Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALYSIS)/PROSEDUR JSA

Nomor dan Nama Pekerjaan 069 & Menggunakan Perancah Tanggal 28 Desember 2008 No JSA : JSA/SHE/069

Nomor dan Nama Jabatan Mekanik, Helper, ALL Disusun Oleh Tanda tangan No Revisi 0

Seksi/Departemen Plant, GA Diperiksa Oleh Tanda tangan Direview SHE


Jabatan Superior Plant Group Leader, HRGA Disetujui Oleh Tanda tangan Tanda tangan
Alat Pelindung Diri Yang Harus Dipakai : Lokasi Kerja : Workshop, civil construction
1. Wajib digunakan: Helm safety, sepatu safety, rompi reflektor, safety harness, sarung tangan
dan masker debu.
2. Disarankan untuk digunakan: --
Risiko yang terkait
Urutan Dasar Langkah Kerja Tindakan atau Prosedur Pencegahan yang direkomendasikan

Identifikasi Risiko yang berhubungan dengan


Uraikan pekerjaan tersebut menjadi beberapa Gunakan kedua kolom tadi sebagai pembimbing, tentukan tindakan apa yang
tiap-tiap langkah kerja tersebut terhadap
langkah kerja dasar perlu diambil untuk menghilangkan atau memperkecil Risiko yang dapat
kemungkinan terjadinya kecelakaan
menimbulkan kecelakaan, cidera atau penyakit akibat kerja

1 Memeriksa dan memakai Alat Pelindung 1.1 Kecelakaan fatal, terbentur, tertusuk, 1.1.1 Hanya orang yang dalam keadaan sehat dan sudah mendapat
Diri (APD) tergores pelatihan khusus dan berpengalaman yang boleh melakukan
pekerjaan ini.
1.1.2 Alat Pelindung Diri (APD) harus diperiksa dan dipakai dengan baik
dan benar sesuai dengan SOP yang berlaku.
ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALYSIS)/PROSEDUR JSA
Risiko yang terkait
Urutan Dasar Langkah Kerja Tindakan atau Prosedur Pencegahan yang direkomendasikan

2 Periksa kondisi tiang perancah 2.1 Terjepit 2.1.1 Pastikan bahwa perancah yang akan dipakai adalah perancah yang
direkomendasikan sesuai dengan standar keselamatan perusahaan.
(Lihat standar SHE/98/10.11/STD).
Perancah yang akan digunakan harus memiliki KIP (Kartu Inspeksi
2.1.2 Peralatan) sudah diinspeksi secara rutin. 
Sarung tangan, helm safety dan sepatu safety wajib dipakai.
2.1.3 Hati-hati saat memeriksa, pastikan keadaan tumpukan perancah
stabil.
2.2 Kejatuhan perancah 2.2.1 Saat memeriksa perancah, ceklis inspeksi perancah standar harus
dipergunakan.
2.2.2 Periksa keadaan fisik perancah dengan cermat dari kemungkinan
adanya retakan, karat, patah, tangga perancah hilang, bengkok atau
2.3 Perancah rusak 2.3.1 cacat kerusakan lainnya.
Bersihkan tangga perancah dari sisa lumpur, tanah, pelumas dan
lainnya.
Lakukan pembersihan dengan hati-hati, gunakan majun atau sikat.
2.3.2
Tiang perancah hendaknya dibawa oleh minimal 2 (dua) orang.
2.4 Tergores 2.4.1 Teknik penanganan barang manual harus diikuti.
Jika tiang perancah dibawa dalam jumlah banyak sekaligus, harus
dibawa dengan alat angkat/angkut dan usahakan diikat terlebih dulu,
3 Bawa tiang perancah ke lokasi kerja 3.1 Cedera punggung 3.1.1 atau gunakan palet dan ditumpuk dengan stabil.
Perhatikan tempat yang akan dilewati, pastikan aman dari orang atau
3.1.2 aktifitas lainnya.
3.1.3 Perancah hanya boleh diletakkan di tempat yang kering, stabil, aman.

3.2 Perancah jatuh 3.2.1

3.2.2

ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALYSIS)/PROSEDUR JSA


Risiko yang terkait
Urutan Dasar Langkah Kerja Tindakan atau Prosedur Pencegahan yang direkomendasikan

4 Mendirikan perancah 4.1 Tiang perancah amblas 4.1.1 Pemasangan perancah harus diawasi oleh pengawas yang kompeten.
Sebelum perancah dipasang, pastikan lokasi pemasangan adalah
4.1.2 landasan yang keras, stabil dan rata.
Landasan dari tanah harus dipasangkan lempengan kayu yang cukup
lebar dan kuat.
4.1.3 Hati-hati saat menyambung tiang, perhatikan jari dan tangan. Sarung
tangan dan helm pelindung wajib dipakai.
4.2 Terjepit 4.2.1 Jika harus menaiki perancah, gunakan teknik kontak tiga titik.
Hati-hati saat berada di atas tiang perancah, jaga keseimbangan
tubuh.
4.3 Terpeleset jatuh 4.3.1 Pasang tiang perancah sesuai petunjuk pemasangan pabrik
pembuatnya.
4.3.2 Jangan menggabungkan perancah yang berbeda jenis atau pabrik
pembuatnya.
4.4 Perancah rubuh 4.4.1 Setiap mekanisme pengunci harus difungsikan dan dipastikan
bekerja.
4.4.2 Jika menggunakan perancah roda, pengunci roda harus dipasang
sebelum perancah bagian atas disambung.
4.4.3 Tiang-tian perancah dibawa ke tingkat yang lebih tinggi dengan cara
diikat dan ditarik.
4.4.4 Perancah harus dipasang sesuai dengan rekomendasi pabrik atau
standar keselamatan yang berlaku di perusahaan.
Semua tiang perancah yang tingginya lebih dari 7.6 meter harus
4.4.5 diikat pada bangunan di dekatnya setiap interval 7.6 meter.

4.4.6

4.4.7

ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALYSIS)/PROSEDUR JSA


Risiko yang terkait
Urutan Dasar Langkah Kerja Tindakan atau Prosedur Pencegahan yang direkomendasikan
4.4.8 Jangan mendirikan perancah beroda dengan tinggi melebihi 4 kali
panjang terpendek luas alasnya, kecuali bagian bawahnya dipasangi
out rigger.
4.4.9 Setelah perancah berdiri, harus diuji terlebih dulu:
 Periksa kestabilan perancah.
 Periksa kayu lantai kerja dari retakan, patah, geseran, atau cacat
lainnya.
 Periksa penampilan fisik dan suara kayu jika diinjak terutama
pada lendutan yang berlebihan.
 Pasang rambu peringatan dan instruksi kerja di bagian bawah
perancah.

5 Menaiki/Menuruni Perancah 5.1 Terpeleset jatuh 5.1.1 Pastikan dulu bahwa sepatu yang dipakai bersih dari lumpur,
pelumas, atau kotoran lain yang bisa menyebabkan slip. Helm safety
wajib dipakai.
5.1.2 Naik/turun tangga harus memanfaatkan kedua tangan untuk
memegang. Tubuh harus selalu menghadap tangga. Jangan
merosot/meluncur/melompat untuk menuruni tangga.
Jika membawa peralatan atau beban, usahakan dengan tali untuk
5.2 Kejatuhan beban 5.2.1 menggeretnya ke atas, sehingga kedua tangan bebas untuk
berpegangan.
Jika terpaksa membawa kunci atau perlatan lain, masukkan ke dalam
5.2.2 kantong yang diikatkan pada ikat pinggang, atau dipanggul.
Hanya dibolehkan satu orang menaiki tangga perancah di satu
waktu.
5.2.3
Jika pekerjaan dilakukan pada ketinggian lebih dari 2 meter, safety
harness/lifeliness harus dipakai dengan benar.
6 Bekerja di atas perancah 6.1 Terjatuh 6.1.1 Dan pekerjaan diatas atau sama dengan 5 m wajibkan meminta surat
ijin izin atau work permit dari pihak yang berwenang (Section
head/dept.head/SHE Officer).
6.1.2
ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALYSIS)/PROSEDUR JSA
Risiko yang terkait
Urutan Dasar Langkah Kerja Tindakan atau Prosedur Pencegahan yang direkomendasikan
6.2 Kejatuhan barang 6.2.1 Sedapat mungkin gunakan peralatan kerja yang dilengkapi dengan
gelang tangan sehingga tidak mudah terjatuh ke bawah.
Pakai kantong peralatan yang diikatkan di pinggang untuk
6.2.2 memudahkan pekerjaan dan penyimpanan. Jangan diletakkan di
lantai kerja.
Jaga langkah kaki, jangan berpindah tempat secara mendadak atau
6.3 Terpeleset 6.3.1 berdiri berdekatan sehingga membebani lantai kerja secara
akumulatif.
Hindari bersandar pada pagar lantai kerja, pagar hanya digunakan
6.3.2 untuk tempat berpegangan atau penahan jatuh.
Lakukan pekerjaan dengan hati-hati, jika ada angin kencang,
rendahkan tubuh dan berpegangan pada pagar pengaman.
6.3.3 Jika perancah didirikan di dekat (dalam radius 3 meter) kabel listrik
bertegangan >24 volt, maka kabel tersebut harus dimatikan dari
sumber arusnya. Dilarang memakai perancah kayu.
6.4 Kesetrum 6.4.1 Jika perlu perancah (yang terbuat dari logam) harus dibumikan
terlebih dulu.

Jika perancah beroda harus dipindahkan, hal yang harus dilakukan:


6.4.2  Tidak boleh ada orang di atas perancah tersebut.
 Semua barang, alat dan peralatan kerja harus diturunkan lebih
dulu.
7 Pindahkan perancah (beroda) 7.1 Jatuh, kejatuhan barang 7.1.1  Pemindahan harus dilakukan minimal oleh 2 (dua) orang dan
salah satu memberikan komando.
Perhatikan lintasan perpindahan, hindari orang atau aktivitas lainnya.
Maksimum hanya 3 tingkat perancah beroda yang boleh didorong.

7.2.1

7.2.2

ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALYSIS)/PROSEDUR JSA


Risiko yang terkait
Urutan Dasar Langkah Kerja Tindakan atau Prosedur Pencegahan yang direkomendasikan
8 Bongkar perancah 8.1 Barang terjatuh 8.1.1 Sebelum perancah dibongkar, pastikan tidak ada alat, peralatan,
barang atau material lain yang tertinggal di lantai kerja perancah.
Pastikan sudah ada perintah pembongkaran dari pengawas.
8.2 Cedera 8.2.1 Semua tata cara untuk mendirikan perancah diberlakukan.
Pekerjaan dimulai dari titik tertinggi perancah, safety harness/lifeline
8.2.2 harus dipakai.
Tiang-tiang perancah diturunkan dengan menggunakan tali tambang
8.2.3 yang kuat, tidak boleh dijatuhkan.
Tiang-tiang perancah yang dilepas harus disusun dengan rapi, di atas
8.3 Kejatuhan tiang perancah 8.3.1 landasan yang kering dan rata untuk memudahkan pemindahan.

8.4 Tiang perancah rusak 8.4.1 Perancah harus disimpan dengan cara ditumpuk rapi, lantai tempat
penumpukan harus rata, kering, bersih dan terlindung dari cuaca.
Orang yang bekerja dengan perancah wajib memakai sarung tangan
dan sepatu pelindung.
9 Simpan kembali 9.1 Tiang perancah rusak 9.1.1 Hati-hati dan perhatikan jari tangan waktu menumpuk, lakukan
bersama rekan sekerja.
Ikuti tatacara penanganan barang manual dengan benar.
9.2 Terjepit 9.2.1 Saat menyusun perancah, sekaligus juga memeriksa kondisi fisik
tiang perancah, pisahkan yang cacat untuk diperbaiki atau
9.2.2 dimusnahkan.
Jika perlu tumpukan diikat atau diberi penahan supaya stabil.
9.3 Cedera punggung 9.3.1

9.4 Tiang perancah rusak 9.4.1

9.4.2

Anda mungkin juga menyukai