Cetak
A A A
I. DASAR HUKUM
A. Pasal 16B UU Nomor 8 Tahun 1983 stdtd UU Nomor 42 TAHUN 2009 (berlaku sejak 1 April
2010) tentang PPN barang dan jasa dan PPnBM
B. PP 85 TAHUN 2015 tentang perubahan PP 32 TAHUN 2009 (berlaku sejak 60 hari sejak tanggal
24 Maret 2009) tentang Tempat Penimbunan Berikat (berlaku sejak 25 November 2015)
o PP 85 TAHUN 2015 mengubah ketentuan Pasal 1, 2, 3, 4, 7, 11, 14, 24, 29, 30, 32, 35,
menambah Pasal 42A, 42B, 42C, 42D, 42E, 42F, 46A, 46B.
C. PMK-120/PMK.04/2013 (berlaku sejak 26 Agustus 2013) tentang perubahan ketiga
atas PMK 147/PMK.04/2011(berlaku sejak 1 Januari 2012) tentang Kawasan
Berikat (PMK 147/PMK.04/2011 ini mencabut KMK-291/KMK.05/1997 (berlaku sejak 1 April
1997) stdtd PMK-101/PMK.04/2005 (berlaku sejak 19 Oktober 2005 s/d 31 Desember 2011))
III. PEMBERIAN FASILITAS PPN ATAU PPN DAN PPnBM TIDAK DIPUNGUT ATAU PEMBEBASAN
PPN (KETENTUAN SEJAK 1 JANUARI 2012)
A. Antara Kawasan Berikat dengan Tempat Lain Dalam Daerah Pabean (TLDDP) atau Kawasan
Berikat Lain
1. Terkait pemasukan barang, hasil produksi dll ke kawasan berikat :
a. Fasilitas PPN atau PPN dan PPnBM Tidak Dipungut diberikan
atas pemasukan : (Pasal 14 ayat (2) PMK-255/PMK.04/2011)
i. pemasukan barang dari tempat lain dalam daerah pabean ke Kawasan
Berikat untuk diolah lebih lanjut;
ii. pemasukan kembali barang dan Hasil Produksi Kawasan Berikat dalam
rangka subkontrak dari Kawasan Berikat lain atau perusahaan industri
di tempat lain dalam daerah pabean ke Kawasan Berikat;
iii. pemasukan kembali mesin dan/atau cetakan (moulding) dalam rangka
peminjaman dari Kawasan Berikat lain atau perusahaan di tempat lain
dalam daerah pabean ke Kawasan Berikat;
iv. pemasukan Hasil Produksi Kawasan Berikat lain, atau perusahaan di
tempat lain dalam daerah pabean yang Bahan Baku untuk
menghasilkan hasil produksi berasal dari tempat lain dalam daerah
pabean, untuk diolah lebih lanjut oleh Kawasan Berikat;
v. pemasukan hasil produksi yang berasal dari Kawasan Berikat lain, atau
perusahaan di tempat lain dalam daerah pabean yang Bahan Baku
untuk menghasilkan hasil produksi tersebut berasal dari tempat lain
dalam daerah pabean, yang semata-mata akan digabungkan dengan
barang Hasil Produksi Kawasan Berikat untuk diekspor; atau
vi. pemasukan pengemas dan alat bantu pengemas dari tempat lain dalam
daerah pabean ke Kawasan Berikat untuk menjadi satu kesatuan
dengan Hasil Produksi Kawasan Berikat.
b. Ketentuan terkait pemasukan barang, hasil produksi dll tersebut :
C. Antara Kawasan Berikat dengan Luar Daerah Pabean dan Kawasan Berikat Lain
o Penangguhan Bea Masuk, pembebasan Cukai, dan tidak dipungut PDRI diberikan terhadap
barang yang dimasukkan ke Kawasan Berikat berupa: (Pasal 14 ayat (1) PMK-255/PMK.04/2011)
a. Bahan Baku dan Bahan Penolong asal luar daerah pabean untuk diolah lebih lanjut;
b. Barang Modal asal luar daerah pabean dan Barang Modal dari Kawasan Berikat lain yang
dipergunakan di Kawasan Berikat;
c. peralatan perkantoran asal luar daerah pabean yang dipergunakan oleh Pengusaha
Kawasan Berikat dan/atau PDKB;
d. barang Hasil Produksi Kawasan Berikat lain untuk diolah lebih lanjut atau dijadikan
Barang Modal untuk proses produksi;
e. barang Hasil Produksi Kawasan Berikat yang dimasukkan kembali dari luar daerah
pabean ke Kawasan Berikat;
f. barang Hasil Produksi Kawasan Berikat yang dimasukkan kembali dari Tempat
Penyelenggaraan Pameran Berikat (TPPB) ke Kawasan Berikat;
g. barang jadi asal luar daerah pabean yang dimasukkan ke Kawasan Berikat untuk
digabungkan dengan barang Hasil Produksi Kawasan Berikat yang semata-mata untuk diekspor;
dan/atau
h. pengemas dan alat bantu pengemas asal luar daerah pabean dan/atau Kawasan Berikat
lainnya yang dimasukkan ke Kawasan Berikat untuk menjadi satu kesatuan dengan barang Hasil
Produksi Kawasan Berikat.
KETENTUAN SEBELUM 1 JANUARI 2012
Atas Penyerahan JKP di/ ke Kawasan Berikat tetap terutang PPN (Pasal 3 ayat (2) PP 32
TAHUN 2009)
o Di dalam Pasal 14 ayat (5) dan penjelasannya PP No. 32 TAHUN 2009 dinyatakan bahwa untuk
pemasukan barang dari tempat lain dalam daerah pabean ke Kawasan Berikat, pengusaha di Tempat Lain
Dalam Daerah Pabean wajib membuat faktur pajak yang dibubuhi cap "Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah tidak dipungut eksekusi dari PP
Nomor 32 TAHUN 2009."
VI. IMPOR MAKANAN, MINUMAN, DAN BKP YANG TIDAK BERHUBUNGAN LANGSUNG DENGAN
KEGIATAN MENGHASILKAN KOMODITI EKSPOR
o Tetap wajib melunasi BM, Cukai, PPN, PPnBM, dan PPh Pasal 22 Impor (pasal 16
KMK 291/KMK.05/1997) (ketentuan sebelum 1 Januari 2012)
VIII. PENGELUARAN BARANG MODAL/PERALATAN PABRIK ASAL IMPOR MILIK PKB/PDKB (Pasal 23A
PMK 101/PMK.04/2005) (ketentuan sebelum 1 Januari 2012)
o Atas barang modal dan peralatan pabrik asal impor milik PKB dan/atau PDKB, apabila telah
melampaui jangka waktu 2 (dua) tahun sejak dimasukkan ke kawasan berikat dapat dipindahtangankan
ke Daerah Pabean Indonesia Lainnya dengan tanpa kewajiban membayar bea masuk.
1. Untuk dapat melakukan pekerjaan sub kontrak harus mendapat persetujuan dari Kepala
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai."
Dengan berlakunya KMK 291/KMK.05/1997 , semua Keputusan Menteri dan Peraturan Pelaksanaannya yang
berkaitan dengan KB dan Entrepot Produksi untuk Tujuan Ekspor (EPTE) yang bertentangan dengan Keputusan ini
dinyatakan tidak berlaku lagi.