Anda di halaman 1dari 7

Kasus Bedah Appendicitis post Laparatomy

Seorang perempuan 28 tahun, sudah 4 hari dirawat di ruan dengan diagnosa medis post
laparatomi karena appendicitis perforasi. Saat dilakukan pengkajian didapatkan data Ny. P
mengeluh nyeri pada luka operasi, nyeri skala7, badan terasa panas, dan pusing. Pasien juga
mengeluh merasa mual. Kondisi luka pasien terdapat exudat sehingga balutan basah, serta
kemerahan di area sekitar luka. Pasien mengatakan cemas dan tidak bisa tidur memikirkan
penyakitnya, khawatir terjadi komplikasi. Pasien hanya terbaring di atas tempat tidur, semua
aktifitas dan personal higiene dibantu oleh perawat dan keluarga. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan data pasien tampak lemah, TTV tekanan darah 130/85 mmHg, suhu tubuh 38oC,
denyut nadi teratur 98 x/menit, RR 24 x/menit, badan teraba panas, peristaltic usus4x/ menit.
Pemeriksaan laboratorium Hb 9.8 gr/dl, leukosit17.000/uL. Program dokter pasien mendapat
injeksi Cefotaxime 3x500mg, Ketorolac 3x1 amp, Pracetamol bila perlu
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN

3.1.1 Identitas Klien

Nama : Ny.R

Umur : 28 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Status :-

Agama :-

Pekerjaan :-

Pendidikan :-

Alamat :-

Alasan Masuk

mengeluh nyeri pada luka operasi, nyeri skala7, badan terasa panas, dan pusing. Pasien juga
mengeluh merasa mual. Kondisi luka pasien terdapat exudat sehingga balutan basah, serta
kemerahan di area sekitar luka

kesehatan sekarang

mengeluh nyeri pada luka operasi, nyeri skala7, badan terasa panas, dan pusing. Pasien juga
mengeluh merasa mual. Kondisi luka pasien terdapat exudat sehingga balutan basah, serta
kemerahan di area sekitar luka. Pasien mengatakan cemas dan tidak bisa tidur memikirkan
penyakitnya, khawatir terjadi komplikasi. Pasien hanya terbaring di atas tempat tidur, semua
aktifitas dan personal higiene dibantu oleh perawat dan keluarga.

Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Composmetis E :4 V:5 M:6

Berat badan sehat : 54 kg

Berat badan sakit : 54 kg


:155 cm
Tinggi Badan

Tanda Vital
TD :130/85mmHg

Nadi :98x/menit

Suhu :38·C

Pernafasan : 22x/menit

analisa data

No Data Masalah Etiologi


1 DS : Nyeri Akut Agens cedera
1. Klien mengatakan nyeri pada
bagian perut kanan bawah klien fisik (pembedahan)
karena insisi pembedahan sudah
hari ke enam.
2. Klien mengatakan nyeri seperti
ditusu-tusuk
3. Klien mengatakan nyeri saat
mau bergerak
4. Klien mengatakan tidak nyaman
saat nyeri terasa
5. Klien mengatan merasakan
pusing saat nyeri terasa

DO :
1. Klien tanpak meringis kesakitan
ketika bergerak
2. Klien tanpak memengang
abdomen yang sakit disertai
2 DS : Pelambatan pemulihan Trauma pada sisi bedah
1. Klien mengatakan pasca bedah
gelisah dengan kondisi area
pembedahan
2. Klien mengatakan luka
berdarah saat mau bergerak
DO :
1. Klien tanpak meringis kesakitan
ketika bergerak
2. Klien tanpak malas untuk
mobilisasi.
3. Klien tanpak lukanya ada bekas
berdarah terlihat diperbanya
3 DS:
1. Klienmengatakanlingkun gan
tidak nyaman ,karena kodisi
cuaca lagi panas .
2. Klien mengatakan belum mandi
sejak 5 hari yang lalu,hanya
dilap oleh keluarganya.
3. Klien mengatakan sudah 7 hari
gelisah untuk tidur dari pertama
dirawat sampai sudah operasi.
DO :
1. Klien tanpak kurang ceria
karena kepanasan disebabkan
oleh kondisi cuaca.
2. klien tanpak matanya seperti
mata panda karena kurang tidur

Diagnose keperawatan

1. Nyeri Akut berhubungan dengan agens cidera fisik (pembedahan).

2. Pelambatan pemuliah pasca bedah berhubungan dengan trauma pada sisi bedah.

3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan imobilisasi

Perencanaan

No Diagnose Tujuan &kriteria hasil Intervensi


1 Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan Managemen nyeri
berhubungan dengan keperawatan selama 1x24 • Lakukan pengkajian nyeri
agen cidera fisik jam :
secara komprehensif termasuk
(pembedahan). Tujuan :
lokasi, karakteristik, durasi frekuensi,
• Pain Level
kualitas dan faktor
• Pain Control
presipitasi.
• Comfrot Level
• Observasi reaksi nonverbal
KH :
dan ketidaknyamanan.
• Mampu
• Gunakan teknik komunikasi
mengontrol nyeri terapeutik untuk mengetahui

• Mampu pengalaman nyeri pasien.


melaporkan
• Kaji kultur yang
bahwa nyeri
berkurang mempengaruhi respon nyeri

• Menyatakan rasa
nyaman

setelah nyeri
berkurang

• Mampu mengenali
nyeri

(skala nyeri ,tanda-tanda


nyeri
2 Pelambatan pemulihan Setelah dilakukan tindakan Manajemen infeksi
pasca bedah berhubungan
dengan hambatan keperawatan selama 1x 24 1. Perawatan area syatan
mobilitas fisik
jam : • Control infeksi
Tujuan :
• Pemberian obat

• Pemuliahan 2. Manajemen nutrisi


pembedahan :
• Terapi nutrisi
Penyembuhan
3. Manajemen nyeri 
KH :
Bantuan perawatan
• Mencapai kembali
diri
tingkat energi para
• Monitor tanda-
pembedahan yang
tanda vital
ditandai dengan
• Perawatan tirah
klien tanpak
baring
mampu
beristirahat. • Bantuan perawatan

Menujukan diri
pemulihan insisi
pembedahan • Perawatan luka
Drainase tertutup

3 Gangguan pola Tujuan


tidur dilakukan tindakan Setela Sleep Enhancement
berhubungan dengan
halangan lingkungan keperawatan selama 1 x 24 jam : • Determinasi efek-efek

Anxiety reduction medikasi terhadap pola tidur

Comfort level • Jelaskan pentingnya tidur yang

Rest :Extent and patten adekuat

Sleep :Extentan patten • Fasilitasiuntuk

mempertahankan aktivitas

Jumlah jam tidur dalam sebelum tidur (membaca,atau

batas normal 6-8 jam /hari apa kebiasaan sebelum tidur).

Pola tidur ,kualitas dalam • Ciptakan lingkungan yang

batas normal . nyaman

Mampu mengidentifikasi • Kolaborasi pemberian


obat
hal-hal yang meningkan
tidur
tidur.

KH :

Anda mungkin juga menyukai