Tokoh peletak prinsip dasar genetika adalah Gregor Johan Mendell seorang biarawan
dan penyelidik tanaman berkebangsaan Austria.
Pada tahun 1866 Mendell melaporkan hasil penyelidikannya selama bertahun-tahun
atas kacang ercis/kapri (Pisum sativum). Untuk mempelajari sifat menurun Mendell
menggunakan kacang ercis dengan alasan:
- memiliki pasangan sifat yang menyolok
- bisa melakukan penyerbukan sendiri
- segera menghasilkan keturunan atau umurnya pendek
- mampu menghasilkan banyak keturunan, dan
- mudah disilangkan
Dari hasil penelitiannya tersebut Mendell menemukan prinsip dasar genetika yang lebih
dikenal dengan Hukum Mendell.
Gregor Johan
Mendell (1811
– 1884) sang
peletak prinsip
dasar ilmu
genetika. Dari
dasar
penelitiannya
tersebut
genetika
berkembang
pesat hingga
sekarang.
Kacang
Kapri/Ercis
(Pisum
sativum) yang
diteliti oleh
Mendell
hingga
menemukan
konsep
pewarisan
sifat.
Galur Murni adalah tumbuhan bila dilakukan penyerbukan sendiri akan selalu
menghasilkan keturunan yang sifatnya sama dengan sifat induknya. Galur murni selalu
bergenotip homozygot dan selalu disimbolkan dengan huruf yang sama. Misal: BB (
untuk sifat dominan ) dan bb (untuk sifat resesif)
Parental adalah tetua diberi simbol P
Gamet adalah sel kelamin,diberi symbol G
Filius (anak) adalah hasil persilangan parental ,diberi kode F
Genotip adalah sifat yang tidak tampak yang ditentukan oleh pasangan gen dalam
individu.
Fenotip adalah sifat yang tampak dari luar atau yang dapat kita amati dengan panca
indera
Fenotip adalah hasil interaksi antara genotip dengan faktor lingkungan
Contoh : kulit hitam adalah fenotif, maka penulisan genotipnya diberi simbol HH
Warna merah adalah fenotip,maka penulisan genotipnya diberi simbol
MM
Alela adalah pasangan gen yang terletak pada lokus yang bersesuaian di dalam
kromosom homolog,dan memiliki pengaruh yang sama atau berlawanan.
Contoh : H menentukan sifat warna hitam, sedang h menentukan sifat warna
putih,maka B merupakan alela dari b
Jika genotip suatu individu terdiri dari pasangan alela yang sama disebut homozygot
Contoh : -Genotip homozygot HH dan MM disebut homozygot dominan
- Genotip homozygot hh dan mm disebut homozygot resesif
Jika genotip suatu individu terdiri dari pasangan alela yang berbeda disebut
heterozygot
Contoh : Hh dan Mm
3.Konsep Backcross
Backcross (silang balik) adalah Persilangan antara individu F1 dengan salah satu
induknya ( induk dominan atau induk resesif). Bertujuan untuk mencari genotif tetua.
F1 :
Hh
Hitam
Back Cross
P1: Hh X hh
Hitam putih
G : H h
h
F1 :
Hh Hh
Hitam Putih
Hitam : putih = 1 : 1
Atau
P : Hh X HH
G : H H
h
F1:
HH Hh
Hitam Hitam
4.Testcross
Testcros (uji silang) adalah persilangan antara F 1 dengan salah satu induk yang
homozigot resesif. Bertujuan untuk mengetahui apakah suatu individu bergenotif
homozigot (galur murni) ataukah heterozigot.
F 1 x homozigot resesif
P1 : HH X hh
Hitam putih
G1 : H h
F1 : Hh
Hitam
P2 : Hh X hh
Hitam putih
G2 :H h
h
F2 :
Hh hh
Hitam putih
5.Persilangan Resiprok
Persilangan resiprok adalah suatu persilangan dimana gamet jantan dan gamet betina
dipertukarkan sehingga menghasilkan keturunan yang sama.
2.ALELA
Alela adalah gen – gen yang terletak pada lokus yang sama (bersesuaian) pada
kromosom
Pada individu homozigot, pasangan kedua alel mempunyai symbol yang sama persis;
misalnya BB, MM.
Sedangkan genotipe heterozigot pasangan kedua alela mempunyai symbol yang tidak
sama ,misal: Bb, Mm. namun Bm dan bM bukan alelnya. terletak pada lokus yang
sama (bersesuaian ) dalam kromosom homolog. Bila dilihat dari pengaruh gen pada fenotipe ,
3.Alel Ganda (Multiple Alelomorfi)
Alela ganda adalah bila dalam satu lokus terdapat lebih dari satu pasang alela.
misalnya : warna rambut pada kelinci dan golongan darah sistem A B O pada manusia.
Alel ganda pada bulu kelinci adalah adanya 4 alel yang sama – sama mempengaruhi
warna bulu, dan berada pada lokus yang sama.
Warna bulu kelinci dengan gen W memiliki beberapa alel yang berturut – turut dari yang
dominan:
W > wk > wh > w
Gen W : fenotipe kelabu
Gen wk : fenotipe kelabu muda (chinchilia)
Gen wh : berfenotipe himalaya, yaitu berwarna putih dengan ujung hidung, ujung
telinga, ekor dan kaki berwarna kelabu gelap.
Gen w : berfenotipe albino (tak berpigmen)
Keterangan :
Kelabu dominan terhadap ketiga warna yang lain (kelabu muda, Himalaya, dan
albino),
kelabu muda dominan terhadap Himalaya dan albino.
Himalaya dominan terhadap albino
Albino adalah gen resesif
Contoh :
Seekor kelinci chinchilla heterozigot yang disilangkan dengan kelinci Himalaya
heterozigot akan memperoleh keturunan albino, lihat persilangan berikut:
P1 : wkwh X wh w
Chinchilla Himalaya
G1 : wk wh
wh w
F1 : wk wh : kelabu muda (Chinchilla)
wk w : kelabu muda (Chinchilla)
whwh : himalaya
whw : himalaya
atau
P1 : wkw X wh w
Chinchilla Himalaya
k
G1 : w wh
w w
k h
F1 : w w : kelabu muda (Chinchilla)
wk w : kelabu muda (Chinchilla)
whw : himalaya
ww : albino
Pada golongan darah ini, ada 3 macam alel yang dominansinya berbeda dengan pada
warna bulu kelinci
Contoh :
Bagaimanakah kemungkinan fenotipe golongan darah anak – anak yang lahir dari
perkawinan antara pria bergolongan darah A heterozigot dengan wanita bergolongan
darah B heterozigot pula?
4.POLA-POLA HEREDITAS
Penyimpangan yang terjadi pada atavisme adalah bukan mengenai rasio fenotip F2,
melainkan munculnya sifat baru pada pial ayam yaitu walnut dan single
~ Tipe jengger walnut merupakan hasil interaksi dari dua gen dominan yang berdiri
sendiri
~ tipe jengger single merupakan hasil interaksi dua gen resesif
2. Kriptomeri
Kriptomeri adalah peristiwa dimana gen dominan yang karakternya akan muncul jika
bersama-sama dengan gen dominan lainnya tetapi jika gen dominan berdiri sendiri,
maka karakternya akan tersembunyi (kriptos)
kriptomeri pertama kali ditemukan oleh Correns
Interaksi antar gen-gen dominan akan menimbulkan karakter baru
Contoh : Persilangan antara bunga Linnaria marocana merah dengan putih
dihasilkan F1 seluruhnya berwarna ungu
A = gen yang menyebabkan adanya antosianin
a = gen yang menyebabkan tidak adanya antosianin
B = gen yang menyebabkan suasana basa
b = gen yang menyebabkan suasana asam
Jika A-B = warna bunga ungu
A-bb = warna bunga merah
aa-B = warna bunga putih
aa-bb = warna bunga putih
Diagram persilangan bunga Linaria marocana
Berdasarkan persilangan di atas, sifat yang tersembunyi (warna ungu) muncul karena
adanya gen dominan yang berinteraksi, sehingga diperoleh perbandingan fenotip =
ungu : merah : putih = 9 : 3 : 4
3. Epistasis-Hipostasis
Epistasis-hipostasis merupakan suatu peristiwa dimana suatu gen dominan menutupi
pengaruh gen dominan lain yang bukan alelnya. Gen yang menutupi disebut epistasis,
dan yang ditutupi disebut hipostasis. Epistasis - hipostasis pertama kali ditemukan oleh
Nelson dan Ehle. Interaksi gen bisa berupa gen-gen dominan (epistasis dominan), dan
jika interaksi terjadi antar gen-gen resesif (epistasis resesif)
Contoh 1 : peristiwa epistasis dominan terjadi pada warna gandum. Berikut diagram
persilangan epistasis dominan pada biji gandum
H = gen kulit biji warna hitam
h = gen kulit biji warna putih
K = gen kulit biji warna kuning
k= gen kulit biji warna putih
Jika H – K = hitam
H – kk = hitam
hh – K = kuning
hh – kk = putih
sehingga perbandingan fenotip untuk epistasis dominan = kulit hitam : kulit kuning :
kulit putih = 12 : 3 : 1.
Contoh 2 : persilangan antara jagung berkulit hitam dengan jagung berkulit kuning
P 1 : hitam x kuning
HHkk hhKK
F1 : HhKk ( hitam )
P2 : HhKk x HhKk
G2 : HK ,Hk, hK ,hk HK ,Hk, hK ,hk
F2 : 9 H-K- : hitam
3 H-kk : hitam
3 hhK- : kuning
1 hhkk : putih
Rasio fenotif F2 hitam : kuning : putih = 12 : 3 : 1
5.Gen Komplementer
Gen Komplementer adalah bentuk kerjasama (interaksi) antara dua gen dominan ,jika
terdapat bersama-sama akan saling melengkapi,tetapi jika salah satu gen tidak ada
,pemunculan sifat akan terhalang.
Contoh: perkawinan antara pria bisu tuli dengan wanita bisu tuli,ternyata keturunan F1
semua normal.
Berdasarkan karakter gen-gen tersebut, maka warna bunga hanya akan muncul jika
kedua gen (penghasil pigmen dan penghasil enzim) bertemu. Jika tidak bertemu maka
warna bunga yang terbentuk adalah putih
Berdasarkan hasil persilangan di samping, rasio fenotip = ungu : putih = 9 : 7
Adalah penyimpangan semu yang terjadi karena terdapat dua gen yang dominan yang
jika bersama-sama pengaruhnya akan menghambat gen dominan lain.
Contoh : Persilangan ayam berbulu putih dengan ayam berbulu putih.
C = Gen yang menghasilkan warna
c = gen yang tidak menghasilkan warna
I = Gen yang menghalangi keluarnya warna
i = gen yang tidak menghalangi keluarnya warna
C – I = putih
C – i = warna
c – I = putih
c – i = putih
P1 : CCII X ccii
G1 : CI ci
F1 : CcIi ( putih)
P2 : CcIi X CcIi
G2 : CI ,Ci,cI,ci CI ,Ci,cI,ci
F2 :
CI Ci cI ci
CI CCII CCIi CcII
Ci
cI
ci
B. Pautan GEN
Pada persilangan tanaman ercis bunga ungu pollen lonjong.(PPLL) yang disilangkan
dengan bunga merah pollen bulat (ppll)
~ Hasil temuannya pada F1 adalah bunga ungu pollen lonjong (PpLl)
~ hasil temuan pada F2 ternyata dihasilkan rasio fenotip : ungu : merah = 3 : 1
Pindah silang (crossing over) adalah peristiwa pertukaran segmen kromatid- kromatid
(saling melilit) dari pasangan kromosom homolog saat pembelahan meiosis pada tahap
profase.
Tempat persilangan dua kromatid disebut kiasma .Kromatid yang bersilangan melekat
dan terputus dibagian kiasma.Setiap potongan kemudian melekat pada kromatid
sebelahnya secara timbal balik sehingga diperoleh 4 macam gamet.
Misalkan suatu genotif AaBb mengalami pindah silang saat pembelahan meiosis akan
diperoleh gamet sebanyak empat macam, yaitu AB, Ab, aB dan ab
Dua macam gamet yang memiliki gen seperti induknya (parental)disebut gamet tipe
parental ( AB , ab ). Dua macam gamet yang berbeda dengan induknya hasil peristiwa
pindah silang disebut gamet rekombinan ( Ab , aB)
Angka yang menunjukkan besarnya prosentase kombinasi baru yang dihasilkan saat
terjadi pindah silang disebut Nilai Pindah Silang (NPS) yang dapat dihitung dengan
rumus berikut:
Ketentuan
Nilai pindah silang adalah angka yang menunjukkan persentase kombinasi baru
yang dihasilkan akibat terjadinya pindah silang.
Nilai Pindah silang ( satuan dalam % ) sama dengan jarak gen
Nilai pindah silang juga sama dengan nilai rekombinasi gen berpautan.
Pindah silang terjadi jika 50% <>
Pada umumnya pindah silang dijumpai pada jenis betina maupun jenis yang
jantan
Namun pada ulat sutra ( Bombyx mori) betina tidak pernah terjadi pindah silang.
Sementara itu, Drosophyla yang jantan tidak mengalami pindah silang.
1. Nilai pindah silang (NPS) sama dengan nilai RK = 8 %, yaitu jumlah rekombinasi
hasil pindah silang.
2. Perbandingan gamet yang terbentuk akibat adanya pindah silang PH : Ph : pH :
ph = 23 : 2 : 2 : 23
Contoh
Contoh lain:
Misalkan, dari seluruh populasi sel ada 20% sel mengalami pindah silang dan
80% lainnya tidak mengalami pindah silang, maka kombinasi parental yang
diperoleh adalah:
1. AB = 25 % X 0,2 = 5 %
2. Ab = 25 % X 0,2 = 5 %
3. aB = 25 % X 0,2 = 5 %
4. ab = 25 % X 0,2 = 5 %
Peristiwa pindah silang dari gen yang terpaut akan menghasilkan kombinasi
Parental lebih dari 50% , Kombinasi Parental lebih dari 50 % Adapun
Rekombinasi dapat dipastikan kurang dari 50%
D. Gagal Berpisah (non disjunction)
P : XY x XX (gagal berpisah)
G : X X
Y XX
0
F : XX : betina normal
XY : jantan normal
XXX : betina super (biasanya mati)
XXY : betina (steril)
XO : Betina (steril)
YO : jantan (lethal)
Gamet hasil gagal berpisah pada:
- betina : X, XX, 0
- jantan : X, Y, XX, YY, 0
Determinasi sex adalah cara penentuan jenis kelamin pada hewan dan manusia yang
diwariskan secara bebas oleh gamet parentalnya kepada keturunannya dalam
peristiwa meiosis,dilambangkan dengan huruf tertentu.
Khusus pada Drossophila, penentuan jenis kelamin didasarkan pada Index Kelamin
yang merupakan rasio antara jumlah kromosom X dengan jumlah pasangan autosom.
Bila rasionya lebih besar atau sama dengan setengah, jenis kelaminnya jantan. Bila
lebih besar atau sama dengan satu jenis kelaminnya betina. Dan bila lebih besar dari
setengah dan lebih kecil dari satu,lalat tersebut merupakan lalat intersex.
~ Tokoh yang menyelidiki tentang determinasi seks adalah Henking (1891) dan Mc
Clung (1902)
~ Berdasarkan hasil penelitiannya diketahui bahwa setiap organisme memiliki bentuk
Kromosom seks yang memiliki pola berbeda yaitu sistem XY, XO dan ZW
a. Sistem XX - XY
~ Sistem ini ditemukan pada tumbuhan, hewan dan manusia.
~ Genosom X berukuran lebih besar dibandingkan genosom Y. XX merupakan betina,
XY merupakan jantan
Determinasi seks pada manusia juga ditentukan oleh kromosom X dan Y. Karena
jumlah kromosom manusia adalah khas yaitu 46 buah (23 pasang) yang terdiri dari
22 pasang autosom dan 1 pasang gonosom, maka formula kromosom manusia adalah
Rasio untuk dapat memperoleh anak laki-laki atau anak perempuan adalah sama yaitu
50% atau (0,5).
b. Sistem XO - XX
~ Sistem ini ditemukan pada serangga (belalang) dan orthoptera lainnya.
~ Genotip XO adalah jantan
~ Genotip XX adalah betina
c. Sistem ZZ - ZW
~ Sistem ini ditemukan pada bangsa unggas, ikan dan kupu-kupu.
~ Genotip ZZ adalah jantan
~ Genotip ZW adalah betina
Pautan sex (sex linkage) adalah gen-gen yang terangkai pada kromosom kelamin.
Adanya pautan sex menyebabkan suatu sifat muncul hanya pada jenis kelamin tertentu.
Ada dua jenis pautan sex, yaitu pautan X dan pautan Y.
P2 : XM Y x XM Xm
G2: XM XM
Y Xm
F2 : XM XM : betina mata merah
XM Xm : betina mata merah*
XM Y : jantan mata merah #
Xm Y : jantan mata putih
Dari contoh di atas dapat dilihat bahwa gen yang menyebabkan warna mata pada lalat
terdapat pada kromosom X. Mata merah disebabkan gen dominan M, dan mata putih
disebabkan gen resesif m. Hasil persilangan pada F1 , induk jantan yang bermata
putih mewariskan gen m pada anak betina, sedangkan induk betina yang bermata
merah mewariskan gen M pada anak jantan.
Ingat
Pada anak jantan, X berasal dari induk betina
Pada anak betina, X berasal dari kedua induk
Inilah yang disebut konsep pewarisan sifat menyilang (criss cross inheritance)
Contoh soal
c. Anodontia
~ Adalah kelainan yang dibawa oleh kromosom X dan muncul dalam keadaan resesif.
~ kelainan ini menyebabkan penderita tidak memiliki gigi (ompong)
d. Hypertrichosis
~ Hypertrichosis merupakan sifat keturunan berupa tumbuhnya rambut di bagian
tertentu dari daun telinga, wajah dan anggota tubuh lainnya.
~ penyebab adalah gen-gen resesif (h) yang terpaut pada kromosom Y
~ penyakit ini hanya dimiliki oleh laki-laki
Cacat dan penyakit menurun yang terpaut kromosom autosom
a. Albino
~ merupakan kelainan yang disebabkan tubuh seseorang tidak mampu memproduksi
pigmen melanin, sehingga rambut dan badanya putih
~ Cacat albino memiliki penglihatan yang peka terhadap cahaya, disebabkan irisnya
tidak memiliki pigmen
~ Disebabkan oleh gen resesif a
~ orang normal memiliki genotip Aa atau AA, sedangkan orang albino genotipnya aa
Selain manusia, albino juga terdapat pada tumbuhan (jagung), dan hewan (tikus, ular,
kelelawar dll)
b. Polidaktili
~ merupakan kelainan berupa kelebihan jumlah jari tangan dan kaki
~ cacat menurun ini diwariskan gen autosom dominan P, sedangkan gen p untuk
normal
~ orang normal memiliki genotip pp sedangkan orang polidaktili genotipnya PP atau P
contoh soal:
c. Fenilketouria
~ Merupakan kelainan pada manusia dimana tidak mampu melakukan metabolisme
fenilalanin, sehingga kadar fenilalanin tertimbun di darah dan di buang melalui ginjal.
~ Fenilalanin merupakan asam amino esensial yang didatangkan dari luar tubuh
~ Orang penderita fenilketouria mengalami keterbelakangan mental dan IQ rendah
d. Brachidaktili
~ Merupakan kelainan pada ruas-ruas jari yang memendek pada manusia.
~ kelainan ini disebabkan oleh gen dominan B yang bersifat letal jika dalam keadaan
homozigot dominan (BB).
~ Dalam keadaan Bb, individu menderita kelainan brachidaktili, sedangkan genotip bb
individu dalam keadaan normal
d. Thalasemia
~ Merupakan kelainan genetik (penyakit genetik) yang disebabkan rendahnya
kemampuan pembentukkan hemoglobin, terjadi karena gangguan salah satu rantai
globin.
~ Thalasemia menyebabkan kemampuan eritrosit dalam mengangkut oksigen rendah
(anemia)
~ Thalasemia dibedakan menjadi thalasemia mayor dan thalasemia minor. Thalasemia
mayor ThTh biasanya menyebabkan kematian, sedangkan thalasemia minor tidak
terlalu parah
f. kebotakan
~ Gen-gen yang menyebabkan kebotakan pada manusia
~ Kelainan ini disebabkan oleh gen dominan B dan gen b yang menyebabkan rambut
normal
~ Genotip BB orang yang botak, Bb ekspresinya berbeda pada laki-laki dan perempuan.
Pada laki-laki ekspresinya botak, sedangkan pada perempuan tidak karena hormon
estrogen yang dimiliki perempuan menutup sifat kebotakan tersebut
g. Anonychia
~ Anonychia adalah kelainan pada sebagian jari, sehingga tidak terdapat kuku.
~ Disebabkan oleh gen dominan Ac, sedangkan alelnya ac tidak menimbulkan kelainan
(nornal)
h. Golongan darah
~ Golongan darah merupakan merupakan salah satu karakter yang diwariskan pada
manusia.
~ Terdapat 3 jenis sistem penggolongan darah pada manusia yaitu sistem ABO, sistem
MN dan sistem ABO
Gen lethal merupakan gen yang menyebabkan kematian individu yang memilikinya bila
dalam keadaan homozigot. Ada dua jenis gen lethal, yaitu lethal dominan dan lethal
resesif.
G : K,k K,k
Rasio fenotif yang hidup antara tikus kuning : normal = 2 : 1 karena tikus kuning
homozigot dominan selalu lethal.
Contoh gen letal dominan pada ayam redep. Ayam redep adalah ayam yang memiliki
kaki dan sayap pendek.
~ Dalam keadaan homozigot dominan, ayam mati. Jika heterozigot, ayam hidup tetapi
memiliki kelainan pada kaki dan sayap pendek. Sedangkan homozigot resesif ayam
normal
G : H ,h H ,h
F : HH : berdaun hijau
2Hh : berdaun hijau
hh : berdaun pucat (albino) – lethal
Dari pesilangan di atas hanya tiga yang kemungkinannya dapat hidup yaitu yang
bergenotif HH dan Hh. Sedangkan yang bergenotif hh mati karena tidak dapat
membentuk klorofil.