Anda di halaman 1dari 25

DATA DAN INFORMASI TERKAIT OPTIMALISASI

PELAYANAN DAN PENGAWASAN PLB GEN-II DI


INDONESIA
PUSAT PENGKAJIAN PERDAGANGAN
DALAM NEGERI
KEMENTERIAN PERDAGANGAN
Jakarta, 6 AGUSTUS 2020
1. PROFIL PUSAT PENGKAJIAN
PERDAGANGAN DALAM NEGERI

2
PUSAT PENGKAJIAN PERDAGANGAN DALAM NEGERI
(PUSKA DAGRI)
Mendukung penyusunan kebijakan di Kementerian Perdagangan
(Sesuai Permendag No. 08/M-DAG/PER/2/2016)

3
ALUR KERJA PENYUSUNAN KAJIAN/REKOMENDASI
KEBIJAKAN PADA BPPP

4
2. PERAN KEMENTERIAN
PERDAGANGAN TERKAIT PLB

5
Permendag No. 64/2016.

Pemberian kemudahan impor untuk barang yang dikelompokkan


dalam barang yang dapat di-PLB-kan. Ketika Barang di dalam PLB
akan dikeluarkan dari PLB, verifikasi/penelusuran teknis dan
penerbitan Persetujuan Impor (PI) akan dilakukan di dalam PLB.

6
3. KELEBIHAN FASILITAS PLB

7
ALUR KERJA PENYUSUNAN KAJIAN/REKOMENDASI
KEBIJAKAN PADA BPPP

8
PLB VS GUDANG BERIKAT, KAWASAN
BERIKAT, DAN KITE.
 Dalam hal penggunaan fasilitas, Pusat Logistik Berikat (PLB) memiliki fungsi yang serupa dengan Gudang Berikat yaitu
untuk menimbun barang yang berasal dari luar Daerah Pabean yang selanjutnya dikeluarkan kembali. Berikut perbedaan
dari kedua fasilitas tersebut:

No Konsep Gudang Berikat PLB


1 Definisi Tempat Penimbunan Berikat (TPB) untuk TPB untuk menimbun barang asal luar daerah pabean
menimbun barang impor, dapat disertai 1 (satu) dan/atau barang yang berasal dari tempat lain dalam
atau lebih kegiatan sederhana dalam jangka daerah pabean, dapat disertai 1 (satu) atau lebih kegiatan
waktu tertentu untuk dikeluarkan kembali sederhana dalam jangka waktu tertentu untuk dikeluarkan
kembali.
2 Kepemilikan barang Kepemilikan sendiri Kepemilikan sendiri, konsinyasi, atau titipan
3 Masa Timbun 1 tahun 3 tahun
4 Nilai Pabean Untuk menghitung bea masuk, digunakan nilai Untuk menghitung bea masuk, digunakan nilai pabean
pabean saat pemasukan saat pengeluaran
5 Surat Keterangan Asal (SKA) Diterima dan satu kali pengeluaran Diterima dan bisa pengeluaran parsial
6 Pengenaan fiskal saat Bea masuk, pajak impor dan PPN penyerahan Bea masuk dan pajak impor
pengeluaran lokal
7 Jangka waktu izin Penyelenggaraan s.d 5 tahun; pengusaha s.d. 3 Seumur hidup, sampai dicabut
tahun

9
 Berdasarkan perbedaan tersebut terlihat bahwa PLB
memiliki kelebihan dalam hal penundaan bea masuk,
fleksibilitas dalam pemasukan dan pengeluaran barang,
serta sumber barang yang ditimbun bukan hanya yang
berasal dari luar daerah pabean/impor.

 Barang yang ditimbun di PLB dapat dikeluarkan untuk


mendukung kegiatan industri di Kawasan Berikat,
KEK, Kawasan Bebas, dan Kawasan ekonomi lainnya
yang telah ditetapkan pemerintah sesuai ketentuan
perundang-undangan.

 Fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE IKM)


merupakan fasilitas untuk mempermudah prosedur
impor dan ekspor oleh IKM dengan fasilitas berupa
pembebasan bea masuk, Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPnBM) untuk barang dan/atau bahan untuk diolah,
dirakit atau dipasang pada barang lain dengan tujuan
ekspor dan/atau penyerahan produk IKM. Bahan baku
dan mesin yang mendapatkan KITE dapat
didistribusikan melalui TPB salah satunya PLB. 10
4. PERAN PLB TERHADAP
DWELLING TIME DAN EFISIENSI
WAKTU PENYELESAIAN
ADMINISTRASI DI PLB

11
DAMPAK PLB TERHADAP DWELLING TIME

Lead time impor

Dengan adanya PLB, maka sebagian proses No.3 dan seluruh proses No. 4 ditunda, dan 12
nantinya akan dilakukan di PLB jika barang dikeluarkan dari PLB
EFISIENSI PENYELESAIAN DOKUMEN DI PLB
Kode Formulir Keterangan
BC 1.1 Inward manifest/Manifes kedatangan sarana pengangkut di
kawasan pabean
BC 1.6 Pemberitahuan pabean pemasukan barang impor untuk ditimbun di
PLB
BC 2.0 PIB (Pemberitahuan Impor Barang)/ Pemberitahuan pabean untuk
pengeluaran barang yang diimpor untuk dipakai
BC 2.7 Pemberitahuan Pengeluaran Barang untuk Diangkut dari TPB ke
TPB lainnya
BC 2.8 PIB PLB/ Pemberitahuan pabean untuk pengeluaran barang dari
PLB untuk diimpor untuk dipakai/ diimpor sementara
BC 3.0 PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)
BC 4.0 Pemberitahuan pemasukan barang asal tempat lain dalam daerah
pabean ke tempat penimbunan berikat.
BC 4.1 Pemberitahuan Pengeluaran Kembali Barang AsalTempat Lain
Dalam Daerah Pabean Dari Tempat PenimbunanBerikat
PPB PLB Pemberitahuan Pabean pengeluaran barang dari PLB di satu lokasi
ke PLB di lokasi lain yang masih satu izin pengusahaan.
PP-FTZ 02 Pemberitahuan Pabean untuk pemasukan dan pengeluaran barang
ke dan dari Kawasan Bebas dari dan ke Tempat Penimbunan
Berikat, Kawasan Bebas lainnya, dan Kawasan Ekonomi Khusus

 Kebijakan penurunan dwelling time melalui implementasi PLB dilakukan dengan menunda pengurusan
bea masuk dan pajak impor sampai barang tersebut dibeli oleh pelaku usaha Secara teori akan terjadi
efisiensi pengurusan dokumen impor dari PLB (BC 2.8) mengingat konsep PLB adalah mendekatkan 13
bahan baku impor ke pelaku usaha.
5. PERAN PLB DALAM
MENDUKUNG INDUSTRY
COMPETITIVENESS

14
Hubungan Bahan Baku - Competitiveness

 PLB meningkatkan efisiensi industri pada


sisi inbound logistics dengan
menurunkan biaya dan waktu pengiriman
bahan baku dari pemasok ke PLB
sekaligus menurunkan biaya dan waktu
pengiriman PLB ke gudang perusahaan.
 Dengan semakin efisiennya sisi inbound
logistics pada suatu perusahaan/industri
diharapkan akan meningkatkan daya
saing produk hasil industri yang
bersangkutan di pasar.

15
Dampak PLB Terhadap Logistic Cost & Time

Decrease/
Components Before PLB After PLB
increase
Time delivery of raw material from
24 days 17 days ↓29%
supplier to warehouse
Time delivery from the port to the
3,06 days 3,5 days ↑ 14,3%
warehouse
Estimated shipping cost from supplier to
Rp 9.981.650 Rp 8.963.650 ↓10.2%
warehouse
Time delivery from warehouse to Industry
7 days 5 days ↓29%
/ user
Estimated shipping cost from warehouse
Rp 2.203.889 Rp 2.016.667 ↓8,5%
to Industry/ user
Number of raw material shipped from
93750 kg 78541 kg ↓16%
supplier
Raw material storage time 47 days 11 days ↓77%
Estimated value of raw material
Rp 7.555.417 Rp 5.400.00 ↓29%
inspection (by authorities)

Sumber: Hasil survei kajian Puska Dagri (2017) yang sudah dipresentasikan pada Seminar ICCAP 2017 16
6. INDUSTRY COMPETITIVENESS
DILIHAT DARI PENYELENGGARA PLB,
PENGUSAHA PLB, DAN PDPLB

17
PENYELENGGARA DAN PENGUSAHAAN PLB

• Penyelenggaraan oleh PT A: Penyelenggara merangkap


Penyelenggara PLB yang Pengusaha PLB
berbadan hukum Indonesia dan PT C: Penyelenggara PLB
berkedudukan di Indonesia PT B: PDPLB yang memanfaatkan
Kegiatan : menyediakan dan fasilitas di PLB lain
mengelola kawasan untuk PT D: PDPLB
kegiatan pengusahaan PLB
• PT A selaku Pengusaha PLB
• Pengusahaan dilakukan oleh
merangkap Penyelenggara PLB
Pengusaha PLB atau PDPLB
hanya diperbolehkan melakukan
Kegiatan : menimbun barang
usaha penyimpanan dan proses
asal luar daerah pabean dan/atau
logistik sederhana
barang asal tempat lain dalam
daerah pabean guna • PT C selaku penyelenggara PLB
didistribusikan ke luar daerah hanya menyediakan kawasan
pabean dan/atau tempat lain sebagai gudang.
dalam daerah pabean • PT B dan PT D selaku PDPLB
diperboleh melakukan transaksi
jual beli di dalam PLB 18
INDUSTRY COMPETITIVENESS

• Pengusaha PLB, Penyelenggara PLB dan PDPLB bukanlah perusahaan


manufaktur, mereka hanyalah pelaku usaha yang bergerak dalam bidang
pergudangan.
• Peningkatan daya saing industri setelah implementasi PLB lebih banyak
dinikmati oleh para pelaku industri, karena lokasi bahan baku yang lebih dekat
dan berada di dalam negeri
• Namun sebagai Trader, PDPLB mendapatkan manfaat dengan penundaan Pajak
Dalam Rangka Impor (PDRI) yang terdiri atas PPh pasal 22 impor, PPN impor
dan PPnBM. Sebelum ada PLB trader harus membayar dan menyelesaikan
PDRI dahulu, baru bisa menjual ke dalam negeri. Meskipun nantinnya ada
fasilitas restitusi pajak namun menurut para trader pengurusannya memakan
waktu lama. Setelah ada PLB trader mendapatkan fasilitas penundaan PDRI
yang bisa dimanfaatkan untuk modal kerja.

19
7. MANFAAT PLB BAGI INDUSTRI
KECIL MENENGAH (IKM)

20
FAKTA UMUM IKM

‣ Kesulitan bahan baku terutama yang import


‣ Kesulitan untuk pemasaran produknya baik skala nasional
maupun international (export)
‣ Kesulitan pembiayaan
‣ Kesulitan pendaftaran menjadi sebuah badan hukum yang
mempunyai NPWP

21
DUKUNGAN PLB TERHADAP IKM

Fungsi PLB Bagi IKM


1. Pembebasan bea masuk dan
pajak impor bahan baku
(untuk IKM KITE)
2. Konsolidator barang-barang
ekspor IKM
3. Solusi bagi IKM yang mau
impor bahan baku tapi tidak
mepunyai NIK
4. Marketer bagi IKM
Sumber: Khrisna Logistik, 2017
5. Tempat Pameran barang
produksi IKM
22
10. USULAN/SARAN PERBAIKAN

23
USUL/SARAN PERBAIKAN

‣ Perlunya kriteria barang yang dapat di-PLB-kan dengan


menggunakan pendekatan Risk Based Analysis.
‣ Khusus untuk PLB Ekspor, perlu dipertimbangkan fasilitas
kemudahan bagi eksportir mengurus/mendapatkan SKA untuk
menikmati preferential tariff di negara tujuan ekspor.

24
Terima Kasih
Kementerian Perdagangan
Republik Indonesia

Jl. MI. Ridwan Rais No.5


Jakarta 10110 - INDONESIA
Telp. : (62-21) 384 1961 / 384 1962
Kementerian Perdagangan

@Kemendag

www.kemendag.go.id

Anda mungkin juga menyukai