2. Anisah Salamah (1402450041) 3. Al Fisha Rahma (1402450042) 4. Mazaya Yusrina Abidah (1402450043) 5. Rifzi Devi Nurvitasari (1402450044) 6. Shela Desy Sartika (1402450045) 7. Sinta Dewanti (1402450046) 8. Kinanggun Saengtyasa (1402450047) 9. Fajri Diyah Maulani (1402450048) 10.Nur Ratnawati Musdjalifah (1402450049) 11.Alfi Zamilul Haniah (1402450050) Sejarah Gregor Johann Mendel 22 Juli 1822 6 Januari 1884, Austria. Seorang ahli tumbuh-tumbuhan dan eksperimenter tanaman. Beliau yang pertama kali meletakkan dasar ilmu pengetahuan matematik tentang genetika yang kemudian disebut Mendelisme. Beliau diangkat sebagai Bapak Genetika.
PRINSIP HUKUM MENDEL
1. Hybrid ( hasil persilangan dua individu dengan tanda beda ) memiliki sifat yang mirip dengan individunya dan setiap hybrid mempunyai sifat yang sama dengan hybrid yang lain dari spesies yang sama . 2. Sifat keturunan suatu hybrid selalu timbul kembali secara teratur . 3. Bila faktor-faktor keturunan mengikuti distribusi yang logis , maka suatu hukum atau pola akan dapat diketahui dengan mengadakan banyak persilangan dan menghitung bentuk-bentuk yang berbeda seperti yang tampak dalam keturunan . Hukum ini terdiri dari dua bagian: 1. Hukum pemisahan (segregation), juga dikenal sebagai Hukum Pertama Mendel, berlaku untuk monohibrid. 2. Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment), juga dikenal sebagai Hukum Kedua Mendel. Berlaku untuk dihibrid.
Istilah-istilah dalam persilangan Hukum Mendel Genotipe
Fenotipe
Dominasi
Resesif Sifat yang tidak tampak yang ditentukan oleh pasangan gen atau susunan gen dalam individu yang menentukan sifat yang tampak.
Sifat yang tampak dari luar atau sifat keturunan dapat yang dapat kita amati.
Sifat yang muncul hasil persilangan dari salah satu induk dengan mengalahkan sifat pasanganya.
Sifat yang tidak muncul (tersembunyi) pada keturunanya karena dikalahkan oleh sifat pasanganya.
Istilah-istilah dalam persilangan Hukum Mendel Dominasi Penuh
Dominasi tak penuh
Gen dominan akan sepenuhnya menutupi pengaruh gen resesif.
Ada fenotipe F1 yang tidak sama dengan salah satu fenotipe induk melainkan mempunyai sifat diantara kedua gen dominan dan gen resesif .
Istilah-istilah dalam persilangan Hukum Mendel Homozigot
Heterozigot
Monohibrid
Dihibrid genotip yang tersusun atas gen dan alel yang sama, baik itu sama-sama dominan maupun sama-sama resesif. genotip yang tersusun atas gen dan alel yang tidak sama, satu dominan dan yang lain resesif perkawinan dengan memperhatikan satu sifat beda. perkawinan dengan memperhatikan dua sifat beda. Istilah-istilah dalam persilangan Hukum Mendel Alel
contoh : Gen-gen yang terletak pada lokus yang sama, memiliki pekerjaan sama, hampir sama atau berbeda tetapi untuk satu tugas tertentu Contoh : gen tinggi badan (Aa) A: tinggi (dominan); a: pendek (resesif ) A & a adalah Alel
Macam alel : Homozigot : AA (dominan) atau aa (resesif) Heterozigot : Aa Alel Ganda Jika dalam satu lokasi terdapat lebih dari satu pasang alel, disebut alel ganda (multiple alelomorfi).
a. Alel Ganda pada Kelinci b. Alel Ganda pada Golongan Darah Sistem ABO
a. Alel Ganda pada Kelinci Alel ganda pada bulukelinci adalah adanya 4 alel yang sama-sama memengaruhi warna bulu dan berada pada likus yang sama, sebagai berikut.
Warna bulu kelinci dengan gen (W) mempunyai beberapa alel yang berturut-turut dari dominan ke resesif : W > wk > wh > w Gen W : berfenotip kelabu Gen wk : berfenotip kelabu muda (chinchilla) Gen wh : berfenotip himalaya, yaitu berwarna putih dengan ujung hidung, ujung telinga, ekor dan kaki berwarna kelabu gelap Gen w : berfenotip albino (tak berpigmen) Fenotipe Kemungkinan gnotipe Kelabu (normal) WW, Wwk, Wwh, Ww Kelabu muda (chincilla) wkwk, wkwh, wkw Himalaya whwh, whw Albino ww b. Alel Ganda pada Golongan Darah ABO Pada golongan darah ini, ada 3 macam alel yang dominansinya berbeda-beda. Lihat tabel berikut .
Golongan Darah Macam Genotipe AB IA IB A IAIA, IAIO B IBIB, IBIO O IOIO
Hukum Mendel
Hukum Mendel I (Hukum Segregasi) Hukum Mendel II (Hukum Pengelompokan Gen Secara Bebas) Persilanga n Monohibri d Persilanga n Dihibrid
Hukum Mendel I (Hukum Segregasi) menyatakan bahwa pada pembentukan sel gamet, dua gen yang berpasangan akan dipisahkan ke dalam dua sel anak secara bebas Contoh : Genotip suatu tanaman Aa, maka gamet yang di bentuk membawa gen A dan gen a.
Persilangan Monohibrid Persilangan monohibrid dominan penuh Persilangan Monohibrid Persilangan monohibrid dominan tidak penuh Hukum Mendel II (Hukum pengelompokan Gen Secara Bebas) Menyatakan bahwa jika dua individu berbeda satu dengan lain dalam dua macam sifat atau lebih, maka penurunan sifat yang satu tidak tergantung pada sifat yang lain. Gen-gen yang sudah memisah secara bebas, akan berpasangan pula secara bebas. contoh : Suatu individu memiliki genotip AaBb maka A dan a serta B dan b akan memisah kemudian kedua pasangan tersebut akan bergabung secara bebas sehingga kemungkinan gamet yang terbentuk akan memiliki sifat Ab, Ab, aB, ab.
Persilangan Dihibrid Persilangan Dihibrid Dominan Penuh