Kelas :
TI-42-04
Kelompok : FRI-035
Anggota :
TELKOM UNIVERSITY
BANDUNG
2020/2021
Judul
Tugas:
Perancangan Tata Letak Fasilitas Pabrik HANDY MANNY CORP
Untuk mendirikan suatu pabrik, lokasi sangat berperan penting dalam efektivitas pabrik,
jangkauan akses terhadap supplier, akses dan ketersediaan tenaga kerja. Pemilihan lokasi harus
mempertimbangkan kondisi eksternal maupun internal seperti kondisi alam, kemudahan akses,
ketersediaan transportasi dan lain sebagainya. Disamping itu, pabrik dapat beroperasi dengan
lancar apabila didukung oleh fasilitas yang tersedia seperti mesin, layout kerja, peralatan produksi
dan lainnya. Dengan didukungnya lokasi dan fasilitas yang baik maka pabrik dapat mewujudkan
produktivitas yang tinggi tanpa adanya waste. Pada umunya tata letak pabrik yang terencana
dengan baik dapat membuat aktivitas produksi berlangsung normal dan dapat meminimasi
kerugian.
Tujuan utama dari desain tata letak pabrik ini adalah untuk meminimalkan total biaya yaitu
menyangkut biaya untuk konstruksi dan instalasi baik untuk bangunan mesin, maupun fasilitas
lainnya (Pratiwi, 2012). Selain perancangan fasilitas dan lokasi, perancangan material handling
juga harus diperhatikan. Material handling sendiri adalah ilmu untuk memindahkan bahan bahan
atau barang sebagai pengendalian material yang baik (Sukania, 2016). Handy Manny Corp
merupakan sebuah perusahaan perakitan yang menjual produk alat kebersihan. Handy Manny
Corp memiliki beberapa produk yang sudah dipasarkan kepada konsumen di seluruh Indonesia
yang dapat membantu meringankan beban konsumen dalam hal Alat perkakas. Dari semua produk
yang ditawarkan oleh Handy Manny Corp, Handy Manny Corp memiliki satu produk unggulan
yang mana produk tersebut yaitu Handy Manny . Handy Manny ini terdapat dua variasi warna
yang bisa dipilih oleh konsumen yaitu warna biru dan warna coklar pada main body dari produk
Handy Manny . Handy Manny terdiri dari batang utama, Komponen senter, pin, serta modul.
Modul yang dimiliki oleh Handy Manny terdiri dari empat tools yang memiliki fungsi yang
berbeda yaitu palu, kikir, pahat, dan kuas. Handy Manny Corp menetapkan harga jual sebesar Rp.
300.000 untuk satu set Handy Manny . Handy Manny Corp berencana membangun pabrik di
Kabupaten bandung, di Jawa Barat. Handy Manny Corp memiliki produktivitas yang tinggi
dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien dan jumlah produk semaksimal mungkin
sehingga diperlukan perancangan lokasi, fasilitas dan material handling yang baik untuk
mendukung efektivitas produksi.
BAB II Pengolahan Data
Supplie
Kemudahan
Availabili r Kualitas Kualitas Potensi Priority Matriks x Consist
UMK Land Cost Transportas Total
ty Land SDM Infrastructure Pasar vector priority ency
Distanc i
e
UMK 0,14 0,16 0,23 0,21 0,12 0,12 0,14 0,07 1,20 0,15 1,29 8,58
Land
Cost 0,07 0,08 0,06 0,04 0,11 0,09 0,11 0,09 0,64 0,08 0,67 8,37
Availabi
lity
Land 0,06 0,11 0,09 0,17 0,12 0,11 0,12 0,04 0,83 0,10 0,88 8,50
Supplier
Distance
0,08 0,26 0,07 0,12 0,12 0,14 0,11 0,31 1,21 0,15 1,33 8,78
Kualita
s SDM 0,20 0,12 0,14 0,18 0,17 0,18 0,14 0,18 1,31 0,16 1,41 8,59
Kualita
s
Infrastr
ucture 0,17 0,12 0,12 0,13 0,14 0,14 0,12 0,17 1,10 0,14 1,18 8,59
Potensi
Pasar 0,11 0,07 0,08 0,13 0,14 0,14 0,11 0,06 0,84 0,11 0,89 8,44
Kemud
ahan
Transp
ortasi 0,17 0,08 0,19 0,03 0,08 0,07 0,14 0,09 0,86 0,11 0,91 8,45
Bill Of Material
Company : Handy Manny Corp Prepared By : FRI-035
Product : Handy Manny Date : 14 - MARCH - 2021
Level Part Code Description Lot Size Material Unit of Measure Make / Buy
0 A01 Handy Manny + Box 1 Pcs Make
1 B01 Handy Manny 1 Pcs Make
1 B02 Box 1 Pcs Buy
2 C01 Assembly 1 1 Pcs Make
2 C02 Kikir 1 Pcs Buy
2 C03 Pahat 1 Pcs Buy
2 C04 Kuas 1 Pcs Buy
2 C05 Palu 1 Pcs Buy
3 D01 Batang Utama 1 Pcs Make
3 D02 Komponen Senter 3 Pcs Buy
3 D03 M2 x 4 Bolt 4 Pcs Buy
Production (unit)
Production/day 41 Unit
Production/week 205 Unit
Box characteristics
Dimension
Length 0,08 m
Width 0,04 m
Height 0,18 m
Box capacity
Total capacity 1 Unit/ box
Height of stacking 1,8 m
The number of box/stack 10 Box/stack
Stacking space 0,0032 m2
Needs
Box required 205 unit
The number of stack 21 stack
Floor space required 0,0672 m2
Allowance
Allowance (100%) 0,0672 m2
Allowance of aisle (30%) 0,02016 m2
GBBU
Material required per Material Required per
CHARACTERISTICS OF BOX MATERIAL (m) Amount of material
Part No. Material day Lead Time per week The number of stack Floor area
Length Width Height per stack
Total area 1 m2
GBBP
Material required per Material Required per
CHARACTERISTICS OF BOX MATERIAL (m) Amount of material
Part No. Material day Lead Time per week The number of stack Floor area
Length Width Height per stack
B02 Box 0,20 0,15 0,09 205 1.025 233 5 0,150
D03 M2 x 4 Bolt 0,050 0,050 0,050 41 205 36 6 0,015
Total area
0,1500 m2
required
MHE allowance
(22%) 0,0330 m2
Total area 1 m2
Pada perhitungan beban unit dan penentuan material handling, Hand Manny Corp
memproduksi sebuah alat serbaguna yang disebut handy manny dan ingin menentukan material
handling yang sesuai untuk mendukung proses peroduksi pada pabrik secara efisien. Material
Handling sendiri adalah Penangan material dalam jumlah yang tepat dari material yang sesuai pada
kondisi yang baik pada tempat yang sesuai, pada pada waktu yang tepat serta pada posisi yang
tepat, dengan urutan yang sesuai dan biaya yang rendah dengan metode yang tepat (Stephens &
Meyers, 2013). Beberapa tujuan dari material handling ini adalah untuk meminimasi biaya dari
material handling, Pencegahan kerusakan material serta Investasi yang lebih rendah dalam
inventaris proses.
Material handling yang dipilih oleh Hany Manny Corp. adalah Trolley. Setelah itu,
menentukan Unit Load yang terbaik untuk memproduksi Handy Manny, jika menggunakan
Trolley sebagai material handling dengan mempertimbangkan Stacking.
II.3.1 Determination MHE
Tabel 2.3.1.1 Material Handling Equipment Specification
MH Equipment Dimension
Length 1400 mm
Width 800 mm
Height 1000 mm
Tabel diatas merupakan material handling equpment specification dan MHE’s Dimension
yang digunakan Handy Manny Corp untuk memudahkan proses produksi Handy Manny yaitu
menggunakan Trolley. Trolley yang digunakan memiliki spesifikasi dimensi panjang x lebar x
tinggi yaitu 1,4m x 0.8m x 1m dan jika dikonversikan ke milimeter menjadi 1400mm x 800mm x
1000mm. Trolley memiliki kapasitas 500 kg.
Tabel 2.3.1.3 Facility Initial
Tabel Facility Initial, merupakan tabel inisial dari setiap proses Handy Manny. Untuk
masing-masing fasilitas diberikan initial puntuk mempermudah dalam pemilihan pada proses
selanjutnya. Terdapat 19 proses dan inisial untuk memproduksi Handy Manny.
Setelah itu, menentukan berat material primary dan additional pada tabel Material
Weight dari setiap part yaitu batang utama,kompnen senter, kikir,pahat,kuas,dan palu serta Box
dan M2 x 4 Bolt.
Pada tahap terakhir untuk perhitungan Determination MHE’s, pada tabel Material Total
Weight dilakukan penentuan total berat material untuk setiap fasilitas agar dapat melibatkan lot
size, part weight dan production unit/day.
II.3.2 Stacking
Stacking mempunyai tujuan yaitu untuk mendapatkan jumlah yang optimal dalam
satu kali kegiatan pendistribusian material dengan menggunakan Material Handling
Equipment. (Stephens & Meyers, 2013). Langkah-langkah untuk menentukan aktivitas
stacking yaitu menentukan MHE yang digunakan, lalu menentukan besarnya kemampuan
MHE dan yang terakhir menghitung pemanfaatan dari MHE.
MH Equipment Dimension
Length 1400 mm
Width 800 mm
Height 1000 mm
No. From/To Length (mm) Width (mm) Height (mm)
1 REC - GBBU (Batang Utama) 170 40 160
REC - GBBU (Komponen
2 60 30 40
Senter)
3 REC - GBBU (Kikir) 100 60 8
4 REC - GBBU (Pahat) 90 70 7
5 REC - GBBU (Kuas) 124 60 17
6 REC - GBBU (Palu) 57 80 40
7 REC - GBBP (Box) 200 150 90
8 REC - GBBP (M2 x 4 Bolt) 50 50 50
9 GBBU (Batang Utama) - A 153 25 143
10 A-B 152 24 142
11 B-C 152 23 142
12 C-D 152 22 142
25 K-L 55 60 20
26 L-M 60 20 160
27 M-N 60 20 160
28 GBBP (Box) - N 200 150 90
29 N-W 80 40 180
30 W - SHIP 80 40 180
Pada tabel input data stacking melakukan penginputan panjang lebar dan tinggi yang
sudah ditentukan pada Determination MHE.
12 C-D 49
12 D-E 50
13 GBBU (Komponen Senter) - F 158
14 E-G 37
15 F-G 37
16 GBBP (M2 x 4 Bolt) - G 37
17 GBBU (Kikir) - H 95
18 GBBU (Pahat) - I 95
19 GBBU (Kuas) - J 1266
20 GBBU (Palu) - K 31
21 G-L 12
22 H-L 12
23 I-L 12
24 J-L 12
25 K-L 12
26 L-M 12
27 M-N 11
28 GBBP (Box) - N 11
29 N-W 11
30 W - SHIP 19
From/To Stacking
GBBU (Batang Utama) - A 48
A-B 48
B-C 49
C-D 49
D-E 50
GBBU (Komponen Senter) -
158
F
E-G 37
F-G 37
GBBU ( Kikir) - H 95
GBBU (Pahat) - I 95
GBBU (Kuas) - J 1266
GBBU (Palu) - K 31
G-L 12
H-L 12
I-L 12
J-L 12
K-L 12
L-M 12
M-N 11
N-W 11
W - SHIP 19
Unit Load 41
1
FACTOR
41
unit load 1 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60 62 64 66 68 70 72 74 76 78 80 82 84 86 88 90 92 94 96 98 100 102 104 106 108 110 112 114 116 118 120 122 124 126 128
Ship 1 2
W
N 1 1
MHE 1 1
M 1 1
MHE 1 1
L 3 3
MHE 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
K 1 1
MHE 1 1
J 1 1
MHE 1 1
I 1 1
MHE 1 1
H 1 1
MHE 1 1 1
G 3 3
MHE 1 1 1 1
F 1 1 1
MHE 1 1 1
E 3 3
MHE 1 1
D 5 5
MHE 1 1
C 2 2
MHE 1 1
B 2 2
MHE 1 1 1
A 1 1 1
MHE 1 1 1
GBBP
GBBU
REC
Tabel 2.3.3.4 Gantt Chart Unit Load 41
Berdasarkan gantt chart yang telah dibuat dengan menggunakan unit load yang berasal
dari penentuan faktor yaitu 41 dan 1 dapat disimpulkan bahwa untuk unit load 41didapatkan total
waktu produksi selama 1457 menit dan untuk unit load 1 didapatkan total waktu produksi selama
1911 menit. Dari hasil-hasil yang telah didapatkan dari setiap unit load tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa unit load yang terpilih adalah unit load 41 dengan waktu produksi tercepat
yaitu selama 1457menit.
Allowance (m)
Total 406
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
REC GBBU
1
2
GBBP
A B C
E
3
4
9
H L G F
10
11
12
13
14 I J K
15
16
17
18
19
M
N
20
21
22
23 W
24 SHIP
Total 124
Handy Manny Corp menggunakan troli sebagai perlengkapan material handling untuk
perpindahan material dalam memproduksi Handy Manny, mulai dari penerimaan, GBBU, GBBP,
produksi lantai, hingga pengiriman serta berapa biaya material handling yang harus dikeluarkan
Handy Manny Corp untuk memproduksi Handy Manny, dimana biaya penyusutan MHE sebesar
Rp360.000, hari kerja 20 hari / bulan dengan 8 jam kerja perhari dan biaya pemeliharaan MHE
sebesar Rp68.420 untuk penggantian dari 1 set wheel trolley / trolley / tahun dan Rp47.500 / bulan
untuk trolley lubricant. Satu lubricant digunakan untuk 2 troli, maka dari itu dibuat proses pola
aliran menggunakan From to Chart. From to Chart digunakan untuk mendeskripsikan aliran
kuantitatif perpindahan material antar departemen (Tompkins et al., 2010).
Initial Facility X1 X2 Y1 Y2
A Cutting Machine 1 6 1 6
B Drilling Machine 1 6 11 1 6
C Drilling Machine 2 11 16 1 6
D Milling Machine 1 16 23 0 6
E Milling Machine 2 23 30 1 7
F Meja Inspeksi Komponen Senter (Meteran) 17 22 6 11
G Meja Perakitan 1 Komponen Senter (Obeng) 12 17 6 11
H Meja Inspeksi Kikir (Meteran) 1 6 6 11
I Meja Inspeksi Pahat (Meteran) 1 6 11 16
J Meja Inspeksi Kuas (meteran) 6 11 11 16
K Meja Inspeksi Palu (meteran) 11 16 11 16
L Meja Perakitan 2 Kepala Alat 6 12 6 11
M Meja Inspeksi (Meteran) 6 11 16 21
N Meja Packaging (Selotip dengan Alat Pemotong) 11 18 16 22
REC Area Receiving 0 1 0 1
GBBU Area GBBU 1 2 0 1
GBBP Area GBBP 0 1 1 2
W Area Warehouse 13 14 22 23
SHIP Area Shipping 13 14 23 24
Langkah yang pertama dilakukan yaitu menentukan x1,x2,y1 dan y2 yang didapatkan
dari initial layout dengan cara mengukur jarak setiap fasilitas di intial layout.
Tabel 2.5.1.2 Centroid
Initial Facility X Y
Centroid digunakan untuk menghitung setiap jarak antara dua objek pada titik pusat yang
dapat digunakan untuk mengukur jarak antar stasiun kerja. Maka, didapatkan hasil perhitungan X
dan Y yang berasal dari tabel resume of initial layout.
Tabel 2.5.1.3 Resume of MHE Unit Load Chosen
Total 509
Setelah mendapatkan nilai centroid, lalu digunakan pada perhitungan rectilinear distance
pada tabel Calculating Distance. Sehingga dapat diketahui total perhitungan dari Travel Distance
of Material Handling sebesar 515m.
II.5.2 Material Handling Cost
Material handling cost merupakan biaya yang timbul akibat aktivitas material dari satu
mesin ke mesin lainnya atau dari satu departemen ke departemen lain yang besarnya ditentukan
sampai batas tertentu. (Sutalaksana, 1997).
Total Rp 729.771
Material handling equipment yang terdapat pada proses produksi Handy Manny yaitu
terdapat Maintanance cost, electric cost dan operator cost per bulan serta biaya depresiasi
pertahun. Maka Setelah dilakukan proses perhitungan dan didapatkan material handling cost
sebesar Rp729.771 per meter. Lalu, kita bisa mendapatkan total material cost dengan
menggunakan data jarak perjalanan penanganan material dan material cost per meter. Sehingga
didapatkan juga total material handling cost sebesar Rp729.771.
Setelah mendapatkan data material handling cost, lalu data material handling cost
dimasukan ke tabel From To Chart (FTC) secara berurutan untuk mendapatkan total biaya yang
masuk dan keluar yang harus seimbang yaitu sebesar Rp729.771.
Handy Manny Corporation memiliki 19 fasilitas produksi di lantai produksi mulai dari
penerimaan sampai pengiriman dan fasilitas tambahan. Perusahaan ingin mengidentifikasi
hubungan antar departemen. Hal ini dilakukan untuk mencapai alur kerja yang baik, kelancaran
lini produksi, hingga hubungan yang baik antara masing-masing fasilitas dan meminimalkan
gangguan yang berdekatan dengan fasilitas.
RESULT OF COMBINE
A 8
E 17
I 25
O 34
U 79
X 8
No Initial Facility
1 A Cutting Machine
2 B Drilling Machine 1
3 C Drilling Machine 2
4 D Milling Machine 1
5 E Milling Machine 2
6 F Meja Inspeksi Komponen Senter (Meteran)
7 G Meja Perakitan 1 Komponen Senter (Obeng)
8 H Meja Inspeksi Kikir (Meteran)
9 I Meja Inspeksi Pahat (Meteran)
10 J Meja Inspeksi Kuas (meteran)
11 K Meja Inspeksi Palu (meteran)
12 L Meja Perakitan 2 Kepala Alat
13 M Meja Inspeksi (Meteran)
Meja Packaging (Selotip dengan Alat
14 N Pemotong)
15 REC Area Receiving
16 GBBU Area GBBU
17 GBBP Area GBBP
18 W Area Warehouse
19 SHIP Area Shipping
Setelah dilakukan perhitungan, diperoleh hubungan antar fasilitas seperti yang terlihat pada
tabel nomer 6 dan telah diberikan kode untuk masing masing hubungan.
II.6.2. Normalization
Tabel II.6.2. 1 Value of Normalization
Value of normalization
Grade Value
A 1
E 0.8
I 0.6
O 0.4
U 0.2
X 0
Normalization
To 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
From Rec GBBU GBBP A B C D E F G H I J K L M N W Ship
1 Rec 1 1 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6
2 GBBU 1 0.2 1 0.4 0.4 0.4 0.4 0.8 0.2 0.8 0.8 0.8 0.8 0.2 0.8 0.2 0.2 0.2
3 GBBP 1 0.2 0.6 0.4 0.4 0.4 0.4 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.8 0.2 0.2
4 A 0.6 1 0.6 1 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.2 0.2 0.2 0.2 0.6 0.2 0.6 0.6 0.4
5 B 0.6 0.4 0.4 1 1 0.4 0.4 0.4 0.4 0.2 0.2 0.2 0.2 0.4 0.2 0.4 0.4 0.4
6 C 0.6 0.4 0.4 0.6 1 1 0.4 0.4 0.4 0.2 0.2 0.2 0.2 0.4 0.2 0.4 0.4 0.4
7 D 0.6 0.4 0.4 0.6 0.4 1 1 0.4 0.4 0.2 0.2 0 0 0.4 0 0.4 0.4 0.4
8 E 0.6 0.4 0.4 0.6 0.4 0.4 1 0.4 1 0 0 0 0 0.4 0 0.4 0.4 0.2
9 F 0.6 0.8 0.2 0.6 0.4 0.4 0.4 0.4 0.8 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2
10 G 0.6 0.2 0.2 0.6 0.4 0.4 0.4 1 0.8 0.2 0.2 0.2 0.2 0.8 0.2 0.2 0.2 0.2
11 H 0.6 0.8 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.8 0.2 0.2 0.2 0.2
12 I 0.6 0.8 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.8 0.2 0.2 0.2 0.2
13 J 0.6 0.8 0.2 0.2 0.2 0.2 0 0 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.8 0.2 0.2 0.2 0.2
14 K 0.6 0.8 0.2 0.2 0.2 0.2 0 0 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.8 0.2 0.2 0.2 0.2
15 L 0.6 0.2 0.2 0.6 0.4 0.4 0.4 0.4 0.2 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.2 0.2 0.2
16 M 0.6 0.8 0.2 0.2 0.2 0.2 0 0 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.8 0.8 0.2 0.2
17 N 0.6 0.2 0.8 0.6 0.4 0.4 0.4 0.4 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.8 0.8 0.2
18 W 0.6 0.2 0.2 0.6 0.4 0.4 0.4 0.4 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.8 0.8
19 Ship 0.6 0.2 0.2 0.4 0.4 0.4 0.4 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.8
Tabel diatas merupakan tabel normalisasi yang datanya diambil dari tabel hubungan antar fasilitas
yang telah diolah pada sheet production floor yang telah diberi masing-masing kode hubungan
II.6.3 ARC
II.6.5 Worksheet
Relation Degree
No Initial Facility Name
A (1) E (0.8) I (0.6) O (0.4) U (0.2) X (0)
1 REC Area Receiving 2,3 4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19
2 GBBU Area GBBU 1,4 9,11,12,13,14,16 5,6,7,8 3,10,15,17,18,19
3 GBBP Area GBBP 1 17 4 5,6,7,8 2,9,10,11,12,13,14,15,16,18,19
4 A Cutting Machine 2,5 1,2,6,7,8,9,10,15,17,18 19 11,12,13,14,16
5 B Drilling Machine 1 4,6 1 2,3,7,8,9,10,15,17,18,19 11,12,13,14,16
6 C Drilling Machine 2 5,7 1,4 2,3,6,7,8,9,10,15,17,18,19 11,12,13,14,16
7 D Milling Machine 1 6,8 1,4 2,3,5,9,10,15,17,18,19 11,12 13,14,16
8 E Milling Machine 2 7,10 1,4 2,3,5,6,9,15,17,18 19 11,12,13,14,16
9 F Meja Inspeksi Komponen Senter (Meteran) 2,10 1,4 5,6,7,8 3,11,12,13,14,15,16,17,18,19
10 G Meja Perakitan 1 Komponen Senter (Obeng) 8 9,15 1,4 5,6,7 2,3,11,12,13,14,16,17,18,19
11 H Meja Inspeksi Kikir (Meteran) 2,15 1 3,4,5,6,7,9,10,12,13,14,16,17,18,19 8
12 I Meja Inspeksi Pahat (Meteran) 2,15 1 3,4,5,6,7,9,10,11,13,14,16,17,18,19 8
13 J\ Meja Inspeksi Kuas (meteran) 2,15 1 3,4,5,6,9,10,11,12,14,16,17,18,19 7,8
14 K Meja Inspeksi Palu (meteran) 2,15 1 3,4,5,6,9,10,11,12,13,16,17,18,19 7,8
15 L Meja Perakitan 2 Kepala Alat 10,11,12,13,14,16 1,4 5,6,7,8
16 M Meja Inspeksi (Meteran) 2,15,17 1 3,4,5,6,9,10,11,12,13,14,18,19 7,8
17 N Meja Packaging (Selotip dengan Alat Pemotong) 3,16,18 1,4 5,6,7,8 2,9,10,11,12,13,14,15,19
18 W Area Warehouse 17,19 1,4 5,6,7,8 2,3,9,10,11,12,12,14,15
19 SHIP Area Shipping 18.00 1 4,5,6,7 2,3,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17
Relation
Reason Relati
Between
No. on
Facilit Facilit code
1 2 3 4 5 6 Total
y1 y2
1 P Q v v v v v 5 A
2 Q U v v v v v 5 E
3 S U v v v v v 5 E
4 T U v v v v v 5 I
5 P T v v v v 4 I
6 P U v v v v 4 I
7 Q T v v v v 4 O
8 R U v v v v 4 O
9 T V v v v v 4 O
10 Q R v v v 3 O
11 Q S v v v 3 U
12 R V v v v 3 U
13 S T v v v 3 U
14 Q V v v 2 U
15 R T v v 2 U
16 P R v 1 U
17 P S v 1 U
18 P V v 1 U
19 R S v 1 U
20 S V v 1 U
21 U V v v v v -2 X
Tabel II.6.8. 4 Total Area + Add Facilities
Handy Manny Corp telah melakukan perbaikan pada layout menggunakan ARC dan AAD
seperti pada workstation berdasarkan derajat relasinya. Tahap yang paling terakhir yang dilakukan
oleh Handy Manny Corp adalah menentukan tata letak dengan memperhatikan biaya dan
pergerakan material.
II.7.1 Input
Tabel 2.7.1.1 UFD
Langkah pertama yang dilakukan pada labwork kali ini adalah menentukan data yang akan
menjadi input pada WINQSB. WinQSB merupakan software yang dapat mempermudah dalam
pengambilan keputusan bisnis dan desain tata letak.
Data pada tabel diatas merupakan data-data yang akan menjadi inputan pada WINQSB.
Data UFD diperoleh dari sheet UFD pada Modul 7, Data Coordinate dan location diperoleh dari
sheet Initial Layout + AAD pada modul 7. namun untuk data coordinate harus diolah terlebih
dahulu sebelum menjadi inputan pada WINQSB yaitu dengan cara menambahkan satu pada
(X0,Y0).
II.7.2 Output
2 Departments
Gambar 2.7.2.3 Initial Layout, Final Layout, Show LAyout & Show Layout Distance
3 Departments
Gambar 2.7.2.4 Initial Layout, Final Layout, Show LAyout & Show Layout Distance
2 Then 3 Departments
Gambar 2.7.2.5 Initial Layout, Final Layout, Show LAyout & Show Layout Distance
3 Then 2 Departments
Setelah melakukan penentuan data pada sheet input, langkah selanjutnya yaitu melakukan
penentuan output layout pada WINQSB dengan menggunakan data dari sheet input. Adapun layout
yang akan ditentukan yaitu Initial layout,final layout,layout analysis dan layout distance dari 4
iterasi yang berbeda, serta menentukan total cost terkecil pada final layout menggunakan software
WINQSB. Dan didapatkan nilai sebesar 616,198,38.
m² 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 R GBBP GBBU
2
4
F K J N S
5
W
6
9
G H L
10
M A
11
12
13
14
B
15 E D I
16
17
18
19
C
20
21
Langkah terakhir yang dilakukan pada labwork ini adalah sheet Final Layout, yaitu
membuat layout yang sudah menyesuaikan dari hasil layout dan Total Cost final layout terpilih
menggunakan software WINQSB sebelumnya pada sheet output.
BAB III Analisis
Setelah dilakukan analisis menggunakan ArcGis online, diperoleh data, jarak Mukti jaya
kunsen supplier ke Handy Manny Corp A sebesar 94.7 km, Jarak electrical supply store setia
kawan ke Handy Manny Corp A sebesar 92.2 km, dan jarak Metal jaya Building Material Store ke
Handy Manny Corp A sebesar 90.8 km. jarak Mukti jaya kunsen supplier ke Handy Manny Corp
B sebesar 119 km, Jarak electrical supply store setia kawan ke Handy Manny Corp B sebesar 115.2
km, dan jarak Metal jaya Building Material Store ke Handy Manny Corp B sebesar 116.6 km.
jarak Mukti jaya kunsen supplier ke Handy Manny Corp C sebesar 5.1 km, Jarak electrical supply
store setia kawan ke Handy Manny Corp C sebesar 7.7 km, dan jarak Metal jaya Building Material
Store ke Handy Manny Corp C sebesar 7.1 km.
Tahap selanjutnya adalah menghitung factor rating dari setiap alternatif lokasi dengan
mempertimbangkan data kualitatif dan kuantitatif. Berikut merupakan data hasil perhitungan
factor rating :
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan yang bertujuan menentukan lokasi
Pabrik menggunakan metode Factor Rating, diperoleh skor untuk Handy Manny Corp A sebesar
65,25, Handy Manny Corp B sebesar 68,07, dan Handy Manny Corp C sebesar 83,90. Maka dari
itu dapat disimpulkan bahwa skor terbesar adalah alternatif lokasi yang berada di Kabupaten
Bandung atau Handy Manny Corp C sehingga lokasi tersebutlah yang dipilih menjadi lokasi pabrik
nantinya.
Kelebihan dari terpilihnya kabupaten Bandung sebagai lokasi pabrik adalah sebagai berikut :
Disamping itu terdapat beberapa kekurangan dari terpilihnya Kabupaten Bandung sebagai Lokasi
Pabrik sebagai berikut :
Namun, dengan mempertimbangkan factor kualitatif dan kuantitatif dari ketiga alternatif
tersebut, kabupaten bandung masih menjadi pilihan terbaik untuk lokasi pabrik karena memiliki
skor rating tertinggi diantara dua alternatif lainnya yaitu sebesar 83,90.
Dalam proses produksi Handy Manny, harus juga menentukan sistem desain maka dari itu,
dibutuhkan juga data berupa Operation Process Chart (OPC), Bill of Material (BOM) dan juga
Product Structure. Berikut data OPC, BOM, dan Product Structure yang sudah dibuat oleh CV
Handy Manny:
Bill Of Material
Company : Handy Manny Corp Prepared By : FRI-035
Product : Handy Manny Date : 14 - MARCH - 2021
Level Part Code Description Lot Size Material Unit of Measure Make / Buy
0 A01 Handy Manny + Box 1 Pcs Make
1 B01 Handy Manny 1 Pcs Make
1 B02 Box 1 Pcs Buy
2 C01 Assembly 1 1 Pcs Make
2 C02 Kikir 1 Pcs Buy
2 C03 Pahat 1 Pcs Buy
2 C04 Kuas 1 Pcs Buy
2 C05 Palu 1 Pcs Buy
3 D01 Batang Utama 1 Pcs Make
3 D02 Komponen Senter 3 Pcs Buy
3 D03 M2 x 4 Bolt 4 Pcs Buy
Dalam penentuan banyaknya mesin dilakukan dengan cara routing sheet, yaitu
mempertimbangkan jam kerja yang ada dan juga mesin-mesin yang dibutuhkan oleh part yang ada
dalam produk Handy Manny. Dalam routing sheet dihitung juga dimensi dari part yang diproduksi,
volume part, waktu proses pengerjaan mesin untuk membuat partnya, kapasitas mesin secara teori,
sekrap, persen defect atau part yang mungkin bisa terjadinya cacat, efisiensi pada mesin, kapasitas
mesin aktual, jumlah mesin aktual, dan jumlah produksi per harinya. Setelah itu dihitung setiap
part membutuhkan berapa mesin dan dihasilkan yaitu 14 unit mesin.
Tabel 3. 3 Total Actual Machine Required
Actual Required Prepared Machine Required
Amount of
machice production production
No Operations Facility Name Volume (cm3) Processing Time Theoritical machine capacity (unit/day) Scrap Defect Effienciency (%) actual Theoritical Actual
capacity amount amount
machine (unit) (unit)
(unit/day) (unit/day) (unit/day)
A B C D E F G H I J K L M O P
Batang Utama 15,3 x 2,5 x 14,3 546,975
O-1 Cutting Machine 1 15,2 x 2,4 x 14,2 518,016 1,416666667 338,8235294 5% 0% 100,00% 338,8235294 0 38 41 1 1
O-2 Drilling Machine 1 15,2 x 2,3 x 14,2 496,432 3,166666667 151,5789474 4% 0% 100,00% 151,5789474 0 36 38 1 1
1
O-3 Drilling Machine 2 15,2 x 2,2 x 14,2 471,504 3,166666667 151,5789474 5% 0% 100,00% 151,5789474 0 34 36 1 1
O-4 Milling Machine 1 15,2 x 2,1 x 14 446,88 8,7 55,17241379 5% 0% 100,00% 55,17241379 0 32 34 1 1
O-5 Milling Machine 2 15 x 2 x 14 420 5,333333333 90 6% 0% 100,00% 90 0 30 32 1 1
Komponen Senter 4,45x1,05x2 9
2
I-1 Inspection Table 1 4,45x1,05x2 9,345 0,5 1440,00 0% 1% 99,00% 1425,60 0 30 30 1 1
Assembly-1 15 x 2 x 14 420
3
O-6 Assembly Table 1 15 x 2 x 14 420 6,000 80,00 0% 1% 99,00% 79,20 0 30 30 1 1
Kikir 7x4x0,6 16,8
4
I-2 Inspection Table 2 7x4x0,6 16,8 0,500 960,00 0% 1% 99,00% 950,40 0 30 30 1 1
Pahat 8,5x5x0,5 212,5
5
I-3 Inspection Table 3 8,5x5x0,5 212,5 0,5 960,00 0% 1% 99,00% 950,40 0 30 30 1 1
Kuas 12,2x4x1,5 73,2
6
I-4 Inspection Table 4 12,2x4x1,5 73,2 0,500 960 0% 1% 99,00% 950,40 0 30 30 1 1
Palu 5,5x6x2 66
7
I-5 Inspection Table 5 5,5x6x2 66 0,500 960 0% 1% 99,00% 950,40 0 30 30 1 1
Assembly-2 6 x 2 x 16 192
8
O-7 Assembly Table 2 6 x 2 x 16 192 5,416666667 88,61538462 0% 1% 99,00% 87,73 0 30 30 1 1
Handy Manny 6 x 2 x 16 192
9
I-6 Inspection Table 6 6 x 2 x 16 192 0,500 960 0% 1% 99,00% 950,40 0 30 30 1 1
Handy Manny + Box 8× 4 × 18 576
10
O-8 Packaging Table 8 × 4 × 18 576 1,333333333 360 0% 2% 98,00% 352,80 0 29,66 30 1 1
Dalam pembuatan produk Handy Manny menggunakan tiga mesin yaitu, mesin cutting,
milling dan mesin drilling. Selain mesin juga dalam produksi Handy Manny menggunakan meja
assembly untuk merakit part-part yang ada. Lalu ada inspection table untuk memeriksa apakah
part yang datang dari pihak lain dalam kondisi bagus atau tidak, dan yang terakhir ada packaging
table untuk membungkus produk dalam box yang siap untuk pengiriman. Area lantai gudang
adalah tempat penyimpanan barang yang akan digunakan untuk menyimpan produk yang sudah
jadi. Penggunaan box untuk kebutuhan packaging produk berukuran 0.08 x 0.04 x 0.18 m, dengan
total kapasitas 1 unit/box, height of stacking 1,8 m, jumlah 10 box/stack, dan stacking space 0,0032
m^2. Kebutuhan box adalah 205 unit, 21 stack, dan area lantai yang dibutuhkan adalah 0,0672
m^2. dengan allowance (100%) 0,0672 m^2, dan allowance of aisle (30%) sebesar 0,02016 m^2,
dan total area untuk lantai area gudang adalah 136 m^2, dengan area lantai untuk pengiriman 34
m^2, dan terakhir total area adalah 1 m^2. Pada total material needs dijabarkan mengenai material
yang dibutuhkan dalam pembuatan Handy Manny.
Handy Manny memiliki 8 jenis part dengan penjelasan total part per 1 unit, production per
day, the number of part, the number of box, dan dimensi dari setiap part. Penentuan luas lantai
area GBBU dan GBBP dibutuhkan data, jumlah kerja dalam satu minggu terdapat 5 hari dengan 8
jam kerja dengan satu shift kerja sehingga setelah dilakukan perhitungan didapatkan total area
berdasarkan GBBU dan GBBP, dengan total area GBBU 1 m^2 dan area GBBP sebesar 1 m^2.
Telah didapatkan besar area receiving 1 m^2.
III.3 Analisis Layout
Pada Analisis Layout ini, akan menentukan pemilihan tipe layout, pemilihan aliran
material, hubungan antar departemen, sampai menentukan layout terpilih. Handy Manny
Corporation memiliki 19 fasilitas produksi di lantai produksi mulai dari penerimaan sampai
pengiriman dan fasilitas tambahan. Perusahaan Handy Manny Corp. ingin mengidentifikasi
hubungan antar departemen. Hal ini dilakukan untuk mencapai alur kerja yang baik, kelancaran
lini produksi, hingga hubungan yang baik antara masing-masing fasilitas dan meminimalkan
gangguan yang berdekatan dengan fasilitas.
RESULT OF COMBINE
A 8
E 17
I 25
O 34
U 79
X 8
Untuk menentukan layout pabrik Handy Manny yang sesuai dengan kebutuhan, dilakukan
perhitungan hubungan antar departemen. Pada Handy Manny Corp. Terdapat 6 relevance motive
table. Setelah itu, melakukan perhitungan total kombinasi dari 19 fasilitas produksi yaitu terdapat
171 kombinasi fasilitas produksi yang dapat berdampingan satu sama lain. Maka, dilakukan
perhitungan kombinasi untuk setiap fasilitasnya sesuai dengan kode relasi yang sudah ditetapkan.
Hasil dari kombinasi yaitu kode A terdapat 8, kode E terdapat 17, Kode I terdapat 25, kode O
terdapat 34, kode U 79, dan kode X terdapat 8.
Setelah itu, melakukan perhitungan untuk normalisasi agar memperjelas hubungan setiap
departemen yang ada yang nantinya akan menentukan pembuatan Activity Relationship Chart
(ARC). Pembuatan Layout pabrik divisualisasikan dalam ARC. Berikut merupakan gambar ARC
untuk inital layout pabrik.
Gambar 3.4 ARC
Setelah itu melakukan perhitungan untuk UFD, setelah melakukan perhitungan didapatkan
nilai total sebesar Rp. 84.017. Selanjutnya, melakukan perhitungan relation degree untuk
kombinasi setiap fasilitas sesuai grade dan esuai pada sheet normalization sebelumnya. Langkah
ini dilakukan untuk menentukan hubungan antar fasilitas serta dasar untuk pembuatan initial
layout dan nantinya akan di visualisasikan pada Area Allocation Diagram (AAD). Berikut
merupakan hasil AAD :
B A F H SHIP
W
N
C G K I
L J
E D
D E
M
Gambar diatas merupakan hasil initial layout dan masih bisa dikembangkan dengan
mempertimbangkan biaya dan perpindahan material dengan menggunakan software WinQSB.
Input uang akan dimasukan pada software WinQSB berupa UFD yang diolah
menggunakan beberapa pilihan dengan metode pengukuran jarak rectilinear distance, sehingga
menghasilkan tata letak fasilitas dengan detail ukuran dan bentuk, titik koordinat dari initial layout
dan location fixed. Maka, didapatlah output final layout seperti pada gambar dibawah
Setelah melakukan penentuan output layout pada WINQSB, maka melakukan penentuan
total cost yang terkecil pada final layout menggunakan software WINQSB. Maka layout yang
terpilih yaitu dengan nilai total cost sebesar 616,198,38. Berikut merupakan Final Layout
gambaran Final Layout yang didapatkan dari hasil penentuan melalui software WinQSB.
R GBBP GBBU
F K J N S
W
G H L
M A
B
E D I
4
F K J N S
5
W
6
9
G H L
10
M A
11
12
13
14
B
15 E D I
16
17
18
19
C
20
21
Part Flow
Batang Utama
Komponen Senter
Kikir
Pahat
Kuas
Palu
Handy Manny
Box
M2 x 4 Bolt
III.4 Analisis Material Handling System
Material Handling pada equipment Handy Manny Corp akan disesuaikan dengan material
material yang akan dipindahkan untuk proses produksi Handy Manny. Dengan melakukan
perhitungan total lebar box dan data stacking maka akan diketahui MHE yang akan cocok
dugunakan dalam produksi Handy Manny. Pada proses produksi Handy Manny, Trolley
merupakan alat yang akan dijadikan material handling equipment karena mampu memuat banyak
material yang ingin digunakan. Setelah itu, mendata dimensi seluruh part dengan aliran proses
produksi dari mulai receiving hingga shipping serta menghitung tinggi dan lebar untuk seluruh
part. Pada tahap stacking, akan melakukan perhitungan stacking dengan bantuan software
StackBuilder yaitu menghitung banyak part yang dapat diangkut menyesuaikan ukuran dari part,
ukuran MHE, dan kapasitas massa yang bisa diangkut oleh MHE
Material handling equipment yang digunakan Handy Manny Corp merupakan Trolley
berdimensi 1,4 m x 0,8 m x 1 m dengan kapasitas maksimum 500kg. Untuk penentuan unit load
yang digunakan, terdapat unit load berjumlah 41 dengan dengan faktor unit load 1 dan 41, dimana
unit load faktor 1 dengan waktu 1911 menit dan unit load faktor 41 dengan waktu 1457 menit.
Dengan menggunakan metode Gantt Chart akan diketahui unit load faktor mana yang lebih
memungkinkan untuk digunakan. Maka unit load yang terpilih yaitu unit load 41 dengan MHE
sebesar 4 dengan waktu selama 1457 menit. Determination maximum unit membutuhkan data
from/to chart OPC, part name, part weight, stacking maximum lot size, prepared unit, selected
unit, maka dari data tersebut didapatkan hasil total prepared unit weight, total unit weight material
handling equipment, capacity, capacity unit, total maximum unit load dan akan menghasilkan
frequency untuk setiap fasilitas proses produksi Handy Manny.
Trolley yang digunakan Handy Manny Corp. memiliki economic life selama 4 tahun
dengan harga Rp. 900.000/unit, dengan membeli kembali pada saat tahun kelima lanjut proses
produksi. dengan total cost Rp. 900.000 dikarenakan perusahaan Handy Manny hanya perlu 1
Trolley untuk membantu produksi produk. Trolley sendiri memiliki biaya depresiasi setiap
tahunnya setelah pembelian awal MHE, untuk tahun pertama sebesar Rp. 360.000, tahun kedua
Rp. 270.000, tahun ketiga Rp. 180.000, tahun keempat Rp. 90.000, dan tahun kelima sebesar Rp.
360.000.
III.5 Analisis Kelayakan Rancangan Pabrik
Ada beberapa tujuan dilakukannya studi kelayakan menurut Kasmir dan Jakfar (2003:13),
yaitu:
IRR
Gambar III.5. 1 NPV, PBP, dan BEP
Diatas merupakan feasibility analysis yang dilakukan untuk produk Handy Manny. Net
Present Value (NPV) didapatkan sebesar Rp 1.768.364.374. Net present value merupakan
metode yang dilakukan dengan cara membandingkan nilai sekarang dari aliran kas masuk bersih
dengan nilai sekarang dari biaya pengeluaran suatu investasi. Karena nilai NPV positif atau lebih
besar dari 0, maka investasi akan memberikan hasil yang lebih besar dari rate of return minimum
yang diinginkan dan usulan proyek dapat diterima.
Lalu terdapat payback period yang merupakan jangka waktu yang digunakan untuk
mengukur berapa lama investasi suatu usaha akan balik modal, dalam hitungan waktu tahun atau
bulan. Didapatkan payback period selama 2,26 tahun. Payback Period layak jika Payback Period
lebih pendek dibandingkan periode payback maksimum. Perusahaan tidak dalam keadaan
breakeven point. Karena nilai NPV yang lebih besar dari 0.
Berdasarkan perhitungan BEP, didapatkan bahwa perusahaan dikatakan layak jika nilai
BEP sebesar 0,8.
IV. 1 Kesimpulan
R GBBP GBBU
F K J N S
W
G H L
M A
B
E D I
Berikut final layout Handy Manny Corp yang telah diilustrasikan menggunakan software
Sketchup:
Gambar IV.1. 2 Final Layout dalam Sketchup
Lalu kami menambahkan beberapa fasilitas yang menunjang aktivitas perusahaan kami.
Beberapa fasilitas yang kami adakan terdiri dari masjid, toilet, pos satpam, parkir untuk para
karyawan, dan kantin.
Di bawah ini merupakan layout area Handy Manny Corp yang telah dilengkapi oleh
fasilitas:
Gambar di bawah ini merupakan ilustrasi dari Final Layout dan Facilities yang kami buat
menggunakan software sketchup:
Saran dan masukan dari FRI-035 tugas besar mata kuliah perancangan tata letak fasilitas
dari kelas 04 program studi teknik industri terdapat saran pada pengajaran dosen karena menurut
kami pengajaran yang dilakukan sudah baik pada setiap pertemuan pembelajaran, penyampaian
dosen mudah dimengerti karena menggunakan bahasa yang tidak kaku, padat, dan berisi, bahkan
untuk ketepatan waktu dalam proses belajar sangat baik sehingga mengajarkan mahasiswa untuk
belajar dan membiasakan diri untuk bertindak disiplin, namun terdapat masukan berupa
pengajaran dengan metode yang dapat memicu interaktif mahasiswa lebih tinggi. Pemberian
materi pembelajaran mata kuliah perancangan tata letak fasilitas sudah lengkap dengan penjabaran
dan detail komponen didalamnya, namun jika terdapat materi perhitungan dan proses lebih baik
materi diberikan dalam bentuk powerpoint dengan animasi yang dapat memberikan kejelasan
tahapan proses awal sampai akhir sehingga mahasiswa mampu memahami alur penjabaran yang
diberikan.