Anda di halaman 1dari 52

STRUKTUR ARTIKEL ILMIAH

Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah hendaknya memenuhi kaidah
ABC
• A(ccurate) –– berketepatan tinggi,
• B(rief) –– singkat dan padat serta lugas
• C(lear) –– jelas, tak diragukan, tidak
rancu, tanpa penafsiran lain
Secara umum tulisan ilmiah
mengandung:
• judul
• baris kepemilikan
• abstrak
• kata kunci
• isi atau tubuh teks
• persantunan
• bibliografi
• lampiran
• Judul, baris kepemilikan, abstrak, dan kata kunci
tulisan ilmiah umumnya hanya tercantum pada
halaman pertama naskah, sehingga merupakan
suatu bagian kecil saja daripada sebuah karya.
• Sebaliknya porsi tubuh teks dapat menempati
keseluruhan karya.
• Sekalipun demikian bagian-bagian depan tulisan
tersebut memiliki arti sangat penting untuk
sebuah karya sehingga selalu menduduki posisi
yang ditonjolkan dalam penerbitannya.
JUDUL
• Judul merupakan jiwa, semangat, esensi, inti,
dan citra keseluruhan isi sebuah karya ilmiah
• Oleh karena itu judul lebih merupakan label
alih-alih sebuah pernyataan, yang secara
ringkas menangkap dan mewadahi
keseluruhan substansi subjek yang ditangani
JUDUL
• Judul tulisan merupakan iklan yang
bermanfaat dalam upaya menangkap minat
dan memikat perhatian semua orang yang
berpotensi menjadi pembaca dan
penggunanya.
• Judul harus menarik perhatian.
JUDUL
• Merupakan bagian artikel yang paling banyak
dibaca orang
• Sangat menentukan nasib suatu karya ilmiah
selanjutnya:
– apakah karya tadi akan ditelaah, dan diacu
serta dimanfaatkan, atau
– sama sekali tak diacuhkan, tidak
dipedulikan, dan dilewati begitu saja.
JUDUL
• Penulis harus menyediakan waktu khusus untuk
memikirkan dan menyiapkan formulasi judul karyanya
dengan sebaik-baiknya, untuk memungkinkannya
– mengungkapkan isi keseluruhan artikel selengkapnya
– sekali dibaca sepintas langsung dimengerti isi, segera
dipahami maksud, cepat ditangkap kepentingan
makna artikelnya
– menarik perhatian calon pembaca dan merangsang
minatnya
– meningkatkan keingintahuan pencari informasi
JUDUL
q Pilihlah hanya kata-kata yang kuat, positif,
penting, dan bersifat informatif
q Pergunakan kosakata umum beserta
peristilahan sesuai dengan bidang ilmunya
q Simak dan pelajari judul-judul artikel sejenis
karya ilmuwan kondang tokoh bidangnya
q Usahakan untuk selalu bersahaja dan ringkas
dalam membuat judul
JUDUL
q Judul yang baik idealnya terdiri atas tidak lebih dari
q 8 kata (Jerman)
q 10 kata (Inggris)
q 12 kata (Indonesia)
q 90 ketukan (termasuk spasi) pada papan kunci
q Tetapi terjadinya perkembangan spesifikasi
perincian teknis banyak juga berkala ilmiah yang
bertoleransi untuk membiarkan penulis
melebihinya.
JUDUL
Jauhi kata-kata klise seperti

• Observasi terhadap . . .
• Pengamatan awal atas . . .
• Penelitian pendahuluan tentang . . .
• Studi perbandingan . . .
• Analisis efek . . .
• Pengaruh pemberian . . .
JUDUL
Judul hendaklah tidak mengandung
• Singkatan dan akronim
• Kalimat lengkap terutama yang menggunakan kata
kerja
– Meneliti penggunaan tepung labu merah sebagai
campuran terigu dalam pembuatan mi instan
bergizi tinggi
– Penelaahan keanekaragaman genetika kultivar-
kultivar kangkung menggunakan penanda
isoenzim
• Nama dagang
JUDUL
Hindari penyebutan nama ilmiah makhluk (seperti
padi, karet, kelapa sawit, sapi, gurami) yang sudah
sangat terkenal

Perlu diketahui bahwa kecuali untuk karya


taksonomi, sejak tahun 2000 kode tata nama ilmiah
biologi melarang pencantuman nama pengarang
sebuah nama Latin
JUDUL
Ingat bahwa dalam menyusun judul

• Bombastik . . . TIDAK
• Artistik . . . BERTERIMA
• Provokatif . . . BOLEH
JUDUL
Contoh judul artistik yang merangsang
• Does Hirneola auricula-judae occur in
Indonesia?
• That was a Dayak day that was
• As the bountiful leavage marches on
Judul artistik sering dipakai dalam artikel ulasan
atau pemaparan opini, jarang dalam artikel
penelitian orisinal
JUDUL
Sekalipun perlu berpegang pada asas ABC, sadari
bahwa judul sangat pendek
• Pseudoaneurisme atau pendek
• Dilema konsep sastra
• Antibiotic and typhoid fever
sering menjadikannya sangat umum sehingga hampir
tidak bermakna.
Selain itu judul pendek dapat memberi kesan bahwa
subjek/bahan yang bakal disajikan merupakan artikel
ulasan dan bukannya hasil penelitian orisinal
Contoh JUDUL Panjang
• Penciptaan bahan baku gerabah seni dengan
memanfaatkan limbah bahan campuran dengan teknik
pengolahan silinder guna meningkatkan kualitas bahan
baku dan efisiensi produk –– tidak dapat segera
ditangkap artinya dan sulit dimengerti maksudnya
sehingga sama sekali tidak efektif
• Evaluasi hasil angket pengembangan minat siswa
terhadap pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang
menggunakan pendekatan literasi sains berbasis bahan
ajar di kelas III Sekolah Dasar Negeri desa Muara,
kecamatan Tambang, kabupaten Kampar, Provinsi Riau
tahun pelajaran 2005/2006” –– terlalu ‘jelimet’ dalam
menunjukkan segi-segi reniknya, hasil penelitiannya
sangat spesifik lokasi dan waktu, sehingga tidak dapat
diimplikasikan ke tempat dan periode lain
JUDUL
Sekalipun penggunaannya dibenarkan, hindari subjudul
(kecuali dalam artikel yang berseri), karena kehadirannya
akan membuat judul menjadi lebih panjang dan bertele-tele
yang sebenarnya mungkin tidak diperlukan
• Tradisi hagiografi Sufi Yasawi: Relasi tasawuf dan politik
– Pendekatan sejarah dalam studi Islam kontemporer
menurut Devun Dewees
• Control study of comparative efficacy of isoniazid,
streptomycin-isoniazid, and streptomycin-para-
amninosalycilic acid in pulmonary tuberculosis therapy:
Report on twenty-eight-week observations on 649
patients with streptomycin-susceptible infection
JUDUL
• Untuk mendapatkan judul yang paling tepat dan
sepenuhnya sesuai dengan isi keseluruhan artikelnya,
sangat dianjurkan agar penyiapan judul dilakukan
setelah keseluruhan artikel selesai disusun dengan
tuntas.
• Pengalaman pribadi menunjukkan bahwa sangat
bermanfaat jika pelaksanaan penulisasn artikel ilmiah
dilakukan dengan urutan sebagai berikut: 1) bahan
dan cara, 2) simpulan, 3) hasil, 4) pembahasan, 5)
pendahuluan, 6) abstrak, dan baru terakhir 7) judul.
JUDUL
JUDUL PELARI DAN TANGGAL INFORMASI
Ada berkala yang di samping judul artikel masih
meminta penyumbang naskah untuk menyiapkan pula
‘judul pelari’ guna dicantumkan di sisi atas halaman-
halaman kanan artIkel tercetaknya.
Judul pelari merupakan singkatan judul yang umumnya
terdiri atas 3–5 kata atau tidak melebihi 50 ketuk di
papan kunci, sering disajikan bersama nama pengarang
artikelnya.
JUDUL
• Contoh judul artikel bersubjudul yang
dibenarkan karena berseri :
M.A. RIFAI. 1965. Discomycetes flora of Asia,
Precursor III: Observations on Javanese species of
Trichoglossum. Lloydia 28:113–119.

• Judul pelarinya:
RIFAI: Discomycetes Flora III (yang disiapkan
penyunting, walaupun yang diusulkan penulis adalah
Javanese Trichoglossum)
Pengakuan lembaga sebagai pemilik
artikel
• Nama dan alamat pos lembaga tempat karya
yang dilaporkan dikerjakan harus dilekatkan
pada nama pengarang utama.
• Jika pengarang utama pindah lembaga, alamat
lembaga tempat kegiatan dilaksanakan itulah
yang harus dicantumkan dan bukan alamatnya
yang sekarang. Kalau dikehendaki, alamat
tetap/ alamat lembaga induk semula, atau
alamat lembaganya sekarang bisa
ditambahkan dengan meletakkannya dalam
kurung atau melalui catatan kaki.
Pengakuan lembaga sebagai pemilik
artikel
• Nama(-nama) dan alamat lembaga semua
pengarang yang tercantum dalam baris
kepemilikan harus dilekatkan pada nama
orang yang bersangkutan
• Beberapa berkala tidak hanya meminta alamat
lengkap lembaga tetapi juga alamat e-mail
pengarang yang mengurus surat-menyurat
artikel terkait, sehingga pembaca dapat
berkomunikasi untuk menanyakan informasi
lebih lanjut
ABSTRAK
q Abstrak adalah penyajian singkat keseluruhan
artikel, dan merupakan bagian artikel kedua
yang paling banyak dibaca orang sesudah
judul.
q Abstrak ikut menentukan nasib artikel
selanjutnya, apakah akan terus ditelaah
keseluruhannya atau lalu tidak dianggap
perlu sehingga dapat ditinggalkan.
ABSTRAK
q Idealnya mengandung masalah pokok
dan/atau tujuan penelitian, pendekatan
/metode yang dipakai, dan menyuguhkan
temuan penting serta simpulan yang dicapai.
q Abstrak artikel ulasan harus mengetengahkan
ringkasan pendek menyeluruh isi artikel
selengkapnya berikut gagasan pemikiran
yang tersimpulkan.
ABSTRAK
q Untuk berkala ilmiah Indonesia harus ada dalam
Bahasa Inggris yang baik dan benar sehingga harus
dipersiapkan dengan cermat.
q ‘. . . pregnant nutrient of the product . . .’ (yang
dimaksud adalah ‘kandungan hara produk’), ‘. . . al
Qur’an was degraded by God . . .’ (terjemahan
harfiah ‘Al Qur’an diturunkan oleh Allah’), dan ‘. . .
observations were conducted in unlucky area . . .’
(maksudnya ‘pengamatan telah dilakukan di daerah
Malang’) yang tersaksikan tercetak dalam abstrak
beberapa berkala ilmiah Indonesia yang diajukan ke
DIKTI untuk diakreditasi?
ABSTRAK
q UNESCO : panjang sebuah abstrak tidak lebih dari 200
kata.
q Beberapa berkala adakalanya menggunakan istilah
‘ringkasan’ (summary) untuknya, akan tetapi sekarang
umumnya disepakati bahwa ringkasan merupakan
abstrak yang diperluas dan terdiri atas 400 kata yang
disuguhkan dalam beberapa paragraf, sedangkan
abstrak secara bertaat asas selalu disusun dalam satu
paragraf.
q Akhir-akhir ini beberapa berkala, terutama dalam
bidang kedokteran, menghendaki disajikannya abstrak
terstruktur yang terbagi dalam beberapa
subjudul/paragraf.
ABSTRAK

Abstrak informatif yang disajikan secara


kuantitatif (‘It was shown that fertilization
of peanut took place at 04:30 . . .’) lebih
disukai daripada abstrak indikatif yang
disuguhkan secara kualitatif (‘The
fertilization processes in peanut were
observed continuously throughout the night
. . .’).
ABSTRAK
Abstrak seyogianya tidak mengandung
q Kalimat-kalimat yang sudah terbaca dari judul
(‘The aim of this research is to find out the role
of human resource strategy on the market
performance . . .’), atau ‘berbau’ pendahuluan
artikel
q Informasi latar belakang penelitian yang
berkepanjangan
q Pengacuan pada pustaka
q Singkatan atau istilah yang membingungkan
pembaca
q Ilustrasi, tabel, atau perujukan padanya.
Contoh abstrak satu paragraf
• RIFAI, M.A. 2008. Another note on Podoconis
megasperma Boedijn (Hyphomycetes). Reinwardtia
12 (4): 277–279. –– Exosporium megaspermum
(Boedijn) Rifai and Exosporium ampullaceum (Petch)
M.B.Ellis are transferred to Neopodoconis Rifai, a
newly created genus extracted from Exosporium Link
based on the nature of the true septation of their
rostrate conidia. Two new combinations,
Neopodoconis ampullacea (Petch) Rifai and
Neopodoconis megasperma (Boedijn) Rifai,
accordingly are proposed.
Contoh abstrak terstrutur
YULIDAR HAFIDH, DWI HIDAYAH, SUNYATANINGKAMTO. Factors affecting
mortality of neonatal sepsis in Moewardi Hospital, Surakarta. Paediatrica
Indonesiana 47(2): 74–77. 2007.
BACKGROUND Mortality of neonatal sepsis is still a significant
problem. It may be affected by many factors.
OBJECTIVE The purpose of this study was to determine factors
which affect mortality of neonatal sepsis at neonatal ward of Moewardi
Hospital, Surakarta.
METHODS Data of neonatal sepsis was obtained from medical
record at neonatal ward of Moewardi Hospital from December 2004 to
November 2005. We recorded data from 97 neonatal sepsis consisted of 46
males and 52 female babies. Statistical analysis had been performed using
univariate Chi-square and multivariate multiple logistic regression analysis.
RESULTS Overall neonatal sepsis mortality was about 40%. There
were no significant difference in factors associated with mortality of
neonatal sepsis such as gender, referral patients, and bacterial growth
culture, except for birth weight which affected mortality (OR=6.29; 95% CI
2.57; 15.42)
CONCLUSION Birth weight affects mortality of neonatal sepsis in
Moewardi Hospital. Patients with positive bacterial growth culture has two
times higher risk of death, however it is not statistically significant.
KATA KUNCI
Ø Sepilihan kata-kata bermakna dari sebuah dokumen
yang dapat dipakai untuk mengindeks kandungan
isinya.
Ø Sekarang kata kunci sengaja disajikan untuk
membantu pembaca yang sedang akan mencari
artikel terkait dengan permasalahan yang sedang
dihadapinya.
Ø Dengan internet, jika kata kunci yang ditawarkan
dalam artikel dan terpungut oleh mesin pencari
kebetulan persis sama dengan kata yang
dimasukkan pencari informasi, artikel termaksud
akan terpancing dan ditampilkan.
KATA KUNCI
Ø Jumlah kata kunci yang disajikan umumnya
terdiri atas 3–8 kata (yang dapat disusun
dalam frase pendek)
Ø Kata-katanya sering dipilih dengan tidak
mengulang judul
Ø Diperbolehkan menggunakan kata yang sama
sekali tidak muncul dalam keseluruhan artikel
Ø Beberapa berkala menyediakan daftar kata
untuk dipilih oleh penyumbang naskah
Ø Banyak berkala kedokteran menyarankan
pemakaian istilah dari MeSH (Medical Subject
Heading terms)
Tubuh teks tulisan ilmiah umumnya
mengikuti pola IMRD
• introduction =
– pendahuluan:
– perkenalkan masalah (= tinjauan pustaka),
– jelaskan tujuan yang melatarbelakangi (=
landasan teori) dilakukannya kegiatan yang
dilaporkan
– idealnya panjangnya tidak melebihi 10%
tulisan.
methods
– cara: tata kerja atau pendekatan (= kerangka
pemikiran) serta macam bahan dan instrumen yang
dipakai,
– menjelaskan apa yang sudah dikerjakan dalam
mendapatkan data/informasi dan bagaimana
melakukan analisisnya serta penalaran dalam
menarik simpulannya,
– terkadang kapan dan di mana kegiatan dilakukan
– kira-kira menempati 15% panjang naskah
results
• hasil: perincian data dan informasi yang
ditemukan atau dikumpulkan berikut analisis dan
sintesisnya,
• dengan disertai komentar dan penjelasan dalam
kaitannya dengan tujuan penelitian beserta
pemikiran yang mungkin terkembangkan
daripadanya
• memakan sekitar 35% daripada keseluruhan
tulisan
discussion
• pembahasan, untuk menjelaskan makna yang
terungkap dari hasil, bagaimana arti Ilmiahnya
dibandingkan dengan pendapat atau teori
yang berlaku di kalangan sesama ilmuwan dan
pandit, dan apa simpulan serta
perampatannya sampai terlihat besar (delta)
sumbangan ilmiah yang dihasilkan
• panjangnya juga lebih-kurang 35% karya.
references

•acuan: pustaka mutakhir yang dirujuk


•memanfaatkan sekitar 5% ruangan naskah.
ETIKA PENULISAN KARYA ILMIAH
PENDAHULUAN
vEtika penulisan penting dipahami.
vBanyak penulis yang tidak tahu.
vAkibatnya banyak plagiat tanpa sengaja.
vSangsi plagiat sangat berat.
PENGERTIAN ETIKA
vEtika berasal dari bahasa Yunani.
vEtika adalah studi yang sistematis dari
konsep-konsep nilai baik, buruk, harus, benar,
salah dan sebagainya.
vEtika vs moral.
HAK-HAK PENULIS
vPerlindungan atas karya tulisnya.
v Bebas mempublikasikan karyanya.
vMendapat kesempatan yang sama untuk
mempublikasikan.
vMendapat biaya publikasi.
vMendapat royalti atau honorarium.
KEWAJIBAN PENULIS
vMenjunjung tinggi posisi terhormatnya.
vTanggap terhadap usul/koreksi dari penyunting.
vMenjunjung tinggi hak orang lain.
vMenghormati pembaca.
vMerevisi karyanya jika diminta penerbit.
vMelaksanakan atau memberi izin.
vMengajukan naskah sesuai dengan format.
vMengutip secara benar.
vMembantu penerbit.
TANGGUNG JAWAB PENULIS
vSemua kesalahan isi terbitan, plagiat yang dilakukan,
ketidakbenaran isi tulisan dan menanggung segala
bentuk hukuman yang berlaku.
vJika terdapat kesalahan dalam tulisannya, maka
penulis harus secara jujur mengoreksinya.
vMenulis karya yang tidak menimbulkan keresahan
pada masyarakat.
PLAGIARISM
vHal pembajakan/pencurian berupa
penggunaan fakta, penjelasan, ungkapan dan
kalimat orang lain secara tidak sah.
vAtau mengambil pendapat orang lain dan
disiarkan sebagai pendapat sendiri.
vHasil penggunaan secara tidak sah tersebut
disebut plagiat.
JENIS PLAGIAT
vVerbatim plagiarism
v a. Penjiplakan mutlak
v b. Penjiplakan mirip dg a., tetapi satu/dua
kata asli diganti.
vPatchwork plagiarism
vPlagiat kata-kunci atau frase-kunci
vPlagiat Struktur Gagasan/Jalan Pikiran
VERBATIM PLAGIARISM
• Sederhana
Panglaykim (page 50)
[3] In 1959 the Government converted six of the former Ducth
‘Big Ten’ into six wholly government-owned companies.

Si Anu (page 118)


[3*] in 1959, the Indonesian government converted to six of the
former Ducth “Big Ten” into six fully government-owned
firms.
PATCHWORK PLAGIARISM
v Aslinya
v Two of the novels of William Faulkner, The Sound and the Fury and Light in
August, have provided for me, as for many other readers, a tremendeous
stimulus for thought. After a rudimentary study of Faulkner, I felt compelled to
make a study of his best novels. Knowing the characteristics of classical tragedy. I
could not read these novels without an awareness of their basic similarity to the
tragic form….
v Jiplakannya:
v A tremendeous stimulus for thought may be found in two of the novels of
Faulkner, The Sound and the Fury and Light in August. Even a rudimentary study
of Faulkner may compel the student who knows the characteristics of classical
tragedy to make study of Faulkner’s best novels to see whether they have any
basic similarity to the tragic form.
PLAGIAT KATA KUNCI
v Aslinya
v The extended family is now rare in contemporary society, and with its demise the
new parent has lost the wisdom and daily support of older, more experienced
family members. Furthermore, many parents are not as well equipped for
parenthood as were their parents before them, since over the years most
children have been given less responsibility in the helping to care for younger
siblings.
v Jiplakannya
v Too many parents are not equipped today for parenthood. The extended family
with three or more generation under one roof is now rare. Thus parents have lost
wisdom of older, experienced persons. In truth, a family such as that portrayed
by the Waltons on television seldom exists today with grandparents, parents, and
many children living all together under one roof. Therefor, young parents of
today do a poor job because as youngsters they did not help care for younger
brothers and sisters.
ATURAN

PERMEN DIKNAS NOMOR 17


TAHUN 2010
TENTANG PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN PLAGIAT DI
PERGURUAN TINGGI
PERMEN DIKNAS NOMOR 17
TAHUN 2010
• Pencegahan : pasal 6,7,8 dan 9
• Penanggulangan : 10 dan 11
• Sangsi: 12 dan 13
• Pemulihan nama baik: 14
Sumber
https://sivitasakademika.files.wordpress.com
/2015/04/etika.ppt

Anda mungkin juga menyukai