2
PUSAT PENGKAJIAN PERDAGANGAN DALAM NEGERI
(PUSKA DAGRI)
Mendukung penyusunan kebijakan di Kementerian Perdagangan
(Sesuai Permendag No. 08/M-DAG/PER/2/2016)
3
ALUR KERJA PENYUSUNAN KAJIAN/REKOMENDASI
KEBIJAKAN PADA BPPP
4
2. PERAN KEMENTERIAN
PERDAGANGAN TERKAIT PLB
5
Permendag No. 64/2016.
6
3. KELEBIHAN FASILITAS PLB
7
ALUR KERJA PENYUSUNAN KAJIAN/REKOMENDASI
KEBIJAKAN PADA BPPP
8
PLB VS GUDANG BERIKAT, KAWASAN
BERIKAT, DAN KITE.
Dalam hal penggunaan fasilitas, Pusat Logistik Berikat (PLB) memiliki fungsi yang serupa dengan Gudang Berikat yaitu
untuk menimbun barang yang berasal dari luar Daerah Pabean yang selanjutnya dikeluarkan kembali. Berikut perbedaan
dari kedua fasilitas tersebut:
9
Berdasarkan perbedaan tersebut terlihat bahwa PLB
memiliki kelebihan dalam hal penundaan bea masuk,
fleksibilitas dalam pemasukan dan pengeluaran barang,
serta sumber barang yang ditimbun bukan hanya yang
berasal dari luar daerah pabean/impor.
11
DAMPAK PLB TERHADAP DWELLING TIME
Dengan adanya PLB, maka sebagian proses No.3 dan seluruh proses No. 4 ditunda, dan 12
nantinya akan dilakukan di PLB jika barang dikeluarkan dari PLB
EFISIENSI PENYELESAIAN DOKUMEN DI PLB
Kode Formulir Keterangan
BC 1.1 Inward manifest/Manifes kedatangan sarana pengangkut di
kawasan pabean
BC 1.6 Pemberitahuan pabean pemasukan barang impor untuk ditimbun di
PLB
BC 2.0 PIB (Pemberitahuan Impor Barang)/ Pemberitahuan pabean untuk
pengeluaran barang yang diimpor untuk dipakai
BC 2.7 Pemberitahuan Pengeluaran Barang untuk Diangkut dari TPB ke
TPB lainnya
BC 2.8 PIB PLB/ Pemberitahuan pabean untuk pengeluaran barang dari
PLB untuk diimpor untuk dipakai/ diimpor sementara
BC 3.0 PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)
BC 4.0 Pemberitahuan pemasukan barang asal tempat lain dalam daerah
pabean ke tempat penimbunan berikat.
BC 4.1 Pemberitahuan Pengeluaran Kembali Barang AsalTempat Lain
Dalam Daerah Pabean Dari Tempat PenimbunanBerikat
PPB PLB Pemberitahuan Pabean pengeluaran barang dari PLB di satu lokasi
ke PLB di lokasi lain yang masih satu izin pengusahaan.
PP-FTZ 02 Pemberitahuan Pabean untuk pemasukan dan pengeluaran barang
ke dan dari Kawasan Bebas dari dan ke Tempat Penimbunan
Berikat, Kawasan Bebas lainnya, dan Kawasan Ekonomi Khusus
Kebijakan penurunan dwelling time melalui implementasi PLB dilakukan dengan menunda pengurusan
bea masuk dan pajak impor sampai barang tersebut dibeli oleh pelaku usaha Secara teori akan terjadi
efisiensi pengurusan dokumen impor dari PLB (BC 2.8) mengingat konsep PLB adalah mendekatkan 13
bahan baku impor ke pelaku usaha.
5. PERAN PLB DALAM
MENDUKUNG INDUSTRY
COMPETITIVENESS
14
Hubungan Bahan Baku - Competitiveness
15
Dampak PLB Terhadap Logistic Cost & Time
Decrease/
Components Before PLB After PLB
increase
Time delivery of raw material from
24 days 17 days ↓29%
supplier to warehouse
Time delivery from the port to the
3,06 days 3,5 days ↑ 14,3%
warehouse
Estimated shipping cost from supplier to
Rp 9.981.650 Rp 8.963.650 ↓10.2%
warehouse
Time delivery from warehouse to Industry
7 days 5 days ↓29%
/ user
Estimated shipping cost from warehouse
Rp 2.203.889 Rp 2.016.667 ↓8,5%
to Industry/ user
Number of raw material shipped from
93750 kg 78541 kg ↓16%
supplier
Raw material storage time 47 days 11 days ↓77%
Estimated value of raw material
Rp 7.555.417 Rp 5.400.00 ↓29%
inspection (by authorities)
Sumber: Hasil survei kajian Puska Dagri (2017) yang sudah dipresentasikan pada Seminar ICCAP 2017 16
6. INDUSTRY COMPETITIVENESS
DILIHAT DARI PENYELENGGARA PLB,
PENGUSAHA PLB, DAN PDPLB
17
PENYELENGGARA DAN PENGUSAHAAN PLB
19
7. MANFAAT PLB BAGI INDUSTRI
KECIL MENENGAH (IKM)
20
FAKTA UMUM IKM
21
DUKUNGAN PLB TERHADAP IKM
23
USUL/SARAN PERBAIKAN
24
Terima Kasih
Kementerian Perdagangan
Republik Indonesia
@Kemendag
www.kemendag.go.id