Disusun oleh:
Muhammad Abdul Yunus (E1B022051)
KEHUTANAN (A)
Pengertian karya ilmiah menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut. Munawar
Syamsudin menjelaskan bahwa penulisan ilmiah merupakan sebuah naskah yang
membahas suatu masalah tertentu, atas dasar konsepsi ilmiah tertentu, dengan memilih
metode tertentu dari presentasi secara keseluruhan, teratur dan konsisten. Awidyamartaya
(1997) mengemukakan karya ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu
masalah tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Sedangkan menurut Eko
Susilo M menjelaskan karya ilmiah merupakan suatu tulisan ataupun karangan yang
didapatkan sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari dari berbagai hasil pengamatan,
penelitian, dan peninjauan terhadap bidang ilmu tertentu, yang disusun dengan
menggunakan metode tertentu dengan memperhatikan sistematika penulisan yang baik dan
santun, serta dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya.
a. Makalah
Menurut Surakhmad makalah adalah segala jenis tugas kuliah yang harus diselesaikan
secara tertulis baik sebagai hasil pembahasan buku maupun sebagai hasil karangan tentang
suatu pokok permasalahan.
b. Laporan
Hampir setiap orang tidak pernah lepas dari yang namanya membuat laporan baik laopran
kegiatan, laporan kerja, laporan penelitian, laporan keuangan, dan sebagainya. Adapun
yang dimaksud dengan laporan adalah bentuk karangan yang menyajikan fakta tentang
suatu fakta tentang suatu peristiwa ataupun kegiatan.
c. Skripsi
d. Tesis
Tesis adalah pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen yang dikemukakan dalam
karya tulis ilmiah; untuk mendapatkan gelar kesarjanaan pada perguruan tinggi.
e. Disertasi
f. Resensi
Resensi adalah suatu penilaian terhadap sebuah karya. Karya yang dimaksud disini bisa
berupa berupa buku dan karya seni film dan drama.
g. Esai
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut
pandang pribadi penulisnya.
h. Artikel ilmiah
Artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan
artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman yang telah disepakati
atau ditetapkan.
Memilih masalah apa yang akan dikemukakan dalam suatu karangan ilmiah tidak
jarang menjadi kesulitan, terutama bagi penulis pemula. Karena itu, menginventarisasi
beberapa masalah sehingga diperoleh suatu daftar, biasanya akan membantu penulis
memilih masalah mana yang sebetulnya dan akhirnya akan diungkapkan.
Kita dapat menulis sesuatu, bila ada persoalan yang patut ditulis. Untuk itu
diperlukan adanya sumber informasi. Secara ringkas dapat dikatakan ada empat sumber
informasi yang dapat kita manfaatkan.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah bentuk apa pun, hendaknya dianut suatu
hakikat di mana “penulis merasakan adanya masalah yang perlu dikemukakan, serta
dicari dan dijelaskan/dikemukakan pemecahannya”.
1. Perangkat Kebahasaan
Sumber acuan untuk perhurufan, pengejaan, pemenggalan kata, dan tanda baca
ialah Pedoman Ejaan yang Disempurnakan (EYD; lihat CD). Dalam penulisan
upayakan tidak memenggal kata. Jika terpaksa, lihat aturan pemenggalannya.
Pemilihan kata yang tepat dalam kalimat akan memberikan pengertian yang jelas
dan nalar bahasa yang benar. Makin tinggi jumlah kosakata yang dipakai makin ilmiah
sifat tulisannya.
3. Kalimat
• Kalimat yang berbunyi “Terhadap jalan yang lebih lebar ukurannya dan atau jumlah
pohon peneduhnya berbeda caranya” bukanlah merupakan contoh untuk ditiru.
• Dalam penulisan ilmiah, gaya penulisan yang beremosi perlu dihindari. Oleh karena
itu, ungkapan seperti kesimpulan amat berarti, temuan mahapenting, atau hasil sangat
menarik harus dihindari.
• Keefektifan kalimat akan meningkat jika kita mampu memilih kata, meragamkan
konstruksinya, dan menggunakan tanda baca dengan tepat.
• Kalimat adakalanya dapat lebih diefektifkan bila beberapa kalimat pendek digabung
dan bagian-bagian yang setara disejajarkan atau dipertentangkan, atau disusun dengan
menekankan hubungan sebab-akibat. Akan tetapi, penggabungannya harus dilakukan
secara berhati-hati agar tidak berlebihan sehingga kalimat menjadi berkepanjangan,
rancu, dan maksudnya tidak langsung dapat ditangkap.
4. Pengefektifan Paragraf
• Paragraf berfungsi sebagai pemersatu kalimat yang koheren serta berhubungan secara
sebab-akibat yang disertai dengan alasan yang logis dan efektif, dan objektif untuk
menjelaskan suatu kesatuan gagasan atau tema.
• Paragraf itu sendiri didefinisikan sebagai satu unit informasi yang memiliki kalimat
topik atau pikiran utama. Kalimat topik dilanjutkan dengan beberapa kalimat
pendukung dan diakhiri dengan kalimat penutup. Jadi, tidak mungkin ada paragraf
yang hanya terdiri atas kalimat.
5. Pertalian Kalimat
• Untuk mempersatukan kalimat agar paragraf dapat menjadi paragraf yang efektif,
perhatikan bentuk kalimat, makna kalimat, dan logika kalimat.
• Selain itu, gunakan kata rangkai yang tepat yang dapat membantu ketika kita harus
menunjukkan berbagai hubungan atau pertalian kalimat dalam paragraf tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ana Rosmiati. 2017. Dasar-Dasar Penulisan Karya Ilmiah. ISI Press. Surakarta.
Haryanto A.G., Hartono Ruslijanto., & Datu Mulyono. 2000. Metode Penulisan Dan
Penjualan Karya Ilmiah. Buku Kedokteran EGC Jakarta.
Sani Etyarsah. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Edisi Ke-3. IPB Press. Bogor.