Anda di halaman 1dari 6

25/01/2021

DEFENISI

PROSES SEJARAH PROSES KEPERAWATAN

KEPERAWATAN TAHAPAN PROSES KEPERAWATAN

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

Ns Endang SPN, MKep.,SpMB

Adopsi dari :
Ns. Muhamad Adam, M.Kep, Sp.KMB
(Webinar #39 Bappena PPNI)

Apa itu Proses Keperawatan? Sejarah Proses Keperawatan


• Asuhan Keperawatan saat ini 1975
didasarkan pada standar logis yang 1967 5 Tahap,
dibangun dengan metode yang
1963 4 tahap &
Ditambahkan
disebut PROSES KEPERAWATAN DIAGNOSIS
(Akhtar et al, 2018). dipublikasi
3 tahap oleh - Pengkajian
• Proses keperawatan adalah 1960 Wiedenbach - Perencanaan
- Observasi - Pelaksanaan
metode sistematis yang
menggunakan penalaran ilmiah, 1955 - Bantuan
Dikenal secara - Validasi
- Evaluasi

pemecahan masalah dan internal dalam


Dikenalkan keperawatan
pemikiran kritis untuk pertama kali
mengarahkan perawat dalam oleh Hall
merawat pasien secara efektif
(Altamier, 2010).

Asuhan keperawatan diberikan Aplikasi Proses Keperawatan


dalam bentuk Contoh Penerapan Proses Keperawatan dalam kehidupan Sehari-hari

5 Tahap Proses Seorang teman merayakan wisudanya dengan acara makan malam
dengan makanan yang pedas. Di malam hari anda terbangun dan
Keperawatan merasakan nyeri seperti diremas dan panas pada dada. Anda masih
muda dan sehat serta merasakan tidak ada gejala lain (Pengkajian).
Asuhan keperawatan (Askep) Anda memperkirakan nyeri tersebut akibat makanan pedas yang Anda
adalah rangkaian interaksi Perawat makan (Diagnosis). Kemudian Anda memutuskan untuk menghilangkan
dengan Klien dan Iingkungannya nyeri tersebut agar dapat kembali tidur (Perencanaan). Anda kemudian
mencoba tarik napas dalam dan minum antasida cair (Implementasi).
untuk mencapai tujuan pemenuhan
kebutuhan dan kemandirian Klien Dalam beberapa menit Anda memperhatikan bahwa sensasi terbakar
tersebut hilang dan Anda dapat tidur kembali tanpa keluhan lagi
dalam merawat dirinya (UUKep. 38/2014)
Sumber Gambar:
Nursing Diagnosis (NDx): Complete Guide and List for 2019.
(Evaluasi).
https://images.app.goo.gl/iyEFHf2PLVy5iUZb7

1
25/01/2021

KARAKTERISTIK PROSES KEPERAWATAN


Keuntungan Menggunakan
Proses Keperawatan

• Kerangka yang terorganisir


• Berfokus pada respons manusia
• Pengambilan keputusan terstruktur
• Keterlibatan pasien
• Bahasa yang umum
• Kontribusi ekonomi
Proses Keperawatan bersifat Sumber:
DINAMIS, SIKLIK & PATIENT-CENTERED Doenges, M. & Moorhouse, M. (2013). Application of Nursing Process and Nursing Diagnosis:
An Interactive Text for Diagnostic Reasoning. 6th Ed. Philadelpia: F.A. Davis Company.

Tahap I Tahap I Pengkajian (Lanjutan)

Pengkajian
Data Subjektif vs Data Objektif
• Mengumpulkan data dasar pasien
• Meliputi 3 aktivitas: Data Subjektif Data Objektif
• Mengumpulkan data secara sistematis
• “Pinggang saya sakit” • Gelisah
• Menyortir dan mengatur data yang dikumpulkan
• Mendokumentasikan dalam format • “Saya belum buang air besar selama 3 hari” • Akral hangat
• Data subjektif – apa yang dirasakan pasien/orang terdekat • “Tensi saya biasanya 140/90” • Tonus otot lemah
• Diperoleh melalui wawancara • “Dia tidak bisa tidur nyenyak” • Wajah meringis
• Data objektif – apa yang dapat diobservasi oleh perawat • “Saya pasrah dengan kondisi suami saya” • Hb 12 gr/dL
• Diperoleh melalui pemeriksaan (fisik, laboratorium, diagnostik)
• Pasien mengatakan tidak tahu apa yang • Glukosa 107 gr/dL
• Untuk efisiensi dan efektifitas, wawancara dan harus dilakukan
pemeriksaan terkadang digabung dalam satu proses
interaksi.

Tahap II Tahap II Penegakan Diagnosis (Lanjutan)

Penegakan Diagnosis
Beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang Diagnosis
• Proses menarik kesimpulan dari data yang dikumpulkan Keperawatan
tentang pasien dgn menggunakan clinical judgement • Berapa banyak diagnosis keperawatan yang harus saya tegakkan
(penilaian klinis) pada pasien?
• Menjadi dasar penentuan intervensi keperawatan • Berapa banyak tanda/gejala yang diperlukan untuk menegakkan
diagnosis keperawatan?
• Dapat berubah sesuai dengan perkembangan pasien • Apakah diagnosis keperawatan bergantung pada diagnosis medis
• Tipe Diagnosis Keperawatan: pasien?
• Aktual • Kami di ruang IGD dan ICU sibuk, apakah juga perlu menggunakan
diagnosis keperawatan?
• Risiko
• Apakah diagnosis aktual selalu lebih prioritas dibandingkan dengan
• Sehat (Promosi Kesehatan) diagnosis risiko?

2
25/01/2021

Tahap III Tahap III Perencanaan (Lanjutan)

Perencanaan

• Meliputi 3 kegiatan:
• Menentukan prioritas diagnosis keperawatan Memprioritaskan
• Menetapkan hasil (outcome) yang diharapkan Diagnosis Keperawatan
• Menentukan intervensi keperawatan yang tepat
Maslow's
• Intervensi keperawatan terdiri atas 3 tipe:
hierarchy of needs
• Independent (nurse-initiaded)
(1943)
• Dependent (physician-initiated)
• Collaboration

Tahap III Perencanaan (Lanjutan) Tahap III Perencanaan (Lanjutan)

Penetapan Hasil (Outcome) Keperawatan

• Spesific
Memprioritaskan
Diagnosis Keperawatan Penetapan hasil
S
(outcome) memenuhi M • Measurable
Life Threatening
“ABCDE” prinsip SMART A • Accurate/Achievable

R • Realistic
Sumber:

Sumber:
Diperoleh dari
http://www.healthpei.ca/nursingeducation/index.php3 T • Timely
ABCDE Assessment for Nurses. Diambil dari https://ed- ?number=1044217&lang=E
areyouprepared.com/clinical-skills/patient-assessment/abcde-
assessment-for-nurses/

Tahap III Perencanaan (Lanjutan) Tahap III Perencanaan (Lanjutan)

1. Nyeri akut b.d. teknik mengangkat yang tidak adekuat d.d. pasien
Bagaimana seharusnya saya menentukan intervensi untuk mengeluh nyeri, mengatakan tidak tahu cara mengangkat yang tepat,
mengatasi diagnosis keperawatan? tampak meringis, posisi menghindari nyeri
2. Nyeri akut b.d. prosedur pembedahan d.d. pasien mengeluh nyeri,
tampak luka insisi, tampak meringis, posisi menghindari nyeri
Intervensi diarahkan untuk mengatasi etiologi (penyebab).
Namun, terkadang tidak dapat dilakukan sehingga
intervensi hanya diarahkan untuk mengendalikan tanda dan Pada contoh pertama, perawat tidak hanya dapat mengatasi
gejala. tanda/gejala tetapi juga etiologi dengan memberikan edukasi.
Sedangkan contoh kedua, perawat tidak dapat menghindari
atau menghilangkan etiologi sehingga intervensi diarahkan
untuk mengendalikan tanda/gejala.

3
25/01/2021

Tahap III Perencanaan (Lanjutan) Tahap III Perencanaan (Lanjutan)

Penyusunan Intervensi Keperawatan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif b.d. hipersekresi jalan napas
dibuktikan dengan batuk tidak efektif, sputum berlebih, dispnea, gelisah
menggunakan pendekatan OTEK
Manajemen Jalan Napas
OBSERVASI
1 • Mengumpulkan data status kesehatan pasien
O
1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
2. Monitor bunyi napas tambahan
• TERAPEUTIK 3. Monitor sputum (warna, aroma, jumlah)

2 • Memulihkan status kesehatan atau mencegah perburukan masalah Contoh Penulisan


Rencana Intervensi T 4. Posisikan semi Fowler 30-45 derajat
5. Lakukan fisioterapi dada
• EDUKASI Keperawatan
3 • Meningkatkan pengetahuan/kemampuan merawat diri
E
6. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari jika tidak ada
kontraindikasi
7. Ajarkan pasien teknik batuk efektif
• KOLABORASI
4 • Bekerjasama dengan perawat atau tenaga kesehatan lainnya K 8. Kolaborasi pemberian bronkodilator, jika perlu
9. Kolaborasi pemberian mukolitik

Tahap IV Tahap V
Implementasi Evaluasi
• Melaksanakan rencana keperawatan ke dalam tindakan • Menentukan apakah hasil yang diharapkan telah dicapai
(aktivitas) • Terdiri atas:
• Sebelum mengimplementasikan intervensi: • Continue -- Melanjutkan rencana keperawatan
• Pahami alasan melakukan intervensi, efek yang • Modify -- Modifikasi rencana keperawatan
diharapkan dan bahaya yang mungkin muncul • Terminate -- Menghentikan rencana keperawatan
• Menyediakan lingkungan yang kondusif
• Mempertimbangkan intervensi yang pelaksanaannya dapat
• Kegiatan mengevaluasi hasil:
digabung • Mengumpulkan data terkait outcome melalui:
1) Observasi langsung, 2) Wawancara, 3) Melihat catatan
• Mengumpulkan data yang terus menerus
• Membandingkan data dengan outcome
• Dokumentasi (tulisan)
• Mengaitkan intervensi dengan outcome
• Komunikasi verbal (lisan)

Tahap III Perencanaan (Lanjutan)

Catatan Perkembangan
Format SOAP:
Standarisasi Asuhan
• Subjective: Pernyataan dari pasien/orang lain
Keperawatan
• Objective: data yang dapat diamati/diukur
• Analysis: interpretasi/kesimpulan berdasarkan DS & DO
• Plan: Apa yang dilakukan atas masalah yang diidentifikasi

4
25/01/2021

Peran PPNI dalam Standarisasi Askep Dasar Hukum Standarisasi Asuhan Keperawatan
UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Pasal 13)
Standar Kompetensi
- Pendidikan: Vokasi, Ners “Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus
Generalis, Ners Spesialis, Ners Standar Asuhan bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan Rumah
Subspesialis Keperawatan Sakit, standar prosedur operasional yang berlaku, etika profesi,
- Kekhususan: Medikal Bedah, - Diagnosis menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan pasien”
Gadar, Kamar Bedah, Kritis, - Intervensi
Undang Undang Kep.

Jiwa, Maternitas, dll.


- Luaran (outcome) UU No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
No. 38 Tahun 2014

P SK Pasal 66 ayat 1
“Setiap tenaga kesehatan dalam menjalankan praktik berkewajiban
P Standar untuk mematuhi standar profesi, standar pelayanan profesi, dan
N Profesi standar prosedur operasional”

I SKP Pasal 66 ayat 1


Standar profesi dan standar pelayanan profesi untuk masing-masing
jenis tenaga kesehatan ditetapkan oleh Organisasi profesi bidang
Standar Kinerja Profesional
SAK kesehatan dan disahkan oleh menteri.
- Penjaminan Mutu
- Pendidikan UU No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan (Pasal 28)
- Riset
- Etika Praktik keperawatan harus didasarkan pada kode etik, standar
- Penilaian Kerja pelayanan, standar profesi, dan standar prosedur operasional.

Proses Keperawatan dan


Standar Asuhan Keperawatan PPNI Tujuan Standarisasi Asuhan Keperawatan

• Menjadi acuan penegakan diagnosis, penentuan


Pengkajian luaran & intervensi keperawatan
• Meningkatkan otonomi perawat
• Memudahkan komunikasi intraprofesional dan
Standar Diagnosis
Evaluasi Diagnosis SDKI Keperawatan Indonesia interprofesional
• Meningkatkan mutu asuhan keperawatan
• Mengarahkan dan menguatkan proses
Standar Luaran pembelajaran pada pendidikan keperawatan
SLKI Keperawatan Indonesia
Implementasi Perencanaan • Memperluas area penelitian keperawatan
Standar Intervensi
SIKI Keperawatan Indonesia • Mengukur beban kerja dan reward perawat

Definisi
Penerapan Proses Kualitas Asuhan (Quality of Care) adalah
Keperawatan Untuk sejauh mana pelayanan asuhan yang
diberikan kepada individu dan populasi
Meningkatkan pasien meningkatkan outcome kesehatan
Kualitas Asuhan yang diinginkan.

World Health Organization (WHO)

5
25/01/2021

Dimensi Kualitas Asuhan Penerapan Proses Keperawatan


Patuh pada standar untuk
Meminimalkan risiko meningkatkan outcome
Effective
& bahaya
• 78,1% menggunakan format
Memaksimalkan proses keperawatan
Safe Efficient penggunaan sumber • 31,7% tidak menggunakan
daya & meminimalkan
diagnosis keperawatan
Sumber:
WHO (2006). Quality of Care, A
QoC pemborosan
• 51,2% tidak
Process for Making Strategi Choices
in Health System Quality of mendokumentasikan intervensi
Care
berdasarkan rencana keperawatan
Mudah diakses
Equitable
Access-
ible • 53% tidak mengevaluasi
intervensi
Tidak membeda- Patient-
bedakan karena centered Sesuai preferensi dan Sumber:
identitas personal aspirasi pasien Semachew A. (2018). Implementation of nursing process in clinical settings: the case of three governmental hospitals in
Ethiopia, 2017. BMC research notes, 11(1), 173.

Faktor yang Mempengaruhi Penerapan Proses Keperawatan


Faktor yang Mempengaruhi Penerapan (Lanjutan)
Proses Keperawatan
Rekomendasi
• Formulir rencana keperawatan dibuat secara
1. Kurang pemahaman tentang resmi sebagai bagian rekam medis
proses keperawatan
• Manajemen keperawatan menyiapkan SDM
2. Tidak tersedia renpra di yang memadai sesuai kebutuhan
ruangan/unit
• Perawat menjadikan proses keperawatan sebagai
3. Jumlah staf kurang memadai
sarana untuk pemberian perawatan
4. Waktu terbatas
komprehensif
• Meluangkan waktu walaupun sibuk

Sumber: Agyeman-Yeboah, J., Korsah, K. A., & Okrah, J. (2017). Factors that
influence the clinical utilization of the nursing process at a hospital in Accra,
Sumber: Agyeman-Yeboah, J., Korsah, K. A., & Okrah, J. (2017). Factors that influence the clinical utilization of the nursing process at a hospital in Accra, Ghana. BMC nursing, 16, 30.
Ghana. BMC nursing, 16, 30.

REFERENSI
Ackley, B. J., Ladwig, G. B., & Makic, M. B. F. (2017). Nursing Diagnosis
Handbook, An Evidence-Based Guide to Planning Care. 11th Ed. St. Louis:
Elsevier
Agyeman-Yeboah, J., Korsah, K. A., & Okrah, J. (2017). Factors that influence the
clinical utilization of the nursing process at a hospital in Accra, Ghana. BMC
nursing, 16, 30.
Altamier (2010). Evaluation of implementation of nursing process, among nurses
working in Abakaliki metropolis. Abakaliki.
Berman, A., Snyder, S., & Frandsen, G. (2015). Kozier & Erbs’s Fundamentals of
Nursing: Concept, Process, and Practice. 10th Ed. USA: Pearson Education
Inc.
Doenges, M. & Moorhouse, M. (2013). Application of Nursing Process and Nursing
Diagnosis: An Interactive Text for Diagnostic Reasoning. 6th Ed. Philadelpia:
F.A. Davis Company.
Potter & Perry. (2013). Fundamentals of Nursing. 8th Ed. St. Louis, Missouri :
Mosby Elsevier

Anda mungkin juga menyukai