Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PENGUKURAN BATHIMETRY SUNGAI

MAHAKAM DAN TOPOGRAPHY UNTUK


JEMBATAN TERING DI KUTAI BARAT

I. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Batimetri adalah ilmu yang mempelajari kedalaman di bawah air dan
studi tentang tiga dimensi lantai samudra atau danau atau sungai.
Sebuah peta batimetri umumnya menampilkan relief lantai atau dataran
dengan garis-garis kontur (contour lines) yang disebut kontor kedalaman
(depth contours atau isobath), dan dapat memiliki informasi tambahan
berupa informasi navigasi permukaan.

Perkembangan teknologi yang semakin maju mendorong manusia untuk


dapat menciptakan alat pengukur kedalaman dengan cepat dan mudah.
Dengan menggunakan GPS (Global Positioning System) yang dipadukan
dengan alat pengukur kedalaman yang biasa disebut tranducer, maka
titik-titik kedalaman dapat diketahui penyebaranya di permukaan bumi.
Dalam kegiatan survei ini digunakan GPS Sounding Garmin map298,
dengan 4 instrumen yang penting, yaitu :

1. GPS, sebagai tracking, basemap dan penyimpan data


2. Antena GPS, sebagai penangkap sinyal yang berasal dari satelit untuk
mengetahui letak atau posisi dibumi (x,y)
3. Transducer, sebagai alat pengukur kedalaman (z).
4. Accu kering, sebagai penyimpan listrik (power supply).

2. Maksud dan Tujuan Survey


Survei batimetri dimaksudkan untuk mendapatkan data kedalaman dan
konfigurasi/ topografi dasar sungai. Survei Batimetri dilaksanakan
mencakup sepanjang koridor survey dengan lebar bervariasi. Peralatan
echosounder digunakan untuk mendapatkan data kedalaman optimum
mencakup seluruh kedalaman dalam area survei.

Kegiatan survei bathimetri ditujukan untuk mengetahui letak atau


daerah-daerah yang tingkat kedalaman paling tinggi atau rendah.
Kegiatan ini dapat dilakukan baik dilaut, sungai, danau, waduk dan
tempat-tempat yang merupakan daerah penampungan air (tubuh air).
Survei ini sangat bermanfaat dalam penelitian, jalur pelayaran dan
penambatan kapal (pelabuhan) atau ponton.

3. Manfaat Survey Bathymetry


Survey Bathymaetry mempermudah penggambaran struktur bawah air
dengan akurat dan teliti yang dapat dijadikan acuan pengambilan
keputusan ata kebijakan dalam suatu kegiatan
II. Bentuk Kegiatan
Bentuk Kegiatan dalam Pengukuran Bathymetri ini Meliputi :
1. Pengumpulan peta Dasar meliputi:
a. Peta Radar SRTM
b. Peta Aliran Sungai
c. Peta Situasi
2. Pengukutan Posisi lintang bujur dan kedalaman sungai (x,y,z)
Survey dilakukan dengan melakukan tracking dengan interval per
point 10 – 15 m di lokasi yang telah ditentukan. Berikut
Prosedurnya :

o Membuat Baseline yaitu dengan melakukan traking


menyusuri pinggir (tepi sungai) sepanjang 700 meter dan
juga tracking di tengah-tengah sungai (membelah sungai
menjadi 2 bagian) perti pada sketsa gambaer dibawah ini.
Start

Baseline Kedua Sungai Start

Baseline Ketiga

Start

Baseline
Baseline Pertama

o Setelah Baseline diperoleh kemudian mengisi celah antara


baseline, idealnya adalah menambah minimal 2 (dua) jalur
track lagi diantara Masinng-masing baseline tengah sungai
dan tepi sungai. Tetapi dapat juga menyesuaikan dengan
permintaan user.

Start

Baseline Kedua Start

Baseline Ketiga

Start

Baseline
Pertama
Baseline

Track antar baseline

3. Pembuatan Kontur Bathimetry


4. Koreksi dan Overlaying kontur hasil pengukuran dengan peta dasar
5. Pembuatan detail Profil section kontur bathimetri
6. Pelaporan Hasil Kegiatan

III. Waktu Kegiatan


Waktu kegiatan ditentukan setelah ada kesepakatan kerja

IV. Gambar-gambar pendukung dan Hasil Pengukuran

GPSmap 298
Peralatan Survey Topography yang dipakai antara lain ;

 1 Unit TotaL Station SOKKIA 1020R (Tripod & 2 Prism).


 1 Unit GPS garmin 60CSx
 1 Team Survey Topografi( 5 Personil ).
 1 Unit LapTop.
 Serta alat pendukung lainnya.

BIAYA SURVEY BATYMETRY DAN


SURVEY TOPOGRAFI
Total Biaya ( Rp. 49.25 Juta )
Dengan rincian

1. Mobilisasi dan Akomodasi : Rp. 5.000.000,00


2. Biaya Survey Bathymetry (750 m X 100 m) : Rp. 11.250.000,00
3. Biaya Survey Topografi ( 350 mX 400m) : Rp. 21.000.000,00
4. Pengukuran koordinat Top Tiang dan Pilecap : Rp. 5.000.000,00
5. Pengolahan data dan Penggambaran : Rp. 5.000.000,00
6. BM ( local) 4 buah : Rp. 2.000.000,00

Untuk Biaya Survey Bathymetry

Panjang Rencana 750 meter

Lebar Pengukuran 100 meter

Jadi ( 750 x 100 = 75.000 (7.5 ha) ) Per Hectare Rp. 1.500.000,00

 7.5 x 1.5 jt = 11.25 juta

Untuk Biaya Survey Topografi

Panjang Rencana 350 meter

Lebar Pengukuran 400 meter

Jadi ( 350 x 400 =140.000 (14 ha) ) Per Hectare Rp. 1.500.000,00

 14 x 1.5 jt = 21 juta

Samarinda, 20 Agustus 2014

WINARDI, ST

Anda mungkin juga menyukai