI
UNAS

Program
AKSELERASI

KENDALA/HAMBA
TAN

OUT
COME
( sekolah
berikutnya

DESKRIPSI HASIL PENELITIAN


N
O

ASPEK

TEMUAN

KETERANGAN

KURIKULUM

KURIKULUM
BERDIFERENSIASI

Alokasi waktu,
isi,proses
pembelajaran,
sarana dan
prasarana

Kualifikasi Peserta
didik

all
Lembaga Anava
1 Skor akademis Rata-rata 8
Solo
2. IQ minimal 13o Skala Wechsler CTL 4, 7, 10
3. Keterikatan pada tugas di atas
rata-rata

Kualifikasi Pendidik

Sesuai Pedoman yang berlaku


(Bab IV hal 66) all:
S1, Bersertifikat
Pendidik,berpengetahuan
tentang anak gifted, mampu
menggunakan bahasa inggris
dalam pembelajaran (khususnya

Tes Khusus
Ada workshop tiap
awal tahun (Ctl
4,CTl 10,CTL 28)

DESKRIPSI HASIL PENELITIAN


No

Aspek

Temuan

Keterangan

Bentuk dan jenis Kegiatan


Pembelajaran

Bentuk : Dalam Kelas


khusus
Jenis: intra kurikuler,
ekstra kurikuler,
Kerohanian, OSIS.

Dok Kur, Dok


kesiswaan

Bentuk Evaluasi dan Jenis


Penilaian

Bentuk: UH, UTS, UAS


Jenis : Dari
UH,UTS,UAS
ditambah tugas-tugas

CTL 2, CTL 5, CTL


15

Sumber Dana

Pemerintah Pusat,
daerah, Orang Tua

Tidak ada masalah


(CTL 4, CTL5,
CTL 28)

DESKRIPSI HASIL PENELITIAN


No

Aspek

Temuan

Keterangan

Pemenuhan Sarana dan


Prasarana

Sarana dan prasarana


meme syarat, kecuali
lab mat belum ada

Sesuai
Pedoman
CTL 1, CTL 4,
dokumen,
pengamatan

Hambatan
Secara teknis tidak ada ( CTL 4, 10,28)
Secara non teknis ada siswa: (keluarga,

perkembangan sosial dan emosi anak) (CTL 4 dan


CTL 7) namun bisa diatasi dengan pendampingan
sejak dini.
Dari pihak guru : adanya penggabungan mata
pelajaran menjadi IPS terpadu ( diatasi dengan
workshop tiap awal tahun pelajaran dan MGMP)

Temuan Teori
Dari deskripsi hasil penelitian ditemukan teori:

Implementasi program akselerasi di SMP Negeri 9


Surakarta walaupun hanya berlangsung dua tahun
namun dapat meningkatkan proses dan hasil
pembelajaran yang tidak kalah dengan program
regular yang berlangsung tiga tahun karena
adanya dukungan kualitas peserta didik,
kurikulum, kualitas guru, sarana dan prasarana,
dana, manajemen, lingkungan dan kegiatan
pembelajaran.

Dukungan Kualitas Peserta Didik


Oemar Hamalik (2005) dan Slameto (2003) yang pada
intinya mengatakan tingkat intelengensi seseorang akan
mempengaruhi hasil belajar. Selanjutnya pengaruh motivasi
terhadap proses dan hasil belajar sejalan dengan temuan
Salili, Chiu, dan Lai (Lim dan Moris 2009) bahwa students
who were confident and motivated to learn, spent more time
and effort and achieved higher levels of performance than
those who were not confident and motivated.
Dasar CTL 4,7,10,12,15,18,19,20,22,23,24,25,26,27) disimpulkan bahwa
peserta didik akselerasi memiliki IQ, Tangung Jawab, Motivasi Tinggi
sehingga mempengaruhi proses dan hasil belajar. Hal ini konsisten
dengan pendapat dari:

Dukungan kurikulum (berdiferensiasi)


Berdasar dok dari waka kurikulum dan CTL 10 dapat

disimpulkan kurikulum yang digunakan dalam


program akselerasi adalah kurikulum
berdiferensiasi. Kurikulum ini bisa merangsang
siswa lebih aktif belajar dan dapat mewadahi
kecepatan belajarnya sehingga proses dan hasil
belajar baik. Temuan ini sesuai dengan pendapat
Horne (2003) dan Feldusen (Echo,2013) seperti di
bawah ini:

Pembahasan Temuan Teori (kurikulum)


Strategies for differentiating instruction for

gifted students generally fall into two categories:


enrichment and acceleration. Enrichment refers to
the presentation of curriculum content with more
depth, breadth, complexity, or abstractness than
the general curriculum. Acceleration refers to the
practice of presenting curriculum content earlier
or at a faster pace. (Horne,2003)

Pembahasan Temuan Teori (kurikulum)


Some researchers argued that it is more appropriate

to group gifted and talented students in homogeneous


settings, providing them with uniquely designed
classes, advanced curricula and a speedy instructional
pace. In that way, not only can these students benefit
from the academic challenges from such advanced
programs, but they can also interact with others who
are from the same or similar ability levels, who may
well have comparable intellectual and social
emotional characteristics. (Feldusen cit echo 2013)

Pembahasan Temuan Teori ( Kualitas Guru)


Berdasar CTL 2,4,26,28 dan Tabel 4.4 disimpulkan

guru yang mengajar pada program akselerasi


merupakan guru yang berkualitas. Hal ini sangat
mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.
Temuan ini sesuai dengan pendapat:
a. David (2011): bahwa sebagai guru untuk anak
cerdas istimewa harus memiliki karakteristik
kepribadian yang baik, professional, memiliki
kemampuan pendidikan untuk anak berbakat dan
kecakapan administrasi

Pembahasan Temuan Teori ( Kualitas Guru)


b. Komite Senat Australia (2001) yang intinya bahwa
pendidikan bagi peserta didik cerdas istimewa
memerlukan guru yang memahami karakter mereka
serta kurikulum yang berbeda dengan peserta didik
pada umumnya (Plunkertt dan Leonie
Kronborg,2011:32).

Pembahasan Temuan Teori :


Dukungan sarana dan prasarana
Berdasar CTL 1,4, sarana dan prasarana sesuai

dengan PPPPDCI. Hal ini sangat mempengaruhi


proses dan hasil belajar siswa. Temuan ini konsisten
dengan
a. Undang-Undang No 20 tahun 2003 Bab XII pasal
45 ayat 1: pertumbuhan dan perkembangan potensi
fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan
kejiwaan peserta didik perlu didukung dengan
sarana dan prasarana yang sesuai

Pembahasan Temuan Teori ( sarana dan prasarana)


b. PPPPDCI : sekolah penyelenggara pendididikan bagi anak
cerdas istimewa harus mampu memenuhi sarana
penunjang kegiatan pembelajaran yang relevan dengan
kebutuhan peserta didik.
c. Hasil penelitian Nuning (2008) menyimpulkan bahwa
terdapat dukungan sarana dan prasarana terhadap prestasi
belajar peserta didik, semakin baik sarana dan prasarana
maka akan semakin tinggi prestasi belajar peserta didik
atau sebaliknya semakin buruk sarana dan prasarana
semakin rendah prestasi belajar.

Pembahasan Temuan Teori ( Dana)


Berdasar temuan penelitian dana sangat mendukung

proses dan hasil belajar peserta didik. Temuan ini


konsisten dengan:

a. PPPPDCI : penyelenggara pendidikan khusus bagi


PDCI/BI harus mampu menggalang sumber-sumber dana
dalam jumlah yang memadai untuk membiayai kegiatan
operasional dan peningkatan mutu program akselerasi
b. hasil penelitian Syamsudin (2009) yang menyimpulkan
bahwa biaya pendidikan berpengaruh terhadap mutu
proses belajar mengajar dan mutu proses belajar mengajar
berpengaruh terhadap hasil belajar.

Pembahasan Temuan Teori ( Manajemen)


Dari temuan teori, manajemen (MBS) menjadi salah
satu faktor yang mempengaruhi proses dan hasil
belajar. Temuan ini konsisten dengan:
a.Pedoman penyelenggaraan pendidikan untuk peserta
didik cerdas istimewa yang menyatakan bahwa
manajemen berbasis sekolah ditawarkan sebagai salah
satu alternatif jawaban pemberian otonomi di bidang
pendidikan yang sasarannya adalah peningkatan mutu
sekolah

Pembahasan Temuan Teori ( Manajemen)


b. Temuan dari Bank Dunia (2008) yang menyatakan
bahwa manajemen berbasis sekolah telah mengubah
dinamika sekolah dengan adanya perubahan
perilaku orang tua (yang menjadi lebih terlibat) dan
guru (yang mengubah tindakannya), sehingga
membawa perubahan yang lebih positif terhadap
angka mengulang, angka kegagalan, dan hasil belajar
berdasarkan nilai tes terstandart. (Bank Dunia 2008
cit Sektor Pengembangan Sumber Daya Manusia
Bank Dunia Jakarta 2010)

Pembahasan Temuan Teori ( Lingkungan)


Dari temuan teori, lingkungan menjadi salah satu

faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar


siswa. Hal ini sesuai dengan:
a. Belajar yang terbaik adalah dalam lingkungan
fisik, emosi, dan sosial yang positif, suasana yang
tidak tegang dan menstimulasi terjadinya belajar.
Belajar terbaik apabila siswa secara total terlibat
aktif serta mengambil tanggung jawab penuh
terhadap belajarnya.(Asmadi 2007).

Pembahasan Temuan Teori ( Lingkungan)


b. Lingkungan sosial sekolah seperti guru, para staf
administrasi, dan teman-teman sekelas dapat
mempengaruhi semangat belajar siswa. Para guru
yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang
simpatik menjadi daya dorong yang positif bagi
kegiatan belajar siswa. Namun lingkungan sosial
yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar
adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri.
(Syah 2009)

Pembahasan Temuan Teori ( Lingkungan)


c. Pianta (1992) mengatakan bahwa:
Educator exert a tremendous influence on gifted
childrens academic and sosial-emotional
development, thus their perceptions of these student
is critical. Many factors are associated with a
successful classroom experience for the gifted child,
and the classroom teacher plays a vital role in that
success. The teacher influences not only the
academic side of classroom life, but the personal one
as well.( Kesner, 2005: 218)

Pembahasan Temuan Teori ( Lingkungan)


d. Clark (Kesner 2005) mengatakan bahwa:
After their parent, teachers are perhaps the most
significant adults in young childs life. Teachers are
in a unique position to either nurture or stifle
positive relationship with children, and thereby
exert a tremendous influence on their development.
An effective teacher must recognize the gifted childs
unique abilities and needs and provide the
appropriate curricula challenges along with the
unique appropriate affective environment.

Pembahasan Temuan Teori ( kegiatan pembelajaran)


Kegiatan pembelajaran pada program akselerasi

SMP Negeri 9 Surakarta sesuai dengan apa yang


dikatakan oleh Winebrener maupun Clark, sehingga
sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil
belajar peserta didik. Secara lebih jelas dapat dilihat
pada tabel 4.14. (di bawah ini)

Tabel 4.14
NO

Teori

Implementasi

Memenuhi program asli

Kurikulum yang
digunakan kurikulum
nasional dan lokal (sumber
data: dokumen Waka
kurikulum)

Modifikasi program harus


lebih baik dibandingkan
program asli

Modifikasi tentang materi.


waktu,sarana dan prasarana,
media pembelajaran, muatan
lokal. (sumber data: dokumen
Waka kurikulum). Ada jam
tambahan 2 jam untuk mata
pelajaran sains. (CTL 15)

Tabel 4.14
No Teori
3

Program pembelajaran menyeluruh,


terstruktur dan terpadu

Implementasi
Dalam kurikulum terdapat
struktur yang jelas dan
menyeluruh. Terdapat
keterpaduan antara kebutuhan
intelektual dan kepribadian.
Disamping pembelajaran di
dalam kelas juga diberi
kesempatan untuk mengikuti
kegiatan pengembangan diri
serta adanya kegiatan
kerokhanian yang terjadwal
secara tetap. (sumber data:
dokumen Waka kurikulum dan
ctl 4)

Tabel 4.14
NO

Teori

Program pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan
siswa

IMPLEMENTASI

Kurikulum yang
digunakan kurikulum
berdiferensiasi
(disesuaikan dengan
kecepatan belajar siswa)

Tabel 4.14
N
o

Teori

5 Evaluasi ditujukan untuk


pengembangan program
pembelajaran
selanjutnya.

Implementasi
Adanya ulangan harian, ulangan
tengah semester dan ulangan
semester ( CTL 2)

NO
6

TEORI
IMPLEMENTASI
Aktivitas pembelajaran
Materi-materi yang esensial dan
diarahkan untuk
tingkat kesulitannya tinggi
penguasaan yang
diperdalam. Matematika, IPA, Bahasa
mendalam dan kompleks
Inggris. (CTL 10). Dalam
pengamatan penulis, hampir semua
guru memberikan tugas rumah untuk
memperdalam materi yang diajarkan.
( CTL 15, CTL 23, CTL 24, dan
CTL 25) dan dalam pembelajaran
guru merangsang siswa agar mau
berpendapat agar bisa membangun
pengetahuannya sendiri (CTL 20,
CTL 23, CTL 25.)

Simpulan, Implikasi dan Saran


Simpulan

1. Ditinjau dari kurikulum yang digunakan, kualifikasi


peserta didik, kualifikasi pendidik, bentuk dan jenis
kegiatan pembelajaran, bentuk evaluasi dan jenis
penilaian, sumber dana, serta pemenuhan sarana
dan prasarana, implementasi program akselerasi di
SMP Negeri 9 Surakarta telah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Simpulan
b. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

implementasi program akselerasi SMP Negeri 9


Surakarta adalah input yang baik, pendidik sesuai
kualifikasi, kurikulum yang jelas, dana yang cukup,
sarana dan prasarana yang memadai, manajemen
dijalankan dengan manajemen berbasis sekolah,
lingkungan yang positif, kegiatan pembelajaran yang
lancar.

Simpulan
3.Implementasi program akselerasi di SMP Negeri 9
Surakarta dapat meningkatkan kualitas proses dan
hasil pembelajaran.

Implikasi
1.
2.

3.
4.

Perlu pemantauan terhadap kecerdasan dan bakat


peserta didik baru agar lebih optimal
Perlu pendampingan psikologis lebih serius bagi peserta
didik cerdas istimewa agar masalah sosial dan
emosional yang sering muncul tidak mengganggu
proses dan hasil belajar.
Perlu guru mencoba pembelajaran dengan bahasa
inggris sesuai dengan panduan
Perlu monitoring dan evaluadi yang intensif dari
pemegang kebijakan terutama pada sarana dan
prasarana

Saran
Perlu diadakan laboratorium matematika sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Perlunya adanya bimbingan yang intensif terhadap
peserta didik agar jiwa penemunya dapat berkembang
secara optimal.
3. Perlunya penggunaan multimedia bagi semua guru agar
pembelajaran lebih maksimal dan menyenangkan.
4. Perlunya pemberian pelatihan bahasa Inggris secara
kontinyu kepada guru, agar pembelajaran dengan bahasa
Inggris dapat direalisasikan
1.

Trima Kasih
"Strategi untuk membedakan pembelajaran untuk

siswa berbakat umumnya terbagi dalam dua


kategori: pengayaan dan percepatan. Pengayaan
mengacu pada penyajian isi kurikulum dengan lebih
mendalam, luas, kompleksitas, atau abstractness
dari kurikulum umum. Akselerasi mengacu pada
praktek menyajikan isi kurikulum sebelumnya atau
pada kecepatan yang lebih cepat. "(Horne, 2003)

"Beberapa peneliti berpendapat bahwa lebih tepat

untuk kelompok siswa berbakat dan berbakat dalam


pengaturan homogen, menyediakan mereka dengan
kelas yang dirancang unik, kurikulum canggih dan
kecepatan instruksional cepat. Dengan demikian,
tidak hanya dapat siswa manfaat dari tantangan
akademis dari Program lanjutan tersebut, tetapi
mereka juga dapat berinteraksi dengan orang lain
yang berasal dari tingkat kemampuan sama atau
mirip, yang mungkin memiliki karakteristik sosial
dan intelektual-emosional yang sebanding. "

"Siswa yang percaya diri dan termotivasi untuk

belajar, menghabiskan lebih banyak waktu dan


usaha dan mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi
daripada mereka yang tidak percaya diri dan
termotivasi".

"Pendidik memberikan pengaruh besar pada

pengembangan akademik dan sosial-emosional


anak-anak berbakat, sehingga persepsi mereka
terhadap siswa ini sangat penting. Banyak faktor
yang terkait dengan pengalaman kelas yang sukses
untuk anak berbakat, dan guru kelas memainkan
peran penting dalam kesuksesan itu. Guru tidak
hanya mempengaruhi sisi akademis kehidupan
kelas, tapi satu pribadi juga (Kesner, 2005: 218).

Anda mungkin juga menyukai